Tujuan Penyuluhan Agama Pengertian Penyuluhan Agama Islam
Tugas untuk saling membantu dan menasehati dalam kebenaran, seperti penyuluhan agama yang telah dijelaskan dalam firman Allah SWT pada Al-
Qur’an surat Ali Imran ayat 104 :
َكِئلُأَو ِرَكمنُمملا ِنَع َنموَهم نَ يَو ِفموُرمعَمملاِب َنموُرُممأَيَو ِمَْمْا ََِإ َنموُعمدَي ٌةمُأ ممُكمنِم منُكَتملَو ُمُه
َنموُحِلمفُما
Artiny a: “Dan hendaklah ada diantara kamu segolongan umat yang
menyeru kepada kebajikan dan menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah yang mungkar. Dan merekalah orang-
orang yang beruntung”. Q.S. Ali Imran ayat 104
63
Disamping itu ayat di atas memberikan petunjuk bahwa penyuluhan agama ditujukan terutama kepada kesehatan jiwa, karena ini merupakan pedoman yang
diberikan oleh Allah SWT kepada manusia untuk mencapai suatu kebahagiaan dan ketenangan bathin. Dengan demikian, terlihat bahwa penyuluhan agama
Islam memiliki fungsi, antara lain: 1 Menjadi pendorong motivasi bagi yang terbimbing agar timbul
semangat. 2 Menjadi pemantap stabilisator dan penggerak dinamisator untuk
mencapai tujuan yang dikehendaki dengan motivasi ajaran agama. Sehingga segala tugas dilaksanakan dengan dasar ibadah kepada Tuhan.
3 Menjadi pengarah direktif bagi pelaksanaan program bimbingan dan penyuluhan agama, sehingga wadah pelaksanaan program yang
kemungkinkan menyimpang akan dapat dihindari.
64
63
Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: CVDarus Sunnah, 2012,
h.64
64
Arifin dan Kartikawati. Materi Pokok Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, 1995, h.7
Menurut M.Hamdan Adz Dzaky seperti dikutip oleh Tohirin merinci tujuan penyuluhan agama Islam sebagai berikut:
a Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan, kesehatan, dan
kebersihan jiwa dan mental. Jiwa menjadi tenang, jinak dan damai muthmainnah, bersikap lapang dada radhiyah dan mendapatkan
pencerahan tauhid dan hidayah-Nya mardhiyah. b
Untuk menghasilkan suatu perubahan, perbaikan dan kesopanan tingkah laku yang dapat memberikan manfaat pada diri sendiri, lingkungan
keluarga, lingkungan sekolah atau madrasah, lingkungan kerja, maupun lingkungan sosial, dan alam sekitarnya.
c Untuk menghasilkan kecerdasan rasa emosi pada individu sehingga
muncul dan berkembang rasa toleransi tasammukh, kesetiakawanan, tolong menolong dan rasa kasih sayang.
d Untuk menghasilkan kecerdasan spiritual pada diri individu sehingga
muncul dan berkembang keinginan untuk berbuat taat kepada-Nya, ketulusan mematuhi segala perintah-Nya, serta ketabahan menerima ujian-
Nya. e
Untuk menghasilkan potensi ilahiyah, sehingga dengan potensi itu individu dapat melakukan tugas-tugasnya sebagai khalifah dengan baik dan
benar, dapat dengan baik menanggulangi berbagi persoalan hidup, dan dapat
memberikan kemanfaatan dan keselamatan bagi lingkungannya pada berbagai aspek kehidupan.
65
Dengan adanya fungsi sebagai motivasi, stabilisator, dinamisator, dan direktif maka penyuluhan agama Islam mampu mendongkrak segala aspek
kehidupan manusia untuk mencapai keberhasilan adalah motivasi kerja. Maka dapat dipahami bahwa motivasi kerja yang diperintahkan agama Islam diiringi
dengan penyuluhan agama akan mampu mendamping manusia menuju keberhasilan.
Penyuluhan agama merupakan satu kesatuan dari berbagai aspek agama, dalam hal ini agama Islam terdapat beberapa unsur pembentuk diantaranya
akidah, syariah, dan mu ’amalah. Demikian pula dengan penyuluhan agama
Islam. Ada beberapa unsur dalam penyuluhan agama antara lain: 1 Penyuluh
Penyuluh adalah orang yang mempunyai kewenangan kompetensi untuk melakukan bimbingan dan penyuluhan islam. Penyuluh merupakan orang
yang memiliki pengetahuan dan berbagai cara psikologi yang selalu ada dalam proses tersebut.
Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa penyuluh adalah orang yang memiliki pengetahuan dan kewenangan untuk melakukan bimbingan dan
penyuluhan Islam dalam berbagai untuk cara menyelesaikan masalah. 2 Suluh khalayak sasaran
65
Tohirin, Bimbingan dan Konseling Sekolah dan Madrasah di Institusi pendidikan, Yogyakarta: Media abadi, 2004, Cet. Ke-3. H.31
Suluh adalah seseorang atau sekelompok orang yang sedang mengalami atau menghadapi masalah dimana seseorang tersebut tidak mampu untuk
mengatasi masalahnya sendiri tanpa adanya bantuan orang lain baik kesulitan itu bersifat rohaniah maupun jasmaniah.
Suluh merupakan orang yang perlu memperoleh perhatian sehubungan dengan masalah yang dihadapinya. Suluh adalah orang yang hadir ke
penyuluh dan kondisinya dalam cemas atau tidak kongrunsi. 3 Masalah
Pengertian masalah dari persepktif penyuluhan agama Islam itu sendiri adalah ketidakseimbangan bathin yang menyebabkan oleh adanya
kesenjangan antara harapan dan kenyataan. Adapun masalah ini dapat muncul dari beberapa faktor atau bidang kehidupan. Diantaranya: pernikahan,
keluarga, pendidikan, sosial kemasyarakatan, pekerjaan dan bidang keagamaan.
66
Unsur-unsur penyuluhan agama Islam tersebut merupakan rukun terbentuknya bimbingan agama. Bila tidak terdapat salah satu unsur tersebut
maka tidak sempurna dalam pelaksanaan penyuluhan agama.
67