2 Dengan diadakannya kerjasama yang menjadi ciri khas dalam PTK, memungkinkan dapat menghasilkan sesuatu yang lebih
kreatif dan inovatif 3 Hasil atau simpulan dalam PTK adalah hasil dari keputsuan
semua pihak sehingga akan meningkatkan validitas dan reliabilitas hasil penelitian.
4 Hasil yang diperoleh dari PTK mampu secara langsung diterapkan oleh guru.
Sementara itu kelemahan dari PTK adalah sebagai berikut : 1 PTK adalah penelitian yang berangkat dari masalah praktis
yang dihadapi oleh guru, dengan demikian kesimpulan yang dihasilkan bersifat universal yang berlaku secara umum
2 PTK adalah penelitian yang bersifat longgar situasional dan kondisional, sehingga terkadang tidak menerapkan prinsip-
prinsip metode ilmiah secara ajek, dengan demikian banyak orang yang meragukan PTK sebagai suatu kerja penelitian
ilmiah.
2. Model Pembelajaran Cooperative Learning
a. Pengertian model pembelajaran tipe cooperative learning Pengertian model pembelajaran. Menurut joyce 1994:4.
Model pembelajaran merupakan suatu perencanaan atau suatu pola yang
digunakan sebagai
pedoman dalam
merencanakan pembelajaran di kelas atau pembelajaran dalam tutorial dan untuk
menentukan perangkat-perangkat pembelajaran termasuk di dalamnya buku-buku, film, komputer, kurikulum, dan lain-lain.
Cooperative Learning adalah suatu strategi belajar
mengajar yang menekankan pada sikap atau perilaku bersama dalam bekerja atau dalam membantu di antara sesama dalam
struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua orang atau lebih.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham kontruktivis. Pembelajaran
kooperatif merupakan strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya
berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu
untuk memahami materi pembelajaran. Dalam kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok
belum menguasai bahan ajar. Menurut
Aninta Lie
1998:27 dalam
bukuknya “Cooperative Learning” bahwa model pembelajaran Cooperative
Learning tidak sama dengan hanya sekadar belajar kelompok,
tetapi ada unsur-unsur dasar yang membedakannya dengan pembagian kelompok yang dilakukan asal-asalan. Roger dan David
Johnson dalam Nana: 1997: 22 mengatakan bahwa tidak semua kerja kelompok bisa dianggap Cooperative Learning, untuk itu
harus diterapkan lima unsur model pembelajaran gotong royong yaitu :
1 Saling ketergantungan positif Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha
setiap anggotanya. Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, pengajar perlu menyusun tugas sedemikian rupa
dengan saling ketergantungan sehingga setiap anggota kelompok harus menyelesaikan tugas sendiri agar yang lain
dapat mencapai tujuan mereka.
2 Tanggung jawab perseorangan Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur
model pembelajaran Cooperative Learning, setiap siswa akan
merasa bergantung jawab untuk melakukan yang terbaik. Pengajar yang efektif dalam model pembelajaran cooperative
Learning membuat persiapan menyusun tugas sedemikian
rupa sehingga masing-masing anggota kelompok harus melaksanakan tanggung jawabnya sendiri agar tugas
selanjutnya dalam kelompok bisa dilaksanakan.
3 Tatap muka Dalam pembelajaran Cooperative Learning setiap
kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi. Kegiatan interkasi ini akan memberikan para
pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota. Inti dari sinergi adalah menghargai perbedaan,
memanfaatkan kelebihan, dan mengisi kekurangan.
4 Komunkasi antar anggota Unsur ini menghendaki agar para pembelajar dibekali
dengan berbagai
ketrampilan berkomunikasi,
karena keberhasilan suatu kelompok juga bergantung pada kesediaan
para anggotanya untuk saling mendengarkan dan kemampuan mereka untuk mengutarakan pendapat mereka.
5 Evaluasi proses kelompok Pengajar perlu menjadwal waktu khusus bagi kelompok
untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerjasama mereka agar selanjutnya bisa bekerja sama lebih efektif.
b. Tujuan Pembelajaran Cooperative Learning Tujuan dari pembelajaran kooperatif adalah menciptakan
situasi di mana keberhasilan individu ditentukan atau dipengaruhi oleh keberhasilan kelompoknya Slavin, dalam Suryadi dkk.2008
Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak-tidakanya tiga tujuan pembelajaran penting yang
dirangkum oleh Ibrahim. dalam Suyitno.2009: 9, yaitu: 1 Hasil belajar akademik
Dalam belajar kooperatif meskipun mencangkup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau
tugas-tugas hasil belajar akademis. Disamping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran
kooperatif dapat memberikan keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja
bersama menyelesaikan tugas akademik.
2 Penerimaan terhadap perbedaan individu Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah
penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan
ketidakmampuan.
3 Pengembangan keterampilan sosial Tujuan penting kegiatan pembelajaran kooperatif
adalah mengajarkan kepada siswa ketrampilan bekerja sama dan kolaborasi. Ketrampilan-ketrampilan sosial, penting
dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam pengembangan sosial.
c. Metode-metode Pembelajaran Tipe Kooperatif Walaupun prinsip dasar pembelajaran kooperatif tidak
berubah, tetapi terdapat variasi dari model pembelajaran kooperatif. Metode-metode tersebut diantaranya:
1 JIGSAW Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw, siswa
dibagi dalam dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Kelompok asal yaitu kelompok induk siswa
yang berangotakan siswa dengan kemampuan beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa kelompok
ahli. Kelompok ahli yaitu kelompok yang terdiri dari beberapa kelompok asal yang bertugas untuk mempelajari dan
mendalami topik tertentu lalu dan menjelaskan pada teman- teman di kelompok asal.
2 STAD Dalam metode pembelajaran ini kelas dibagi dalam
kelompok kecil yang terdiri dari 4 orang siswa secara heterogen. Setelah itu guru memberikan topik untuk
didiskusikan dalam kelompok dan mengharuskan tiap anggota kelompok dapat mengerti dan dapat menjelaskan tentang
materi yang telah didiskusikan. Selanjutnya guru memberikan evaluasi
untuk mengukur
sejauh mana
keberhasilan penggunaan metode tersebut
3 Investigasi Kelompok Group Investigation Dalam metode pembelajaran ini kelas dibagi dalam
kelompok kecil yang terdiri dari 4-5 orang siswa secara heterogen. Setelah itu kelompok dipersilahkan memilih topik
yang sesuai dengan materi yang sedang diajarkan. Selanjutnya kelompok melakukan penyelidikan atas topik yang dipilihnya.
Lalu kelompok menyiapkan laporan tentang apa yang diteliti dan mempresentasikannya di depan kelas.
4 Think Pair Share TPS Dalam metode pembelajaran ini guru mengajukan
masalah atau pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang sedang dipelajari. Lalu siswa diberikan waktu untuk
berfikir sendiri untuk mencari jawaban atas masalah yang diajukan oleh guru. Selanjutnya siswa diminta untuk mencari
pasangan dan mendiskusikan jawaban yang telah mereka peroleh. Selajutnya guru meminta tiap pasangan untuk berbagi
di depan kelas tentang apa yang sudah mereka diskusikan. 5 Teams Games Tournament TGT
Model TGT hampir sama dengan STAD. Satu-satunya perbedaan antara keduanya adalah STAD menggunakan kuis-
kuis individual pada tiap akhir pelajaran, sementara TGT menggunakan game-game akademik. Dalam TGT siswa
dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4-5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah
pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok- kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok
menuntaskan pelajaran tersebut. Namun kuis dalam TGT diganti dengan turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding
dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan setara. Dari turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor
yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor- skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok.
Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.
3. Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament TGT