External Public Relations LANDASAN TEORI
penyediaan dukungan financial untuk suatu acara, subjek, kegiatan, lembaga, atau individu yang dianggap memang pantas menerimanya.
15
1. Jenis-Jenis Sponsor
Dewasa ini, kita mengenal tiga jenis sponsor yang masing-masing dibedakan berdasarkan tujuannya, yaitu:
a. Sponsor untuk iklan
Hal ini banyak dilakukan oleh berbagai perusahaan yang memberi dana untuk pengadaan dan penyiaran suatu acara di televisi atau
radio. Sebagai imbalannya, mereka boleh memasang iklan di sela- sela acara tersebut. Sponsor seperti ini sampai sekarang masih
merupakan sumber penghasilan terbesar bagi stasiun-stasiun radio dan televisi.
b. Sponsor untuk pemasaran
Penyediaan sponsor untuk mendukung usaha pemasaran. Cara mendukungnya yakni dengan hanya pemberi sponsor tunggal
itulah yang berhak memasang pesan-pesannya di sepanjang acara. c.
Sponsor untuk tujuan PR Penyediaan dana untuk menunjang usaha-usaha PR. Dana tersebut
didapatkan dari pihak-pihak yang makmur dan kuat khususnya dalam soal financial. Yang menerima sponsor ini bukan hanya
media massa, akan tetapi juga panitia penyelenggara acara olahraga, ekshibisi seni, pertunjukan teater, acara penghargaan di
bidang sastra, ekspedisi baru, penyelenggaraan pendidikan, hingga
15
M. Linggar Anggoro, Teori Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, h. 197.
ke individu-individu tertentu. Semuanya diizinkan menerima sponsor. Sedangkan imbalannya adalah peliputan media secara
tunggal seperti yang sering kita saksikan pada acara pertandingan balap motor Grand Prix yang sering kali disponsori oleh
perusahaan-perusahaan multinasional raksasa seperti Canon, Marlboro, atau Goodyear.
16
2. Manfaat dan Alasan Sponsor
Siapa saja yang bersedia menyediakan sponsor pasti ingin agar jati diri atau lembaganya meraih reputasi mengesankan, memiliki nama
harum, atau agar dikenal secara luas. Manfaat PR dari sponsor adalah terciptanya suatu proses pengakraban melalui liputan media yang
berlangsung secara berulang-ulang. Sosok atau reputasi perusahaan di mata khalayak pun positif karena ia telah membuktikan kesediannya
turut memikul tanggung jawab sosial. Bertolak dari reputasi ini maka sikap dan pandagan khalayak terhadapnya akan menjadi lebih baik dan
lebih hormat. Kalau reputasi perusahaannya baik, dengan sendirinya reputasi produk-produknya juga akan sama baikknya.
17
3. Tujuan-Tujuan PR dari Sponsor
Dalam dunia PR, yang dikejar bukanlah popularitas produk melainkan untuk membangun pemahaman dan pengertian khalayak atau
16
Frank Jefkins, Public Relations, h. 265-266.
17
M. Linggar Anggoro, Teori Profesi Kehumasan Serta Aplikasinya di Indonesia, 199- 200.
konsumen tentang organisasi atau perusahaan pembuatnya, serta tentang produknya sendiri.
Berikut ini adalah beberapa tujuan humas yang hendak dicapai melalui pensponsoran.
a. Menciptakan atau mempertahankan nama baik.
Salah satu tugas utama PR adalah membangun nama baik perusahaan, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional.
b. Membangun citra perusahaan.
Sejalan dengan nama baik yang telah dibahas di atas, karakteristik, misi, atau sifat-sifat positif dari perusahaan perlu juga
diperkenalkan kepada masyarakat. c.
Identitas perusahaan. Pensponsoran
bisa membantu
suatu perusahaan
untuk memperkenalkan identitasnya kepada masyarakat, yakni dengan
mengakrabkan logo atau warna khas perusahaan kepada masyarakat, agar keberadaan perusahaan itu diketahui dan dikenal
oleh khalayak. d.
Mengakrabkan nama perusahaan. Dalam suatu pensponsoran biasanya nama perusahaan disebut
berulang-ulang, apalagi dalam liputan media. e.
Menonjolkan keramahtamahan. Meskipun ini tidak diperhitungkan sebagai salah satu keuntungan
langsung yang terkandung dalam pensponsoran, keramahtamahan
dapat membuka banyak peluang untuk memasyarakatkan nama perusahaan.
f. Merangsang minat para wartawan untuk datang meliput.
18