BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Penelitian Tindakan Kelas PTK
Suharsimi Arikunto 2006: 2-26 mengemukakan Penelitian Tindakan Kelas PTK dalam bahasa Inggris adalah Classroom Action
Research CAR. Dari namanya sudah menunjukkan isi yang
terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk
pengertian tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan. 1. Penelitian
Menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu obyek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk
memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi
peneliti. 2. Tindakan
Menunjuk pada sesuatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian
siklus kegiatan untuk siswa.
3. Kelas Dalam hal ini terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan
istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu 1 penelitian, 2 tindakan, dan 3 kelas, segera dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan
dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan arahan dari guru yang dilakukan oleh
siswa. Model penelitian tindakan kelas menurut Suharsimi Arikunto yaitu ada empat tahapan yang lazim perlu dilalui, yaitu: 1
perencanaan, 2 pelaksanaan, 3 pengamatan, dan 4 refleksi. Adapun model dan penjelasan untuk masing-masing tahap adalah
sebagai berikut:
Arikunto, 2006: 16
Tahap 1: Menyusun rancangan tindakan Planning
Dalam tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana
tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang
melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. Istilah untuk cara ini adalah penelitian
kolaborasi. Cara ini dikatakan ideal karena adanya upaya untuk mengurangi insur subyektivitas pengamat serta mutu
kecermatan yang dilakukan. Perencanaan
Pengamatan SIKLUS I
Pengamatan
Perencanaan
SIKLUS II Refleksi
Refleksi
Pelaksanaan Pelaksanaan
?
Tahap 2: Pelaksanaan Tindakan Acting
Tahap ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau penerapan isi rancangan, yaitu mengenai
tindakan di kelas. Hal yang peru diingat adalah bahwa dalam tahap ini pelaksana guru harus ingat dan berusaha
menaati apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar, tidak dibuat-buat.
Tahap 3: Pengamatan Observing
Tahap ini yaitu kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat. Tahap ini dapat dikatakan bahwa
pengamatan juga diberikan untuk memberikan peluang kepada guru pelaksana yang juga berstatus sebagai
pengamat.
Tahap 4: Refleksi Reflecting
Tahap ini
merupakan kegiatan
untuk mengemukakan kembali apa yang sudah dilakukan.
Kegiatan refleksi ini sangat tepat dilakukan ketika guru pelaksana sudah selesi melakukan tindakan, kemudian
berhadapan dengan
peneliti untuk
mendiskusikan implementasi rancangan tindakan.
Suharsimi Arikunto juga mengemukakan sasaran-sasaran atau objek penelitian tindakan kelas , yaitu:
1. Unsur siswa, dapat dicermati objeknya ketika siswa yang bersangkutan sedang asyik mengikuti proses pembelajaran di
kelas lapangan laboratorium bengkel, maupun ketika sedang asyik mengerjakan pekerjaan rumah dengan serius, atau ketika
mereka sedang mengikuti kerja bakti di luar sekolah. 2. Unsur guru, dapat dicermati ketika yang bersangkutan sedang
mengajar di kelas, terutama cara guru memberi bantuan kepada siswa,
ketika sedang
membimbing siswa
yang sedang
berdarmawisata, atau ketika guru sedang mengadakan kunjungan ke rumah siswa.
3. Unsur materi pelajaran, dapat dicermati dalam GBPP dan yang sudah dikembangkan dalam Rencana Tahunan, Rencana
Semesteran dan Analisis Materi Pelajaran. Lebih lanjut dapat dilihat dari materi yang tertulis dalam Satuan Pelajaran dan
terutama ketika materi tersebut disajikan kepada siswa, me;iputi pengorganisasian,
urutannya, cara
penyajiannya atau
pengaturannya. 4. Unsur peralatan atau sarana pendidikan, meliputi peralatan baik
yang dimiliki oleh siswa perseorangan, peralatan yang disediakan oleh sekolah, ataupun peralatan yang disediakan dan digunakan di
kelas dan di laboratorium. 5. Unsur hasil pembelajaran, yang ditinjau dari tiga ranah yang
dijadikan titik tujuan yang harus dicapai siswa melalui
pembelajaran, baik susunan maupun tingkat pencapaian. Dikarenakan hasil belajar merupakan produk yang harus
ditingkatkan, pasti terkait dengan tindakan unsur lain. 6. Unsur lingkungan, baik lingkungan siswa di kelas, sekolah maupun
yang melingkungi siswa di rumahnya. Informasi tentang lingkungan dikaji bukan untuk dilakukan campur tangan, tetapi
digunakan sebagai pertimbangan dan bahan untuk pembahasan. 7. Unsur pengelolaan, yang jelas-jelas merupakan gerak kegiatan
sehingga mudah diatur dan direkayasa dalam bentuk tindakan. Sedangkan Wijayah Kusumah 2009: 9 mengemukakan definisi
Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya sendiri dengan cara 1 merencanakan, 2 melaksanakan,
dan 3 merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif dengan tujuan memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa
dapat meningkat. Suhardjono 2006: 58-61 mengemukakan Penelitian Tindakan Kelas PTK adalah penelitian yang dilakukan di kelas dengan
tujuan memperbaiki meningkatkan mutu praktik pembelajaran. Penelitian Tindakan Kelas menurut Susilo 2007: 16 adalah penelitian
yang dilakukan oleh guru di kelas atau di sekolah tempat mengajar, dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan praktik dan
proses dalam pembelajaran. Menurut Susilo, dalam prakteknya PTK adalah tindakan yang bermakna melalui prosedur empat langkah, yaitu:
a. Merumuskan masalah dan merencanakan tindakan planning. b. Melaksanakan tindakan acting dan pengamatan observing.
c. Merefleksikan reflecting hasil pengamatan. d. Perbaikan atau perubahan peencanaan replanning untuk
pengembangan tingkat keberhasilan.
2. Manfaat dan Tujuan Penelitian Tindakan Kelas