WIB, program tersebut merupakan program yang masih kental budaya Betawinya, disukai oleh pendengar Bens Radio, dan memiliki banyak
pendengar aktif. Sehingga bisa dijadikan peluang untuk mempromosikan produk-produk dari pengiklan, sponsor, maupun lembaga.
4
Dengan menjelaskan kelebihan maupun keuntungan dari setiap program yang akan dijalankan, maka akan dapat menarik para pengiklan,
sponsor, maupun lembaga untuk bekerja sama dengan Bens Radio. Menurut Rudi Destianto selaku Divisi Marketing 106.2 FM Bens
Radio, tuntutan dan keluhan para pengiklan, sponsor, atau lembaga adalah: “….Tuntutan itu terutama kalau mereka sudah memberikan
uang yang cukup banyak, tuntutannya banyak sekali. Dan keluhannya kadang ketika menemukan sponsor atau pengiklan
yang perfeksionis, ketika salah sedikit atau kurang sedikit, merasa tidak cocok sedikit kompleinnya, ya itu wajar namanya
kita kan bisnis jasa. Bisnis jasa itu adalah tidak luput dari
komplenan…. Jadi tuntutan itu biasanya mereka menuntut bahwa ini yang mereka bayarkan harus sesuai. Maksudnya kita
memberikan apa yang sesuai mereka bayarkan, kalau bisa Bens
Radio melebih dari apa yang mereka bayarkan.”
5
Pendapat Rudi Destianto di atas dapat penulis simpulkan, bahwa
tuntutan dan keluhan itu pasti ada, karena Bens Radio merupakan radio bisnis jasa. Tetapi Bens Radio dapat meminimalisir tuntutan maupun
keluhan tersebut dengan memberikan atau mengerjakan sesuai apa yang mereka inginkan bahkan kalau bisa Bens Radio memberikan lebih kepada
mereka. Rudi Destianto selaku Divisi Marketing 106.2 FM Bens Radio pun
menambahkan:
4
Wawancara pribadi dengan Rudi Destianto, Jakarta, 2 Oktober 2013.
5
Wawancara pribadi dengan Rudi Destianto, Jakarta, 24 Juni 2013.
“Sebuah projek tentunya tidak semuanya berjalan lancar, ada kalanya sebuah projek kerja sama itu berjalan tidak sesuai
rencana. Contohnya, sponsor acara berharap bahwa acara yang kita handle itu ramai pengunjung dan pembeli dan ternyata
sepi. Itu menjadi evaluasi bersama. Pengiklan berharap setelah beriklan di Bens maka produknya laku, ternyata tidak. Kita
juga har
us evaluasi bersama.”
6
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan, bahwa setiap kerja sama dalam projek yang dijalankan bersama para pengiklan, sponsor,
maupun lembaga pernah menghadapi kegagalan atau tidak berjalan dengan lancar. Seperti sponsor yang sudah memberikan kepercayaan
kepada Bens Radio untuk bertugas memegang sebuah acara dan berharap acara tersebut ramai dikunjungi oleh pengunjung atau pembeli, ternyata
tidak sesuai yang diharapkan. Kemudian pengiklan yang memasang iklannya di Bens Radio berharap produk yang diiklankan tersebut laku
dipasaran dan dikenal banyak orang tetapi ternyata tidak. Itu semua akan menjadi evaluasi bersama-sama dengan yang bersangkutan.
2. Strategi PenekananKekuasaan PressurePower
Menurut Rudi Destianto selaku Divisi Marketing 106.2 FM Bens Radio, strategi Bens Radio dalam menggunakan penekanankekuatan
apabila tim mengalami kesulitan dalam menghadapi para pengiklan, sponsor, atau lembaga adalah:
“Penekanan ataupun ketidak cocokan itu pasti ada. Pertama, harga, kemudian segmentasi. Pertama, harga, ketika mereka
cocok di kita, kita cocok dengan mereka, misalkan ternyata mereka itu produknya produk Karaoke Family itu cocok
dengan kita dan mereka sebenarnya cocok dengan kita yang format radionya keluarga juga dan all segment mereka cocok.
6
Wawancara pribadi melalui e-mail dengan Rudi Destianto, 10 Juli 2013.
Mereka tinggal melihat penawaran kita, ternyata tidak cocok diharga. Biasanya kan terjadi demikian, ketika sebuah
perusahaan ingin beriklan di Bens, karena mereka merasa cocok Bens Radio itu adalah segmentnya mereka, tapi ketika
melihat harga dan tidak cocok itu terjadi tawar menawar, terjadi diskusi seputar program apa, itu biasanya kita bicarakan.
Jadi, penekanannya adalah kita mengajak bicarakandiskusikan mengenai program dan juga harga, itu pasti ada, tidak mungkin
langsung terjadi penolakan, pasti didiskusikan dulu. Itu yang pertama, kemudian mengenai strategi ataupun menggunakan
kekuatan itu ya kekuatan radio kita adalah dimana sih, kekuatan radio kita adalah di kelas menengah
….”
7
Pendapat di atas dapat penulis simpulkan, bahwa penekanan dan
ketidak-cocokan itu pasti ada. Misalkan seperti mengenai ketidak-cocokan program yang akan dimasukkan si pengiklan atau segmentnya kurang pas.
Maka ketika terjadi hal itu, Bens Radio dan pengiklan, sponsor, maupun lembaga akan melakukan diskusi atau bernegosiasi mengenai masalah
program maupun permasalahan lain, agar ditemukannya win solutions. Jadi, tidak langsung terjadi penolakan bila tidak sesuai.
Kemudian, mengenai kekuatan Bens Radio, terletak pada segmentasinya di kelas menengah B-C. Dengan segmentasi ini, Bens
Radio dapat menyeleksi pengiklan maupun sponsor yang akan masuk ke Bens Radio untuk mempromosikan produk-produk mereka di Bens Radio.
Alasan dalam memilih segmentasi ini adalah karena hampir seluruh masyarakat Indonesia khususnya Jakarta memiliki status menengah ke
bawah. Maka dengan segmentasi ini, akan banyak pendengar yang menyukai Bens Radio dan banyak pula pengiklan, sponsor, maupun
lembaga yang tertarik untuk melakukan kerja sama dengan Bens Radio.
8
7
Wawancara pribadi dengan Rudi Destianto, Jakarta, 24 Juni 2013.
8
Wawancara pribadi dengan Rudi Destianto, Jakarta, 2 Oktober 2013.
Menurut Ita Mayasari selaku Program Director 106.2 Bens Radio adalah:
“Selama ini soal salah paham itu pasti ada sama mereka, cuma bagaimana caranya kita bicarakan bareng-bareng buat cari
jalan tengahnya, kira-kira bagusnya bagaimana nih. Dan selama ini cara itu berhasil, dan membuat suasananya enaklah,
maksudnya nyaman tidak ada tegang-
tegangan gitu.”
9
Pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kesalah-pahaman itu pasti
ada, dan cara untuk menyelesaikan kesalah pahaman itu adalah dengan mengajak mereka untuk menghadapinya secara bersama-bersama. Dengan
mencari solusi atau jalan tengah dari kesulitan tersebut. Setelah ditemukannya solusi maka terciptalah suasana yang nyaman untuk
menjalin kerjasama kembali. Rudi Destianto dan Ita Mayasari berpendapat sama, yakni sama-
sama menghadapi penekanan permasalahan dengan diskusi atau evaluasi bersama agar dapat ditemukan win solution atau jalan tengah untuk
kebaikan bersama.
3. Strategi Persuasif Persuasive
Menurut Rudi Destianto selaku Divisi Marketing 106.2 FM Bens Radio, strategi persuasif untuk mendapatkan iklan adalah:
“Strateginya adalah pertama pengembangan program acara. Program acara yang bagus, pendengar bagus, maka secara tidak
langsung pengiklansponsor juga akan melirik acara tersebut, program acara on air. Kemudian SDM juga berpengaruh,
ketika SDM-nya bagus, SDM-nya juga bisa menarik massa, itu juga pasti sponsor dan pengiklan melirik acara tersebut.
Teknologi juga berpengaruh, termasuk kelengkapan peralatan,
9
Wawancara pribadi dengan Ita Mayasari, Program Director 106.2 FM Bens Radio, Jakarta, 19 Juni 2013.