19
dan bersifat simulasi. Dengan adanya role playing siswa dapat memainkan peran dan berusaha untuk menyelesaikan masalah sosial yang
ada di sekitar siswa dalam kaitannya dengan suatu bidang ilmu tertentu.
2. Pendekatan
Role Playing
Ada beberapa pendekatan role playing yang biasa digunakan di dalam kelas. Menurut Zaini 2008:101-104, pendekatan-pendekatan
tersebut antara lain: a.
Pendekatan berbasis keterampilan skills-based aprroach Dalam pendekatan ini peserta didik diharapkan untuk:
1 Memperoleh suatu keterampilan, kemampuan atau sikap yang
sering melalui perilaku model dengan seperangkat kriteria. 2
Melatih sifat-sifat sampai benar-benar terinternalisasi dengan mengikuti kriteria yang ada.
3 Mendemonstrasikan sifat tersebut kepada yang lain untuk tujuan
evaluasi. b.
Pendekatan berbasis isu issues-based approch Pemain secara aktif mengeksplorasi suatu isu dengan mengandaikan
peran-peran dari manusia dalam kehidupan nyata yang berselisih satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dari pendekatan ini
siswa diharapkan untuk:
1 Meneliti sikap, kepercayaan, dan nilai-nilai yang mengelilingi
suatu isu. 2
Meneliti sikap, kepercayaan yang dianut oleh manusia tertentu. 3
Menjadikan dirinya berpihak pada pemeran yang memegang posisi yang sama.
4 Berunding atau berdebat dengan mereka yang memegang posisi
yang berbeda. 5
Mungkin mengambil pendirian dari yang bertentangan dengan suatu isu.
c. Pendekatan berbasis problem problem-based approach
Dalam pendekatan berbasis problem siswa diharapkan untuk: 1
Menarik pengetahuan dari suatu wilayah disiplin ilmu tertentu. 2
Menggunakan pengetahuannya sendiri secara tepat. 3
Menerapkan pengetahuan dalam serangkaian tantangan. 4
Mereaksi secara tepat terhadap problem yang muncul.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
5 Mencapai solusi yang telah dipertimbangkan dengan berdasarkan
alasan yang dibenarkan. d.
Pendekatan berbasis spekulasi speculative-based approach Dalam pendekatan ini peserta didik dilibatkan dalam membuat
spekulasi terhadap pengetahuan masa lalu, peristiwa masa lampau, atau yang akan datang dengan menggunakan aspek-aspek yang
diketahui dari wilayah subjek tertentu dan pengetahuan yang dimilikinya secara interaktif. Dalam pendekatan ini siswa diharapkan :
1
Membangkitkan pengetahuan untuk mengisi celah antara informasi yang diketahui dengan yang tidak diketahui.
2 Menggunakan bukti untuk membuat penilaian yang mendasar.
3 Merekonstruksi kemudian merepresentasi interaksi tertentu untuk
menganalisis peristiwa.
3. Fase-Fase dalam