Microsoft Office Powe Point
peserta didik dalam mencapai indikator – indikator tujuan pembelajaran. Terlebih dalam
mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mendapat predikat dari peserta didik sebagai mata pelajaran yang abstrak, tidak memiliki rumus yang pasti serta membosankan. Dalam hal ini
media pembelajaran memiliki peranan yang tinggi untuk merubah paradigma tersebut sehingga indikator ketercapaian hasil belajar peserta didik tercapai.
Media pembelajaran telah terbukti efektif dalam berbagai penelitian usaha peningkatan kualitas belajar peserta didik. Hal ini tidak lepas dari keunggulan yang
disuguhkan oleh sebuah media pembelajaran. Tidak dapat kita pungkiri, bahwa hadirnya media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar akan memudahkan subyek
pembelajaran, yakni guru dan peserta didik. Dalam dunia pendidikan sedang hangat diperbincangkan dan diusahakan
perancangan media pembelajaran. Semua guru berlomba – lomba untuk menghadirkan
media pembelajaran yang ideal bagi peserta didik nya. Terlebih dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia media pembelajaran memiliki fungsi yang ekstra dalam menarik atensi,
minat serta motivasi peserta didik. Melihat tingginya minat dan kebutuhan dunia pendidikan akan media pembelajaran
peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian pengembangan terkait media pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian pengembangan ini merupakan salah satu
alternatif bagi peneliti untuk mengetahui seberapa jauh media pembelajaran dapat menunjang efektivitas proses pembelajaran, menarik minat serta motivasi peserta didik dan
membantu tugas guru untuk menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik. Selain hal tersebut, peneliti bertujuan untuk mengetahui aspek
– aspek apa sajakah yang perlu PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
dipertimbangkan, ditelaah serta digunakan sebagai acuan untuk pengembangan sebuah media pembelajaran yang ideal untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.
Penelitian ini dikembangkan dengan prosedur serta kerangka berpikir sebagai berikut: pertama mengenai teori pengembangan, media pembelajaran, multimedia
pembelajaran dan Microsoft PowerPoint. Selanjutnya, media pembelajaran ini dikembangkan dengan mengacu kurikulum yang berlaku, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan. Ketiga, dengan menggunakan acuan dasar teori dan kurikulum tersebut peneliti menyusun kriteria pengembangan media pembelajaran yang ideal dan sesuai
dengan kebutuhan. Langkah keempat, peneliti menyusun analisis kebutuhan dengan wawancara,
observasi lapangan serta menyebar kuesioner. Kemudian berdasarkan analisis kebutuhan dan kriteria pengembangan media pembelajaran peneliti merancang media pembelajaran.
Keenam, media pembelajaran yang telah dirancang melalui tahap assesment oleh ahlinya serta guru pengampu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Setelah melalui tahap ini,
peneliti akan mengumpulkan berbagai masukan akan kekurangan dari rancangan media tersebut dan memulai tahap penyempurnaan serta revisi agar dapat memenuhi standar
kriteria sebuah media pembelajaran yang ideal. Setelah melalui tahap penyempurnaan media pembelajaran akan diujicobakan kepada peserta didik.
Jika dalam tahap uji coba pada peserta didik masih ada kekurangan, peneliti kembali menyempurnakan produk media pembelajaran tersebut. Terakhir, media
pembelajaran akan siap digunakan serta dihibahkan untuk didayagunakan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.