Pengembangan media dan materi pembelajaran Bahasa Indonesia dengan microsoft powerpoint untuk siswa kelas VIII semester 2 SMP Marganingsih Muntilan.

(1)

ABSTRAK

Kurniati, Maria Eny. 2016. Pengembangan Media dan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Microsoft PowerPoint untuk Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP Marganingsih Muntilan. Skripsi. Yogyakarta: Prodi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peran media pembelajaran membawa dampak yang sangat baik untuk usaha peningkatan prestasi belajar peserta didik. Seiring perkembangan jaman, media pembelajaran mengalami perkembangan yang pesat. Pemilihan media pembelajaran tradisional mulai tergeser dengan media pembelajaran modern dan mutakhir yang lebih praktis, atraktif, menarik, kreatif serta inovatif.

Penelitian pengembangan ini mengadaptasi metode penelitian R&D Borg dan Gall. Tujuan dari penelitian ini adalah tersusunnya sebuah produk media pembelajaran. Sehubungan dengan tujuan tersebut peneliti menggunakan tujuh langkah dalam pengembangan media pembelajaran yakni analisis kebutuhan guru dan siswa, pengembangan produk dengan Microsoft PowerPoint, validasi ahli media dan ahli materi serta guru Bahasa Indonesia, revisi tahap pertama, uji coba lapangan, dan terakhir adalah revisi tahap akhir. Pada tahap analisis kebutuhan diketahui bahwa media pembelajaran untuk pembelajaran Bahasa Indonesia belum dimanfaatkan dengan optimal. Hal tersebut menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan tahap pengambangan produk media pembelajaran.

Kualitas produk media pembelajaran dapat diketahui melalui rata – rata yang diperoleh dari hasil validasi dari ahli yakni sebesar 19,37% serta guru Bahasa Indonesia sebesar 95%. Persentase rata – rata hasil penilaian tersebut sebesar 87,18% dengan kategori sangat baik. Selain itu, kualitas produk pengembangan juga dapat diketahui melalui hasil umpan balik siswa yang sangat baik.

Produk penelitian ini adalah materi dan media pembelajaran yang dirancang untuk kelas VIII SMP semester dua. Produk ini memuat delapan Standar Kompetensi yang dijabarkan ke dalam delapan belas Kompetensi Dasar dan dimuat dalam dua belas pelajaran. Kedua belas pelajaran tersebut tersusun dan terintegrasi dengan satu menu utama. Setiap unit pelajaran tersusun secara sistematis mulai dari paparan kompetensi dasar, tujuan belajar, apersepsi, pretest, materi, latihan soal, tugas dan terakhir kata bijak mengenai pendidikan, yang di dalamnya memuat berbagai animasi, ilustrasi gambar maupun foto, dan berbagai jenis video pembelajaran.


(2)

ABSTRACT

Kurniati, Maria Eny. 2016. Learning Media and Subject Matter Development of Indonesian Language Using Microsoft PowerPoint for 8th Grade Second Semester Marganingsih Muntilan Junior High School. Skripsi. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education Study Program, Language and Art Education Departement, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.

The role of learning media has great impact in increasing of the learning achievement of the students. Learning media has currently undergone rapid. The selection of traditional learning media has been changed by modern and current learning media which is more simple, attractive, appealing, creative and innovative.

This development research has adapted Borg and Gall R&D method. The purpose of this research is designing learning media product. Based on the research purpose the researcher used seven steps to develop the learning media, that is student and teacher need analysis, product development using Microsoft PowerPoint, expert and teacher validation, fist step revision, field trial and finally last revision. In student and teacher need analysis it’s found that learning media haven’t used in optimal way. This is the basic reason for the reasecher to develop the learning media.

The quality of the learning media product is meassure the average from the result of the expert assement which is 79.37% and the teacher assement which is 95%. The average of both assements is 87.18% in very good category. The quality of thelearning media product is also meassured by the students feed back result which is very good.

The product of this research are subject matter and learning media designed for eight grade Junior High School in the second semester. Those products include eight standards competence in to eighteen basic competences and are designed for twelve lesson units. The twelve lesson units are designed and integrated into one main menu. Each lesson unit is arranged systematically from the basic competences, the aim of the lesson, apperception, pretest, subject matter, execises and tasks and words of wisdom about education which include animtions, picture, photo illustrations and various types of learning video.


(3)

SKRIPSI

PENGEMBANGAN MEDIA DAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MICROSOFT POWERPOINT

UNTUK SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 SMP MARGANINGSIH MUNTILAN

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Oleh:

Maria Eny Kurniati 111224007

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA SASTRA INDONESIA JURUSAN PENDIDIKAN SASTRA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA 2016


(4)

(5)

(6)

MOTTO

“Kemauan adalah sumber pengetahuan” “Jatuh cintalah pada apa yang kamu kerjakan”

“Jika kamu punya mimpi, jangan membatasi diri” “Lakukan sesuatu yang sederhana dengan cara yang luar biasa”

“Terkadang kegagalan adalah harga yang dibayar untuk menujukesuksesan”

“Ikatlah ilmu dengan menuliskannya, karena ilmu yang ditulis akan tetap tersimpan di atas keterbatasan daya ingat manusia”

(Maria Eny Kurniati)

“Hiduplah seakan kamu mati esok, belajarlah seakan kamu hidup untuk selamanya”

(Mahatma Gandhi)

“Pendidikan adalah kekuatan utama yang bisa kau gunakan untuk mengubah dunia”

(Nelson Mandela)

“Tujuan pendidikan adalah menghasilkan orang kreatif yang mampu menghasilkan sesuatu yang baru”


(7)

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada:

Allah Bapa di surga, Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang senantiasa melimpahkan berkat rahmat serta kekuatan

Orangtuaku, Agustinus Sumarsono, S.Pd. dan Maria Anna Isnaeni, S.Pd yang tak kenal lelah memberikan motivasi kepadaku.

Dosen Pembimbingku, Ibu Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd.

Sahabat sekaligus teman hidupku, Albertus Ragil Wisnu Murti, S.Pd. yang datang membawa warna dan kehidupan baru.

Maria Della Strada Anggraeni Rosarine yang telah hadir membawa sukacita, kebahagiaan dan warna baru serta telah menjadi salah satu alasan paling kuat untuk

saya menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik – baiknya.

Sahabat-sahabat seperjuanganku Hendrika Yuli Surantini, S.Pd., Fitriana Rahmawati, S.Pd., dan seluruh teman – temanku sekalian.

Skripsi ini saya persembahkan sebagai tanda terima kasih yang sebesarnya atas dukungan yang telah diberikan selama ini.


(8)

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 12 April 2016 Penulis,

Maria Eny Kurniati 111224007


(9)

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Maria Eny Kurniati

Nomor Induk Mahasiswa : 111224007

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta karya ilmiah saya yang berjudul:

PENGEMBANGAN MEDIA DAN MATERI PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DENGAN MICROSOFT POWERPOINT

UNTUK SISWA KELAS VIII SEMESTER 2 SMP MARGANINGSIH MUNTILAN

Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Demikian pernyataan ini saya buat yang sebenarnya Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 12 April 2016 Yang menyatakan,


(10)

ABSTRAK

Kurniati, Maria Eny. 2016. Pengembangan Media dan Materi Pembelajaran Bahasa Indonesia dengan Microsoft PowerPoint untuk Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP Marganingsih Muntilan. Skripsi. Yogyakarta: Prodi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma. Peran media pembelajaran membawa dampak yang sangat baik untuk usaha peningkatan prestasi belajar peserta didik. Seiring perkembangan jaman, media pembelajaran mengalami perkembangan yang pesat. Pemilihan media pembelajaran tradisional mulai tergeser dengan media pembelajaran modern dan mutakhir yang lebih praktis, atraktif, menarik, kreatif serta inovatif.

Penelitian pengembangan ini mengadaptasi metode penelitian R&D Borg dan Gall. Tujuan dari penelitian ini adalah tersusunnya sebuah produk media pembelajaran. Sehubungan dengan tujuan tersebut peneliti menggunakan tujuh langkah dalam pengembangan media pembelajaran yakni analisis kebutuhan guru dan siswa, pengembangan produk dengan Microsoft PowerPoint, validasi ahli media dan ahli materi serta guru Bahasa Indonesia, revisi tahap pertama, uji coba lapangan, dan terakhir adalah revisi tahap akhir. Pada tahap analisis kebutuhan diketahui bahwa media pembelajaran untuk pembelajaran Bahasa Indonesia belum dimanfaatkan dengan optimal. Hal tersebut menjadi dasar bagi penulis untuk melakukan tahap pengambangan produk media pembelajaran.

Kualitas produk media pembelajaran dapat diketahui melalui rata – rata yang diperoleh dari hasil validasi dari ahli yakni sebesar 19,37% serta guru Bahasa Indonesia sebesar 95%. Persentase rata – rata hasil penilaian tersebut sebesar 87,18% dengan kategori sangat baik. Selain itu, kualitas produk pengembangan juga dapat diketahui melalui hasil umpan balik siswa yang sangat baik.

Produk penelitian ini adalah materi dan media pembelajaran yang dirancang untuk kelas VIII SMP semester dua. Produk ini memuat delapan Standar Kompetensi yang dijabarkan ke dalam delapan belas Kompetensi Dasar dan dimuat dalam dua belas pelajaran. Kedua belas pelajaran tersebut tersusun dan terintegrasi dengan satu menu utama. Setiap unit pelajaran tersusun secara sistematis mulai dari paparan kompetensi dasar, tujuan belajar, apersepsi, pretest, materi, latihan soal, tugas dan terakhir kata bijak mengenai pendidikan, yang di dalamnya memuat berbagai animasi, ilustrasi gambar maupun foto, dan berbagai jenis video pembelajaran.


(11)

ABSTRACT

Kurniati, Maria Eny. 2016. Learning Media and Subject Matter Development of Indonesian Language Using Microsoft PowerPoint for 8th Grade Second Semester Marganingsih Muntilan Junior High School. Skripsi. Yogyakarta: Indonesian Language and Literature Education Study Program, Language and Art Education Departement, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University.

The role of learning media has great impact in increasing of the learning achievement of the students. Learning media has currently undergone rapid. The selection of traditional learning media has been changed by modern and current learning media which is more simple, attractive, appealing, creative and innovative.

This development research has adapted Borg and Gall R&D method. The purpose of this research is designing learning media product. Based on the research purpose the researcher used seven steps to develop the learning media, that is student and teacher need analysis, product development using Microsoft PowerPoint, expert and teacher validation, fist step revision, field trial and finally last revision. In student and

teacher need analysis it’s foundthat learning media haven’t used in optimal way. This is the basic reason for the reasecher to develop the learning media.

The quality of the learning media product is meassure the average from the result of the expert assement which is 79.37% and the teacher assement which is 95%. The average of both assements is 87.18% in very good category. The quality of thelearning media product is also meassured by the students feed back result which is very good.

The product of this research are subject matter and learning media designed for eight grade Junior High School in the second semester. Those products include eight standards competence in to eighteen basic competences and are designed for twelve lesson units. The twelve lesson units are designed and integrated into one main menu. Each lesson unit is arranged systematically from the basic competences, the aim of the lesson, apperception, pretest, subject matter, execises and tasks and words of wisdom about education which include animtions, picture, photo illustrations and various types of learning video.


(12)

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis haturkan pada Allah Bapa di surga yang telah memberikan rahmat, pendampingan serta karuniaNya yang luar biasa sehingga peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan baik. Skripsi yang berjudul Pengembangan Media Pembelajaran Bahasa Indonesia Dengan Microsoft Powerpoint Untuk Siswa Kelas VIII Semester 2 SMP Marganingsih Muntilan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan, Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Peneliti menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini berkat dukungan, semangat, bimbingan, doa, nasihat, dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini peneliti hendak menghaturkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada: 1. Allah Bapa, Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria yang selalu melimpahkan berkat

rahmat serta penyertaan untuk peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Rohandi, Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Unversitas Sanata Dharma.

3. P. Kuswandono, Ph.D., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Sanata Dharma.

4. Rm. Frans Susilo, SJ, selaku Rektor Kolese Robertus Bellarminus, yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materiil sehingga saya dapat menempuh pendidikan akhir ini dengan baik.

5. Bruder Sarju, selaku Pengurus Dana Bantuan Sosial Universitas Sanata Dharma, yang telah memberikan dana bantuan tugas akhir.

6. Dr. Yuliana Setiyaningsih, M.Pd., selaku Ketua Program Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma sekaligus dosen pembimbing, yang tak kenal lelah mengingatkan serta membimbing saya dengan sabar.

7. Dr. Kunjana Rahardi, M.Hum., selaku Wakil Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia, Universitas Sanata Dharma.


(13)

8. Dr. B. Widharyanto. M.Pd., sebagai dosen validator ahli media dan ahli materi, yang telah bersedia memberikan penilaian serta masukan untuk produk media pembelajran peneliti.

9. Seluruh dosen prodi PBSI yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, yang telah dengan kesabaran telah mendidik dan mendampingi penulis selama menempuh ilmu di PBSI.

10.Robertus Marsidiq, karyawan sekretariat PBSI yang selalu sabar membantu dan memberi kemudahan serta kelancaran bagi penulis selama proses menyelesaikan skripsi.

11.Sr. M. Agnetine, OSF, S.Pd., selaku kepala sekolah SMP Marsudirini Marganingsih Muntilan, yang telah mengijinkan serta memberikan kesempatan pada peneliti untuk melaksanakan penelitian di SMP Marganingsih Muntilan.

12.Ibu Lucia Rubiyati, S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMP Marsudirini Marganingsih Muntilan, yang telah memberikan kesempatan dan bantuan dalam pelaksanaan penelitian ini.

13.Seluruh siswa Kelas VIII A dan VIII B SMP Marsudirini Marganingsih Muntilan, yang telah memberikan kontribusi, berpartisipasi serta membantu terlaksananya penelitian ini.

14.Kedua orang tua tercinta, Agustinus Sumarsono, S.Pd. dan Maria Anna Isnaeni, S.Pd. yang tidak pernah lelah dengan tulus ikhlas memberikan dukungan, semangat, dan doa untuk penulis.

15.Papa dan Mama Kumetiran, Drs. Heronimus Hartanto dan Caecilia Endang Sri Lestari yang telah menguatkan dalam kesulitan.

16.Papi dan Mami Kalinegara, Yohanna Yuwati, S.Pd., dan Aloysius Prihartono, S.Pd. 17.Kakak saya Agnes Citra Evrista Pertiwi, S. Pd., Birgitta Sekarsari Ningtyas, Yohanes

Catur Prastiatama, S.Pd., Markus Yono, Mikeli Woro Hartani, Mikaela Woro Hartanti dan Paulus Sarwoto.

18.Keluarga Al. Soeyono, S.Pd. yang telah memberikan dorongan serta motivasi.

19.Keluarga Al. Sudjapar, S.Pd. yang selama ini mendukung, mendoakan dan memberikan motivasi kepada penulis.


(14)

20.Sahabat sekaligus teman hidup, Albertus Ragil Wisnu Murti, S.Pd. yang telah memberikan kasih, kehidupan baru dan motivasi bagi penulis.

21.Maria Della Strada Anggraeni Rosarine, yang telah datang membawa sukacita, kebahagiaan dan warna bagi kehidupan penulis.

22.Sahabat dan teman, Yossi Rimawan, Valentinus Purbiantara, Galih Ari Pinundhi, S.Pd., yang telah membantu dan memberi masukan untuk produk media pembelajaran

23.Mas Sutino dan Okky Endar Basuki, yang telah membantu saya dalam memperbanyak proposal skripsi, skripsi dan produk media pembelajaran.

24.Teman-teman yang sudah memotivasi terlaksananya penelitian, Fitriana Rahmawati, S.Pd., Hendrika Yuli Surantini, S.Pd. dan Caecilia Nurista, S.Pd.

25.Sahabat penulis, Rosalina Lily Setiawati S.Pd., Flaviana Rinta Ferdian, S.Psi., Maria Kristanti Dara Novianta, S.Psi. dan Fransiska Erlin, yang selalu menjadi tempat berbagi suka dan duka selama penulis menuntut ilmu di PBSI hingga saat ini.

26.Teman-teman PBSI angkatan 2011 yang tidak bisa disebut satu per satu, khususnya kelas A. Terima kasih atas dukungan, motivasi, semangat, dan kebersamaan yang terjalin selama ini.

27.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih atas bimbingan, dukungan, dan bantuannya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena, itu peneliti dengan terbuka menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi banyak pihak.

Yogyakarta, 12 April 2016 Peneliti,


(15)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...iii

MOTTO ...iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ...vii

ABSTRAK ...viii

ABSTRACT ...ix

KATA PENGANTAR ...x

DAFTAR ISI ...xiii

DAFTAR TABEL ...xvi

DAFTAR BAGAN ...xviii

DAFTAR DIAGRAM ...xix

DAFTAR GRAFIK ...xx

DAFTAR LAMPIRAN ...xxi

BAB I PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang ...3

1.2 Rumusan Masalah ...3

1.3 Tujuan Penelitian ...3

1.4 Spesifikasi Produk ...5

1.5 Manfaat Pengembangan ...7

1.6 Batasan Istilah ...7

1.7 Sistematika Penulisan ...7

BAB II KAJIAN PUSTAKA ...8

2.1 Penelitian Relevan ...8


(16)

2.2.1 Pengertian Pengembangan ...13

2.2.2 Hakekat Media ...14

2.2.3 Hakekat Pembelajaran ...14

2.2.4 Hakekat Media Pembelajaran ...18

2.2.5 Hakekat Microsoft PowerPoint ...27

2.2.6 Hakekat KTSP ...27

2.3 Kerangka Berpikir ...28

BAB III METODOLOGI ...31

3.1 Jenis Penelitian ...31

3.2 Model Pengembangan ...31

3.3 Prosedur Pengembangan ...34

3.3.1 Tahap Analisis Kebutuhan ...37

3.3.2 Tahap Pengembangan Produk ...38

3.3.3 Validasi Ahli ...39

3.3.4 Revisi Tahap Pertama ...47

3.3.5 Uji Coba Lapangan ...47

3.3.6 Revisi Tahap Dua ...48

3.3.7 Produk Akhir ...48

3.4 Uji Coba Produk Pengembangan ...48

3.5 Jenis Data ...50

3.6 Instrumen Pengumpulan Data ...50

3.6.1 Wawancara ...50

3.6.2 Observasi ...52

3.6.3 Angket Analisi Kebutuhan Siswa ...52

3.6.4 Instrumen Penilaian Produk ...53

3.6.5 Kuesioner Umpan Balik Siswa ...55

3.7 Teknik Analisis Data ...56

BAB IV HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN ...59


(17)

4.1.1 Paparan Hasil Wawancara ...60

4.1.2 Paparan Hasil Observasi ...62

4.1.3 Hasil Kuesioner Kebutuhan Siswa ...63

4.1.4 Hasil Identifikasi Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...76

4.2 Pengembangan Produk Media ...87

4.3 Hasil Penilaian Produk Pengembangan ...89

4.4 Pelaksanaan Revisi ...96

4.4.1 Pelaksanaan Revisi Kesalahan Penulisan ...96

4.4.2 Pelaksanaan Revisi Penambahan Penjabaran Indikator ...97

4.4.3 Pelaksanaan Revisi Instrumen dan Rubrik Penilaian Afektif ...97

4.5 Hasil Uji Coba Produk Pengembangan ...98

4.6 Kajian Produk Akhir ...101

4.6.1 PowerPoint Show ...102

4.6.2 Petunjuk Penggunan Produk Media Pembelajaran ...102

4.6.3 Halaman Utama ...103

4.6.4 Menu Utama ...103

4.6.5 Rangkaian Slide Produk Media Pembelajaran ...104

BAB V PENUTUP ...105

5.1 Kajian Produk Pengembangan ...105

5.2 Implikasi ...106

5.2 Saran ... 5.2.1 Bagi Pemanfatan Media Pembelajaran ... 107 107 5.2.2 Bagi Guru dan Calon Guru ...108

5.2.3 Bagi Peneliti Lain ...108

DAFTAR PUSTAKA ...109


(18)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.3.4.2 Jenis – jenis Media Pembelajarn ...20

Tabel 2.3.4.3 Pemilihan Media berdasarkan Tujuan Belajar ...22

Tabel 3.2 Standar Kompetensi & Kompetensi Dasar ...32

Tabel 3.4 Karakteristik Subjek Coba ...49

Tabel 3.6.1.1 Kisi – kisi Pedoman Wawancara Guru ...51

Tabel 3.6.1.2 Pertanyaan Wawancara Guru ...51

Tabel 3.6.2 Kisi – kisi Observasi Penggunaan Media oleh Guru ...52

Tabel 3.6.3 Kisi – kisi Angket Analisis Kebutuhan Siswa ...52

Tabel 3.6.4 Kisi – kisi Penilaian Produk oleh Ahli ...53

Tabel 3.6.5 Kisi – kisi Kuesioner Umpan Balik Siswa ...55

Tabel 3.7.1 Kriteria Penilaian Produk ...57

Tabel 3.7.2 Kriteria Acuan Patokan menurut Nurgiyantoro ...58

Tabel 4.1.1 Paparan Hasil Wawancara Guru ...63

Tabel 4.1.2 Analisis Data Hasil Observasi Kelas ...65

Tabel 4.1.3 Rekapitulasi Data Perolehan Hasil Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa ...67

Tabel 4.1.3.1 Hasil Olah Data Aspek Kesan Pembelajaran Bahasa Indonesia ...68

Tabel 4.1.3.2 Hasil Olah Data Jenis – jenis Media yang Pernah Digunakan ...70

Tabel 4.1.3.3 Hasil Olah Data Jenis Media yang Diminati Siswa ...71

Tabel 4.1.3.4 Hasil Olah Data Urgensi Keperluan Penggunaan PowerPoint ...73

Tabel 4.1.3.5 Hasil Olah Data PenyajianMateri Bahasa Indonesia ...74

Tabel 4.1.3.6 Hasil Olah Data Metode Pembelajaran yang Diminati ...76

Tabel 4.1.3.7 Hasil Olah Data Kesulitan yang Ditemui dalam Pembelajaran ...77


(19)

Tabel 4.1.4.1 Identifikasi KD dengan Materi, Bahan ajar serta media yang

relevan ...81

Tabel 4.1.4.2 Kombinasi SK dan KD ...86

Tabel 4.3.4 Rekapitulasi Validasi Dosen Ahli Materi dan Ahli Media serta Guru Bahasa Indonesia ...91

Tabel 4.4 Pedoman Revisi ………..… 96

Tabel 4.4.3 Rubrik Penilaian Afektif ...97


(20)

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.3.3.4 Piramid Tingkat Pengalaman Peserta Didik dengan Media

Pembelajaran Menurut Edgar Dale ...23 Bagan 3.3 Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran berbasis

PowerPoint untuk Kelas VIII Semester 2 ...36 Bagan 3.3.2 Langkah – langkah Pengembangan Produk ...39


(21)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram 4.1.3.1 Hasil Olah Data Aspek Kesan Pembelajaran Bahasa Indonesia ...65

Diagram 4.1.3.2 Hasil Olah Data Jenis – jenis Media yang Pernah Digunakan ...67

Diagram 4.1.3.3 Hasil Olah Data Jenis Media yang Diminati Siswa ...68

Diagram 4.1.3.4 Hasil Olah Data Urgensi Keperluan Penggunaan PowerPoint ...70

Diagram 4.1.3.5 Hasil Olah Data Penyajian Materi Bahasa Indonesia ...71

Diagram 4.1.3.6 Hasil Olah Data Metode Pembelajaran yang Diminati ...72

Diagram 4.1.3.7 Hasil Olah Data Kesulitan yang Ditemui dalam Pembelajaran ...74


(22)

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.3.4.1 Hasil Validasi Dosen dan Guru ...93 Grafik 4.3.4.2 Rata – rata Persentase Penilaian ...94 Grafik 4.5.1.2 Rekapitulasi Hasil Kuesioner Umpan Balik Siswa ... 101


(23)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Surat Keterangan Penelitian Lampiran A.1 Surat Ijin Penelitian

Lampiran A.2 Surat Keterangan telah Menyelesaikan Penelitian Lampiran B Kuesioner Analisis Kebutuhan Siswa

Lampiran C Hasil Validasi

Lampiran C.1 Hasil Validasi Dosen Ahli Media dan Ahli Materi Lampiran C.2 Hasil Validasi Dosen Guru Bahasa Indonesia Lampiran D Kuesioner Umpan Balik Siswa

Lampiran E Dokumentasi Penelitian

Lampiran F Hasil Akhir Media Pembelajaran Lampiran F.1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Lampiran F.2 Hasil Akhir Produk Media Pembelajaran Lampiran F.3 Panduan Penggunaan Media Pembelajaran


(24)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam dunia pendidikan, perkembangan teknologi dan media pendidikan seperti dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Perkembangan yang dialami oleh teknologi selalu membawa dampak yang positif bagi dunia pendidikan khususnya bagi perkembangan media pembelajaran.

Media pembelajaran mengambil peranan penting dalam memfasilitasi guru untuk menyampaikan pengetahuan, serta memberikan jembatan pengetahuan bagi peserta didik untuk menerima pengetahuan dengan berbagai bentuk sebagaimana mungkin pengetahuan tersebut dapat disajikan. Media pembelajaran digunakan untuk mempermudah guru dalam usaha mentransfer pengetahuan kepada peserta didik nya. Dengan menggunakan media pembelajaran ini, guru dapat menyusun pengetahuan membuat media yang sedemikian rupa dan disesuaikan dengan karakteristik peserta didik sehingga dapat menarik minat serta perhatian peserta didik .

Seiring berkembangnya teknologi dan informasi, media pembelajaran juga mengalami transformasi ke arah yang lebih maju dan canggih. Tidak lama kemudian dalam dunia pendidikan muncul berbagai pengembangan alat, program, media serta peraga dalam bidang media pembelajaran untuk dunia pendidikan guna menunjang sarana dan prasarana guru. Hal ini sesuai dengan salah satu asas dunia pendidikan yakni pendidikan selalu up to date atau terbuka dan menyesuaikan pada hal baru.


(25)

Pengembangan media pembelajaran masa kini, dinilai sangatlah efisien dalam peningkatan kualitas pendidikan di sekolah. Media pembelajaran kini menjadi salah satu sarana yang praktis dalam usaha mencapai target dan tujuan pembelajaran untuk peserta didik. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Eylier dan Giles yang membuktikan bahwa keefektifan pembelajaran dipengaruhi oleh media yang digunakan guru (Widharyanto, 2003). Media pembelajaran dinilai dapat menarik minat, perhatian serta motivasi peserta didik dalam pembelajaran. Oleh karena itu pendidikan zaman sekarang menganjurkan guru untuk berperan aktif dalam usaha merancang media pembelajaran; mengembangkannya secara kreatif dan inovatif; serta mengimplementasikan berbagai media pembelajaran yang dapat menunjang hasil belajar peserta didik.

Melihat meningkatnya minat dan kebutuhan dunia pendidikan akan media pembelajaran, peneliti tertarik untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran yang dapat disumbangkan guna menunjang upaya peningkatan tercapainya tujuan pembelajaran. Peneliti ingin merancang media pembelajaran yang mudah digunakan oleh guru, tetapi inovatif, efektif dan menarik untuk diimplementasikan dalam pembelajaran.

SMP Marganingsih Muntilan menjadi pilihan peneliti untuk melakukan penelitian karena selama satu tahun terakhir, setiap kelas di SMP Marganingsih Muntilan sudah dilengkapi perangkat ICT seperti komputer dan layar LCD.

Selama ini, pembelajaran Bahasa Indonesia sudah menggunakan perangkat ICT tersebut guna mendukung pembelajaran. Namun, belum setiap saat guru dapat membuat media pembelajaran yang akan digunakan. Berdasarkan keadaan tersebut, peneliti merasa perlu untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran yang dapat didayagunakan untuk menunjang pembelajaran Bahasa Indonesia.


(26)

Peneliti tertarik untuk mengembangkan sebuah media pembelajaran menggunakan Microsoft Office PowerPoint untuk mengembangkan media pembelajaran untuk semester dua. Pemilihan program tersebut berdasarkan alasan kriteria sebuah media pembelajaran yang dinyatakan oleh Hubbart, antara lain adalah ketersediaan fasilitas pendukung, pengaruh yang ditimbulkan, kecocokan dengan ukuran kelas, kriteria biaya serta kemampuan untuk diubah serta dimanipulasi sesuai dengan keinginan dan kebutuhan. 1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut: Bagaimanakah pengembangan pengembangan media dan materi pembelajaran beserta Bahasa Indonesia dengan Microsoft PowerPoint untuk kelas VIII semester 2 SMP Marganingsih Muntilan?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian pengembangan ini adalah tersusunnya media dan materi pembelajaran Bahasa Indonesia kelas VIII SMP semester dua dengan Microsoft PowerPoint.

1.4 Spesifikasi Produk

Pengembangan produk media pembelajaran ini dikembangkan menggunakan Microsoft PowerPoint. Program PowerPoint dipilih sebagai sarana pengembangan media pembelajaran dalam penelitian ini karena merupakan salah satu program yang memiliki keunggulan dalam bidang presentasi. Dengan menggunakan program ini peneliti dapat mengaplikasikan berbagai template, icon dan animasi dengan berbagai format. Selain itu, PowerPoint juga memiliki kelebihan, yakni fitur dan cara pengoperasianya yang terbilang mudah, sehingga banyak digunakan dan disukai guru


(27)

Spesifikasi produk dalam penelitian pengembangan ini adalah media pembelajaran untuk peserta didik SMP kelas VIII semester dua dalam bentuk CD media pembelajaran. Program media pembelajaran ini akan memuat delapan Standar Kompetensi kelas VIII semester dua yang terbagi ke dalam enam belas Kompetensi Dasar. Dalam media pembelajaran ini akan terdapat dua belas topik pembelajaran berbeda yang dapat diaplikasikan guru dalam membantu proses pembelajaran. Dua belas topik tersebut dapat dipadupadankan sesuai dengan kehendak dan rencana rancangan peneliti.

Setiap rangkaian pelajaran dari media pembelajaran ini dilengkapi dengan video pembelajaran yang relevan, RPP beserta materi sesuai dengan Kompetensi Dasar. Setiap pelajaran dalam media pembelajaran ini terdiri dari dua belas hingga dua puluh empat slide. Setiap slidenya memiliki dua frame yang berbeda, yakni frame menu serta frame bahasan pokok. Terdapat beberapa slide utama dalam setiap pelajaran pada media pembelajaran ini, yakni frame cover, frame paparan Kompetensi Dasar, frame tujuan pembelajaran, frame apersepsi, frame pretest, frame materi ajar, frame latihan, frame tugas, frame portofolio dan terakhir frame kata bijak pendidikan.

Harapan dari peneliti adalah supaya produk media pembelajaran yang tersusun Produk ini diharapkan dapat didayagunakan sebagai salah satu sarana penunjang pembelajaran serta dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Produk media pembelajaran ini juga dapat digunakan baik secara individual dan secara klaskikal.

1.4 Manfaat Pengembangan

Penelitian pengembangan produk media pembelajaran ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut :


(28)

1.4.1 Bagi Guru Bidang Studi Bahasa Indonesia

Media pembelajaran berbasis PowerPoint ini dapat digunakan sebagai alat bantu untuk proses pembelajaran di kelas. Selain itu media pembelajaran ini diharapkan dapat digunakan untuk upaya peningkatan mutu serta menunjang tercapainya tujuan pembelajaran di kelas.

1.4.2 Bagi Peserta Didik

Media pembelajaran ini diharapkan dapat menunjang pemahaman dan efektivitas pembelajaran Bahasa Indonesia dengan meningkatkan motivasi belajar serta minat peserta didik dalam belajar. Media ini juga dapat dimiliki oleh peserta didik guna untuk mengulang materi pembelajaran yang telah didapatkan dalam pembelajaran sebelumnya.

1.4.3 Bagi Peneliti Lain

Hasil kajian serta hasil produk dari pengembangan media pembelajaran ini dapat digunakan oleh mahapeserta didik atau peneliti lain sebagai acuan serta bahan pertimbangan untuk penelitian berikutnya.

1.5 Batasan Istilah

Dalam bagian ini peneliti menyajikan beberapa definisi istilah yang digunakan peneliti sebagai acuan serta batasan pengembangan media pembelajaran.

1.5.1 Pengembangan

Dalam Setyosari (2010), Borg and Gall memaparkan definisi dari kata pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan.


(29)

1.5.2 Media

Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendikan (Association of Education and Communication Technology/ AECT) di Amerika, membatasi pengertian media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.

1.5.3 Pembelajaran

Sudjana (2004:28) berpendapat bahwa pembelajaran adalah setiap upaya yang sistematis dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan.

1.6.4 Media Pembelajaran

Menurut Sadiman (2011) dalam bukunya yang berjudul Media Pendidikan, media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

1.6.5 Microsoft Office PowePoint

Daryanto mengungkapkan definisi dari Microsoft Office PowerPoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan salah satu program yang berbasis multimedia (Arsyad,2010).


(30)

1.6.6 Kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP)

Mulyasa merumuskan definisi KTSP yaitu suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan (dalam Soehendro, 2006: 20-21).

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian pengembangan ini terdiri dari 5 bab, yaitu: (1) Pendahuluan, (2) Kajian Pustaka, (3) Metode Pengembangan, (4) Hasil Pengembangan dan Pembahasan, (5) Penutup. Bab pertama yakni pendahuluan yang memaparkan latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, spesifikasi produk, manfaat penelitian, batasan istilah dan sistematika penulisan. Bab kedua adalah landasan teori peneliti yang memiliki substansi penelitian yang relevan, kajian teori serta kerangka berpikir peneliti. Bab ketiga adalah metodologi penelitian, dalam bab ini dipaparkan jenis penelitian, model pengembangan, prosedur pengembangan, uji coba produk pengembangan, jenis data, instrumen pengumpulan data, serta teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti. Bab keempat yaitu pembahasan, bab ini terdiri dari hasil pengembangan dan pembahasan, paparan dan hasil analisi data kebutuhan, hasil penilaian produk pengembangan, hasil uji coba produk pengembangan, umpan balik peserta didik terhadap uji coba produk pengembangan, revisi produk pengembangan serta kajian produk pengembangan. Bab 5 berisi kajian mengenai produk pengembangan, saran serta kesimpulan peneliti.


(31)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Dalam bab ini, peneliti membahas kajian pustaka yang relevan dan dapat dijadikan sebagai acuan untuk penelitian ini. Bab ini memiliki substansi (1) penelitian yang relevan, (2) Kajian Pustaka, (3) Kerangka berpikir.

2.1Penelitian yang relevan

Penelitian yang mengembangkan media pembelajaran tidak banyak dari Program Studi Pendikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dari sekian banyak penelitian, penelitian pengembangan yang mengembangkan media pembelajaran ada enam. Dari penelitian pengembangan tersebut, ada empat penelitian yang menurut peneliti relevan dan dapat digunakan sebagai acuan serta menjadi dasar teori penelitian pengembangan ini.

Penelitian pengembangan pertama yang relevan yaitu Pemanfaatan Adobe Captivate 5 sebagai Media Pembelajaran dalam Pengajaran Menyimak Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Tingkat Dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta, yang diteliti oleh Agustinus Bayu Prasetyo yaitu mahapeserta didik PBSI Angkatan 2008. Penelitian pengembangan kedua yang relevan adalah penelitian milik Yohanes Galih Ari Pinundhi, seorang mahapeserta didik PBSI angkatan 2007 dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis PowerPoint Multimedia untuk Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2 SMA Santa Maria Yogyakarta.

Penelitian pengembangan media pembelajaran ketiga yang relevan adalah penelitian yang berjudul . Pengembangan Media Adobe Captivate 5.0 dan Modul Pembelajaran Menyimak Teks Cerita Ulang Bahasa Indonesia Pada Peserta didik Kelas XI Semester I di


(32)

SMAN 1 Cangkringan milik Risti Anggraeni. Penelitian keempat adalah milik Stella Abriyanti dengan judul Pengembangan Media Adobe Captivate 5.0 dan Modul Pembelajaran Menyimak Cerpen Bahasa Indonesia pada Peserta didik Kelas XI Semester I di SMA Santa Laurensia Tangerang.

Penelitian relevan yang pertama milik Prasetyo (2012) dengan judul Pemanfaatan Adobe Captivate 5 sebagai Media Pembelajaran dalam Pengajaran Menyimak Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA) Tingkat Dasar di Wisma Bahasa Yogyakarta, mengembangkan produk belajar yang menghasilkan buku ajar menyimak dan media interaktif yang disesuaikan dengan kebutuhan dasar pembelajaran serta buku ajar tingkat dasar di Wisma Bahasa.

Penelitian pengembangan tersebut diawali dengan analisis kebutuhan pembelajar, analisis bahan ajar serta wawancara. Langkah awal tersebut digunakan sebagai patokan dasar pengembangan media pembelajaran yang kemudian diintegrasikan dengan materi yang sudah ada. Dalam tahap kedua mulai dilakukan proses merancang (desain) menggunakan aspek model ID (Desain Instruksional) dan aspek pengajaran.

Setelah tahap kedua selesai, peneliti terdahulu beranjak ke tahap ketiga, yaitu tahap pengembangan. Dalam tahap ini peneliti merancang storyboard sebagai alur skematik media yang dikembangkan. Selanjutnya, peniliti mulai meyusun bahan ajar dan mengumpulkan materi, kemudian peneliti menyusun dan mengembangkan desain slide master menggunakan bahan ajar serta materi yang ada.

Pada tahap keempat, peneliti terdahulu mengujicobakan hasil produk media pembelajaranya kepada ahli yang berkompeten di bidangnya. Hal ini dilakukan untuk melakukan pencegahan akan terjadinya kesalahan dan kekurangan yang kemudian akan


(33)

menjalani proses perbaikan. Perbaikan serta penyempurnaan dilakukan pada bagian – bagian yang masih kurang sempurna ataupun kurang sesuai. Uji coba produk dalam skala besar kemudian dilakukan pada guru dan pembelajaran BIPA di Wisma Bahasa.

Tahap kelima adalah proses penilaian yang diadakan oleh peneliti terdahulu untuk mengetahui kesesuaian pemakaian media pembelajaran tersebut. Penilaian ini dilakukan dengan tiga aspek penilaian, antara lain literasi bahasa; literasi komputer dan penilaian tingkat motivasi dalam media pembelajaranya yang mencakup efektivitas soal interaktif dan daya tarik media. Selanjutnya, peneliti terdahulu megadakan penilaian hasil belajar peserta didik menggunakan produk media pembelajaran hasil rancangannya.

Tahapan penelitian yang digunakan oleh peneliti terdahulu inilah yang diadaptasi oleh peneliti untuk mengembangkan penelitian pengembangan media pembelajaran untuk peserta didik SMP kelas VIII semester 2. Adanya perbedaan subjek, kosenterasi materi, latar belakang dan tujuan penelitian, maka letak penelitian yang dikembangkan oleh peneliti merupakan penelitian pembaharuan.

Penelitian yang kedua adalah penelitian pengembangan Yohanes Galih Ari Pinundhi, seorang mahapeserta didik PBSI angkatan 2007 dengan judul Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis PowerPoint Multimedia untuk Keterampilan Menyimak Bahasa Indonesia Kelas XI Semester 2 SMA Santa Maria Yogyakarta. Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk media pembelajaran berbasis PowerPoint multimedia untuk pembelajaran menyimak.

Pinundhi (2014) mengembangkan media pembelajaran menggunakan Microsoft PowerPoint karena program ini memenuhi kriteria media pembelajaran yang dikatakan Hubbart yakni kriteria biaya, ketersediaan fasilitas pendukung seperti komputer, kecocokan


(34)

dengan ukuran kelas, keringkasan, kemampuan untuk diubah, waktu dan tenaga, pengaruh yang ditimbulkan, kerumitan serta kegunaan. Selain itu, program tersebut dapat menampilkan teks, gambar, suara dan video yang dapat mendukung pembelajaran bahasa dari menulis, menyimak, membaca, serta berbicara.

Kedua penelitian terdahulu tersebut memiliki kesamaan satu sama lain, yakni sama- sama mengembangkan sebuah media pembelajaran. Perbedaanya terletak pada subjek penelitiannya serta program yang digunakan untuk merancang sebuah media pembelajaran. Subjek penelitian yang digunakan oleh Pinundhi (2014) adalah siswi kelas XI SMA Santa Maria Yogyakarta, sedangkan Prasetyo (2012) memilih subjek penelitian pembelajar Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing di lembaga belajar Wisma Bahasa.

Perbedaan kedua adalah program yang digunakan oleh masing – masing peneliti, Prasetyo (2012) menggunakan program Adobe Captivate dalam pengembangan media pembelajaranya dengan segala keunggulan yang dipaparkannya. Pinundhi (2014) cenderung memilih Microsoft PowerPoint dalam merancang serta mengembangkan media pembelajarannya.

Penelitian ketiga adalah milik Anggraeni (2015) dengan judul Pengembangan Media Adobe Captivate 5.0 dan Modul Pembelajaran Menyimak Teks Cerita Ulang Bahasa Indonesia Pada Peserta didik Kelas XI Semester I di SMAN 1 Cangkringan. Anggraeni (2015) menggunakan dasar pemilihan media pembelajaran menurut Munadi (dalam buku Akbar, 2013) yakni karakteristik peserta didik, tujuan pembelajaran, bahan ajar, karakteristik media, serta sifat pemanfaatan media. Selain itu, Anggraeni (2015) mengemukakan karakteristik multimedia menurut Darmawan, yakni:


(35)

maupun penggabungan dari keduanya. b. Menggunakan beragam media komunikasi.

c. Menggunakan bahasa warna dan bahasa resolusi objek. d. Terdapat variasi tipe pembelajaran.

e. Menggunakan respons dan penguatan yang bervariasi.

f. Mengembangkan prinsip self evaluation dalam mengukur proses dan hasil belajar peserta didik .

g. Dapat digunakan secara klasikal maupun individual. h. Mampu digunakan secara online maupun offline.

Penelitian terdahulu yang keempat berjudul Pengembangan Media Adobe Captivate 5.0 dan Modul Pembelajaran Menyimak Cerpen Bahasa Indonesia pada Peserta didik Kelas XI Semester I di SMA Santa Laurensia Tangerang memaparkan kelebihan multimedia menurut Munir di antara kelebihan itu sebagai adalah multimedia memudahkan control yang sistematis dalam proses belajar, multimedia memberikan kebebasan kepada pembelajar dalam menentukan topik belajar dan multimedia menyediakan proses interaktif dan umpan balik.

Dalam penelitiannya, Abriyanti (2015) memaparkan pula pembuatan desain media pembelajaran menggunakan storyboard menurut Darmawan, yaitu pengumpulan bahan grafis, pengumpulan bahan animasi, pemrograman, finishing mastering, uji coba, dan revisi produk akhir.

Penelitian pengembangan yang dilakukan peneliti, memiliki persamaan dalam subjek penelitian serta program yang digunakan oleh Pinundhi (2014). Secara teoritis, kajian teori yang digunakan peneliti memiliki acuan dasar teori serta metode yang sama dengan


(36)

Prasetyo (2012), Anggraeni (2015) dan Abriyanti (2015). Adanya kesamaan ini sangat membantu peneliti dalam mencari tahu mengenai gambaran akan proses, prosedur dan kelebihan program yang digunakan.

Adanya perbedaan subjek penelitian serta program yang digunakan, tentu ada perbedaan latar belakang, kajian teori dan kosentrasi materi yang diolah oleh keempat peneliti tersebut. Dari penelitian terdahulu ini, peneliti dapat mengambil kajian teori, kelemahan serta kelebihan masing – masing penelitian dan kemudian dijadikan sebagai bahan pertimbangan. Melihat dari keempat penelitian terdahulu, peneliti dapat menyimpulkan bahwa letak penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan penelitian pembaharuan.

2.2 Kajian Pustaka

Berikut peneliti paparkan kajian pustaka yang relevan serta digunakan peneliti sebagai acuan dasar pengembangan produk media pembelajaran.

2.2.1 Pengembangan

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengembangan adalah proses, cara, perbuatan mengembangkan (1989). Dan lebih dijelaskan lagi dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia karya WJS Poerwadarminta, bahwa pengembangan adalah perbuatan menjadikan bertambah, berubah sempurna; pikiran, pengetahuan dan sebagainya (2002). Menurut Borg dan Gall dalam buku Setyosari halaman 194 definisi dari kata pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa definisi dari media adalah upaya, proses dan cara yang bertujuan untuk menambah maupun menyempurnakan sesuatu hal.


(37)

2.2.2 Media

Media atau medium adalah segala sesuatu yang terletak di tengah dalam bentuk jenjang, atau alat apa saja yang digunakan sebagai perantara atau penghubung dua pihak atau dua hal (Webster Dictionary, 1960). Sejalan dengan pemikiran tersebut Association for Educational Communications and Technology (AECT, 1977) menyatakan bahwa media merupakan segala bentuk yang digunakan untuk menyalurkan informasi.

Definisi yang berbeda tetapi lebih spesifik dikemukakan oleh Briggs dan Gerlach & Ely. Menurut Briggs (1977) media pada hakikatnya merupakan peralatan fisik untuk membawakan atau menyempurnakan isi pembelajaran. Definisi senada diuatarakan oleh Gerlach & Ely (1980) yang menjelaskan bahwa media adalah grafik, fotografi, elektronik, atau alat – alat mekanik untuk menyajikan, memproses, dan menjelaskan informasi baik secara lisan maupun secara visual.

2.2.3 Pembelajaran

Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar (UU No.20/2003, Bab I Pasal Ayat 20). Sejalan dengan definisi Sisdiknas di atas, Sudjana (2004:28) berpendapat bahwa pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak, yaitu antara peserta didik (warga belajar) dan pendidik (sumber belajar) yang melakukan kegiatan membelajarkan.

Definisi lain dikemukakan Winkel (1991) yang menyatakan bahwa pembelajaran adalah seperangkat tindakan yang dirancang untuk mendukung proses belajar peserta didik, dengan memperhitungkan kejadian – kejadian ekstrim yang berperanan terhadap rangkaian kejadian – kejadian intern yang berlangsung dialami peserta didik. Sementara itu, Gagne


(38)

(1977) mendefinisikan pembelajaran sebagai pengaturan peristiwa secara seksama dengan maksud agar terjadi belajar dan membuatnya berdaya guna.

Dari berbagai definisi para ahli, peneliti dapat menarik kesimpulan bahwa pembelajaran memiliki ciri – ciri antara lain adalah : (1) pembelajaran memiliki sifat disengaja (2) pelaksaan pembelajaran terkendali baik dari segi substansi, metode, teknik, waktu, proses serta hasilnya. (3) pembelajaran memiliki tujuan pembelajaran yang harus ditetapkan terlebih dahulu guna menjadi acuan dan patokan dalam melaksanakan proses pembelajaran.

2.2.3.1 Prinsip dalam Melaksanakan Pembelajaran

Dalam buku Condition of Learning, Gagne (1997) mengemukakan sembilan prinsip yang dapat dilakukan guru dalam melaksanakan pembelajaran, sebagai berikut: a. Menarik perhatian (gaining attention)

Dalam prinsip ini, dalam setiap proses pembelajaran guru diharuskan dapat menimbulkan minat peserta didik dengan mengemukakan sesuatu yang baru, aneh, kontradiksi, atau kompleks.

b. Menyampaikan tujuan pembelajaran (informing learner of the objectives)

Proses pembelajaran guru sebaiknya menyampaikan tujuan pembelajaran sehingga peserta didik paham tujuan dari belajara materi yang akan disampaikan. Selain itu, peserta didik dapat mengerti seberapa penting peserta didik paham dalam materi tersebut dan apa manfaatnya dalam kahidupan sehari – hari.

c. Mengingatkan konsep/prinsip yang telah dipelajari (stimulating recall or prior learning)


(39)

Guru dapat merangsang ingatan tentang pengetahuan yang telah dipelajari peserta didik untuk tujuan menghidupkan background knowledge peserta didik. Hal ini berguna agar peserta didik lebih mudah dalam menyambungkan pengetahuan yang lama dengan pengetahuan baru yang didapat.

d. Menyampaikan materi pelajaran (presenting the stimulus)

Menyampaikan materi pembelajaran adalah salah satu bagian dari pembelajaran yang penting dan pokok. Dalam menyampaikan materi metode, teknik dan inovasi guru dapat mempengaruhi pemahaman peserta didik pada materi yang disampaikan.

e. Memberikan bimbingan belajar (providing learner guidance)

Guru dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing serta merangsang proses dan alur berpikir peserta didik agar memiliki pemahaman yang lebih baik.

f. Memperoleh kinerja/penampilan peserta didik (eliciting performance)

Dalam prinsip ini peserta didik diminta untuk menunjukkan apa yang telah dipelajari atau penguasaannya terhadap materi.

g. Memberikan balikan (providing feedback)

Guru memberikan balikan untuk memberitahu seberapa jauh ketepatan performance peserta didik .

h. Menilai hasil belajar (assessing performance)

Guru memberikan tes serta tugas untuk mengetahui sejauh mana tingkat pemahaman serta penguasaan peserta didik terhadap materi.

i. Memperkuat retensi dan transfer belajar (enchancing retention and transfer)

Guru merangsang kemampuan dan mentransfer dengan memberikan rangkuman, mengadakan review atau mempraktikkan materi yang telah didapat.


(40)

2.3.2 Jenis Keterampilan dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia A. Keterampilan Menulis

Menurut Henry Guntur Tarigan (2008: 3) keterampilan menulis adalah salah satu keterampilan berbahasa yang produktif dan ekspresif yang dipergunakan untuk berkomunikasi secara tidak langsung dan tidak secara tatap muka dengan pihak lain. B. Keterampilan Membaca

Membaca merupakan kegiatan untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/bahasa tulis Tarigan (1986). Senada dengan pengertian Tarigan, Hodgson dalam Tarigan menyatakan bahwa keterampilan membaca merupakan sebuah proses yang menuntut agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas, dan agar makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka pesan yang tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak terlaksana dengan baik.

C. Keterampilan Berbicara

Keterampilan berbicara merupakan keterampilan lisan. Keterampilan ini melatih peserta didik agar dapat menyatakan, mengungkapkan, serta mengekspresikan gagasan, pendapat serta perasaan peserta didik. Pendengar menerima informasi melalui rangkaian nada, tekanan, dan penempatan persendian. Jika komunikasi berlangsung secara tatap muka ditambah lagi dengan gerak tangan dan air muka (mimik) pembicara (Tarigan,1983:15)


(41)

D. Keterampilan Menyimak (Mendengarkan)

Menyimak merupakan keterampilan berbahasa yang menggunakan indera pendengaran. Menurut pendapat Djago Tarigan (1993:4) menyimak mendengarkan serta memahami isi dan bahan simakan

2.3.4 Media pembelajaran

Media pembelajaran adalah sarana atau alat bantu pendidikan yang dapat digunakan sebagai perantara dalam proses pemnbelajaran untuk mempertinggi efektivitas dan efisiensi dalam mencapai tujuan pengajaran (Sanaky, 2015). Sejalan dengan pemahaman tersebut Arief Sadiman dalam bukunya yang berjudul Media Pendidikan menyatakan bahwa media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.Dari beberapa definisi media pembelajaran peneliti dapat menyimpulkan bahwa secara umum media pembelajaran adalah segala sesuatu yang berupa alat, baik itu berupa buku, televisi, koran, majalah, internet dan lain sebagainya yang membantu pengajar dan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran melalui penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik penggunanya.

2.3.4.1 Ciri Umum Media Pembelajaran

Media pembelajaran memiliki arti yang identik dengan kata peraga yang berasal dari kata raga yang dapat dilihat, diraba, didengar, diamati melalui indera penglihatan, pendengaran, serta peraba. Selain itu, media pembelajaran tentu memiliki dua unsur pokok, yakni hardware dan software. Hardware adalah perangkat yang digunakan untuk


(42)

menyampaikan pesan atau pengetahuan sedangkan software merupakan unsur pembangun pesan tersebut.

Media pembelajaran merupakan sebuah sarana komunikasi dalam kegiatan pembelajaran. Dalam pengertian lain, media pembelajaran diartikan sebagai sebuah perantara. Dalam istilah dunia pendidikan sarana atau perantara yang dimaksudkan dapat diartikan sebagai metode, teknik serta peralatan yang digunakan untuk menyampaikan pesan antara pengajar dan pembelajar.

2.3.4.2 Klasifikasi Media Pembelajaran

Media pembelajaran dapat diklasifikasikan ke dalam berbagai jenis dan klasifikasi. Peneliti memilih klasifikasi yang peneliti butuhkan, klasifikasi ini mengklasifikasikan media pembelajaran ke dalam tiga sub klasifikasi, yakni media visual, media audio serta media audio visual.berikut ini peneliti paparkan klasifikasi tersebut.

a. Media Visual

Media visual adalah media yang dalam penyajiannya dapat ditangkap oleh indera penglihatan kita. Media ini memungkinkan hadirnya foto, gambar, peta, realia dan sebagainya ke hadapan peserta didik.

b. Media Audio

Anitah (2009) dalam bukunya Media Pembelajaran menjelaskan bahwa media audio merupakan suatu media untuk menyampaikan pesan dari pengirim ke penerima pesan melalui indera pendengaran. Contoh dari media ini adalah rekaman wawancara, lagu, rekaman diskusi dan lain – lain.


(43)

Media audio visual adalah penggabungan antara media audio dan media visual, sehingga penyajian media audio visual menjadi semakin kompleks dan sempurna. Contoh dari media audio visual adalah video, film, drama, dan sebagainya. Berikut peneliti jabarkan jenis – jenis media disertai media instruksionalnya di dalam tabel:

Tabel 2.3.4.2

Tabel Jenis – jenis Media Pembelajaran

2.3.4.3 Kriteria Pemilihan Media Pembelajaran

Kriteria yang perlu dipertimbangkan guru atau tenaga pendidik dalam memilih media pembelajaran menurut Sudjana (2002) yakni (1) ketepatan media dengan tujuan pengajaran; (2) dukungan terhadap isi bahan pelajaran; (3) kemudahan memperoleh media; (4) keterrampilan guru dalam menggunakannya; (5) tersedia waktu untuk menggunakannya; dan (6) sesuai dengan taraf berpikir anak. Berkaitan dengan pemilihan media pembelajaran, Arsyad (2010) menyatakan bahwa kriteria memilih media yaitu:


(44)

a. Media yang digunakan harus sesuai dengan hasil yang ingin dicapai. Media dipilih berdasarkan tujuan instruksional yang telah ditetapkan yang secara umum mengacu kepada ranah kognitif, afektif, dan psikomotor.

b. Isi dari media harus tepat untuk mendukung materi pelajaran, agar dapat membantu proses pembelajaran yang efektif, media harus sesuai dan selaras dengan kebutuhan pembelajaran dan kemampuan peserta didik .

c. Media sebaiknya praktis, luwes dan bertahan. Kriteria ini menuntun para guru untuk memilih media yang ada, yang mudah diperoleh, atau mudah dibuat oleh guru. Media yang dipilih sebaiknya dapat digunakan di mana pun dan kapan pun.

d. Guru terampil menggunakan media tersebut. Ini merupakan salah satu kriteria utama, apapun media yang digunakan guru harus mampu menggunakannya dalam proses pembelajaran. Nilai dan manfaat dari media ditentukan oleh guru yang menggunakannya.

e. Pengelompokan sasaran. Media yang layak dan efektif untuk sebuah kelompok kecil atau perorangan, belum tentu menjadi efektif jika digunakan dalam sebuah kelompok besar.

f. Mutu teknis. Pengembangan visual harus memenuhi persyaratan teknis tertentu, misalnya pada sebuah slide informasi utama yang disampaikan tidak boleh terganggu dengan elemen latar belakang.

Kriteria pemilihan media juga tidak lepas dari pertimbangan tujuan belajar yang hendak dicapai. Pemilihan media dalam usaha peningkatan hasil belajar sangat penting. Jika sebuah media yang dipilih tidak relevan dengan tujuan pembelajaran hasilnya akan sia


(45)

tercapainya tujuan belajar, persentase keberhasilan dan pencapaian tujuan belajar akan tinggi. Berikut ini peniliti jabarkan pemilihan media dengan indikator tujuan belajar:

Tabel 2.2.4.3

Tabel Pemilihan Media berdasarkan Tujuan Belajar

Keterangan:

1 : Belajar informasi faktual 2 : Belajar pengenalan visual 3 : Belajar prinsip, konsep, faktual 4 : Prosedur belajar

5 : Penyampaian keterampilan persepsi motorik 6 : Mengembangkan sikap, opini dan motivasi 2.3.4.4 Hakikat Multimedia

Multimedia diartikan sebagai penggunaan berbagai jenis media secara berurutan maupun simultan untuk menyajikan suatu informasi. Menurut Smaldino, dkk (2011) multimedia tidak harus selalu menggunakan alat canggih. Konsep multimedia tersebut sejalan dengan teori milik Duffy, Mc.Donald & Mizell (dalam Anitah, 2009) yakni, multimedia merupakan kombinasi multipel media dengan satu jenis sehingga terjadi keterpaduan secara keseluruhan.


(46)

Sistem multimedia memungkinkan terjadinya penggabungan atau pengintegrasian media tradisional dihubungkan dengan komputer. Konsep multimedia membuka peluang bentuk – bentuk tradisional seperti foto, gambar, teks, video serta rekaman untuk disinkronkan sehingga dapat saling melengkapi dan dapat menunjang pembelajaran

Multimedia digunakan dalam implementasi pembelajaran dengan tujuan supaya peserta didik mendapatkan pengalaman multi sensori untuk meningkatkan kegiatan belajar. Edgar Dale menyatakan hal yang sama dengan menggambarkan tingkat pengalaman peserta didik berkaitan dengan media pembelajaran.

Bagan 2.3.3.4

Piramid Tingkat Pengalaman Peserta Didik Berkaitan Dengan Media Pembelajaran Menurut Edgar Dale

Menurut Edgar Dale pengalaman peserta didik berlangsung dari tingkat yang konkret dan naik menuju tingkat yang lebih abstrak. Pada tingkat yang konkret, peserta didik dapat belajar dari kenyataan dan pengalaman langsung. Pada tingkat ini media yang menyuguhkan pengalaman langsung terkait materi pengetahuan dinilai paling efektif dalam


(47)

menanamkan pengetahuan dalam ingatan peserta didik. Semakin ke tingkatan yang lebih atas, Edgar Dale menjelaskan dalam kerucutnya bahwa tingkat pemahaman dan pengalam peserta didik semakin menuju tingkat yang lebih abstrak. Dalam tingkatan yang lebih atas ini, pengetahuan disuguhkan melalui media dengan bentuk simbol – simbol dan ikon. 2.3.4.1 Prinsip Pengembangan Multimedia

Multimedia merupakan media yang dapat mencakup penangkapan seluruh panca indera. Hal tersebut sejalan dengan prinsip pengembangan media pembelajaran menurut Richard E. Mayer (2001). Mayer telah menuliskan 10 prinsip dalam desain multimedia pembelajaran, yaitu:

a) Prinsip Multimedia

Menurut Mayer (2001) orang belajar lebih baik dari gambar dan kata dari pada sekedar kata-kata.

b) Prinsip Kesinambungan Spasial

Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disandingkan berdekatan dibandingkan apabila disandingkan berjauhan atau terpisah.

c) Prinsip Kesinambungan Waktu

Orang belajar lebih baik ketika kata dan gambar terkait disajikan secara simultan dibandingkan apabila disajikan bergantian atau setelahnya.

d) Prinsip Koherensi

Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, gambar, suara, video, animasi yang tidak perlu dan tidak relevan tidak digunakan.


(48)

Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi (termasuk video), daripada dari animasi dan teks pada layar.

f) Prinsip Redudansi

Orang belajar lebih baik dari animasi dan narasi (termasuk video), daripada dari animasi, narasi dan teks pada layar (redudan).

g) Prinsip Personalisasi

Orang belajar lebih baik dari teks atau kata-kata yang bersifat komunikatif (conversational) daripada kalimat yang lebih bersifat formal.

h) Prinsip Interaktivitas

Orang belajar lebih baik ketika ia dapat mengendalikan sendiri apa yang sedang dipelajarinya (manipulatif: simulasi, game, branching).

i) Prinsip Sinyal (cue, highlight, dll)

Orang belajar lebih baik ketika kata-kata, diikuti dengan cue, highlight, penekanan yang relevan terhadap apa yang disajikan.

j) Prinsip Perbedaan Individu.

Sembilan prinsip tersebut berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas visual tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks dan narasi dan visual berpengaruh kuat bagi mereka yang memiliki modalitas auditori tinggi, kurang berpengaruh bagi yang sebaliknya. Kombinasi teks, visual dan simulasi berpengaruh kuat bagi mereka yang


(49)

2.3.4.3 Tujuan Penggunaan Media Pembelajaran

Berikut ini peneliti paparkan tujuan digunakannya media pembelajaran dalam proses mengajar yaitu :

a. Mempermudah proses pembelajaran di kelas b. Meningkatkan efisiensi proses pembelajaran

c. Menjaga relevansi antara materi pelajaran dan tujuan belajar d. Membantu kosentrasi pembelajar dalam pembelajaran 2.3.4.4 Manfaat media Pembelajaran

Manfaat media pembelajaran yang dipakai peneliti sebagai acuan serta patokan penelitian pengembangan ini adalah manfaat media pembelajaran milik Dr. Hujair AH Sanaky. Menurut Sanaky (2015) manfaat media pembelajaaran bagi guru dan peserta didik adalah sebagai berikut :

A. Manfaat bagi pengajar adalah sebagai berikut:

a) Memberikan pedoman dan arah untuk mencapat tujuan pembelajaran b) Menjelaskan struktur dan pengajaran secara baik

c) Memberikan kerangka sistematis mengajar yang baik d) Memudahkan kendali pengajar terhadap materi

e) Membantu ketelitian serta kecermatan dalam penyajian materi f) Membangkitkan rasa percaya diri pengajar

g) Meningkatkan kualitias pengajaran h) Memberikan variasi belajar

i) Menyajikan pokok – pokok informasi secara sistematik sehingga mempermudah penyampaian


(50)

j) Menimbulkan situasi dan kondisi belajar yang tanpa tekanan. B. Manfaat media pembelajaran bagi peserta didik adalah sebagai berikut

a. Meningkatkan motivasi belajar peserta didik b. Memberikan dan meningkatkan variasi belajar c. Memudahkan pembelajar untuk belajar

d. Merangsang peserta didik untuk berpikir serta beranalisis e. Peserta didik dapat berpikir secara sistematis.

2.3.4.5 Fungsi Media Pembelajaran

Sanaky (2009) mengungkapkan bahwa media pembelajaran berfungsi untuk merangsang pembelajar dengan :

a) menghadirkan objek sebenarnya dan objek yang langkah b) membuat duplikasi dari objek sebenarnya

c) membuat konsep abstrak ke konsep konkret d) memberi persamaan persepsi

e) menyajikan ulang informasi secara konsisten

f) memberikan suasana belajar yang menyenangkan, tidak tertekan, santai dan menarik sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran.

2.3.5 Microsoft Office Powe Point

Microsoft Office PowerPoint merupakan sebuah software yang dibuat dan dikembangkan oleh perusahaan Microsoft dan merupakan salah satu program yang berbasis multimedia (Daryanto, 2010:163).

Microsoft Office PowerPoint yang akan digunakan oleh peneliti adalah PowerPoint keluaran Microsoft pada tahun 2010. Pemilihan ini diputuskan karena kebanyakan


(51)

pengguna belum memiliki Microsoft 2013. Hal ini guna menghindari adanya eror data dan tidak tersedianya PowerPoint 2013. Dengan Microsoft PowerPoint peneliti dapat merancang media pembelajaran presentasi secara menarik dan ideal.

2.3.6 Hakikat Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan merupakan kurikulum yang dipakai oleh pendidikan di Indonesia semenjak tahun 2006. Kurikulum ini lahir dari semangat otonomi daerah dimana urusan pendidikan tidak semuanya menjadi tanggung jaawab pemerintah pusat. Tujuan diterapkannya KTSP ini adalah untuk memberdayakan serta memandirikan satuan pendidikan melalui kewenangan otonomi daerah. Kurikulum ini dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah.

Menurut BSNP definisi KTSP adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan (dalam Soehendro, 2006: 5). Sejalan dengan pemikiran tersebut, Mulyasa merumuskan definisi KTSP yaitu suatu ide tentang pengembangan kurikulum yang diletakan pada posisi yang paling dekat dengan pembelajaran yakni sekolah dan satuan pendidikan (dalam Soehendro, 2006: 20-21).

Sejalan dengan definisi BSNP, E Baskoro Poedjinoegroho (KOMPAS, 29 September 2006) menyatakan bahwa kurikulum 2006 yang diperkenalkan dengan nama KTSP merupakan hasil penegasan dari atau sejalan dengan kebijakan desentralisasi. Ketua BSNP Bambang Suhendro dalam KOMPAS, 10 Februari 2006 juga menegaskan bahwa kurikulum 2006 merupakan hasil kreasi guru – guru di sekolah.

2.4 Kerangka Berpikir

Seiring dengan perkembangan zaman, kemajuan teknologi dipakai oleh pendidikan sebagai media pembelajaran. Media memegang peranan yang penting untuk membantu


(52)

peserta didik dalam mencapai indikator – indikator tujuan pembelajaran. Terlebih dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang mendapat predikat dari peserta didik sebagai mata pelajaran yang abstrak, tidak memiliki rumus yang pasti serta membosankan. Dalam hal ini media pembelajaran memiliki peranan yang tinggi untuk merubah paradigma tersebut sehingga indikator ketercapaian hasil belajar peserta didik tercapai.

Media pembelajaran telah terbukti efektif dalam berbagai penelitian usaha peningkatan kualitas belajar peserta didik. Hal ini tidak lepas dari keunggulan yang disuguhkan oleh sebuah media pembelajaran. Tidak dapat kita pungkiri, bahwa hadirnya media pembelajaran dalam proses belajar dan mengajar akan memudahkan subyek pembelajaran, yakni guru dan peserta didik.

Dalam dunia pendidikan sedang hangat diperbincangkan dan diusahakan perancangan media pembelajaran. Semua guru berlomba – lomba untuk menghadirkan media pembelajaran yang ideal bagi peserta didik nya. Terlebih dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia media pembelajaran memiliki fungsi yang ekstra dalam menarik atensi, minat serta motivasi peserta didik.

Melihat tingginya minat dan kebutuhan dunia pendidikan akan media pembelajaran peneliti bermaksud untuk melakukan penelitian pengembangan terkait media pembelajaran untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia. Penelitian pengembangan ini merupakan salah satu alternatif bagi peneliti untuk mengetahui seberapa jauh media pembelajaran dapat menunjang efektivitas proses pembelajaran, menarik minat serta motivasi peserta didik dan membantu tugas guru untuk menyampaikan pengetahuan kepada peserta didik. Selain hal tersebut, peneliti bertujuan untuk mengetahui aspek – aspek apa sajakah yang perlu


(53)

dipertimbangkan, ditelaah serta digunakan sebagai acuan untuk pengembangan sebuah media pembelajaran yang ideal untuk digunakan dalam pembelajaran Bahasa Indonesia.

Penelitian ini dikembangkan dengan prosedur serta kerangka berpikir sebagai berikut: pertama mengenai teori pengembangan, media pembelajaran, multimedia pembelajaran dan Microsoft PowerPoint. Selanjutnya, media pembelajaran ini dikembangkan dengan mengacu kurikulum yang berlaku, yaitu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Ketiga, dengan menggunakan acuan dasar teori dan kurikulum tersebut peneliti menyusun kriteria pengembangan media pembelajaran yang ideal dan sesuai dengan kebutuhan.

Langkah keempat, peneliti menyusun analisis kebutuhan dengan wawancara, observasi lapangan serta menyebar kuesioner. Kemudian berdasarkan analisis kebutuhan dan kriteria pengembangan media pembelajaran peneliti merancang media pembelajaran. Keenam, media pembelajaran yang telah dirancang melalui tahap assesment oleh ahlinya serta guru pengampu mata pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Setelah melalui tahap ini, peneliti akan mengumpulkan berbagai masukan akan kekurangan dari rancangan media tersebut dan memulai tahap penyempurnaan serta revisi agar dapat memenuhi standar kriteria sebuah media pembelajaran yang ideal. Setelah melalui tahap penyempurnaan media pembelajaran akan diujicobakan kepada peserta didik.

Jika dalam tahap uji coba pada peserta didik masih ada kekurangan, peneliti kembali menyempurnakan produk media pembelajaran tersebut. Terakhir, media pembelajaran akan siap digunakan serta dihibahkan untuk didayagunakan dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia.


(54)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian

Penelitian pengembangan ini, peneliti menggunakan model pengembangan dan penelitian research and development (R&D). Penelitan ini mengembangkan media pembelajaran dengan menggunakan Microsoft PowerPoint multimedia untuk merancang media pembelajaran SMP Marganingsih Muntilan kelas VIII semester 2. Hasil produk dari penelitian pengembangan ini adalah CD Media Pembelajaran.

3.2 Model Pengembangan

Pengembangan media pembelajaran berbasis PowerPoint ini didasarkan pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) mata pelajaran Bahasa Indonesia khususnya pada kelas VIII Semester dua. Terdapat delapan standar kompetensi yang terbagi ke dalam enam belas kompetensi dasar. Standar kompetensi yang ada akan menjadi acuan peneliti untuk mengembangkan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik serta kebutuhan peserta didik kelas VIII SMP Marganingsih Muntilan

Standar kompetensi dan kompetensi dasar adalah hal yang vital dalam pengembangan media pembelajaran. Berikut ini peneliti paparkan standar kompetensi dan kompetensi dasar untuk SMP Kelas VIII.


(55)

Tabel 3.2 Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

Mendengarkan

9. Memahami isi berita dari radio/televisi

9.1 Menemukan pokok-pokok berita (apa, siapa, di mana, kapan, mengapa, dan bagaimana) yang didengar dan atau ditonton melalui radio/televisi 9.2 Mengemukakan kembali berita yang didengar/ ditonton melalui radio/televisi

Berbicara

10. Mengemukakan pikiran, persaan, dan informasi melalui kegiatan diskusi dan protokoler

10.1 Menyampaikan persetujuan, sanggahan, dan penolakan pendapat dalam diskusi disertai dengan bukti atau alasan

10.2 Membawakan acara dengan bahasa yang baik dan benar, serta santun

Membaca

11. Memahami ragam wacana tulis

dengan membaca ekstensif, membaca intensif, dan membaca nyaring

11.1 Menemukan masalah utama dari beberapa berita yang bertopik sama melalui membaca ekstensif 11.2 Menemukan informasi untuk bahan diskusi melalui membaca intensif

11.3 Membacakan teks berita dengan intonasi yang tepat serta artikulasi dan volume suara yang jelas Menulis

12. Mengungkapkan informasi dalam

bentuk rangkuman, teks

12.1 Menulis rangkuman isi buku ilmu pengetahuan populer


(56)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar berita, slogan/poster jelas

12.3 Menulis slogan/poster untuk berbagai keperluan dengan pilihan kata dan kalimat yang bervariasi, serta persuasif

Mendengarkan 13. Memahami unsur intrinsik novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan

13.1 Mengidentifikasi karakter tokoh novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan 13.2 Menjelaskan tema dan latar novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan

13.3 Mendeskripsikan alur novel remaja (asli atau terjemahan) yang dibacakan

Berbicara

14. Mengapresiasi kutipan novel remaja (asli atau terjemahan) melalui kegiatan diskusi

14.1 Mengomentari kutipan novel remaja (asli atau terjemahan)

14.2 Menanggapi hal yang menarik dari kutipan novel remaja (asli atau terjemahan)

Membaca

15. Memahami buku novel remaja (asli atau

terjemahan) dan antologi puisi

15.1 Menjelaskan alur cerita, pelaku, dan latar novel remaja (asli atau terjemahan)

15.2 Mengenali ciri-ciri umum puisi dari buku antologi puisi


(57)

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Menulis

16. Mengungkapkan pikiran, dan perasaan dalam puisi bebas

16.1 Menulis puisi bebas dengan menggunakan pilihan kata yang sesuai

16.2 Menulis puisi bebas dengan memperhatikan unsur persajakan

3.3 Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan yang digunakan peneliti sebagai patokan dalam melakukan tahapan – tahapan dalam penelitian pengembangan ini adalah prosedur pengembangan milik Borg and Gall. Dalam Arifin (2011), Borg and Gall menjabarkan prosedur penelitian pengembangan kedalam sepuluh langkah praktis yakni:

a. Penelitan dan pengumpulan data (research and information collecting) b. Perencanaan (planning)

c. Pengembangan draft produk (develop preliminary form of product) d. Uji coba lapangan awal (preliminary field testing)

e. Merevisi hasil uji coba (main product revision) f. Uji coba lapangan (main field testing)

g. Penyempurnaan produk (operasional product revision) h. Uji coba lapangan (operasional product revision) i. Penyempurnaan akhir produk (final product revision)

j. Diseminasi serta implementasi (dissemination dan implementation)

Sepuluh langkah yang dikemukakan oleh Borg and Gall adalah tahapan yang tidak mutlak harus dijalankan oleh semua peneliti. Setiap peneliti tentu memiliki perbedaan


(58)

situasi dan kasus yang harus dihadapi serta dikaji. Peneliti dapat memilah serta menyusun langkah sesuai dengan kebutuhan dalam penelitian pengembangannya.

Setelah mendalami langkah – langkah yang telah dikemukakan oleh Borg and Gall dan melihat kondisi serta karakteristik penelitian, peneliti mengadaptasi serta menyederhanakan langkah penelitian menjadi tujuh langkah praktis yang peneliti jabarkan ke dalam bagan berikut:


(59)

Bagan 3.3

Prosedur Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis PowerPoint untuk Kelas VIII Semester 2

Berikut peneliti paparkan prosedur penelitian yang digunakan peneliti sesuai dengan tahapan penelitian Borg and Gall yang telah peneliti sesuaikan dengan kebutuhan, situasi serta karakteristik peserta didik SMP Marganingsih Muntilan.

PROSEDUR PENELITIAN PENGEMBANGAN

PENGEMBANGAN PRODUK

VALIDASI AHLI

REVSI TAHAP 1

UJI COBA LAPANGAN

REVISI TAHAP 2

PRODUK AKHIR

ANALISIS KEBUTUHAN Observasi, kuesioner dan wawancara.

Perencanaan, pengembangan storyboard, Identifikasi SK, KD, indikator & materi & menyusun materi

serta memilih metode.

Penilaian produk oleh ahli materi dan media serta guru.

Produk media pembelajaran berupa CD media pembelajaraan.

Perbaikan produk terhadap masukan dari siswa dan guru.

Uji coba produk yang telah melewati tahap validasi ahli dan telah melalui tahap revisi tahap 1 pada kelas nyata.

Perbaikan produk berdasarkan masukan serta saran dari penilaian ahli


(60)

3.3.1 Tahap Analisis Kebutuhan

Pada tahap awal penelitian ini, peneliti terlebih dahulu menyiapkan rencana pengumpulan data serta perumusan instrumen observasi, kuesioner serta wawancara guna menganalisis kebutuhan, karakteristik serta minat peserta didik ; kebutuhan akan bahan ajar serta materi yang akan dikembangkan dan minat serta potensi guru dalam pendayagunaan media.

Dalam tahapan ini pertama - tama peneliti melakukan proses wawancara terhadap guru untuk memperoleh gambaran awal mengenai minat serta karakteristik peserta didik, situasi serta kondisi proses pembelajaran yang selama ini berjalan, media yang sering digunakan untuk menunjang proses pembelajaran serta pengaruhnya terhadap hasil belajar peserta didik, minat dan potensi guru akan produk pembelajaran dan terakhir, standar kompetensi serta kompetensi dasar yang akan digunakan dalam semester dua.

Selanjutnya, peneliti melakukan observasi langsung terhadap proses belajar peserta didik guna mengetahui karakteristik peserta didik dan karakteristik pembelajaran serta sejauh mana minat peserta didik terhadap pembelajaran Bahasa Indonesia serta langkah – langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru. Selain itu, tahap observasi ini membantu peneliti untuk mensurvei kelengkapan sarana serta prasarana pendukung produk media pembelajaran yang ada di dalam kelas.

Peneliti merumuskan kuesioner terkait pengembangan produk media pembelajaran bagi guru Bahasa Indonesia serta beberapa sampel peserta didik dengan tujuan memperoleh gambaran mengenai minat peserta didik dan guru mengenai media pembelajaran yang ideal. Selanjutnya, peneliti melakukan analisis serta identifikasi terhadap kuesioner guna menarik kesimpulan dan data acuan untuk tahap pengembangan produk yang selanjutnya.


(61)

3.3.2 Tahap Pengembangan Produk

Dalam tahap pengembangan produk, peneliti mengembangkan produknya sesuai dengan poin – poin yang telah diperoleh dari hasil analisis kuesioner, observasi serta wawancara. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan supaya produk media pembelajaran yang dikembangkan ideal dengan kebutuhan pembelajaran.

Peneliti mengidentifikasi serta menjabarkan standar kompetensi dan kompetensi dasar dengan tujuan memiliki gambaran akan materi, bahan ajar serta media (visual, audio-visual, gambar, video, dll.) yang relevan serta dapat digunakan dan diintegrasikan. Peneliti mengumpulkan gambar, teks, video, rekaman dan sebagainya sesuai dengan kebutuhan serta karakterisik peserta didik. Materi serta bahan ajar yang telah dipilih selanjutnya akan disusun secara skematis sehingga media pembelajan memenuhi asas runtut dan jelas.

Selanjutnya, peneliti merumuskan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) sebagai panduan terhadap pembelajaran serta media pembelajaran yang akan digunakan guru. RPP ini memudahkan guru untuk mengerti langkah – langkah pembelajaran sesuai dengan media pembelajaran. Terakhir, peneliti merancang storyboard dengan Microsoft PowerPoint dengan alur skematik multimedia.


(62)

Bagan 3.3.2

Langkah – langkah Pengembangan Produk 3.3.3 Validasi Ahli

Dalam tahap ini produk media pembelajaran yang telah dirancang, dinilai oleh dosen Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia yakni ahli materi dan media serta mendapat penilaian dari guru pengampu Bahasa Indonesia SMP Marganingsih Muntilan. Tahap assement ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah produk media pembelajaran yang telah dibuat layak dan ideal untuk diimplementasikan.

Walker dan Hess (Arsyad, 2010) mengungkapkan tiga kriteria utama dalam mereview sebuah media pembelajaran, yakni kualitas isi dan tujuan, kualitas instruksional serta kualitas teknis. Sejalan dengan teori dari Walker dan Hess Romi Satrio Wahonno, yang berprofesi sebagai dosen, peneliti dan technopreneur menjabarkan beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam menilai multimedia pembelajaran. Berdasarkan hasil diskusi


(63)

beberapa ahli dengan Bapak Wahonno pada tahun 2006 berikut kriteria penilaian media pembelajaran:

A.Penilaian Kriteria Fisik Perangkat Lunak

Berikut peneliti jabarkan penilaian kriteria fisik dari sebuah perangkat lunak: 1. Kriteria penilaian fisik program kaset audio (rekaman)

Setiap program kaset audio disertai buku penyerta/petunjuk pemakaian. Buku petunjuk pemakaian ini berfungsi untuk mempermudah pengguna mengetahui langkah – langkah penggunaan ataupun pemeliharaan dari kaset audio tersebut. Dalam penggunaan kaset, perlu diperhatikan pemilihan kualitas dari kaset yang akan digunakan. Hal tersebut bertujuan supaya isi dari kaset tersebut terjaga kualitasnya serta terjaga ketahanannya.

Penggunaan kaset juga harus sesuai dengan ukuran isian (file) yang akan dimasukan. Jika isian (file) yang akan dimasukkan memiliki kapasitas yang besar, maka harus dimasukkan ke dalam kaset yang berkapasitas besar pula. Memiliki kantong (wadah) untuk melindungi buku penyerta, pita (kaset audio), dan lembar evaluasi. Sebuah perangkat lunak sudah selayaknya untuk dimasukan dalam kantong maupun wadah pelindung. Hal inni merupakan salah satu perlindungan keamanan bagi perangkat lunak itu sendiri. Kaset dan kantong diberi label yang memuat judul, sasaran, bidang studi, dan durasi/lama putar. Label yang memuat judul, sasaran dan bidang studi dapat memperjelas apa isi dari perangkat lunak itu sendiri.

2. Kriteria Penilaian Fisik Program Slide

Setiap program slide disertai buku penyerta/petunjuk pemakaian. Buku petunjuk pemakaian ini juga berguna bagi pengguna yang belum memahami sara pennggunaan sebuah media silde. Dengan begitu, pengguna merasa terbantu dan merasakan kemudahan


(1)

(2)

(3)

PELAJARAN 12


(4)

(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Pengembangan media pembelajaran berbasis Microsoft Powerpoint mata pelajaran IPA materi Peredaran Darah Manusia untuk siswa kelas V SD Kanisisus Jetisdepok.

0 1 266

Uji coba pengembangan dan pemanfaatan media komputer berbasis Adobe Captivate 5.5 pada materi kesebangunan untuk siswa kelas IX A SMP Marganingsih Muntilan tahun ajaran 2013/2014.

4 24 304

Pengembangan media pembelajaran berbasis Microsoft Powerpoint mata pelajaran IPA materi Rangka Manusia untuk siswa kelas IV SD Kanisius Gamping

0 1 221

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN INTERAKTIFBILINGUAL BERBASIS BLOG DENGAN MEMANFAATKAN GOOGLE DOCUMENT PADA MATERI POKOK CAHAYA UNTUK SISWA SMP KELAS VIII SEMESTER II.

1 2 19

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA INTERAKTIF MATERI PYTHAGORAS DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK KELAS VIII SMP.

1 7 289

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN MICROSOFT POWERPOINT PADA MATA PELAJARAN TEKHNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI SISWA KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 PLUPUH SRAGEN.

2 7 145

PENGEMBANGAN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN MATERI PENDIDIKAN SEKS UNTUK SISWA SMP KELAS VIII.

0 0 288

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN I-CIRCLE (INTERACTIVE CIRCLE) UNTUK SISWA SMP KELAS VIII SEMESTER II PADA MATERI LINGKARAN.

0 2 224

Pendidikan karakter terintegrasi dalam pembelajaran menulis Bahasa Indonesia untuk siswa SMP kelas VIII semester 1 dan 2 - USD Repository

0 6 244

Pengembangan media pembelajaran berbasis powerpoint multimedia untuk keterampilan menyimak bahasa Indonesia kelas XI semester 2 SMA Santa Maria Yogyakarta - USD Repository

0 11 249