Penyiapan Simplisia Ekstraksi Prosedur Penelitian

47 3 Larutan uji diambil 1 ml dan dituang ke dalam kaca arloji, kemudian ditambahkan 2 tetes Reagen Wagner, jika terbentuk endapan coklat muda sampai kuning menunjukkan adanya alkaloid 4 Larutan uji diambil 1 ml dan dituang ke dalam kaca arloji, kemudian ditambahkan 2 tetes Reagen Mayer, jika terbentuk endapan menggumpal putih atau kuning yang larut dalam metanol menunjukkan adanya alkaloid. 5 Larutan uji diambil 1 ml dan dituang ke dalam kaca arloji, kemudian ditambahkan 2 tetes Reagen Dragendorf, jika terbentuk endapan jingga coklat menunjukkan adanya alkaloid. b. Uji Flavonoid Depkes, 1995 dan Farnsworth, 1966 Ekstrak ditambahkan dengan 5 ml etil asetat hingga ekstrak larut larutan uji. 1 1 ml larutan uji diuapkan dan ditambahkan 2 ml etanol 95 dan 0,5 gram serbuk seng, kemudian ditambahkan 2 ml HCl 2N, diamkan 1 menit.Setelah itu, ditambahkan 10 tetes HCl pekat. Kocok perlahan, kemudian didiamkan 2 sampai 5 menit. Terbentuk warna merah intensif flavonoid positif. 2 1 ml larutan uji diuapkan dan ditambahkan 1 ml etanol 95 dan 0,1 gram serbuk magnesium. Kemudian ditambahkan 10 tetes HCl pekat dan kocok perlahan. Hasil positif jika terbentuk warna merah jingga hingga merah ungu flavonoid positif atau kuning jingga flavon, kalkon, auron. 48 3 1 ml larutan diuapkan dan ditambahkan dengan 2 ml aseton, kemudian dilarutkan. Setelah itu, ditambahkan sedikit serbuk asam borat dan asam oksalat, panaskan hati-hati. Lalu, ditambahkan 10 ml eter. Amati dengan sinar ultraviolet 366 nm. Larutan akan berfluoresensi kuning intensif flavonoid positif. c. Uji Tanin Farnsworth, 1966 dan Trease, 1961 Ekstrak kental ditambahkan dengan 50 ml air panas. Kemudian dipanaskan hingga mendidih selama 5 menit. Filtrat disaring larutan uji. 1 Sejumlah 5 ml larutan uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan beberapa tetes FeCl 3 2 Sejumlah 5 ml larutan uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan gelatin 10, terbentuk endapan putih tanin positif. terbentuk warna hijau violet tanin positif. 3 Sejumlah 5 ml larutan uji dimasukkan ke dalam tabung reaksi, kemudian ditambahkan beberapa tetes larutan NaCl-gelatin larutan gelatin 1 dalam larutan NaCl 10, terbentuk endapan putih tanin positif. d. Uji Saponin Depkes, 1995b Farnsworth, 1966 Ekstrak ditambahkan dengan 10 ml air panas dan kemudian didinginkan. Larutan uji dikocok vertikal selama 10 detik, kemudian 49 diamkan selama 10 menit. Terbentuk buih setinggi 1 hingga 10 cm. Pada penambahan 1 tetes HCl 2N buih tidak hilang.

e. Uji Steroid

Ekstrak ditambahkan asam asetat anhidrat dan H 2 SO 4 pekat jika terjadi perubahan warna menjadi merah darah pekat menunjukkan adanya steroid .

f. Pembandingan Sampel Ekstrak Secang Dengan Standar Asam

Galat Menggunakan KLT 1 Menyiapkan plat KLT sebesar 12 x 7 cm sebagai fasa diam, dan menyiapkan fasa gerak yang terdiri dari campuran larutan n-heksan : etil asetat dengan perbandingan 1: 3 2 Menotolkan standar dan sampel pada plat KLT dengan masing masing berjarak 1 cm, kemudian KLT tersebut dielusikan sepanjang 10 cm. 3 Menandai pemisahan noda dan menngukur nilai Rf dibawah lampu UV 366

4. Standardisasi Ekstrak Kental Kayu Secang

a. Susut Pengeringan

Memanaskan oven hingga suhunya stabil pada suhu 105 °C , kemudian wadah yang akan digunakan yang berupa wadah berbentuk botol bertutup yang dangkal ditimbang terlebih dahulu, kemudian dimasukkan ke dalam oven yang telah disiapkan selama 30 menit kemudian ditimbang kembali saat sudah dingin.

Dokumen yang terkait

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP Staphylococcus Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa ATCC 10145, Dan Klebsiel

0 1 12

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP Staphylococcus Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Staphylococcus epidermidis, Pseudomonas aeruginosa ATCC 10145, Dan Klebsiel

0 1 15

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Shigella sonnei ATCC 9290, Dan Escherichia coli ATCC 25

0 1 11

AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol Kayu Secang (Caesalpinia sappan L.) Terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923, Shigella sonnei ATCC 9290, Dan Escherichia coli ATCC 25

0 1 17

FORMULASI SEDIAAN TABLET ANTIOKSIDAN DARI EKSTRAK KULIT KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) DENGAN METODE KEMPA LANGSUNG.

0 0 2

AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK DAN FRAKSI EKSTRAK KULIT KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) YANG DIPENGARUHI SUHU DAN PH MENGGUNAKAN METODE DPPH (Diphenylpicrylhydrazyl).

0 0 2

PENENTUAN KADAR FENOLIK TOTAL DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN KOMBINASI EKSTRAK SARANG SEMUT (Myrmecodia pendans Merr.) & SECANG (Caesalpinia sappan L.) DENGAN METODE β-CAROTENE BLEACHING.

0 0 1

UJI PENGHAMBATAN AKTIVITAS ENZIM XANTIN OKSIDASE TERHADAP EKSTRAK KULIT KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.)

0 0 6

Key words: Hypolipidemic, sappan wood, Caesalpinia sappan L., antioxidants. PENDAHULUAN - UJI EFEK HIPOLIPIDEMIK EKSTRAK ETANOL KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L.) TERHADAP TIKUS WISTAR (Rattus norvegicus) JANTAN

0 0 11

FORMULASI dan UJI ANTIOKSIDAN LIPSTIK KULIT KAYU SECANG (Caesalpinia sappan L) NUR DAMAYYANTI

0 2 15