Teman Sebaya Fast FoodMakanan Cepat Saji Food FadsMode Makanan

14. Teman Sebaya

Pengaruh rekan atau kelompok sebaya sangat kuat. Ketika anak mulai sekolah tekanan teman sebaya mulai mempengaruhi pemilihan makanan yang menyebabkan pengabaian terhadap kebutuhan gizi. Remaja mulai peduli terhadap penampilan fisik dan perilaku sosial, serta berusaha untuk mendapatkan penerimaan dari teman sebayanya. Pemilihan makanan menjadi penting supaya mereka diterima oleh teman sebayanya Barker, 2002. Dalam penelitian Savitri 2009, ditemukan bahwa teman sebaya berpengaruh secara signifikan terhadap perilaku konsumsi individu, yaitu dalam memilih jenis makanan. seseorang akan mengikuti teman sebayanya.

15. Fast FoodMakanan Cepat Saji

Berbagai alasan seseorang memilih makanan cepat sajifast food yaitu karena praktis, rasanya enak, mudah didapat dan tingkat kesibukan yang tinggi sehingga tidak sempat menyiapkan makanan yang sehat dan alami. Padahal, konsumsi makanan tersebut secara terus menerus tanpa diimbangi buah dan sayur dapat menimbulkan berbagai penyakit degeneratif, seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, penyakit jantung, stroke, diabetes mellitus, kanker dan kegemukan Sekarindah, 2008. Berdasarkan hasil Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi WKNPG VI 1998, makanan-makanan modern seperti fast food, dan makanan jepang telah menjadi bagian dari kebiasaan makanan masyarakat di sejumlah kota besar. Penelitian Verr et al 1999, ditemukan orang yang konsumsi buah dan sayurnya rendah kurang dari 1,5 kalihari serta lebih sering mengonsumsi fast foodmakanan cepat saji berisiko 30 lebih tinggi terkena penyakit jantung atau stroke dibandingkan dengan orang yang mengonsumsi 8 kalihari atau lebih.

16. Food FadsMode Makanan

Menurut KBBI 2007, mode adalah ragam, cara atau bentuk yang terbaru pada suatu waktu tertentu, seperti pakaian, potongan rambut, corak hiasan, jenis makanan dan sebagainya. Mode makanan ini juga berpengaruh terhadap perilaku konsumsi individu, karena biasanya masyarakat senang mencoba hal-hal yang baru, salah satunya adalah melakukan wisata kuliner terhadap jenis makanan baru yang belum pernah dicoba oleh seseorang tersebut. Oleh karena itu, mode makanan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap perilaku konsumsi individu Warthington, 2000.

17. Kebutuhan Fisiologis Tubuh