Hasil Wawancara
Nama : Ita Mayasari
Posisi : Program Director
Tanggal : 19 Juni 2013
1. Bagaimana strategi Bens Radio untuk menarik perhatian para pengiklan,
sponsor, maupun lembaga dalam memelihara citra perusahaan?
Strateginya di sini saya mengikuti program yang sudah ada. Cuma langsung perbaiki beberapa program yang menurut saya kurang dan saya menajamkan
saja. Seperti Begaya saya tajemin nih programnya, apa yang kira-kira buat pendengarnya oke. Dan sekarang Bens Radio mau ibaratnya mau naik kelas,
yang tadinya kelas E atau D mau pindah ke kelas B. Dulu kan Bens Radio bahasanya Betawi banget yang ibaratnya Betawi kampung, sekarang saya
mencoba untuk bahasa Betawi tapi Betawinya itu yang menuju modern, Betawi gaul, jadi buat menggarap anak-anak yang gaul. Dari cara
ngomongnya sudah beda, tidak terlalu bercanda yang tidak penting. Terus untuk program-program yang lainnya saya tetap menguatkan program yang
sudah ada cuma ada beberapa program-program yang kontennya saya ganti mengikuti strategi pasar yang berlaku. Selama ini kita coba kerja bareng sama
beberapa departemen pemerintahan. Seperti kita coba kerja bareng sama polisi nih buat Ngeker Jalan, terus kita coba kerjasama sama gubernur untuk acara
Begaya di konten Kopi Anget, kita mau gubernur tetap mengisi acara tersebut untuk membahas seputar Jakarta. Terus kita coba kerja bareng sama
infotainment segala macem jadi berita dari mereka.
2. Bagaimana strategi persuasif Bens Radio untuk mendapatkan iklan?
Kalau selama ini iklan yang di jual di acara Bens Radio terutama yang Begaya yang talkshow itu lumayan, maksudnya sudah banyak banget, tapi belum
waiting list cuma sudah banyak sekali mereka. Karena seperti ada Esia yang sudah block in times dari kita itu jam delapan sampai jam sembilan, terus
snockling kita jago, terus yang talkshow ada beberapa talkshow yang akhirnya
terus-terus coba hubungi kita, terus yang coba musik, promo album ke kita segala macam. Waktu ulang tahun kemarin kita ada Benskustik tuh, nah
orang-orang label segala macam belanja ke kita. Terus untuk iklan disini sudah lumayan banyak ya, strategi sudah oke, karena kita mau seperti yang
saya bilang B itu. Selama ini kan kita susahnya adalah Bens dangdut gitu kan, nah saya mau hilangin Bens itu sudah tidak dangdut kok, Bens sekarang sudah
siarin lagu Barat, kita sudah kerja bareng sama VOA, Bens sudah gak dangdut kok sekarang. Dan orang-orang yang ingin mengiklankan di kita sudah mulai
berpikir kita berubah. Cuma saya dan tim itu benar-benar harus kerja keras sekali untuk mencapai itu. Sebenarnya dulu iklan sudah banyak, tapi
kebanyakan obat segala macam, cuma sekarang kan sudah mulai ada mahasiswa masuk, handphone, provider, rumah segala macam masuk, terus
kita kan di Temenan ada tematik seperti wirausaha segala macam, nah itu sudah ada yang waiting list. Jadi kalau misalnya wirausaha berhenti, langsung
sudah ada yang masuk lagi.
3. Bagaimana strategi Bens Radio dalam memelihara kerjasama dengan
lembaga dan sponsor dalam memelihara citra peruahaan?
Biasanya sih kita say hai, telpon misalnya Bens lagi bikin acara ini nih, contohnya Ramadhan nih Bens Radio ada program acara kita mau ngabuburit
bareng nih mau ikutan gabung apa tidak? Terus ada sahur on the road nih gimana? Terus kita mau ada acara panti asuhan nih mau ikutan gabung apa
gak? Dan kita selalu menjaga hubungan baik, walaupun cuma say hai, telpon, atau berkunjung segala macam. Dan itu lumayan sih dan akhirnya mereka
nanya ke kita Bens Radio punya program apa, terus mereka mau masang iklan di program kita.
4. Bagaimana strategi Bens Radio menggunakan power apabila tim pernah
mengalami kesulitan dalam menghadapi pengiklan, sponsor, dan lembaga?
Selama ini soal salah paham itu pasti ada sama mereka, cuma bagaimana caranya kita bicarakan bareng-bareng buat cari jalan tengahnya, kira-kira
bagusnya bagaimana nih. Dan selama ini cara itu berhasil, dan membuat suasananya enaklah, maksudnya nyaman tidak ada tegang-tegangan gitu.
5. Bagaimana Bens Radio mempertahankan departemen, instansi, lembaga,
dan sponsor dalam memelihara citra perusahaan?
Biasanya kita mempertahankan mereka itu, seperti Mixagrip. Tahun lalu mereka itu setahun full jadi klien kita, nah sekarang mereka yang meminta ke
kita. Tau kan di Kalbe itu ada Promag segala macem, mereka itu nanya ke kita di Bens Radio di bulan Ramadhan mau buat apa, kita disuruh kesana coba
untuk mencari program-programnya atau kita kasih diskon ke mereka. Gimana caranya mempertahankan mereka atau di Bens ada program apa bisa
dibarengin sama mereka, atau kita kasih ide ke mereka begitu juga sebaliknya. Dan selama ini hal itu lumayan efektif untuk mempertahankan mereka.
6. Mengapa di spanduk besar atau undangan tidak ada logo Bens Radio
sedangkan di poster Festival Green Music KLH 2013 ada?
Kalau di undangan ini kan acaranya house semuannya kan, sedangkan kita tidak memegang acara house semua ini, kita hanya memegang acara Green
music-nya saja. Jadi kita cuma pegang acara Green Music dari mulai audisi sampai mereka lombanya, pemenangnya, segala macam itu kita pegang. Kita
di KLH hanya sebagai media partner saja, dan artis, bintang tamu dari Bens Radio karena hadiahnya kalau di Bens lumayan ya karena media.
7. Dalam event ini, apakah KLH yang meminta Bens Radio untuk ikut
bergabung atau dari Bens Radio-nya?
Dari KLH-nya yang minta.
8. Apa yang Bens Radio dapatkan setelah kerjasama dengan KLH dalam
acara Green Music?
Mereka puas, tahun depan mereka sudah take kita nih untuk acara KLH tahun depan. Hari pertama kita cukup kecewa, pesertanya ada 15 terus dikonfirmasi
lagi yang datang cuma 8 peserta, terus dikonfirmasi lagi cuma 6 peserta,