Dalam psikoterapi berwawasan Islam yang menyatakan bahwa penyuluh mempunyai tugas terhadap kesembuhan, keselamatan, dan kebersihan rohani
klien dunia akhirat. Karena aktifitas penyuluhan adalah berdimensi ibadah, berefek sosial, dan bermuatan teologis tidak semata-mata bersifat kemanusiaan.
81
81
Isep Zaenal Arifin, Bimbingan dan Penyuluhan Islam Pengembangan Dakwah Bimbingan Psikoterapi Islam, Jakarta: Rajawali Press, 2009, h.41
B. Pengertian Motivasi Kerja
1. Pengertian Motivasi Kerja
Kata motivasi berasal dari bahasa Inggris yang merupakan kata kerja to motive yang berarti mendorong, menyebabkan. Motivasi bisa pula alasan, daya
batin dan dorongan.
82
Motivasi berasal dari kata motion, yang berarti gerakan atau sesuatu yang bergerak. Istilah motif erat berkaitan dengan gerak, yakni gerakan yang
dilakukan oleh manusia atau disebut juga perbuatan atau tingkah laku. Motif dalam psikologi berarti rangsangan, dorongan atau pembangkit tenaga bagi
terjadinya suatu tingkah laku.
83
Motivasi adalah suatu konsep yang kita gunakan ketika dalam diri kita muncul keinginan initiate dan menggerakkan, serta mengarahkan tingkah
laku.Semakin tinggi motivasi seseorang, semakin tinggi intensitas perilakunya.
84
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia motivasi adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan
tujuan tertentu; secara psikologi usaha yang dapat menyebabkan seseorang atau kelompok orang tertentu tergerak melakukan sesuatu karena ingin mencapai
tujuan yang dikehendakinya atau mendapat kepuasan dengan perbuatannya.
85
Motivasi akan timbul saat seseorang menyukai apa yang mereka kerjakan. Ada
82
Jhon Echols, Kamus Bahasa Inggris Indonesia, Jakarta: PT.Gramedia, 1991, cet ke-12, h.97
83
Alex Sobur, Psikologi Umum, Bandung: CV Pustaka Setia, 2003, cet ke-1, h.268
84
Sahlan Asnawi, Teori Motivasi dalam Pendekatan Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta: Studio Press, 2007, h.21
85
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, edisi ke-3, h.756
energi yang bekerja tanpa rasa lelah dan pamrih. Sebaliknya, motivasi bisa turun dan bahkan hilang ketika sudah mulai bosan, lelah dan sebal terhadap apapun
yang dikerjakan. Menumbuhkan motivasi bukanlah hal yang sederhana dalam usaha mewujudkan suatu idealisme kerja guna meningkatkan produktivfitas, dan
profesionalisme kerja. Adapun Ashar Sunyoto Munandar berpendapat bahwa motivasi adalah suatu
proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ketercapaiannya tujuan-tujuan tertentu.
86
Dengan demikian motivasi berarti suatu kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan kegiatan yang berlangsung
secara sadar. Mathis Jackson mengatakan motivasi merupakan hasrat di dalam
seseorang menyebabkan orang tersebut melakukan suatu tindakan. Seseorang melakukan tindakan untuk sesuatu hal dalam mencapai tujuan.
87
Oleh sebab itu, motivasi merupakan penggerak yang mengarahkan pada tujuan.
Dalam pengertian umum, motivasi dikatakan sebagai kebutuhan yang mendorong perbuatan ke arah suatu tujuan tertentu.
Setiap manusia pada hakikatnya mempunyai sejumlah kebutuhan yang pada saat-saat tertentu menuntut pemuasan, dimana hal-hal yang dapat memberikan
pemuasan pada suatu kebutuhan adalah menjadi tujuan dari kebutuhan tersebut.
86
Ashar Sunyoto Munandar, Psikologi Industri dan Organisasi, Jakarta: Universitas Indonesia, 2001, h.323
87
Mathis dan Jackson 92006 dalam Prof.Dr.Wilson Bangun, S.e., M.Si. Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Erlangga, 202, h.312
Prinsip yang umum berlaku bagi kebutuhan manusia adalah, setelah kebutuhan itu terpuaskan, maka setelah beberapa waktu kemudian, muncul kembali dan
menuntut pemuasan. Kemunculan kembali ini dapat dalam bentuk tujuan yang sama ataupun
dengan tujuan yang sudah berubah. Umpamanya kebutuhan faal seperti makan, setelah seseorang makan, dalam waktu beberapa jam kemudian ia akan merasa
lapar kembali. Atau seseorang yang menginginkan promosi dalam pekerjaannya, setelah kebutuhannyaterpenuhi, selang beberpa tahun kemudian, ia mulai
merasakan kebutuhan untuk promosi menuju ke tingkat yang lebih tinggi lagi. Demikian prosesnya berjalan terus menerus untuk segala macam kebutuhan.
Batasan mengenai motivasi sebagai “The process by which behavior is energized and directed” suatu proses, di mana tingkah laku tersebut dipupuk
dan diarahkan, para ahli psikologi memberikan kesamaan antara motif dengan needs dorongan, kebutuhan. Dari batasan di atas, dapat disimpulkan, bahwa
motif adalah yang melatarbelakangi individu untuk berbuat mencapai tujuan tertentu.
Sedangkan pengertian mengenai motivasi adalah pemberian atau penimbulan motif. Atau dapat pula diartikan hal atau keadaan menjadi motif.
88
Munandar berpendapat bahwa motivasi adalah suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian
kegiatan yang mengarahkan tercapainya tujuan-tujuan tertentu.
88
Pandji Anoraga. Psikologi Kerja, Jakarta: Rineka Cipta, 2001, h.34