sumbernya, motivasi dibagi menjadi dua, yairu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah semua faktor yang berasal dari dalam diri
individu dan memberikan dorongan untuk melakukan sesuatu. Seperti seorang siswa yang gemar membaca, maka ia tidak perlu disuruh-suruh untuk membaca,
karena membaca tidak hanya menjadi aktivitas kesenangannya, tapi bisa jadi juga telah menjadi kebutuhannya.
Motivasi ekstrinsik adalah faktor yang datang dari luar diri individu tetapi memberi pengaruh terhadap kemauan untuk belajar.
Seperti pujian, peraturan, tata tertib, reladan guru orangtua, dan lain sebagainya. Kurangnya respons dari lingkungan secara positif akan memengaruhi semangat
belajar seseorang menjadi lemah.
b. Konsep Hasil Belajar
Pada latar belakang sebelumnya telah disebutkan bahwa perlu adanya pemahaman tujuan pendidikan secara mendalam demi terbentuknya generasi
bangsa yang dapat menghadapi tantangan di era globalisasi ini. Dikarenakan tujuan pendidikan merupakan masalah yang fundamental dalam pelaksanaan
pendidikan. Hasil belajar digunakan oleh guru untuk dijadikan ukuran atau kriteria dalam mencapai suatu tujuan pendidikan tersebut. Dikarenakan hasil belajar
merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran dalam waktu tertentu yang diukur dengan menggunakan alat evaluasi tertentu. Hasil
belajar dapat dilihat dari perubahan yang terjadi pada diri individu yang belajar, bukan saja perubahan yang mengenai pengetahuan atau intelektual, tetapi juga
kemampuan untuk membentuk kecakapan dalam bersikap. Hasil belajar dapat dijelaskan dengan memahami dua kata yang
membentuknya, yaitu “hasil” dan “belajar”. Pengertian hasil product menunjuk pada suatu perolehan akibat dilakukannya suatu aktivitas atau proses yang
,mengakibatkan berubahnya input secara fungsional. Sedangkan belajar dilakukan untuk mengusahakan adanya perubahan perilaku pada individu yang belajar.
Perubahan perilaku itu merupakan perolehan yang menjadi hasil belajar. Jadi,
hasil belajar adalah perubahan yang mengakibatkan manusia berubah dalam sikap dan tingkah lakunya.
26
Tipe hasil belajar kognitif lebih dominan daripada afektif dan psikomotor karena lebih menonjol, namun hasil belajar psikomotor dan afektif juga harus
menjadi bagian dari hasil penilaian dalam proses pembelajaran di sekolah.
c. Hasil Belajar Biologi
Berdasarkan uraian diatas dapat diketahui bahwa hasil belajar merupakan hasil yang dicapai oleh siswa setelah proses pembelajaran dalam waktu tertentu
yang diukur dengan menggunakan alat evaluasi tertentu. Sedangkan hasil belajar biologi dapat diartikan sebagai hasil yang dicapai oleh siswa setelah proses
pembelajaran biologi dalam waktu tertentu yang diukur menggunakan alat evaluasi tertentu. Yang tentunya hasil belajar biologi tersebut harus sesuai dengan
rumusan tujuan pendidikan yang tertera dalam sistem pendidikan nasional. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan
kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Benyamin Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.
27
Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis,
sintesis, dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah, dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. Keenam aspek
tersebut merupakan aspek yang harus ada pada pembelajaran biologi yang merupakan salah satu ilmu sains. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang
terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar
keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam aspek ranah psikomotoris, yaitu a gerakan reflex, b keterampilan gerakan dasar, c kemampuan
26
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011 h. 44-45
27
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009, h. 22
perseptual, d keharmonisan dan ketepatan, e gerakan ketermpilan kompleks, dan f gerakan ekspresif dan interpretatif.
28
Ketiga ranah tersebut menjadi objek penilaian hasil belajar terutama hasil belajar sains. Diantara ketiga ranah itu, ranah kognitiflah yang paling banyak
dinilai oleh para guru di sekolah karena berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
d. Konsep Virus
1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Materi Virus
Berikut ini adalah kompetensi inti dan kompetensi dasar mata pelajaran biologi konsep virus :
Tabel 2.1 Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR
3. 1 Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
1.1Mengagumi, menjaga, melestarikan keteraturan
dan kompleksitas
ciptaan Tuhan
tentang ruang
lingkup, objek dan permasalahan Biologi menurut agama
yang dianutnya
3. 2 Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli
gotong royong,
kerjasama, toleran, damai, santun, responsif dan pro-
aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara
2.1 Berperilaku ilmiah jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun,
ramah lingkungan,
gotong royong, kerjasama, cinta damai,
responsif dan proaktif dalam melakukan percobaan dan diskusi
di dalam kelas maupun di luar kelas
28
Ibid., h. 22-23
efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam
menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam
pergaulan dunia. 3. 3Memahami,
menerapkan, menganalisis
pengetahuan faktual,
konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingintahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora
dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian,
serta menerapkan
pengetahuan prosedural
pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah. 3.3 Mendeskripsikan ciri-ciri, replikasi
dan peran virus bagi kehidupan
2 Kajian Materi Virus
a Sejarah Penemuan Virus Adolf Mayer adalah ilmuan Jerman penemu virus pertama, saat
meneliti penyebab penyakit mozaik pada tanaman tembakau bercak pada daun. Kemudian Dimitri Ivanowsky seorang ilmuwan Rusia juga
menyimpulkan penyakit tersebut disebabkan oleh bakteri patogen yang sangat
KOMPETENSI INTI KOMPETENSI DASAR