Otoritas Moneter Kebijakan Moneter

xlix perubahan ke atas tingkat bunga yang mereka tetapkan. Moral situation tergantung kepada sampai di mana bank-bank umum memenuhi keinginan-keinginan dari Bank Sentral. Dapat disimpulkan bahwa di negara-negara berkembang jumlah uang beredar tinggi, maka kebijakan moneter bukan harus ditujukan untuk mempengaruhi penawaran yang diciptakan oleh sistem bank, tetapi harus pula meliputi usaha untuk mempengaruhi penawaran uang tunai dari masyarakat dengan cara menarik uang tunai dari tangan masyarakat, sehingga akan menurunkan pengeluarannya. Kebijakan moneter yang dilakukan bank, misalnya dengan cara memberikan bunga tinggi kepada penyimpanan deposito berjangka dan kredit selektif. Langkah ini bukan saja dapat mengurangi pengeluaran rumah tangga tetapi juga dapat menyediakan tabungan untuk digunakan dalam penanaman modal yang lebih produktif.

c. Otoritas Moneter

1 Pemerintah Menurut Paul A Samuelson dan William D Norhdaus 1991: 50, bahwa secara ekonomi fungsi Pemerintah memiliki tiga fungsi utama, yakni 1 meningkatkan efisiensi; 2 menciptakan pemerataan atau keadilan; 3 memacu pertumbuhan ekonomi secara makro dan memilihara stabilitasnya. Sesuai dengan penelitian ini lebih menekankan pada fungsi yang ketiga yaitu peranan pemerintah untuk memacu pertumbuhan ekonomi secara makro dan menjaga stabilitasnya. Pemerintah dapat mempengaruhi tingkat out put, employment , dan inflasi melalui pemanfaatan kebijakan fiskal dan moneter secara cermat dan hati-hati. Otoritas atas kebijakan fiskal adalah wewenang pemerintah untuk mengenakan pajak dan mengadakan pembelanjaan. Sedangkan otoritas atas kebijakan moneter adalah wewenang Pemerintah untuk menetapkan jumlah uang yang beredar yang dapat mempengaruhi suku bunga, investasi, konsumsi. 2 Bank Sentral Keberadaan Bank Sentral di suatu negara memegang peranan dalam memajukan kehidupan perkenomian suatu negara. Menurut Faried Wijaya 1992: 153-154, fungsi Bank Sentral pada umumnya sebagai berikut: l a Memegang deposito milik bank-bank umum yang merupakan cadangan milik bank-bank umum. Perusahaan atau perorangan memelihara rekening giro pada bank-bank umum untuk memudahkan transfer pembayaran. Sedangkan Bank Sentral hanya menerima setoran rekening giro oleh bank-bank ini akan menyetorkan kelebihan kas serta menarik kembali bila mereka memerlukan. b Mengedarkan uang kartal, yaitu uang kertas dan uang logam. Bila keadaan perekonomian memerlukan lebih banyak uang beredar maka Bank Sentral menambah jumlah uang beredar, dan begitu sebaliknya. Dalam hal ini Bank Sentral juga berfungsi sebagai ”bankirnya bank-bank” atau sebagai ”sumber pinjaman terakhir”. c Mengatur dan mengendalikan jumlah uang yang beredar atau penawaran uang. Bank Sentral mengendalikan jumlah uang yang beredar sesuai dengan kebutuhan perekonomian secara keseluruhan. Jumlah uang yang harus dijaga agar konsisten dengan kenaikan output total nasional dan tingkat harga yang relatif stabil. d Bertindak sebagai lembaga kliring. Cek merupakan surat perintah kepada suatu bank untuk membayar seseorang atau pihak lain dengan dana simpanan giro milik penulis cek itu. Pembayaran dan penerimaan yang mempunyai rekening giro pada bank berbeda maka transaksi tersebut harus diselesaikan dengan proses kliring lewat Bank Sentral. e Sebagai lembaga keuanganfiskal pemerintah. Setiap tahun pemerintah memungut dan mengumpulkan penerimaan pajak serta pungutan-pungutan lain dalam jumlah besar sekali. Pemerintah memerima rekening koran pada Bank Sentral untuk menampung dan membukukannya. f Mengawasi dan memandu bank-bank. Situasi finansial dan operasional bank yang tak sehat akan mengancam struktur finansial seluruh perekonomian. Karena itu dilakukan pengawasan terhadap operasi sistem perbankan demi kepentingan umum oleh Pemerintah melalui dan dilaksankan oleh Bank Sentral. li Dari pendapat di atas kebijakan moneter yang dilakukan otoritas moneter dengan melihat kondisi negara berkembang yang umumnya jumlah uang yang beredar terlalu banyak, kurangnya modal, terbatasnya pendapatan pemerintah, ketidakstabilan harga, naik turunnya harga-harga ekspor. Untuk itu perlu kebijakan moneter yang sesuai dengan keadaan ekonomi pada waktu tersebut. Pada akhirnya kebijakan moneter untuk mempercepat proses pembangunan dengan mengembangkan perbankan yang efektif dan efisien. Dimana pembangunan ekonomi memerlukan modal, dan modal tersebut antara lain dari masyarakat. Perbankan dapat mendorong masyarakat untuk melakukan tabungan di dalam perbankan dan selanjutnya mengalirkan kepada para pengusaha.

d. Keterkaitan Kebijakan moneter dengan kebijakan makro lainnya