Parameter Non-Spesifik Standardisasi Ekstrak
                                                                                39
secang  dengan  etanol  96  menggunakan  metode  maserasi  selama  24  jam, kemudian  ekstrak  yang  dihasilkan  diuji  fitokimianya  Ekstrak  kulit  kayu
secang  mengandung  senyawa  terpenoid,  fenol  sangat  tinggi,  mengandung flavonoid  tinggi,  tidak  namun  steroid  dan  tanin.    Ekstrak  kulit  kayu  secang
diukur kandungan fenolik totalnya dengan standar epigalokatekin EGC dan epikatekin  galat  ECG  dimana  penentuan  kandungan  fenolik  totalnya
menggunakan metode Folin-Ciousalteu,  didapatkan informasi  bahwa  ekstrak kulit  kayu  secang  mengandung  kadar  fenolik  total  ekivalen  EGC  849,11
gmg dan ekivalen ECG 825,11  gmg. Penelitian  mengenai  kandungan  senyawa  metabolit  sekunder
ekstrak  dilakukan  dengan  metode  penapisan  fitokimia  dan  standardisasi ekstrak  seperti  yang  dilakukan  oleh  Pandey,  Gangrale,  Upadhyay  dan
Priyanka,  pada  tahun  2014  yang berjudul“Physiochemical  Analysis  Of
Pterocarpus Santalinus L. Extracts ” dalam penelitian ini dilakukan pengujian
fitokimia  dan  menstandardisasi  tanaman  Raktachandan
Pterocarpus santalinus L.
tersebut.Uji fitokimia kualitatif yang dilakukan adalah  terhadap keberadaan    alkaloid,  saponin,  flavonoid  and  glikosida  dalam  ekstrak
Pterocarpus  santalinus  L
.Dilakukan  pula  penstandardisasi  parameter  fisik kimia seperti menghitung susut pengeringan, kadar abu total, kadar abu tidak
larut  asam,  kadar  abu  larut  air,  dengan  hasil  total  abu  tidak  lebih  dari  2  , kadar  abu  tak  larut  asam  kurang  dari  0,3,  kelarutan  dalam  alkohol  tidak
kurang dari 3 dan kelarutan dalam air tidak kurang dari 1 .
40