Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
171 di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya
dan sebagaimana mestinya. Secara sederhana, sehat sinonim dengan kondisi tidak sakit. Seiring perkembangan zaman, kata sehat tidak hanya
berhubungan dengan tubuh , tetapi juga segala sesuatu yang dapat bekerja, jika berlangsung secara normal dan semestinya maka akan di sebut dengan
sehat. Tetapi jika mengalami gangguan maka di sebut dengan istilah tidak sehat.
Pengertian sehat menurut WHO atau organisasi kesehatan dunia adalah suatu keadaan yang sempurna baik isik, mental dan sosial tidak hanya
bebas dari penyakit atau kelemahan. Deinisi sehat menurut WHO ini adalah sehat secara keseluruhan, baik jasmani, rohani, lingkungan berikut
faktor-faktor serta komponen-komponen yang berperan di dalamnya. Sehat menurut WHO terdiri dari suatu kesatuan penting dari 4 komponen
dasar yang membentuk ‘positive health’, yaitu:
• Sehat Jasmani • Sehat Mental
• Sehat Spiritual • Kesejahteraan sosial
Pengertian sehat menurut UU No.23 1992
Pengertian sehat menurut UU No. 231992 adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial dan
ekonomi. Artinya seseorang dikatakan sehat jika tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya berjalan dengan normal dan sebagaimana mestinya. Jika salah satu
komponen tersebut terganggu, maka kehidupannya akan menjadi tidak sehat. Kesimpulan dari beberapa pengertian sehat di atas adalah suatu kondisi
di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai fungsinya tidak menderita suatu penyakit atau kelemahan, baik jasmani, rohani dan sosial.
C. Remaja
Remaja dalam kamus besar bahasa Indonesia diartikan sebagai mulai dewasa
Remaja berasal dari kata latin adolensence yang berarti tumbuh atau tumbuh menjadi dewasa. Istilah adolensence mempunyai arti yang lebih luas lagi
yang mencakup kematangan mental, emosional sosial dan isik Hurlock, 1992. Pasa masa ini seorang individu biasanya tidak mempunyai tempat
172
Kelas X SMAMASMKMAK
D. Pergaulan Sehat Pada Remaja
Pergaulan sehat dapat juga diartikan sebagai proses interaksi yang dilakukan oleh individu dengan individu, atau individu dengan kelompoknya dengan
normal baik tubuh, jiwa dan kehidupan sosialnya. Yang dimaksud normal adalah para remaja menyadari bahwa pergaulan sesama teman dan
kelompoknya adalah suatu keharusan untuk menjalankan fungsi sosialnya agar setiap anak memperoleh keuntungan pribadi dalam hal perkembangan
kepribadiannya.
E. Beberapa cara remaja bergaul secara sehat , diantaranya
:
1. Adanya kesadaran beragama bagi remaja
Bagi anak remaja sangat diperlukan adanya pemahaman, pendalaman, serta ketaatan terhadap ajaran agama. Kenyataan sehari-hari menunjukkan,
yang jelas karena tidak termasuk golongan anak tetapi tidak juga golongan dewasa atau tua.
Seperti yang dikemukakan Sri Rumini Siti Sundari 2004: 53 masa
remaja adalah peralihan dari masa anak dengan masa dewasa yang
mengalami perkembangan semua aspek fungsi untuk memasuki masa dewasa.
Masa remaja berlangsung antara umur 12 tahun sampai dengan 21 tahun bagi wanita dan 13 tahun sampai dengan 22 tahun bagi pria.
Sedangkan pengertian remaja menurut Zakiah Darajat 1990: 23 adalah: masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam masa ini
anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan isiknya maupun perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik
bentuk badan ataupun cara berikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang.
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
173 bahwa remaja yang melakukan pergaulan tidak sehat sebagian besar kurang
memahami norma agama. Oleh karena itu, kita harus memiliki kesadaran beragama agar tidak terjerumus dalam pergaulan yang tidak sehat.
2. Memiliki rasa setia kawan
Rasa setia kawan dibutuhkan agar dapat terjalin hubungan sosial remaja yang baik, rasa setia kawan dalam hal-hal yang positif dan bukan sebaliknya.
3. Memilih teman
Maksud dari memilih teman adalah untuk mengantisipasi agar kita tidak terpengaruh dengan sifat yang tidak baiksehat. Walaupun begitu teman
yang pegaulannya buruk tidak harus kita asingkan. Melainkan kita tetap berteman dengannya tapi harus menjaga jarak. Jangan terlalu dekatakrab
dengan orang yang memiliki sifat yang tidak baiksehat.
4. Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
Manfaatkan waktu luang dengan hal yang positif. misalnya diarahkan untuk mengembangkan keterampilan atau penyaluran bakat olahraga,
memperdalam kajian agama, menulis cerpen, menggambar, atau lainnya.
5. Laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
Remaja harus menjaga jarak dengan lawan jenisnya sesuai dengan norma agama dan norma sosial di Indonesia . Misalnya: Menyapa teman lawan
jenis dengan sapaan yang baik, bersahabat dan berteman dengan lawan jenis dengan saling menghormati dan menghargai, memakai pakaian yang
yang sesuai dengan situasi dan kondisi serta tidak mempertontonkan aurat dan sebagainya.