perasa ayam untuk menghilangkan bau amis ikan. Bahan perasa sendiri dari segi pembuatannya dibedakan menjadi dua, yaitu flavor natural alami dan sintetis
buatan. Perasa alami diambil dari bahan-bahan alami, misalnya rasa bawang maka diambil dari ekstrak bawang dan rasa ayam diambil dari sari ayam
LPPOM 2010. Komponen sosis lainnya yang ditambahkan yaitu Isolat Protein Kedelai IPK, penambahan IPK ini bertujuan sebagai bahan pengikat dan pengisi
yang dapat menggantikan kandungan protein pada sosis ikan yang dihasilkan serta dapat mereduksi pemakaian bahan baku daging ikan pada pembuatan sosis,
sehingga dapat menghasilkan sosis dengan kadar protein tinggi walaupun daging yang dipakai dalam jumlah sedikit.
Oleh karena itu upaya pengembangan produk olahan ikan lele dumbo sangat perlu dilakukan. Hal ini untuk meningkatkan daya terima masyarakat
terhadap ikan lele dumbo dan meningkatkan nilai ekonomis dari ikan tersebut, serta upaya diversifikasi sosis ikan ini diharapkan dapat meningkatkan konsumsi
masyarakat terhadap produk olahan ikan.
1.2 Tujuan
Tujuan dilakukannya penelitian ini meliputi: 1 Membuat
produk diversifikasi
olahan dari
ikan lele
dumbo Clarias gariepinus dalam bentuk sosis
2 Menemukan konsentrasi Isolat Protein Kedelai IPK yang dapat menghasilkan sosis ikan terpilih
3 Menganalisis karakteristik fisik dan nilai gizi yang terkandung dalam sosis ikan lele dumbo.
4 Membandingkan sosis ikan lele dumbo terpilih dengan sosis komersial
2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Deskripsi dan Klasifikasi Ikan Lele Dumbo Clarias gariepinus
Ikan lele dumbo Clarias gariepinus merupakan jenis ikan lele hasil perkawinan antara Clarias mossambicus dari Kenya dan Clarias fuscus dari
Taiwan yang dibawa ke Indonesia oleh PT. Cipta Mina Sentosa Suyanto 1999. Ikan ini dibudidayakan di Indonesia. Bentuk ikan lele dumbo yaitu, tubuh
memanjang dan berkulit licin tidak bersisik, bentuk kepala pipih dengan tulang keras sebagai batok kepala. Terdapat empat pasang sungut di sekitar mulut. Pada
sirip dada terdapat patil atau duri keras yang berfungsi sebagai alat untuk mempertahankan diri. Ikan lele dapat hidup dalam kondisi perairan yang sedikit
mengandung kadar oksigen, karena ikan lele memiliki alat pernapasan tambahan yang terletak di bagian depan rongga insang yang memungkinkan ikan untuk
mengambil oksigen dari udara Suyanto 1999. Habitat dari ikan lele dumbo Clarias gariepinus yaitu di sungai dengan
arus air yang perlahan, telaga, rawa, waduk, dan sawah yang tergenang air. Ikan lele dapat hidup dan tumbuh dengan baik pada 25-35 °C dan dapat tumbuh
optimum pada suhu 30 °C. Ikan lele dapat memijah baik secara alami maupun dengan system suntik. Ikan lele bersifat nokturnal, yang berarti aktif mencari
makanan di malam hari Mahyuddin 2008. Klasifikasi ikan lele dumbo Clarias gariepinus menurut Saanin 1984
adalah sebagai berikut: Kingdom :
Animalia Filum :
Chordata Kelas :
Pisces Sub Kelas
: Teleostei Ordo :
Ostariophysi Famili :
Clariidae Genus :
Clarias Spesies :
Clarias gariepinus
Menurut Prihartono et al. 2000, ikan lele dumbo memiliki beberapa keunggulan. Pertama, ikan lele dumbo dapat tumbuh lebih cepat dibandingkan
lele lokal. Kedua, lele dumbo dapat tumbuh lebih besar, satu ekor ikan lele mampu mencapai berat 2-3 kg. ketiga, telur ikan lele dumbo lebih banyak
sehingga dapat menghasilkan benih lebih banyak. Keempat, biaya pemeliharaan untuk ikan lele dumbo lebih murah, karena dapat diberi berbagai macam pakan
diantaranya pellet maupun berbagai jenis bangkai. Gambar ikan lele dumbo dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1 Ikan lele dumbo Clarias gariepinus
Sumber: Anonim 2011
2.2 Komposisi Gizi Ikan Lele Dumbo Clarias gariepinus