Tujuan Penelitian Penelitian dalam studi ini bertujuan untuk : Manfaat Penelitian

26 bagi agresi para remaja laki–laki adalah 1 sikap ibu yang serba membolehkan, toleran terhadap tingkah laku agresif anak pada awal masa kanak–kanak, 2 sikap ibu yang dingin dan menolak terhadap anak dan 3 gerak hati impulse anak itu sendiri yang temperamental. 39

3. Penelitian tentang praktik pengasuhan anak yang dilakukan oleh Wesley C.

Becker menemukan bahwa orang tua yang menggunakan teknik love- oriented cenderung untuk memperkembangkan penerimaan anak terhadap tanggung jawab diri dan memupuk kontrol diri melalui inner mechanisme of guilt. 40 Sebaliknya, orang tua yang mengkombinasikan permusuhan dengan pengizinan dalam praktik pengasuhan anak cenderung membentuk anak yang bertingkah laku agresif dan delinkuen. 41

4. Penelitian–penelitian tentang delinkuensi. Hasil penelitian memperlihatkan

bahwa delinkuensi adalah lebih umum di kalangan anak–anak yang kekurangan kasih sayang dalam hubungannya dengan orang tua, dan dimana praktik pengasuhan anak yang diterapkan adalah tidak teratur dalam kebiasaan, tidak peduli, keras atau kejam. 42 Hasil penelitian di Inggris dan Amerika melaporkan bahwa para orang tua dari remaja–remaja delinkuen laki–laki cenderung kurang memperhatikan poor monitors aktivitas– aktivitas anak mereka. 43

D. Tujuan Penelitian Penelitian dalam studi ini bertujuan untuk :

39 Lihat dalam Shaffer, Social Personallity Development. Third Edition. USA : Wadsworth, Inc, 1994, hal. 349 40 Lihat dalam Zanden, J. W. V., Human Development. Fifth Edition. USA: Better Graphics, Inc. 1993, hal. 269 41 Lihat Becker dalam Zanden, J. W. V. Human Development. Fifth Edition. USA: Better Graphics, Inc., 1993, hal. 270 42 Lihat Dishion et al, Wilson, Rutter Giller, Shaw Scott, Widom dan Wilson dalam Durkin, K. Development Social Psychology, Great Britain : T.J. Press Ltd., 1995, hal. 572 43 Lihat Wilson dan Patterson dalam Durkin, K. Development Social Psychology, Great Britain : T.J. Press Ltd., 1995, hal. 572 27 Tujuan Umum: 1. Mengetahui apakah terdapat persamaan pandangan tentang proses pengembangan akhlakkarakter melalui pendidikan keluarga menurut teori Al-Ghazali dan teori Kornadt. 2. Mengetahui apakah terdapat perbedaan pandangan tentang proses pengembangan akhlakkarakter melalui pendidikan keluarga menurut teori Al-Ghazali dan teori Kornadt. 3. Menghasilkan suatu kontribusi keilmuan dengan menggabungkan teori Al-Ghazali dan teori Kornadt pada tataran praktis, sebagai suatu kajian Islam Tujuan Khusus : Mengetahui apakah terdapat kemungkinan menggabungkan teori Al-Ghazali dan teori Kornadt agama dan psikologisekuler dalam menyusun teori baru tentang pengembangan akhlak melalui pendidikan keluarga.

E. Manfaat Penelitian

Dengan melakukan studi komparatif teori Al-Ghazali dan teori Kornadt tentang pengembangan karakter melalui pendidikan keluarga, maka penelitian ini mempunyai beberapa manfaat sebagai berikut: Secara teoritis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk : 1. Menambah pengetahuan tentang pengembangan akhlakkarakter ditinjau dari sudut pandang konsep Tazkiyat al-Nafs dari Al-Ghazali. 2. Menambah pengetahuan tentang pengembangan perilaku agresif ditinjau dari sudut pandang teori motivasi mengenai agresi dari Kornadt. 3. Memperoleh pengetahuan tentang persamaan dan perbedaan dari teori Al- Ghazali dan teori Kornadt tentang pengembangan karakter dalam kaitannya dengan perlakuan orang tua. 4. Merumuskan teori baru tentang pengembangan karakter melalui pendidikan keluarga, teori hasil integrasi ilmu agama Islam dan psikologisekuler. 28 5. Membuktikan bahwa terdapat kemungkinan adanya realitas konstruk yang dihasilkan oleh dua nilai yang berbeda yang melahirkan nilai yang sama. Secara praktis hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan untuk: 1. Memberikan kontribusi keilmuan yang dapat diaplikasikan di bidang psikologi agama dan psikologi pendidikan terutama kaitannya dengan pembinaan kepribadian anak agar lebih selaras dengan lingkungannya sesuai dengan nilai-nilai agama. 2. Memotivasi dilakukannya penelitian-penelitian dengan mengintegrasikan keislaman, keilmuan, keindonesiaan dan kemanusiaan. 3. Memberi informasi kepada masyarakat luas terutama orang tua mengenai efek perlakuan orang tua terhadap pembentukan motif agresi pada anak, sehingga upaya pengembangan karakter melalui pendidikan keluarga dapat berhasil lebih baik, dapat membentuk akhlak yang baik perilaku non agresif pada anak. 4. Melaksanakan upaya pendidikan akhlak generasi penerus bangsa di lingkungan keluarga dan masyarakat. Dengan terbentuknya generasi penerus bangsa Indonesia mayoritas penganut agama Islam yang berakhlak mulia, berkarakter baik, berbudi pekerti luhur, pada gilirannya akan membentuk bangsa Indonesia yang lebih berwibawa di masa mendatang.

F. Metodologi Penelitian