42
B : jumlah siswa yang menjawab benar N : jumlah peserta siswa
Taraf kesukaran ini diuji dengan menggunakan program ANATES. Indeks taraf kesukaran soal dapat dilihat pada tabel 3.4
berikut:
14
Tabel 3.5 Indeks Taraf Kesukaran Soal Rentang
Keterangan
– 0,25 0,26
– 0,75 0,76
– 1,00 Soal termasuk kategori sukar
Soal termasuk kategori sedang Soal termasuk kategori mudah.
Berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan ANATES, dari 22
soal yang valid. Sebanyak 14 soal termasuk kategori sukar, 24 soal termasuk
kategori sedang dan 2 soal termasuk kategori mudah.
15
4. Pengujian Daya Beda
Daya beda digunakan untuk mengetahui kemampuan butir soal dalam membedakan antara kelompok siswa yang pandai dengan kelompok
siswa yang kurang pandai.
16
Rumus untuk daya beda adalah sebagai berikut:
17
dimana daya beda yang baik adalah D 0.30
Keterangan: D :
daya beda Ba :
jumlah yang menjawab benar pada kelompok atas Bb :
jumlah yang menjawab beanr pada kelompok bawah N :
jumlah peserta tes
Untuk menentukan daya pembeda menggunakan program ANATES. Adapun klasifikasi daya pembeda dapat dilihat pada tabel 3.5
berikut:
18
14
Ahmad Sofyan dkk., op cit, h. 103-104
15
Lampiran 9, h. 167
16
Ahmad Sofyan dkk., op cit, h. 104
17
Ibid
18
Ibid, h. 104
D = Ba - Bb 0.5 N
43
Tabel 3.6 Klasifikasi Daya Pembeda Rentang
Keterangan
0,00 – 0,20
Jelek 0,20
– 0,40 Cukup
0,40 – 0,70
Baik 0,70
– 1,00 Baik sekali
H. Teknik Analisis Data
3. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diuji berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang dilakukan adalah
uji Liliefors.
Langkah-langkah penghitungan sebagai berikut:
19
1 Data mentah diurutkan dari nilai terendah hingga tertinggi, dan
dimasukkan ke dalam kolom Xi 2
Kolom Zi didapat dari penghitungan
s X
- Xi
, dimana s =
1 -
n X
- X
2
3 Kolom Luas Zi didapat dari tabel Standard normal Z distribution.
4 Kolom FZi didapat dari penghitungan sebagai berikut,
a Jika Zi bernilai negatif, maka FZi = 0.5 – Luas Zi
b Jika Zi bernilai positif, maka FZi = 0.5 + Luas Zi
5 Kolom SZi didapat dari penghitungan
responden Banyak
responden No.
6
K
olom LoL-hitung didapat dari penghitungan FZi – SZi
7 L-tabel dilihat dari nilai kritis uji Liliefors
Hipotesis untuk uji normalitas adalah sebagai berikut: H
o
= Sampel berdistribusi normal H
a
= Sampel berdistribusi tidak normal
19
Sudjana, Metoda Statistika, Bandung: Tarsito, 2005, Cet. 1. h. 466.
44
Kriteria hipotesis uji normalitas untuk menganalisis data dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1 Jika LoL-hitung
L-tabel, maka H
o
diterima dan sampel berdistribusi normal.
2 Jika LoL-hitung
L-tabel, maka H
o
ditolak dan sampel berdistribusi tidak normal.
4. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui perbedaan antara dua populasi.Uji homogenitas yang dilakukan adalah menggunakan Uji
Fisher.Adapun rumus uji homogenitas yang digunakan:
Keterangan: F : Homogenitas
S
1 2
: varians terbesar S
2 2
: varians terkecil Hipotesis untuk uji homogenitas adalah sebagai berikut:
H
o
= Data memiliki varians yang homogen H
a
= Data tidak memiliki varians yang homogen Kriteria hipotesis uji homogenitas untuk menganalisis data dalam
penelitian adalah sebagai berikut: a.
Jika F-hitung F-tabel, maka H
o
diterima yang berarti varians antara kelas eksperimen dan kontrol homogen.
b. Jika F-hitung F-tabel, maka H
o
ditolak yang berarti varians antara kelas eksperimen dan kontrol tidak homogen.
F =
2 2
2 1
S S
= terkecil
varians terbesar
varians ,
dimana S
2
= 1
2 2
N n
X X
n
45
5. Uji Normal Gain
Normal Gain adalah selisih antara nilai posttest dan pretest siswa, N-gain menunjukkan adanya peningkatan pemahaman atau penguasaan
konsep siswa setelah pembelajaran diberi perlakuan oleh guru.Perhitungan uji normal gain juga untuk menghindari adanya hasil penarikan
kesimpulan yang bias dalam penelitian. Rumus uji normal Gain menurut Meltzer, adalah:
Kategorisasi Normal Gain berdasarkan nilai posttest dan pretest siswa, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.8 Kategori Nilai N-Gain Rentang
Kategori
Nilai g 0,70 Tinggi
0,70 Nilai g 0,30 Sedang
g 0,30 Rendah
Untuk mengetahui apakah ada perbedaan normal gain antara dua kelompok dilakukan uji t, kemudian hasil t-hitung tersebut dibandingkan
dengan nilai t- tabel pada signifikansi 5 α = 0,05 dan derajat kebebasan
dk = n1 – 1 + n2 – 2. Jika –t tabel t hitung t tabel maka dapat
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan normal gain antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Jika t hitung -t tabel atau t tabel t
hitung, maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan normal gain antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
6. Uji Hipotesis
Setelah dilakukan pengujian sampel data dengan menggunakan uji normalitas dan homogenitas, dan diketahui bahwa data berdistribusi
normal dan homogen, maka untuk menguji data yang diperoleh menggunakan rumus uji-
t dengan taraf signifikan α = 0,05. Uji hipotesisis
46
dilakukan dengan menganalisis data mean, standar deviasi dan varians dari hasil pretest dan postest siswa secara statistik. Adapun rumus yang
digunakan untuk uji-t sebagai berikut:
Keterangan:
1
X
: Rata-rata data kelompok 1
2
X
: Rata-rata data kelompok 2 dsg : Nilai standar deviasi gabungan kelompok 1 dan 2
n
1 :
Banyaknya data kelompok 1 n
2
: Banyaknya data kelompok 2
Menggunakan rumus hipotesis: H0
: μx = μy Ha
: μx μy Dengan kriteria pengujian, sebagai berikut:
H diterima, jika t
hitung
≤ t
tabel.
H ditolak, jika t
hitung
t
tabel.
Keterangan: H0 : hipotesis nihil
Ha : hipotesis alternatif μx : Nilai siswa dengan menggunakan strategi think talk write berbasis problem base
learning μy : Nilai siswa dengan tanpa menggunakan strategi think talk write berbasis problem
base learning.
t =
2 1
2 1
n 1
n 1
dsg X
- X
,
dimana dsg =
2 -
n n
1V -
n 1V
- n
2 1
2 2
1 1