Lingkungan Sosial dan Budaya Jumlah Anggota Keluarga Peran Orang Tua

cepat saji, walaupun tidak menutup kemungkinan, terdapat penduduk perkotaan yang mengonsumsi buah dan sayur Suhardjo, 2006. Dalam penelitian Sutiah 2006, berdasarkan hasil uji statistik ditemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara tempat tinggal baik di desa maupun di kota terhadap perilaku konsumsi buah dan sayur, yaitu terdapat perbedaan antara tingkat frekuensi konsumsi penduduk yang tinggal di pedesaan dan perkotaan.

11. Lingkungan Sosial dan Budaya

Unsur sosial dan budaya mampu menciptakan suatu kebiasaan makan penduduk yang kadang bertentangan dengan prinsip ilmu gizi. Berbagai budaya memberikan peranan dan nilai yang berbeda terhadap pangan atau makanan. Misalnya bahan makanan tertentu oleh suatu budaya masyarakat dianggap tabu untuk dikonsumsi karena alasan-alasan tertentu, sehingga akan berpengaruh terhadap perilaku konsumsi individu tersebut Suhardjo, 2006. Dalam penelitian Sutiah 2006, ditemukan bahwa lingkungan sosial budaya atau suku bangsa berpengaruh terhadap pola konsumsi seseorang.

12. Jumlah Anggota Keluarga

Menurut Depkes 2008, jumlah anggota keluarga adalah banyaknya anggota rumah tangga yang bertempat tinggal di rumah tangga tersebut. Keluarga dengan banyak anak dan jarak kelahiran antar anak amat dekat akan menimbulkan masalah Sediaoetama, 2004. Dalam hal ini, jumlah anggota keluarga akan mempengaruhi pola pengalokasian pangan pada rumah tangga, sehingga semakin besar jumlah anggota keluarga, maka alokasi pangan untuk tiap individu akan semakin berkurang Suhardjo, 2006. Dalam penelitian Pratiwi 2006 dan Wulansari 2009, berdasarkan hasil uji statistik diketahui bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara keluarga kecil dan besar terhadap perilaku konsumsi individu. Namun, berdasarkan penelitian Srimaryani 2010, diketahui bahwa jumlah anggota keluarga dengan perilaku konsumsi individu menunjukkan hubungan yang signifikan. Hal ini menunjukkan semakin banyak jumlah anggota keluarga maka akan semakin besar pangan yang dikonsumsi dan pembagian makanan dalam keluarga tersebut akan lebih sedikit dibanding keluarga dengan jumlah sedikit.

13. Peran Orang Tua

Selama masa anak-anak, orang tua memiliki pengaruh yang sangat besar dalam sikap tentang makanan, pemilihan makanan dan pola makan, tetapi ketika sudah menginjak masa remaja mereka menunjukkan kemandirian. Remaja dan orang dewasa lebih banyak menghabiskan waktu di luar rumah. Oleh karena itu pengaruh keluarga terhadap perilaku makan mulai berkurang Khomsan, 2003. Pada era modern seperti saat ini, orang tua memang telah menjadi manusia sibuk karena urusan di luar rumah tangga. Oleh karena itu, peran oreng tua saat ini sangat penting dalam mendorong kebiasaan makan sehat bagi anak-anaknya Khomsan, 2003. Karena pola kebiasaan makan anak berawal dari keluarga Worthington, 2000.

14. Teman Sebaya