commit to user 117
manuasi. Selanjutnya, proses pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah atau lembaga pendidikan. Akan tetapi, di keluarga dan masyarakat pun, proses
pendidikan selalu terjadi. Dalam kumpulan cerpen
9 da ri Nadira
ini didapatkan beberapa nilai pendidikan sebagai berikut.
a. Nilai Pendidikan Agama
Agama adalah risalah yang disampaikan Allah kepada nabi sebagai petunjuk bagi manusia dalam menyelenggarakan tata cara hidup yang nyata serta mengatur
hubungan dan tanggung jawab kepada Allah, dirinya sebagai hamba Allah, manusia, masyarakat, serta alam sekitarnya. Agama dan pandangan hidup
kebanyakan orang menekankan kepada ketenteraman batin, keselarasan, dan keseimbangan, serta sikap menerima terhadap apa yang terjadi. Pandangan hidup
yang demikian jelas memperhatikan bahwa apa yang dicari adalah kebahagiaan jiwa, sebab agama adalah pakaian hati, batin, atau jiwa.
“Maksud Bapak…,” terdengar suara Bu Suwandi, ibu mertuaku, “apa dia salat, mengaji? Apa kalian mengajarkan membaca Al-Quran pada anak-anak
selama kalian di Belanda?” Leila S. Chudori: 24 Berdasarkan kutipan di atas dapat diketahui bahwa setiap penganut agama
wajib menjalankan semua perintah-Nya. Bagi pemeluk agama Islam, diwajibkan untuk menjalankan salat lima waktu dalam sehari dan mengaji atau membaca Al-
Quran serta memahami isi kandungannya untuk dijadikan sebagai pedoman dalam hidupnya.
Bedug Zuhur sudah terdengar, dan hanya beberapa detik kemudian terjadi hiruk-pikuk seluruh isi rumah menuju kamar mandi untuk membasuh
commit to user 118
tubuh dengan air wudu. Dari jauh aku melihat Ray, adik bungsu Bram, tengah mengajar Arya untuk mengambil air wudu. Leila S. Chudori: 28
Ajaran agama yang disampaikan melalui kutipan di atas adalah sebagai penganut agama Islam, hendaknya melakukan kewajiban salat lima waktu tanpa
meninggalkan satu kali pun. Terlebih ketika mendengar suara azan sebagai tandaseruan untuk mengajak orang melakukan salat. Sebelum salat, diwajibkan
untuk melakukan wudu atau menyucikan diri sebelum salat dengan membasuh muka, tangan, kepala, dan kaki. Perintah melaksanakan salat ini dalam agama
Islam termasuk rukun Islam kedua.
b. Nilai Pendidikan Moral
Nilai moral yang diperoleh dalam suatu karya sastra adalah dengan membaca karya sastra. Pengarang ingin menyampaikan suatu pesan moral atau
ajaran-ajaran tentang tata nilai atau norma yang berlaku bagi suatu masyarakat. Moral merupakan tingkah laku atau perbuatan manusia dipandang dari nilai baik
dan buruk atau benar dan salah berdasarkan adat kebiasaan individu tersebut berada. Nilai pendidikan moral dibagi menjadi dua segi, yaitu segi positif dan
negatifnya. Kedua hal itu perlu disampaikan agar pembaca mengetahui dan memperoleh banyak teladan yang bermanfaat. Segi positif harus ditonjolkan
sebagai hal yang patut ditiru dan diteladani. Demikian pula segi negatif juga perlu diketahui serta disampaikan kepada pembaca. Tujuannya agar pembaca tidak
tersesat serta bisa membedakan hal yang buruk dan hal yang baik. Seperti halnya
commit to user 119
seseorang yang tengah belajar. Ia akan berusaha untuk bertindak lebih baik jika tahu hal-hal yang buruk dan tidak pantas dilakukan.
Kami menemui Ibu yang sudah membiru, Wajah yang membiru, bibir yang biru keunguan yang mengeluarkan busa putih. Di atas lantai yang licin itu,
aku tak yakin apakah Ibu terlihat lega karena bisa mengatupkan matanya, atau karena dia kedinginan. Kami menemukan sebuah sosok yang terlentang
bukan karena sakit atau terjatuh, tetapi karena dia memutuskan:
ha ri ini, a ku bisa mati.
Leila S. Chudori: 3
Berdasarkan kutipan di atas, ibu Nadira telah memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri meminum obat tidur yang melebihi
dosis
overdosis
. Dengan alasan apa pun, bunuh diri merupakan tindakan yang dilarang oleh agama apa pun karena telah mendahului takdir yang telah ditetapkan
oleh-Nya. Hanya Allah-lah yang berhak menentukan waktu kematian seseorang. Pendidikan moral yang bernilai positif dapat dilihat dalam kutipan ketika
Kemala, ibu Nadira, memberikan nasihat kepada anak-anaknya ketika mereka masih kecil.
Ibunya, perempuan yang melahirkannya, yang menyusuinya, yang mengajarkan bagaimana membaca dan mencintai buku-buku hingga mereka
bertiga membutuhkan buku seperti membutuhkan oksigen. Ibunya dengan sabar mengajarkan bahwa mereka harus bersikap sopan dan ramah kepada
siapa saja jika ingin diperlakukan demikian oleh orang lain. Ibunya yang mengajarkan mereka bertiga untuk memperlakukan semua orang dengan
baik, tanpa melihat warna kulit, jender, status sosial, agama, atau perbedaan pemikiran. Dan ibunya yang mengajarkan bahwa sebagai kakak tertua, dia
harus menjaga dan merawat adik-adiknya. Leila S. Chudori: 39
commit to user 120
Kutipan di atas menjelaskan bahwa setiap orang tua tentu akan memberikan ajaran atau tuntunan kebaikan kepada anak-anaknya sebagai bekal untuk hidup
bermasyarakat dengan baik. Dalam bergaul dengan orang lain, semua orang harus diperlakukan sama tanpa memandang latar belakang sosial, agama, jenis kelamin,
perbedaan paham, dan sebagainya. Selain itu, sikap sopan dan ramah pun juga harus diterapkan ketika bergaul dengan orang lain karena dengan sikap tersebut,
orang lain pun akan bersikap ramah dan sopan kepada kita.
c. Nilai Pendidikan Sosial