Nilai Pendidikan Karakter Nilai Pendidikan dalam Kumpulan Cerpen

commit to user 126 sana lebih teratur, segala yang serba sistematis, orang-orangnya selalu rapi dan menjunjung tinggi kedisiplinan. Menurut Leila, budaya rapi dan disiplin kurang bisa ditemui pada orang-orang yang tinggal di Indonesia. Nina mencintai Amerika, jauh lebih dalam daripada cintanya pada tanah air sendiri. Seandainya dia tak menikah dengan Gilang Sukma pun, Nina akan mencari jalan dengan untuk pindah ke negara ini. Nina merasa cocok dengan keteraturan, segala yang serba sistematis, dan rapi gaya Amerika. Leila S. Chudori: 44

e. Nilai Pendidikan Karakter

Pendidikan karakter menurut Ratna Megawangi 2007: 6 adalah pendidikan untuk membentuk kepribadian seseorang melalui pendidikan budi pekerti, yang hasilnya terlihat dalam tindakan nyata seseorang, yaitu tingkah laku yang baik, jujur bertanggung jawab, menghormati hak orang lain, kerja keras, dan sebagainya. Nilai pendidikan karakter dalam kumpulan cerpen 9 da ri Na dira ini sudah ditanamkan oleh Suwandi kakek Nadira sejak Nadira masih kecil. Bentuk- bentuk pendidikan karakter yang diajarkan oleh nenek Nadira ini dapat dilihat pada kutipan berikut ini. ”Alhamdulillah, akhirnya Bram sudah selesai sekolahnya. Sudah kembali ke Jakarta, biarpun lama betul selesainya. Nah, kita harus ajarkan Islam dulu, biar menantu dan cucu-cucu kita mengerti isi Quran,” Pak Suwandi menegur istrinya. Leila S. Chudori, 2009: 25 Bentuk nilai karakter yang ditanamkan kakek Suwandi adalah penanaman nilai karakter yang bersifat religius atau keagamaan. Dengan selalu memahami isi Quran sebagai kitab suci agama yang dianut oleh keluarga Suwandi, yaitu agama commit to user 127 Islam, kakek Suwandi berharap agar cucu-cucunya Nina, Nadira, dan Arya mampu memahami kebesaran Ilahi. Di sinilah terbentuk pilar keutamaan dalam pengembangan pembentukan karakter. Nilai pembentukan karakter juga dapat ditemukan pada kutipan berikut ini. Bram belum selesai kuliah, tetapi, sudah berani kawin. Dia bekerja sembari mencari nafkah tambahan di De Groene Bar dan menulis berita di kantor berita Indonesia Merdeka. Leila S. Chudori, 2009: 22 Kutipan di atas menunjukkan nilai pendidikan karakter Bram ayah Nadira sebagai orang yang bertanggung jawab. Meskipun saat itu Bram masih menempuh kuliah di Amsterdam, namun ia telah berani memutuskan untuk menikah dengan Kemala. Sebagai konsekuensi atas keputusannya itu, Bram sebagai laki-laki dan berkedudukan sebagai kepala rumah tangga memiliki tanggung jawab untuk mencukupi kebutuhan keluarganya. Selain nilai pendidikan karekter yang berupa bentuk tanggung jawab, keputusan Bram tersebut juga menunjukkan nilai karakter sebagai orang yang memiliki keberanian. Bram berani melakukan sesuatu dan merealisasikannya. Nilai karakter lainnya yang ditampilan dalam kumpulan cerpen 9 da ri Na dira ini adalah nilai demokratis dan menghargai perbedaan. Kedua nilai karakter ini dapat dilihat pada kutipan di bawah ini. ”Ibu, saya akan selalu menghormati pilihan politik Bapak, Ibu, Eyang Sur, dan Aki. Tapi ini bukan kali pertama ada yang tidak memilih NU. Bibi Sam juga memilih Muhammadiyah. Saya memilih karena keyakinan hati saya. Leila S. Chudori, 2009: 25 commit to user 128

B. Pembahasan