49 Gambar 4.1. Kerangka pemikiran pengembangan agroindustri karet alam
4.2 Tahapan Penelitian
Penelitian dirancang melalui empat tahapan yaitu i studi pendahuluan, ii karakterisasi model pengembangan, iii rekayasa model pengembangan, dan iv
verifikasi dan validasi model. Tahapan penelitian disajikan pada Gambar 4.2.
a. Studi pendahuluan
Studi pendahuluan terdiri dari kegiatan studi pustaka, studi lapang dan survei pendapat pakar. Pada studi pustaka dilakukan kajian teoritis integrasi
pengembangan agroindustri khususnya integrasi rantai pasok dan rantai nilai produk pertanian, keterkaitan sektor hulu dan hilir, peran teknologi informasi dan
agglomerasi dalam integrasi, kajian model-model kelembagaan pengembangan agroindustri serta aspek keberlanjutan sustainability yang meliputi dimensi
ekonomi, sosial dan lingkungan berikut kendala-kendala dan syarat sukses kemitraan pengembangan agroindustri.
Observasi lapangan dilakukan untuk mengetahui kondisi obyektif agroindustri karet alam di lokasi dengan melakukan analisis situasional, menggali
50 potensi, faktor-faktor pendukung dan penghambat, kebijakan pemerintah
setempat, regulasi, rencana pengembangan tata ruang kabupatenpropinsi, lingkungan industri dan kinerja kemitraan yang sudah ada. Observasi dilakukan
di Kabupaten Barito Utara, Kalimantan Tengah bulan Juli 2009 – Januari 2010. Data diperoleh dari instansi terkait, para pelaku usaha, petani karet, pabrik karet,
PTPN XIII, industri mebel dan para pakar yang dipilih secara purposive. Survei pakar dilakukan untuk mendapatkan pakar yang dilibatkan dalam
penelitian yang mencakup penentuaan kualifikasi pakar sesuai topik penelitian serta jumlah pakar yang diperlukan. Para pakar yang dilibatkan dalam penelitian
ini terdiri dari penelitidosen, pelaku usaha dan pejabat pemerintah. Bobot kepentingan faktor-faktor pengembangan, tujuan dan pelaku diperoleh melalui
teknik perbandingan berpasangan pairwise comparation melalui agregasi pendapat para pakar. Pendapat pakar dianalisis dan disintesis menggunakan
teknik analytical hierarchy process AHP dan teknik interpretive structural modelling ISM. Kualifikasi para pakar yang digunakan dalam penelitian
dilampirkan pada Lampiran 1.
51 Gambar 4.2. Tahapan penelitian pengembangan agroindustri karet alam
Studi lapang
Studi pustaka
Survei pakar
Mulai
Formulasi masalah
Analisis kebutuhan
Identifikasi sistem
Studi pendahuluan
Karakterisasi sistem
Rekayasa model pengembangan
Faktor tujuan pengembangan
Potensi bahan baku
Kendala pengembangan
Pengaruh kelembagaanpelaku
Kelayakan level integrasi
Model agroindustri integrasi
Face validity Verifikasi
validasi OK?
Implementasi model Selesai
T Y
Struktur persaingan
Alternatif pola kemitraan
Penentuan lokasi
52
b. Karakterisasi model pengembangan