Wilayah Sei Agul, Kecamatan Medan Barat Wilayah Bandar Selamat , Kecamatan Medan Tembung

2.2.3. Wilayah Sei Agul, Kecamatan Medan Barat

Sei Agul merupakan salah satu wilayah yang didiami oleh masyarakat Mandailing di kota Medan, pemilihan daerah ini didasarkan sebagai daerah alternatif tempat tinggal yang dikarenakan mayoritas pendududk masyarakat Mandailing di wilayah ini memiliki mata pencaharian sebagai pedagang. Profesi pedagang ini pada awalnya dilakukan di Pajak Bundaran atau sekarang ini dikenal dengan Pajak Petisah, di wilaah ini mereka melakukan proses perdagangan dan perekonomian. Perdagangan yang dilakukan oleh masyarakat Mandailing adalah berdagang hasil-hasil alam, seperti sayuran, buah-buahan, maupun hasil kerajinan tangan seperti kain dan peralatan rumah tangga. Masyarakat Mandailing ini kemudian membentuk suatu tempat yang dianggap lebih dekat dengan tempat mereka melakukan perdagangan sehingga lebih memudahkan mereka menuju tempat perdagangan karena jarak yang tidak terlalu jauh dengan lokasi termpat tinggal. Masyarakat Mandailing memilih tinggal di daerah Sei Agul karena dianggap wilayah yang lebih dekat dengan lokasi perdagangan yang mereka lakukan. Kecamatan Medan Barat adalah salah satu dari 21 kecamatan yang terdapat di kota Medan, Sumatera Utara. Kecamatan Medan Barat berbatasan dengan Medan Deli di sebelah barat, Medan Petisah di timur, Medan Timur di selatan, dan Medan Helvetia di utara. Pada tahun 2010, kecamatan ini mempunyai penduduk sebesar 86.706 jiwa. Luasnya kecamatan ini adalah 6,82 km 2 dan kepadatan penduduknya adalah 12.713,49 jiwakm Universitas Sumatera Utara Medan Barat adalah salah satu daerah jasa dan perniagaan di kota Medan. Daerah Medan Barat terdapat sebuah bengkel khusus kreta api yang dimiliki oleh PT. Kreta Api Indonesia Eksploitasi Sumatera Utara PT. KAI.ESU . Kecamatan ini mempunyai enam kelurahan, diantaranya : 1. Glugur Kota 2. Karang Berombak 3. Pulo Brayan Kota 4. Sei Agul 5. Silalas 6. Kawasan

2.2.4. Wilayah Bandar Selamat , Kecamatan Medan Tembung

Bandar Selamat pada perkembangannya merupakan pusat transportasi antar kota yang terdapat di kota Medan, sama hal seperti wilayah Mariendal, kecamatan Medan Amplas. Terbentuknya wilayah Bandar Selamat sebagai pusat Transportasi kota Medan dipengaruhi oleh pembangunan jalan tol yang terdapat di wilayah tersebut. Kebijakan pemerintah kota Medan yang melarang kenderaan berat melintas di dalam kota, memunculkan pembangunan jalan tol untuk memudahkan perjalanan kenderaan berat yang ingin melintas di kota Medan. Pembangunan jalan tol diwilayah Bandar Selamat telah menyebabkan wilayah tersebut menjadi lokasi perwakilan kenderaan antar kota, baik yang mengangkut barang maupun penumpang. Lokasi-lokasi perwakilan kendraan antar kota di wilayah ini didominasi oleh usaha kendraan yang berasal dari daerah Mandailing dan sekitarnya, hal ini kemudian menyebabkan banyaknya masyarakat Mandailing yang mendiami wilayah ini , selain itu pada Universitas Sumatera Utara wilayah ini terdapat organisasi HIKMA Organisasi Keluarga Mandailing . Organisasi ini setidaknya menaungi masyarakat Mandailing yang terdiri dari beberapa marga, tujuan organisasi ini adalah untuk merekatkan hubungan antara masyarakat Mandailing di kota Medan.

2.2.5. Wilayah Pancing, Medan Tembung