Dengan demikian apat kita lihat dari hasil output tabel 3. Hasilnya dapat diketahui nilai Cronbach Alfa untuk variabel pembinaan agama Islam sebesar
0.735. Adapun hasil uji reliabilitas variabel rasa percaya diri berdasarkan
perhitungan dengan bantuan program SPSS for Window versions 20.0 diperoleh tabel hasil output sebagai berikut:
Tabel 5. Hasil Output Uji Reliabilitas Variabel Y Motivasi Kerja
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha
N of Items ,906
41
Dengan demikian dapat kita lihat dari hasil output tabel 4. Hasilnya dapat diketahui nilai Cronbach Alfa untuk variabel motivasi kerja sebesar 0.739.
Dari kedua tabel hasil output uji reliabilitas dapat dilihat bahwa uji reliabilitas variabel rasa motivasi kerja mendapatkan nilai tertinggi yaitu 0,739 dibandingkan
uji reliabilitas variabel penyuluhan agama Islam dengan nilai 0.730. Hasilnya dapat diketahui bahwa nilai Cronbach Alfa untuk kedua variabel dikatakan
sempurna reliabel, karena diperoleh nilai alfa cronbach 0.5.
I. Teknik Analisis Data
Dalam menganalisa hasil penelitian metode yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif yaitu menggambarkan dan menjelaskan obyek penelitian.
Metode analisis kuantitatif ini yang akan penulis gunakan untuk mengetahui hubungan penyuluhan agama dengan motivasi kerja karyawan di perseroan
terbatas Krakatau Bandar Samudera Cigading rt 004 Ciwandan, Cilegon.
Untuk mengetahui hubungan penyuluhan agama dengan motivasi kerja karyawan, dilakukan dengan skala likert yaitu untuk mengukur sikap, pendapat,
dan persepsi responden terhadap suatu obyek. Selanjutnya untuk mempermudah mengolah data, item-item yang tersusun mulai dari indikator yang ada diberikan
skor dengan menggunakan skala Likert. Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, persepsi, seseorang atau kelompok tentang kejadaian atau gejala
sosial.
17
Tabel 7. Skala Semi Likert
Sangat Tidak Setuju STS
Tidak Setuju TS
Netral N Setuju
S Sangat Setuju
SS 1
2 3
4 5
Keuntungan menggunakan skala likert dari tingkat kepentingan dan tingkat pelaksanaan yaitu adanya keragaman skor sebagai akibat penggunaan skala 1-5,
dengan dimensi yang tercermin dalam daftar pertanyaan mereka. Dari segi statistik, skala dengan lima tingkatan 1-5 lebih tinggi keadaannya dibandingkan
d ua tingkatan “ya” atau “tidak”.
Selanjutnya data yang telah diperoleh melalui kuisioner, akan dianalisis dengan analisis korelasi Pearson Product Moment Correlation dan kemudian
hasilnya dideskripsikan. 1. Pearson Product Moment Correlation
Analisis Pearson ialah suatu analisis peramalan nilai pengaruh dua variabel bebas atau lebih terhadap variabel terikat untuk membuktikan ada
17
Umi Zulfa,Metode Penelitian Sosial, Yogyakarta: Cahaya Ilmu, 2011, h.80