xc kredit khusus, dilakukan dengan pemberian privilese ekonomi. Patmnono SK,
1998: 63-64 Secara sederhana inflasi berasal dari dua sumber yaitu kekurangan pasokan
barang atau surplus permintaan barang yang sering kali terjadi akibat pertumbuhan pasokan uang yang terlalu cepat. Menjelang pertengahan 1960-an,
Indonesia mengalami dua jenis penyebab yang eksterm. Laju inflasi negara pada tahun 1966 lebih dari 650. Hiperinflasi mengelabuhi semua konsumen: dalam
tempo singkat, secepat waktu orang meletakkan uang ke dalam suku dan mengambilnya kembali, sebagian besar dari nilai mata uang lenyap. Radius
Prawiro, 1998: 11
6. Utang Luar Negeri
Nasionalisasi perusahaan asing yang terjadi pada tahun 1958 tidak hanya menghancurkan posisi negara sebagai tempat investasi asing, tetapi juga
memperburuk hubungan dengan pemerintah asing dan perusahaan asing. Indonesia semakin dipandang sebagai negara kelas bawah terutama oleh negara-
negara Barat. Isolasi internasional terhadap negara semakin bertambah ketika Indonesia mengundurkan diri dari PBB pada bulan Januari 1965. Dengan menarik
diri dari PBB, Indonesia secara otomatis kehilangan keanggotaan IMF dan Bank Dunia. Penolakan Indonesia terhadap hubungan dengan Barat diimbangi dengan
pendekaan rezim-rezim sosialis. Pendekatan ini berlanjut dengan menumpuknya utang yang besar untuk pembelian senjata yang sebagian besar digunakan dalam
operasi militer terhadap Belanda di Irian Barat dan kampanye konfrontasi terhadap Malaysia. Radius Prawiro, 1998: 13. Berikut ini adalah tabel utang luar
negeri Indonesia sebagai berikut:
xci Tabel 11: Utang Luar Negeri Indonesia s.d. 31 Desember 1965
dalam juta dolar AS
Donor Jangka
MenengahPanjang Jangka Pendek
Jumlah Presentase
Negara-negara Komunis
1.361 43
1.404 59,5
Uni Soviet 980
10 990
41,9 Yogoslavia
108 7
115 4,8
Lainnya 228
26 299
12,6 Negara-negara Barat
539 48
587 24,8
AS 172
7 179
7,5 Jerman Barat
112 10
122 5,1
Perancis 113
2 115
Lainnya 142
29 171
Negara-negara Asia 176
85 261
11,0 Jepang
168 63
231 9,7
Lainnya 8
22 30
1,2 Negara-negara Afrika
Mesir 3
1 4
0,1 Badan-badan
internasional 102
4,3 IMF
102 -
Jumlah 2.181
177 2.358
100
Sumber: Mohtar Mos’oed 1989: 225
Dari tabel tersebut dapat diketahui utang luar negeri berjumlah 2.358 juta. Hampir 42 kepada Uni Soviet, hampir 10 kepada Jepang, hampir 7,5 kepada
AS. Pembayaran kembali utang luar negeri tersebut dijadwalkan selama 7 tahun mulai 1966. Sesuai dengan perjanjian Indonesia harus membayar kembali 530
juta utang luar negeri yang jatuh tempo pada tahun 1966. Selain itu Indonesia masih harus membayar konpensasi untuk perusahaan-perusahaan asing yang
dinasionalisasikan. Namun penggunaan utang luar negeri tersebut sebagian besar dipergunakan
untuk keperluan militer dan sipil. Padahal sebagain dari utang itu merupakan utang jangka pendek. Jumlah utang itu 1.036 juta dolar AS dipergunakan untuk
xcii keperluan militer dan 1.175 dolar AS untuk keperluan sipil. Keperluan militer
tersebut antara lain untuk mengejar tujuan politis, mula-mula Trikora dan dilanjutkan dengan Dwikora. Patmnono SK, 1998: 272
Keadaan tersebut seperti yang digambarkan Subroto dalam Simposium di UI bahwa “Pembiayaan aparat pemerintah yang terlalu besar merupakan sebagian
besar dari pengeluaran negara, yaitu tidak kurang dari 50. Dengan sendirinya tidak banyak tinggalnya untuk membiayai pembangunan. Di dalam tahun 1965
pembangunan hanya merupakan 15,3 dari seluruh bugget”.
7. Pengaruh Pemikiran Ekonom Terhadap Perubahan Kebijakan Moneter