Deskripsi Data HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Deskripsi data yang diuraikan oleh peneliti memiliki tujuan untuk mempermudah dalam pemahaman tentang variabel yang diteliti serta untuk membuktikan bahwa data-data yang diperoleh akurat. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan metode penelitian eksperimen. Metode penelitian eksperimen adalah metode yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendali Sugiyono, 2010: 107 Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas IV SDN 01 Kebondalaem pelajaran 20132014 semester 2, yang terdiri dari 2 kelas. Teknik yang digunakan untuk menentukan sampel dengan cara cluster random sampling. Cluster random sampling yaitu pengambilan sampel dari populasi berdasarkan kelompok dengan proses pengacakan. Pengambilan sampel akan dipilih secara acak, satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas kontrol. Kelas IV A sebagai kelas eksperimen yang mendapat pembelajaran dengan model kooperatif learning tipe kancing gemerincing pada pendekatan scientific terdiri dari 30 peserta didik yaitu 19 peserta didik laki-laki dan 11 peserta didik perempuan , dan kelas IV B sebagai kelas kontrol yang mendapat pembelajaran konvensional terdiri dari 30 peserta didik yaitu 13 peserta didik laki-laki dan 17 peserta didik perempuan. Bentuk desain eksperimen yang digunakan adalah Randomized 32 control-group pretest-posttest design. Pada tahap pelaksanaan langkah yang dilaksanakan adalah sebagai berikut: 1 memberikan pretest tes perfoman kemampuan berbicara pada kedua kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan alokasi waktu yag ditentukan, 2 melaksanakan pembelajaran dengan model kooperatif learning tipe kancing gemerincing pada pendekatan scientific dan dengan model pembelajaran konvensionl pada kelompok control, 3 memberikan posttest tes perfoman kemampuan berbicara pada kedua kelas, kelas eksperimen dan kelas kontrol dengan alokasi waktu yang telah ditentukan, 4 melakukan uji hipotesis dengan menggunakan data hasil posttest tes perfoman kemampuan berbicara. Pelaksanaan penelitian dilakukan selama dua minggu, sesuai dengan materi yang dalam penelitian ini yaitu Tema 6 Subtema 1. Penelitian dilaksanakan pada tanggal 22 Januari-03 Februari 2014. Sampel penelitian diberi materi Tema 6 Subtema 1. Kelompok eksperimen dengan model kooperatif learning tipe kancing gemerincing pada pendekatan scientific dan kelompok kontrol dengan menggunakan pembelajaran konvensional. Kriteria penilaian yang digunakan tes kemampuan berbicara telah menggunakan rubrik penskoran. 1. Data Nilai Preetest Kemampuan Berbicara Nilai hasil preetest diambil dari test performan oleh peserta didik sebelum dilaksanakannya pembelajaran. Data preetest antara kelas kontrol dan eksperimen ini tidak penulis bandingkan, melainkan data ini digunakan untuk mencari homogenitas awal dan normalitas awal pada kelas kontrol eksperimen. a. Rentang Rentang didapatkan dengan mencari selisih dari Xn dan Xt. Xn adalah nilai tertinggi dan Xt adalah nilai terendah. Berdasarkan preetest pada kelas kontrol dan eksperimen yang diberikan terdapat nilai tertinggi yaitu 88 dan nilai terendah yaitu 50. Rentang = nilai tertinggi - nilai terendah = 100 - 25 = 75 b. Jumlah kelas Jumlah kelas k = 1+3,3 log n = 1+3,3 log 30 = 1+,487 = 5,87 dibulatkan menjadi 6 c. Interval kelas Interval kelas = � ℎ = = 12,5 dibulatkan menjadi 13 Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Nilai Preetest Kelas Kontrol No. Interval Fi Xi fiXi 1 88-100 3 94 282 2 77-87 11 82 902 3 64-76 12 70 770 4 51-63 3 57 171 5 38-50 1 44 44 6 25-37 31 Jumlah 30 2169 Berdasarkan Tabel 4.1 distribusi frekuensi nilai preetest kelas kontrol diatas menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapat nilai antara 25-37 sebanyak 0. Nilai antara 38-50 sebanyak 1 yaitu terdapat pada nilai 50. Nilai antara 51-63 sebanyak 3 yaitu terdapat pada nilai 63,63,dan 63. Nilai antara 64-76 sebanyak 12 yaitu terdapat pada nilai 67, 71, 71, 71, 75, 75, 75, 75, 75, 75, 75, dan 75. Nilai antara 77-87 sebanyak 11 yaitu terdapat pada nilai 79, 79, 79, 79, 79, 79, 79, 79, 83, 83, dan 83. Nilai antara 88-100 sebanyak 3 yaitu terdapat pada 88, 88, dan 88. Untuk keseluruhan nilai preetest kemampuan berbicara kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 10. Adapun frekuensi yang didapat sesuai interval nilai dapat dilihat pada Gambar 4.1. Gambar 4.1: Grafik Batang Nilai Preetest Kelas Kontrol Sedangkan hasil preetest yang dilakukan pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.2. Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Nilai Preetest Kelas Eksperimen No. Interval Fi Xi fiXi 1 88-100 94 2 77-87 12 82 984 3 64-76 15 70 1050 4 51-63 2 57 112 5 38-50 1 44 44 6 25-37 31 Jumlah 30 2190 5 10 15 Kelas Kontrol Berdasarkan Tabel 4.2 distribusi frekuensi nilai preetest kelas eksperimen diatas menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapat nilai antara 25-37 sebanyak 0. Nilai antara 38-50 sebanyak 1 yaitu terdapat pada nilai 50. Nilai antara 51-63 sebanyak 2 yaitu terdapat pada nilai 63dan 63. Nilai 64-76 sebanyak 15 yaitu terdapat pada nilai 67, 67, 71, 71, 71, 71, 71, 71, 75, 75, 75, 75, 75, 75, dan 75. Nilai antara 77-87 sebanyak 12 yaitu terdapat pada nilai 79, 79, 79, 79, 79, 79, 83, 83, 83, 83, 83, dan 83. Nilai antara 88-10 sebanyak 0. Untuk keseluruhan nilai preetest kemampuan berbicara kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 11. Adapun frekuensi yang didapat sesuai rentang nilai dapat dilihat pada Gambar 4.2. Gambar 4.2: Grafik Batang Nilai Preetest Kelas Eksperimen 2. Data Nilai Proses Pendekatan Scientific Penilaian proses Pendekatan scientific ini menggunakan rubrik penskoran. Adapun berikut ini hasil rekapitulasi nilai harian proses pendekatan scientific dari pembelajaran 1sampai dengan 6 adalah sebagai berikut: 5 10 15 Kelas Eksperimen a. Data nilai proses pendekatan scientific kelas kontrol SD Negeri 01 Kebondalem merupakan SD percontohan Kurikulum 2013, sehingga dalam penerapan proses pembelajaran sudah menggunakan pendekatan scientific. Tabel 4.3 persentase rata-rata proses pendekatan scientific pada kelas kontrol disajikan sebagai berikut: Tabel 4.3 Persentase Rata-Rata Proses Pendekatan Scientific Pada Kelas Kontrol Kriteria Penilaian Rata-rata Persentase Menalar 16,8 19,6 Mengamati 17,0 19,8 Menanya 16,8 19,6 Menyajikan 17,7 20,6 Mencoba 17,5 20,4 Jumlah 85,8 100 Dari Tabel 4.3 persentase rata-rata proses pendekatan scientific pada kelas kontrol diatas dapat diketahui bahwa persentase terbesar berada pada kriteria penilaian menyajikan yaitu sebesar 20,6. Selanjutnya, urutan kedua berada pada kriteria penilaian mencoba yaitu sebesar 20,4, urutan ketiga pada kriteria penilaian mengamati yaitu sebesar 19,8. Urutan berikutnya pada kriteria penilaian menalar dan menanya yaitu sebesar 19,6. Data selengkapanya dapat dilihat pada Lampiran17. b. Data nilai proses pendekatan scientific kelas eksperimen Proses pembelajaran pada kelas eksperimen ini memadukan model pembelajaran kooperatif learning tipe kancing gemerincing dengan pendekatan scientific. Adapun data selengkapnya pada Tabel 4.4. Tabel 4.4 Persentase Rata-Rata Proses Pendekatan Scientific Pada Kelas Eksperimen Kriteria Penilaian Rata-rata Persentase Menalar 19,4 20,1 Mengamati 19,2 19,9 Menanya 19,2 19,9 Menyajikan 19,8 20,5 Mencoba 19,0 19,7 Jumlah 96,5 100 Dari Tabel 4.4 persentase rata-rata proses pendekatan scientific pada kelas eksperimen diatas dapat diketahui bahwa persentase terbesar berada pada kriteria penilaian menyajikan yaitu sebesar 20,5. Selanjutnya, urutan kedua berada pada kriteria penilaian menalar yaitu sebesar 20,1, urutan berikutnya pada kriteria penilaian mengamati dan menanya yaitu sebesar 19,9. Kemudian pada kriteria penilaian mencoba yaitu sebesar 19,7. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 18. c. Data kenaikan rata-rata proses pendekatan scientific kelas kontrol dan eksperimen Pembelajaran yang dilaksanakan pada kelas kontrol dan eksperimen menggunakan pendekatan scientific. Pendekatan scientific ini meliputi 5 lima ranah yaitu menalar, mengamati, menanya, menyajikan, dan mencoba. Berikut kenaikan nilai rata-rata proses pendekatan scientific kelas kontrol dan eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Persentase Kenaikan Rata-Rata Proses Pendekatan Scientific Kelas Kontrol dan Eksperimen Kriteria Penilaian Rata-Rata Kenaikan Persentase Eksperimen Kontrol Menalar 19,4 16,8 2,6 24,1 Mengamati 19,2 17,0 2,2 20,4 Menanya 19,2 16,8 2,4 22,2 Menyajikan 19,8 17,7 2,1 19,4 Mencoba 19,0 17,5 1,5 13,9 Jumlah 10,8 100 Dari Tabel 4.5 persentase kenaikan rata-rata proses pendekatan scientific kelas kontrol dan eksperimen diatas dapat diketahui bahwa kenaikan rata-rata terbesar berada pada kriteria penilaian menalar yaitu sebesar 2,6 atau 24,1. Selanjutnya, urutan kedua berada pada kriteria penilaian menanya yaitu sebesar 2,4 atau 22,2, urutan ketiga pada kriteria penilaian mengamati yaitu sebesar 2,2 atau 20,4. Urutan berikutnya pada kriteria penilaian menyajikan yaitu sebesar 2,1 atau 19,4. Kemudian pada kriteria penilaian mencoba yaitu 1,5 atau 13,9. 3. Data Nilai Sikap Penilaian sikap ini menggunakan rubrik penskoran. Penilaian sikap terdiri dari menanya, mencoba, menalar, mengamati, dan menyajikan. Penilaian sikap dilaksanakan pada saat pembelajaran, kemudian hasilnya di rekapitulasi dalam penilaian satu subtema. Adapun berikut ini hasil rekapitulasi nilai harian sikap dari pembelajaran 1 sampai dengan pembelajaran 6 adalah sebagai berikut: a. Data nilai sikap kelas kontrol SD Negeri 01 Kebondalem merupakan Sekolah Dasar percontohan Kurikulum 2013. Berikut Tabel 4.6 distribusi rata-rata penilaian sikap kelas kontrol: Tabel 4.6 Persentase Rata-Rata Sikap Pada Kelas Kontrol Kriteria Penilaian Rata-rata Persentase Kerjasama 17,2 20,0 Menghargai 16,6 19,3 Kedisiplinan 17,7 20,6 Tanggungjawab 17,3 20,1 Kejujuran 17,2 20,0 Jumlah 86,1 100 Dari Tabel 4.6 persentase rata-rata sikap pada kelas kontrol diatas dapat diketahui bahwa persentase terbesar berada pada kriteria penilaian kedisiplinan yaitu sebesar 20,6. Selanjutnya, urutan kedua berada pada kriteria penilaian tanjungjawab yaitu sebesar 20,1, urutan berikutnya pada kriteria penilaian kerjasama dan kejujuran yaitu sebesar 20,0. Kemudian pada kriteria penilaian menghargai yaitu sebesar 19,3. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15. b. Data nilai sikap kelas eksperimen Penilaian sikap pada kelas eksperimen sama halnya yang dilakukan pada kelas kontrol. Berikut ini Tabel 4.7 hasil rekapitulasi penilaian sikap pada kelas eksperimen pada tema 6 subtema 1: Tabel 4.7 Persentase Rata-Rata Sikap Pada Kelas Eksperimen Kriteria Penilaian Rata-rata Persentase Kerjasama 22,2 23,1 Menghargai 18,7 24,0 Kedisiplinan 18,3 19,1 Tanggungjawab 17,9 18,6 Kejujuran 19,0 19,7 Jumlah 96,1 100 Dari Tabel 4.7 persentase rata-rata sikap pada kelas eksperimen diatas dapat diketahui bahwa persentase terbesar berada pada kriteria penilaian menghargai yaitu sebesar 24,0. Selanjutnya, urutan kedua berada pada kriteria penilaian kerjasama yaitu sebesar 23,1, urutan berikutnya pada kriteria kejujuran yaitu sebesar 19,7. Kemudian pada kriteria penilaian kedidiplinan yaitu sebesar 19,1. Dan yang terakhir penilaian tanggungjawab yaitu sebesar 18,6. Data selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 16. 4. Data Nilai Posttest Kemampuan Berbicara Nilai hasil posttest diambil dari test performa oleh peserta didik sesudah dilaksanakannya pembelajaran. Hasil posttest dapat dilihat dari tabel distribusi frekuensi dan grafik nilai posttest dibawah ini. a. Rentang Rentang didapatkan dengan mencari selisih dari Xn dan Xt. Xn adalah nilai tertinggi dan Xt adalah nilai terendah. Post test yang diberikan pada kelas kontrol eksperimen yang diberikan terdapat nilai tertinggi yaitu 88 dan nilai terendah yaitu 50. Rentang = nilai tertinggi - nilai terendah = 100 - 25 = 75 b. Jumlah kelas Jumlah kelas k = 1+3,3 log n = 1+3,3 log 30 = 1+,487 = 5,87 dibulatkan menjadi 6 c. Interval kelas Interval kelas = � ℎ = = 12,5 dibulatkan menjadi 13 Tabel 4.8 Distribusi Frekuensi Nilai Posttest Kelas Kontrol No. Interval Fi Xi fiXi 1 88-100 3 94 282 2 77-87 15 82 1230 3 64-76 8 70 560 4 51-63 2 57 114 5 38-50 2 44 88 6 25-37 31 Jumlah 30 2274 Berdasarkan Tabel 4.8 distribusi frekuensi nilai posttest kelas kontrol diatas menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapat nilai antara 25-37 sebanyak 0. Nilai antara 38-50 sebanyak 2 yaitu terdapat pada nilai 50 dan 50. Nilai antara 51- 63 sebanyak 2 yaitu terdapat pada nilai 63 dan 63. Nilai antara 64-76 sebanyak 8 yaitu terdapat pada nilai 67, 75, 75, 75, 75, 75, 75, dan 75. Nilai antara 77-87 sebanyak 15 yaitu terdapat pada nilai 79, 79, 79, 79, 79, 79, 79, 79, 79, 79, 79, 83, 83, 83, dan 83. Nilai antara 88-100 sebanyak 3 yaitu terdapat pada 88, 88, dan 88. Untuk keseluruhan nilai posttest kemampuan berbicara kelas kontrol dapat dilihat pada Lampiran 19. Adapun frekuensi yang didapat sesuai interval nilai dapat dilihat pada Gambar 4.3. Gambar 4.3: Grafik Batang Nilai Posttest kelas Kontrol Sedangkan hasil posttest yang dilakukan pada kelas eksperimen dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9 Distribusi frekuensi nilai post test kelas Eksperimen No. Interval Fi Xi FiXi 1 88-100 13 94 1222 2 77-87 9 82 738 3 64-76 5 70 350 4 51-63 2 57 114 5 38-50 1 44 44 6 25-37 31 Jumlah 30 2486 Tabel 4.9 diatas menunjukkan bahwa peserta didik yang mendapat nilai antara 25-37 sebanyak 0. Nilai antara 38-50 sebanyak 1 yaitu terdapat pada nilai 50. Nilai antara 51-63 sebanyak 2 yaitu terdapat pada nilai 63 dan 63. Nilai antara 64-76 sebanyak 5 yaitu terdapat pada nilai 71, 75, 75, 75 dan 75. Nilai antara 77- 87 sebanyak 9 yaitu terdapat pada nilai 79, 79, 79, 79, 79, 83, 83, 83, dan 83. Nilai 5 10 15 Kelas Kontrol antara 88-100 sebanyak 13 yaitu terdapat pada 88, 88, 88, 88, 88, 92, 92, 92, 92, 92, 92, 96, dan 96. Untuk keseluruhan nilai posttest kemampuan berbicara kelas eksperimen dapat dilihat pada Lampiran 20. Adapun frekuensi yang didapat sesuai interval nilai dapat dilihat pada Gambar 4.4. Gambar 4.4: Grafik Batang Nilai Posttest Kelas Eksperimen

B. Uji Persyaratan Hipotesis