BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.2 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Umum Perusahaan
Toko buku Rohani Sola Gratia adalah sebuah usaha Toko Buku yang berada dibawah naungan Yayasan Sola Gratia Medan. Awal januari 2001 terjadi mujizat dalam keluarga Dra.
Jendamita Sembiring, M.Min selaku Ketua dari Yayasan Sola Gratia Medan. Pada saat itu Tuhan seperti mengubahkan kehidupan ibu Jendamita, seperti menemukan Tuhan Yesus.
Sejak itu, ibu Jendamita dan keluarga lebuh rajin membaca firman Tuhan dan lebih banyak berdoa setiap hari untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas pemahaman akan doa dan
firman Tuhan. Pada waktu Ibu Jendamita mendengar lagu “ Rumah Doa” yang bunyinya, “Penuhi
hatiku sekarang dengan urapan yang baru, agar aku lebih lagi mendengar suara-Mu”. Mendengar lagu itu ibu Jendamita merasa seperti Tuhan ingin menegaskan kembali apa yang
telah dikatakanNya sebelumnya. Ibu Jendamita membaca didalam Alkitab bahwa Rumah Doa adalah tubuh kita ini I Kor 6:19. Ibu jendamita masih terus mencari makna amanat ini.
September 2001, ibu Jendamita bersama teman wanita ikut dalam perjalanan ke Korea Selatan. Selesai berkunjung, setiap malam ibu Jendamita bersama teman wanitanya
melakukan saat teduh sampai pukul 23.00 WIB. Selanjutnya, penulis berdoa sendiri untuk:
1. Perdamaian Dunia
2. Persatuan Gereja-Gereja
3. Presiden dan keamanan negara Republik Indonesia
4. Keamanan Kota Medan
Universitas Sumatera Utara
5. Penginjilan di dunia dan di Indonesia lebih khusus lagi GBKP
6. Moderamen, Lembaga, Yayasan, Pendeta, Pertua, Diaken GBKP agar semua
diurapi dan lebih banyak berdoa 7.
Perusahaan tempat suami, anak dan menantu bekerja 8.
Keluarga ibu Jendamita dan semua teman yang minta didoakan Kira-kira pukul 01.00 WIB ibu Jendamita mendengar lagi suara “ Durin Simbelang
dijadikan untuk pekerjaan Tuhan”. Ibu Jendamita kembali bertanya “ Pekerjaan yang bagaimana Tuhan?”, ibu Jendamita terus bertanya tapi belum juga mendapat jawaban sampai
kembali ke Medan. Akhir tahun 2001, teman ibu Jendamita baru kembali dari Ungaran di Jawa Tengah.
Dia bersaksi bahwa disana ia berdoa di Gua Doa. Dia merasa benar-benar teduh serta mendengar suara Tuhan. Pada saat itu, ibu Jendamita berpendapat bahwa dimana sakja kita
bisa berdoa karena Tuhan dapat hadir dimana saja. Tetapi dia menarankan agar ibu Jendamita pergi dan mencoba berdoa disana.
Pada 1 Januari 2002, ibu Jendamita dan keluarga berkumpul di Jakarta dan atas kesepakatan bersama, ibu Jendamita bersama kakak berangkat ke Ungaran. Selama dua hari
Ibu Jendamita berdoa dan membaca firman secara pribbadi terus-menerus. Ibu Jendamita sungguh-sungguh merasakan berada dihadirat Tuhan dan merasa seperti didunia ini Ibu
Jendamita begitu dekat dengan Tuhan. Dari Yayasan Taman Doa Getsemani Ungaran inilah Ibu Jendamitamerasa mendapati
jawaban Tuhan. Disinilah visi diteguhkan. Maka timbullah kerinduan untuk membangun Rumah Doa serta taman Doa seperti di Ungaran di Durin Simbaleng kabupaten Deli Serdang
Sumatera Utara. Dalam perbincangan dengan Pendeta yang ada di Ungaran dikatakan bahwa akan banyak tantangan yang harus dihadapi Ibu Jendamita baik dari dalam maupun dari luar.
Beliau berkata, “ Ibu harus benar-benar siap mental”.
Universitas Sumatera Utara
Kembali ke Jakarta, Ibu Jendamita memberitahukan kepada keluarga niat untuk membangun Rumah Doa tempat berdoa secara pribadi dan semua anggota keluarga
mendukung. Ibu Jendamita sangat terharu dan bersyukur kepada Tuhan.Kembali ke Medan Ibu Jendamita membicarakan niat tersebut dengan Pendeta dan Majelis Jemaat GBKP
Polonia. Pendeta Diman Ginting menyarankan agar niat ini dibicarakan dengan Ketua Klasis Pancur Batu Pokok Mangga dan Pendeta GBKP Majelis Jemaat Durin Simbelang. Dari
percakapan ada kesepakatan agar diminta petunjuk dari Moderamen GBKP. Pada 29 Januari 2002 Ibu Jendamita beserta beberapa orang teman mendatangi
Moderamen. Akhirnya Moderamen memberi petunjuk bahwa niat tersebut dapat dilaksanakan dengan GBKP sebagai mitra kerja. Pendeta GBKP Durin Simbelang dan Ketua
Klasis Pancur Batu- Pokok Mangga akan mengawasi kegiatan yang akan dilaksanakann disana. Kemudian dibentuk pengurus yayasan serta direncanakan peletakan batu pertama
untuk membangun Rumah Doa dan Taman Doa. Pada tanggal 28 maret 2002 diadakan acara kebaktia peletakan batu pertama pembangunan Rumah Doa Sola Gratia dipimpin oleh Ketua
Umum Moderamen GBKP. Bangunan itu sekarang diberi nama Taman Doa Yayasan Sola Gratia Durin Simbelang.
Pada 12 juni 2002 pengurus Yayasan Sola Gratia bersama Pendeta GBKP Majelis Jalan Bahagia dan Ketua Klasis Medan – Deli Tua membicarakan rencana mengadakan
Kebaktian Tengah Minggu KTM di Jl. Letjen Jamin Ginting No. 401 BCD Medan. Untuk menambah pelayanan dari Yayasan Sola Gratia ini, dibangun lagi Sebuah Toko Buku Rohani
Kristen yang letaknya juga berada di JL. Letjen Jamin Ginting NO. 401 BCD Medan yang diberi nama “ Toko Buku Rohani Kristen Sola Gratia”.
4.1.2 Visi Perusahaan