Subjek dan Objek Penelitian Tahapan Penelitian

dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. 15 Kemudian temuan dianalisa dan ditafsirkan berdasarkan kerangka konsep dan landasan teori.

H. Sistematika Penulisan

Sistematika dalam penulisan ini dibagi menjadi lima bab. Dalam setiap bab akan dibagi kedalam sub bab sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan , yang meliputi latar belakang masalah, pembatasan dan

perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, kerangka konsep, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Landasan Teori , yang meliputi kekuatan dan kelemahan radio,

strategi public relations, external public relations, dan berbagai citra dalam pekerjaan public relations.

BAB III Gambaran Umum 106.2 FM Bens Radio , tentang sejarah dan

perkembangan Bens Radio, profil Bens Radio, visi dan misi Bens Radio, Program Siaran Bens Radio, dan Struktur Organisasi Perusahaan Bens Radio.

BAB IV Analisis Hasil Temuan Penelitian

, berisi tentang strategi public relations 106.2 FM Bens Radio dalam memelihara citra perusahaan dan citra perusahaan radio 106.2 FM Bens Radio.

BAB V Penutup , berisi tentang kesimpulan dan saran.

15 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009 h. 186.

BAB II LANDASAN TEORI

A. Kekuatan Radio dan Kelemahan Radio

Radio adalah sebuah media utama informasi, hiburan, dan pendidikan massal yang sangat popular. Selama 60 tahun lebih radio menduduki peran sebagai media yang utama. 1 Selain itu, radio memiliki sejumlah fungsi, seperti mentransmisikan pesan, mendidik, membujuk, dan menghibur. Dalam menyampaikan pesannya, radio bisa mengambil model komunikasi apa saja. Entah itu model satu arah, maupun dua arah. Model satu arah mengasumsikan radio sebagai komunikator tunggal yang menyampaikan pesan kepada khalayak pasif. Sedangkan model dua arah memosisikan radio sebagai komunikator yang melakukan interaksi timbal balik dengan khalayak aktif. Kecenderungannya memang kini lebih banyak acara-acara interaktif di radio. 2 Santi Indra Astuti dalam bukunya yang berjudul Jurnalisme Radio Teori dan Praktik, mengemukakan terdapat lima kekuatan yang dimiliki radio, yaitu: 1. Radio dapat membidik khalayak yang spesifik. Artinya, radio memiliki kemampuan untuk berfokus pada kelompok demografis yang dikehendaki. Selain itu, untuk mengubah atau mempertajam segmen yang dituju, radio lebih fleksibel dibandingkan media komunikasi massa lainnya. 1 M. Linggar Anggoro, Teori Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia Jakarta: Bumi Aksara, 2002, Cet ke-3, h.146. 2 Santi Indra Astuti, Jurnalisme Radio Teori dan Praktik Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2008, cet ke-1, h. 39. 2. Radio bersifat mobile dan portable. Orang bisa membawa radio ke mana saja. Sumber energinya kecil dan sama portable-nya. Radio bisa menyatu dengan fungsi alat penunjang kehidupan lainnya, mulai dari senter, mobil, hingga handphone. Harga radio relatif jauh lebih murah dibandingkan media lain. 3. Radio bersifat intrusif, memiliki daya tembus yang tinggi. Sulit sekali menghindar dari siaran radio, begitu radio dinyalakan. Radio bisa menembus ruang-ruang di mana media lain tidak bisa masuk, misalnya, di dalam mobil. Walaupun kini televise telah menjadi salah satu asesoris mobil, tetapi tetap radio menjadi bagian tak terpisahkan dari mobil. 4. Radio bersifat fleksibel, dalam arti dapat menciptakan program dengan cepat dan sederhana, dapat mengirim pesan dengan segera, dapat secepatnya membuat perubahan. 5. Radio itu sederhana. Artinya sederhana mengoperasikannya, sederhana mengelolanya tak serumit media lain, dan sederhana isinya. Tidak diperlukan konsentrasi tinggi untuk menyimak radio. Bahkan, orang bisa mendengarkan radio sambil menggarap pekerjaan lain. Untuk mendengarkan radio, hanya dibutuhkan pendengaran. Mendengarkan radio tidak diperlukan kemampuan baca dan abstraksi tingkat tinggi. Kemudian kelemahan radio menurut Meeske yang dikutip oleh Santi Indra Astuti dalam buku Jurnalisme Radio Teori dan Praktik, mengemukakan ada tiga kelemahan yang dimiliki radio, yaitu: 1. Radio is aural only. Satu-satunya cara yang diandalkan radio untuk menyampaikan pesan adalah bunyi sound. Radio tidak dilengkapi