Ego dengan Anak Boru

Sebutan dan Sapaan Ego yang Berubah dengan Kelompok Kahanggi No Sebutan Sapaan Keterangan I-1 Ayah, papa,papi, bapak Yah, papa, papi, pak Ayah I-2 Ibu, mama, mami, bunda Buk, ma, mi, bun Ibu I-3 Abang, nama bang, nama Abang I-4 Kakak Kak, nama Kakak adik pr I-5 Mama, mami, ibuk, adek Ma, mi, buk, dek Istri I-6 Uwak, bude Uwak, bude Kakak ibu I-7 Pakde, uwak Pakde, uwak Suami kakak ibu I-8 Ibu, bibik, tante Buk, bik, ante. Adik perempuan ibu I-9 Paman. Om. Paman, om. Suami adik perempuan ibu I- 10,11 Abang Bang Saudara laki-laki sepupu I-12 Kakak Kak Saudara perempuan sepupu I- 13,14 Adek, nama Dek, nama Saudara paling muda 5-1 Bapak, ayah Pak, ayah Mertua laki-laki 5-2 Ibuk, Buk Mertua perempuan 1,2-5 Anakku , nama Nak, nama Menantu. Tabel diatas menggambarkan perubahan partuturon pada kelompok keluarga kahanggi. Keluarga markahanggi ini merupakan gabungan dari beberapa keluarga. Hubungan diantranya sudah semakin jauh akibat tutur yang berubah. Hubungan yang seharusnya masih seperti saudara berubah menjadi hubungan yang hanya sebatas keluarga, tanggung jawab untuk saling hormat, sopan dan sungkan semakin hilang.

3.6.4. Ego dengan Anak Boru

Anak boru adalah kelompok kerabat dari pihak penerima gadis. Unsur-unsurnya terdiri dari keluarga dan keturunan saudara perempuan ego, keluarga dan keturunan saudara perempuan ayah ego, keluarga dan keturunan saudara perempuan kakek ego dan keluarga dan saudara perempuan cucu laki-laki ego. Kelompok anak boru terbagi atas anak boru bona Universitas Sumatera Utara bulu, anak boru busir ni pisang, anak boru si buat boru. Anak boru bona bulu yaitu anak boru yang mempunyai kedudukan sebagai anak boru sejak pertama kalinya suhut menempati huta kampung. Anak boru busir ni pisang adalah anak boru yang karena orang tuanya mengambil istri dari keluarga suhut. Sedangkan anak boru si buat boru ialah anak boru yang mengambil istri dari suhut. Sebagai contoh dapat dilihat pada bagan berikut. Bagan 4 Ego dengan kelompok Anak Boru 1 2 10 11 3 I 4 5 12 13 6 7 8 9 Keterangan: Ego Laki-laki Perempuan Bagan 4 di atas menggambarkan keluarga inti ego dengan keluarga inti dari saudara perepuan ayahnya dan keluarga saudara perempuannya. Hubungan ego dengan kedua Universitas Sumatera Utara keluarga tersebut adalah hubungan sebagai kelompok anak boru. Sebutan dan sapaan seseorang ego dengan kelompok anak boru dapat dilihat dari tabel berikut. Tabel 7 Sebutan dan Sapaan Ego yang Ideal Dengan Kelompok Anak Boru No Sebutan Sapaan Keterangan I-1 Amang Mang, amang Ayah I-2 Inang Nang, inang Ibu I-3 Angkang Angkang , nama Anak dari saudara perempuan I-4 Iboto Ito Saudara perempuan I-5 Lae Laek, lek Ipar I-6,7,8 Babere Bere Saudara laki-laki ibu 6,7,8-I Tulang Tulang, bere Anak saudara perempuan keponakan I-10 Inang boru Namboru, bou Saudara perempuan ayah I-11 Amang boru Mang boru Suami saudara perempuan ayah I-12 Angkang Angkang Saudara laki-laki sepupu I-13 Iboto Ito, tok Saudara perempuan sepupu 1,2- 6,7,8,9 Pahompu Paompu, anggi Cucuc 6,7,8,9- 1 Ompung bayo Ompung Kakek 6,7,8,9- 2 Ompung boru Ompung Nenek 12,13-1 Tulang Tulang Saudara laki-laki ibu 12,13-2 Inang tulang Nantulang Istri saudara laki-laki ibu Sebutan ayah untuk anak perempuannya dan saudara perempuannya yang telah berumah tangga adalah umak ni si anu. Seorang ayah sangat tidak hormat menyebut atau memanggil anak perempuan dan saudara perempuannya dengan sebutan nama, karena sebutan ini hanya bisa disebutkan ego kepada istrinya. Hal yang sama berlaku untuk seorang laki-laki dalam penyebutan saudara perempuannya yang telah berumah tangga. Universitas Sumatera Utara Berikut dibawah ini dijelaskan berupa tabel yang menggambarkan perubahan partuturon pada kelompok keluarga anak boru. Tabel tersebut sebagai berikut Tabel 8 Sebutan dan Sapaan Ego yang Berubah Dengan Kelompok Anak Boru No Sebutan Sapaan Keterangan I-1 Ayah, papa, papi Yah, pa, pi Ayah I-2 Ibu, mama, mami Buk, ma,mi Ibu I-3 Abang, nama Bang, nama Anak dari saudara perempuan I-4 Kakakadik Kak, dek, nama Saudara perempuan I-5 Abang adik Bang, dek, nama Ipar I-6,7,8 Om, paman, pakde Saudara laki-laki ibu 6,7,8-I Nama Nama Anak saudara perempuan I-10 Ibuk Buk Mertua perempuan I-11 Ayah, bapak Yah, pak Mertua laki-laki I-12 Abang, nama Bang, nama Saudara laki-laki sepupu I-13 Kakak, nama Kak, nama Saudara perempuan sepupu 1,2- 6,7,8,9 Nama, adikku Nama, adikku Cucu 6,7,8,9-1 Kakek, opa, eyang Kek, opa, eyang Kakek 6,7,8,9-2 Nenek, oma, eyang Nek, oma, eyang Nenek 12,13-1 Paman, om, pakde Paman, om, pakde Saudara laki-laki ibu 12,13-2 Ibuk, bukde Buk, bukde Istri saudara laki- laki ibu Berubahnya tutur membuat perubahan, seperti hungan antara ayah dengan anak perempuannya yang sudah menikah. Ayah memanggil anak perempuannya dengan sebutan nama tanpa pengaruh pada status yang menunujukkan bahwa anak perempuannya tersebut sudah berumahtangga. Perubahan tutur seperti ini merupakan hal yang sangat menyimpang dari aturan adat Mandailing. Universitas Sumatera Utara

3.6.5. Ego dengan Mora