27
didasarkan pada adsorpsi, partisi, atau kombinasi keduanya, yang tergantung dari jenis lempeng, cara pembuatan, dan jenis pelarut
yang digunakan.
Perkiraan identifikasi
diperoleh dengan
pengamatan bercak dengan harga rf yang identik dan ukuran yang hampir sama, dengan cara menotolkan bahan uji dan pembanding
pada plat yang sama Depkes, 2008, 163-164. 2
Penggunaan pembanding dalam uji fitokimia Penggunaan KLT pada uji fitokimia ini dilakukan hanya untuk uji
penegasan bahwa dalam ekstrak yang dibuat mengandung senyawa fenolik. Uji penegasan dilakukan dengan larutan pembanding asam
galat dan larutan uji berupa ekstrak secang dengan pelarut etanol 30, ekstrak secang dengan pelarut etanol 50, dan ekstrak
secang dengan pelarut etanol 70 yang ditotolkan pada lempeng silika gel, dengan jarak penotolan tertentu. Uji ini menggunakan
fasa gerak pelarutan pemisah berupa campuran antara n-heksan dengan etil asetat dengan perbandingan tertentu.
4. Uji Fenolik Total
Uji fenolik total merupakan uji yang dilakukan untuk menentukan kandungan fenolik total dalam suatu ekstrak, pada penelitian ini pengukuran
fenolik total menggunakan metode Folin-Ciocalteu. Prinsip metode Folin- Ciocalteu adalah reaksi redoks kolorimetrik untuk mengukur semua senyawa
fenolik dalam sampel uji. Pereaksi Folin-Ciocalteu merupakan larutan kompleks ion polimerik yang dibentuk dari asam fosfomolibdat dan asam
28
heteropolifosfotungstat. Pereaksi ini terbuat dari air, natrium tungstat, natrium molibdat, asam fosfat, asam klorida, litium sulfat, dan bromin Folin
dan Ciocalteu, 1927: 265-275. Pada kenyataannya reagen ini mengandung rangkaian polimerik yang memiliki bentukan umum dengan pusat unit
tetrahedral fosfat PO
4 3-
yang dikelilingi oleh beberapa unit oktahedral asam- oksi molibdenum. Campuran Reagen Folin-Ciocalteu terdiri dari
fosfomolibídico dan asam fosfotungstat di mana molibdenum dalam keadaan oksidasi
VI kompleks
3H
2
O-P
2
O
5
-13WO
3
-5MoO
3
.10H
2
Oberwarna kuning; diman apa bila diberikan suatu agen pereduksi tertentu, seperti
fenol, akan membentuk yang disebut tungsten-molybdenum kompleks biru [PMoW
11
O
4 4
]. Reagen Folin-Ciocalteu dapat membentuk kompleks dengan prinsip oksidasi gugus fenolik hidroksil. Pereaksi ini mengoksidasi
fenolat garam alkali, mereduksi asam heteropoli menjadi suatu kompleks molibdenum-tungsten Mo-W. Fenolat hanya terdapat pada larutan basa,
tetapi pereaksi Folin-Ciocalteu dan produknya tidak stabil pada kondisi basa. Selama reaksi belangsung, gugus fenolik-hidroksil bereaksi dengan pereaksi
Folin-Ciocalteu, membentuk
kompleks fosfotungstat-fosfomolibdat
kompleks molybdenum-blue berwarna biru mekanisme tertera pada gambar 4. dengan struktur yang belum diketahui dan dapat dideteksi dengan
spektrofotometer. Warna biru yang terbentuk akan semakin pekat setara dengan konsentrasi ion fenolat yang terbentuk, artinya semakin besar
konsentrasi senyawa fenolik maka semakin banyak ion fenolat yang akan