Menggunakan Model Sinektik Siswa Kelas IX D SMP Negeri 2 Pemalang”, menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan membuktikan keterampilan menulis
cerpen siswa meningkat setelah pembelajaran menulis cerpen melalui menggunakan Model Sinektik. Selain itu juga setelah mengikuti pembelajaran ini
perilaku negatif menjadi perilaku positif. Dari siklus I dapat dilihat perilaku negatif siswa tampak pada saat proses pembelajaran berlangsung kemudian
perilaku negatif itu semakin berkurang pada siklus II dan semakin mengarah pada perilaku siswa yang positif serta aktif dalam proses pembelajaran menulis cerpen.
4.2.3.2 Keantusiasan Siswa
Hasil observasi mengenai keantusiasan siswa dalam mendengarkan penjelasan guru pada siklus II terdapat 35 siswa atau 94,45 jumlah tersebut
menunjukkan bahwa aspek antusias masuk dalam kategori berkembang sangat baik. Pada aspek perubahan perilaku ini terjadi peningkatan dibanding siklus I
yang tercatat 33 siswa atau 89,18 menunjukkan sikap antusias dalam mengikuti pembelajaran. Keantusiasan siswa pada siklus I dalam proses pembelajaran sudah
baik. Pada siklus II, keantusiaan siswa juga lebih meningkat, meskipun pada siklus I keantusiasan siswa sudah termasuk dalam kategori sangat baik. Pada
siklus II ini, sebagian besar siswa sudah sangat antusias mengikuti seluruh proses kegiatan pembelajaran. Sebagian besar siswa melaksanakan tugas dari guru
dengan penuh perhatian dan tanggung jawab. Pada saat guru melakukan apersepsi siswa sangat antusias mendengarkan
penjelasan dari guru. Namun, ada beberapa siswa yang terlihat belum siap
mengikuti pembelajaran. Salah satu siswa yang duduk dibangku belakang terlihat sedang bermalas-malasan dan meletakkan kepalanya di meja. selanjutnya guru
mendekati siswa tersebut untuk memperhatikan pemutaran video. Usaha guru tersebut ternyata membuahkan hasil dan suasana kelas menjadi sangat ramah dan
menyenangkan. Suasana seperti inilah yang akan memudahkan siswa dalam menerima materi yang diberikan oleh guru ketika proses pembelajaran
berlangsung sehingga tujuan pembelajaran dapat mencapai hasil yang optimal. Instrumen lain yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk
mengetahui perubahan perilaku siswa tentang keantusiasan siswa yaitu jurnal siswa. Dalam jurnal, siswa mengaku senang dan antusias dengan pembelajaran
menulis cerpen menggunakan metode writing in the here and now dengan media audiovisual, hal tersebut menunjukkan bahwa siswa telah memperhatikan seluruh
proses pembelajaran dengan baik. Kesulitan yang dialami pada siklus I, mulai berkurang pada siklus II.
Berdasarkan jurnal dan wawancara, dapat diketahui bahwa keantusiasan siswa sudah mencapai hasil yang baik. Hal ini disebabkan siswa merasa antusias
dan senang dengan penggunaan media audiovisual. Keantusiasan siswa dalam situasi pembelajaran dapat dilihat pada dokumentasi foto berikut.
Siklus I Siklus
II
Gambar 4.25 Keantusiasan Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Dari hasil dokumentasi foto siklus I dan siklus II juga dapat diketahui tentang keantusiasan siswa dalam menulis cerpen. Pada siklus I masih ada siswa
yang belum antusias dalam menulis cerpen, namun pada siklus II, sebagian besar siswa sudah terlibat dalam pembelajaran. Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa pada siklus II siswa menunjukkan keantusiasan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis cerpen menggunakan metode writing in the here and now
dengan media audiovisual mencapai hasil yang optimal. Senada dengan hasil perubahan perilaku siswa aspek keantusiasan pada
penelitian yang dilakukan peneliti, Triantika 2010 dalam penelitiannya yang berjudul “Peningkatan Keterampilan Menulis Cerpen Menggunakan Teknik Mind
Mapping dengan Media Mapping Paper Siswa Kelas XC SMA Negeri Sumpuih”,
menyatakan bahwa penelitian yang dilakukan membuktikan keterampilan menulis cerpen siswa meningkat setelah pembelajaran menulis cerpen melalui
menggunakan Teknik Mind Mapping dengan Media Mapping Paper. Hal ini dibuktikan dengan hasil rata-rata kelas yang dicapai pada siklus I adalah 67,5
termasuk dalam kategori cukup. Kemudian hasil tes pada siklus II sebesar 76,76 termasuk kategori baik. Berdasarkan data tersebut dapat disimpulkan bahwa
adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II sebesar 13,71. Selain itu juga setelah mengikuti pembelajaran ini perilaku negatif menjadi perilaku positif. Hal
ini dibuktikan dengan adanya hasil dari data nontes. Dari siklus I dapat dilihat perilaku negatif siswa tampak pada saat proses pembelajaran berlangsung
kemudian perilaku negatif itu semakin berkurang pada siklus II dan semakin mengarah pada perilaku siswa yang positif serta sangat antusias terhadap
pembelajaran menulis cerpen.
4.2.3.3 Kesungguhan Siswa