sulit. Nilai rataan dari 64,80 selanjutnya turun menjadi 41,66 siklus 2. Untuk seterunya pada siklus berikutnya nampak mulai meningkat.
4.2 Diskripsi Pengamatan variabel kreativitas
Pada kegiatan ini siswa saat diberi tugas tersturuktur berbentuk portofolio
, mereka dalam pembelajarannya diamati oleh pengamat. Pengamatan tersebut untuk mendapatkan data tentang variabel kreativitas.
Guru pengamat menilai tentang kreativaitas siswa baik secara kelompok maupun kerja mandiri dengan indikator seperti pada lampiran 6.
Data hasil pengamatan kreatifitas dapat dilihat pada lampiran 18. Data tersebut diolah secara diskriptif dengan SPSS, output dapat dilihat pada
lampiran 19, dengan rekapitulasi sebagai berikut.
Frequencies
Statistics
13 20
13 15
21 14
21 19
65,62 78,40
81,23 89,00
67,00 80,00
83,00 93,00
70 80
83 93
4,41 6,06
5,70 7,66
19,42 36,67
32,53 58,71
57 67
73 70
70 87
90 97
Valid Missing
N Mean
Median Mode
Std. Deviation Variance
Minimum Maximum
KREARIF1 KREATIF2
KREATIF3 KREATIF4
Dari output tersebut di atas terlihat pada mulanya di siklus 1 prosentase rataan variable kreativitas adalah 65,62, selanjutnya meningkat berturut-turut pada
siklus 2, 3 dan 4 adalah 78,4, 81,23 dan 89. Bila dilihat nilai median dan
modusnya juga tidak jauh dari nilai rata-rata. Hal ini menunjukkan bahwa datanya hampir berdistribusi normal dan menunjukkan nilai peningkatan yang
tinggi.
4.3 Diskripsi variabel hasil belajar
Pada awalnya siswa diberi tugas tersturuktur berbentuk portofolio, mereka mempelajari konsep yang ada dengan strategi jigsaw untuk mendalami
materi konsepnya. Pada akhir pelajaran tiap siklus dilakukan tes yang diberi nama tes formatif. Penilaian berupa tes tersebut untuk mendapatkan data
tentang variabel hasil belajar. Pengamatan pada hasil belajar tersebut untuk mengetahui apakah setelah melakukan pembelajaran dengan model
pemanfaatan portofolio dan dipadu dengan strategi jigsaw, juga menghasilkan peningkatan pada hasil belajarnya.
4.3.1 Diskripsi Rekap Nilai Siklus 1 sampai dengan Siklus 4
Data hasil tes untuk variabel hasil belajar dapat dilihat pada lampiran 20. Data tersebut diolah secara diskriptif dengan SPSS, output dapat dilihat
pada lampiran 21, dengan rekapitulasi sebagai berikut.
Statistics
46 46
46 46
14 14
14 14
71,09 67,26
79,35 78,28
76,00 66,50
80,00 78,00
66
a
61 80
92 16,04
5,86 10,77
9,96 257,33
34,33 116,01
99,27 27
57 61
61 100
81 100
92 Valid
Missing N
Mean Median
Mode Std. Deviation
Variance Minimum
Maximum HSBEL1
HSBEL2 HSBEL3
HSBEL4
Multiple modes exist. The smallest value is shown a.
Dari output tersebut di atas terlihat pada mulanya di siklus 1 rataan skor variable hasil belajar adalah 71,09, selanjutnya turun dan meningkat lagi
berturut-turut pada siklus 2, 3 dan 4 adalah 67,26, 79,35 dan 78,28. Bila dilihat nilai median dan modusnya juga tidak jauh dari nilai rata-rata. Hal ini
menunjukkan bahwa datanya hampir berdistribusi normal dan menunjukkan nilai peningkatan yang baik.
Begitu juga nilai simpangan bakunya berturut turut pada siklus 1 sampai dengan siklus 4 adalah 16,04 ; 5,86 ; 10,77 dan 9,96. Nilai tersebut
menunjukkan nilai yang tidak besar pada rentang nilai 0 sampai 100. Hal itu menunjukkan bahwa data tidak begitu menyebar terhadap rata-rata, atau lebih
umum dikatakan datanya homogen. Pada awalnya nilai simpangan baku besar artinya masih kurang nampak homogenitasnya. Akan tetapi pada siklus
berikutnya mulai mengecil artinya bahwa sebaran nilai meningkat menuju homogen .
4.3.2 Diskripsi Nilai Ketuntasan 4.3.2.1 Diskripsi Nilai Ketuntasan Siklus I
Dilihat dari jumlah siswa yang tuntas dalam pembelaran dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1 Hasil tes Formatif siklus I menunjukkan nilai tes matematika pada kompetensi dasar 3.1 Geometri ruang untuk kelas X dengan SKBM 61. Tes
tersebut dengan diberi soal sejumlah 5 butir.
Tabel 4.1: Hasil Belajar siklus I
AMA Kode nomor soal jumlah
nilai ketuntasan
1 2 3 4 5 skore
belajar Achmad Faizun M
1 7
20 20
20 20
87 87
tuntas Adetika Ayu R
2 1
20 20
20 20
81 81
tuntas Adie
Setyawan 3 14 7 20 20 19
80 80
tuntas Agus
Setiawan DP
4 8 20 20 15 20 83
83 tuntas
Agustine Indri
Q 5
15 2 20 2 9 48 48
tdk tuntas
Alice Jessica
6 1 20
20 15 0 56 56
tdk tuntas
Andre Setiawan
S 7 20 20 20 20 20 100 100
tuntas Annisa
R 8 1 20 20 15 20
76 76
tuntas Anonda
Pratama 9 16 15 20 14 11
76 76
tuntas Arkhan
Muchklisin 10 1 20
20 15 2 58 58
tdk tuntas
Arif Setiawan
11 16 15 20 20 20 91
91 tuntas
Ayu Citra Triana P 12
1 20
20 20
20 81
81 tuntas
Budi Santoso
13 1 20 20 15 20 76
76 tuntas
Cupu Retno
Palupi 14 10 20 20 20 20 90
90 tuntas
Deva Febri AHP 15
8 20
20 20
20 88
88 tuntas
Dewantoro AdetyoY 16 11 1 20 14 1
47 47
tdk tuntas
Dewi Mulyani
N 17 2 2
15 1 20 40 40
tdk tuntas
Dewi Mursa
F H
18 2 2 20
20 8 52 52 tdk
tuntas Diyan
Nurjanah 19 11 1 20 14 11
57 57
tdk tuntas
Ekananda Novita I 20
10 3
20 5
11 49
49 tdk tuntas
Emi Hartati
21 7 2 20
20 20 69 69
tuntas Farid
Ardiansyah 22 14
15 20 1 1 51 51
tdk tuntas
Ferry Tri
Prasetyo 23 8 20 20 15 20 83
83 tuntas
Galuh Prihandini
24 8 20 20 20 20 88
88 tuntas
Geni Dipo S 25
15 15
20 14
2 66
66 tuntas
Herdiyanti C A 26
20 20
15 20
75 75
tuntas Indah Oktasari M
27 6
20 20
20 20
86 86
tuntas Jadi
Soleman 28 14 6 20 14 7
57 61
tuntas Laela
Dwi Arini
29 7 3 15 1 1 27 27
tdk tuntas
M. Samsya
Zaka 30 11 15 20 14 20
80 80
tuntas Mustovia
31 1 20 20 20 20 81
81 tuntas
Neazar Astina
P 32 18 1 20 20 20
79 79
tuntas Novira
Daniaputri 33 20 0
20 6 20 66 66
tuntas Nugrahana P A
34 7
20 15
15 10
67 67
tuntas Nunik
Wijayanti 35 6 20 20 20 20
86 86
tuntas Nur
Laelatul Qodri 36 4 7
20 15
20 66 66 tuntas
Oky Reza Hadi P 37
7 20
20 20
1 68
68 tuntas
Pravita Hidayati
38 5 20 20 15 19 79
79 tuntas
Puji Kusmaryanik 39
10 2 20 2
11 45 45 tdk
tuntas Rahayu
Ningrum 40 8 20 20 20 20
88 88
tuntas Rutty
Novearlini 41 3 20 20 20 20
83 83
tuntas Sheilla
Hartanti 42 4 2
20 20
20 66 66 tuntas
Silvia Monica
Pi 43 14 15 15 20 11
80 80
tuntas Suci
Doradasih S
44 15 2 20 20 20 77
77 tuntas
Tri Muktining D P 45
10 2
20 2
20 54
54 tdk tuntas
Verdias Octo R 46
8 20
20 15
20 83
83 tuntas
Jumlah skore 386
595 900
689 695
Jumlah skore maksimum 920
920 920
920 920
daya serap
41,96 64,67 97,83 74,89 75,54 Rata-rata 71
71
Terlihat dari tabel tersebut dari 46 siswa yang mencapai tuntas nilai SKBM 61 ada 35 siswa atau 76,09. Jadi masih ada 11 siswa 23,91 belum tuntas.
Pada informasi tersebut merupakan suatu review permasalahan yang dihadapi pada siklus 1. Pada siklus 2 perlu mendapatkan perhatian untuk dilakukan
perbaikan.
4.3.2.2 Diskripsi Nilai Ketuntasan Siklus II
Berikut Tabel 4.2 adalah data nilai untuk variabel hasil belajar yang terjadi pada siklus 2. Hasil tes Formatif siklus II tersebut menunjukkan nilai tes
matematika pada kompetensi dasar 3.2 Geometri ruang untuk kelas X dengan SKBM 61. Tes tersebut dengan diberi soal sejumlah 10 butir.
Terlihat dari tabel 4.2 tersebut dari 46 siswa yang mencapai tuntas nilai SKBM 61 ada 44 siswa atau 95,69. Jadi masih ada 2 siswa 4,31
belum tuntas. Pada informasi tersebut merupakan suatu review permasalahan yang dihadapi pada siklus 2.
Dari informasi tersebut menunjukkan adanya peningkatan atau perbaikan nilai. Dari 11 siswa pada siklus 1 yang tidak tuntas kini turun
menjadi 2 orang yang tidak tuntas.
Tabel 4.2 Hasil belajar siklus II
KODE SOAL
JML NILAI
KETUN. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
SKOR BELAJAR
3.01 3 10 8 3 3 3 10
3 10 8 61 61 tuntas 3.02 10 3 3 9 10 7
10 10 10 3
75 75 tuntas
3.03. 3
10 10 3 2 3
10 2 10 8 61 61
tuntas 3.04 10
10 7 3 10 10 10 6 10 4
80 80 tuntas
3.05 10 3 3 5 10 9 10
10 7 4 71 71
tuntas 3.06
2 3 3 3 10 10 10 2 10 8
61 61 tuntas
3.07 10 10 8 8 3 10 1 3 10 6
69 69 tuntas
3.08 10 3 3 6 10 10 10 9 2 4
67 67 tuntas
3.09 10 10
10 2 3 3 10 3 10 6
67 67 tuntas
3.10 2 10 0 10 10
3 10 10 0 6 61 61 tuntas
3.11 10 10 3 6 3 10 7
10 3 0 62 62
tuntas 3.12 10
10 10 2 2 3
10 3 10 8 68 68
tuntas 3.13 10 2 8 8 10 8
10 10 3 4
73 73 tuntas
3.14 10 10 3 3 3 3
10 10 10 6
68 68 tuntas
3.15 10 10
10 3 3 6 10 6 10 4
72 72 tuntas
3.16 5 2 2
10 10 10 10
10 2 0 61 61
tuntas 3.17 10 2 3 3 10 10
10 10 10 4
72 72 tuntas
3.18 3
10 10 3 3 2 6
10 10 6 63 63
tuntas 3.19
6 3 3 1 10 10 10
10 10 0 63 63
tuntas 3.20 10
10 10 10 9
9 10 7
4 79 79
tuntas 3.21 10 3 3 3 10 10
10 10 3 6
68 68 tuntas
3.22 3 5 7 7 10 5
10 10 2 2
61 61 tuntas
3.23 5 5 8 8 8 3
10 3 10 6 66 66
tuntas 3.24
2 8 2 8 10 10 10
10 3 4 67 67
tuntas 3.25
3 10 3 5 3 10
10 2 10 2 58 58
tdk tuntas
3.26 3 10 10 10
3 5 10 3 10 6 70 70 tuntas
3.27 7 8 2 1 10 9 9 9 1 8
64 64 tuntas
3.28 10 3 3 3 10 10 10
10 7 4 70 70
tuntas 3.29
10 10 10 10 3
7 10 3 10 8 81 81 tuntas 3.30
3 3 2 10 3 10
10 3 10 8 62 62
tuntas 3.31
5 5 2 10 10 10
10 10 3 0
65 65 tuntas
3.32 3 7 5
10 10 10 10 3 5 1
64 64 tuntas
3.33 10 10 3 2 3 10
10 10 3 0
61 61 tuntas
3.34 3
10 10 3 10 6
10 2 10 8 72 72
tuntas 3.35 10
10 10 3 3 3 3 3 10 2
57 57 tdk
tuntas 3.36 10
10 8 2 5 3 10 3 10 7
68 68 tuntas
3.37 10 3 3 10 10 10
10 10 3 6
75 75 tuntas
.3.38 7 8 2 2 10 10
10 10 3 6
66 66 tuntas
3.39 10 10 8 2 5 7 7 2 10 4
65 65 tuntas
3.40 10 3 3 8 8 10 10 7 3 4
66 66 tuntas
3.41 10 10 3 3 10 10
10 10 10 0
76 76 tuntas
3.42 3
10 5 3 3 10 10 3 10 4
61 61 tuntas
3.43 10 5 8 10 3 3
10 10 7 6
72 72 tuntas
3.44 10 10 3 3 3 10 6
10 10 0 65 65
tuntas 3.45 10 2
10 5 10 9 9 10 10 4
79 79 tuntas
3.46 2 8 0 8 10 10
10 10 3 4
65 65 tuntas
J.s 333 317 250 250 318 349 427 323 330 203
J.s.m 460 460 460 460 460 460 460 460 460 460
D.S 0,72 0,69 0,54 0,54 0,69 0,76 0,93 0,70 0,72 0,44
Rata-rata 67,35
67,35
4.3.2.3 Diskripsi Nilai Ketuntasan Siklus III tabel 4.3 Nilai Ketuntasan Hasil belajar Siklus 3
KODE SKOR JML
NILAI KETUNTASAN 1 2 3 4
SKOR 3.01
25 25 20 20 90 90
tuntas 3.02
15 15 20 20 70 70
tuntas 3.03
25 25 25 20 95 95
tuntas 3.04
25 25 25 25 100 100
tuntas 3.05
20 20 20 20 80 80
tuntas 3.06
20 20 20 15 75 75
tuntas 3.07
20 20 15 15 70 70
tuntas 3.08
15 15 15 16 61 61
tuntas 3.09
15 20 20 20 75 75
tuntas 3.10
20 20 25 25 90 90
tuntas 3.11
20 15 15 15 65 65
tuntas 3.12
20 20 20 15 75 75
tuntas 3.13
20 20 20 20 80 80
tuntas 3.14
20 20 20 20 80 80
tuntas 3.15
18 15 15 15 68 68
tuntas 3.16
20 20 20 20 80 80
tuntas 3.17
20 20 20 20 80 80
tuntas 3.18
25 25 25 25 100 100
tuntas 3.19
15 20 20 20 75 75
tuntas 3.20
20 20 20 15 75 75
tuntas 3.21
20 15 15 15 65 65
tuntas 3.22
20 15 17 17 69 69
tuntas 3.23
20 20 15 15 70 70
tuntas 3.24
20 15 15 25 75 75
tuntas 3.25
25 20 20 20 90 90
tuntas 3.26
15 20 20 15 70 70
tuntas 327
15 15 20 20 70 70
tuntas 3.28
20 20 20 25 85 85
tuntas 3.29
20 25 20 20 85 85
tuntas 3.30
20 20 20 20 80 80
tuntas 3.31
15 15 16 15 61 61
tuntas 3.32
20 25 18 25 88 88
tuntas 3.33
25 25 25 25 100 100
tuntas 3.34
20 20 20 15 75 75
tuntas 3.35
20 20 20 20 80 80
tuntas 3.36
20 20 20 15 75 75
tuntas 3.37
25 25 20 20 90 90
Tuntas 3.38
15 15 20 20 70 70
Tuntas 3.39
20 20 25 25 90 90
Tuntas 3.40
20 20 23 25 88 88
Tuntas 3.41
25 25 25 25 100 100
Tuntas 3.42
20 20 20 25 85 85
Tuntas 3.43
15 15 20 15 65 65
Tuntas 3.44
20 20 25 20 85 85
Tuntas 3.45
15 20 15 15 65 65
Tuntas 3.46
20 20 20 20 80 80
Tuntas J.s
908 910 914 898 J.s.m
1150 1150 1150 1150 D.S
0,79 0,79
0,79 0,78
Rat-rata 79,130435
79,130435
Pada Tabel 4.3 di atas adalah data nilai untuk variabel hasil belajar yang terjadi pada siklus 3. Hasil tes Formatif siklus III tersebut menunjukkan
nilai tes matematika pada kompetensi dasar 3.3 Geometri ruang untuk kelas X dengan SKBM 61. Tes tersebut dengan diberi soal sejumlah 4 butir.
Terlihat dari tabel 4.3 tersebut dari 46 siswa yang mencapai tuntas nilai SKBM 61 ada 46 siswa atau 100. Jadi tidak ada siswa yang belum
tuntas. Pada informasi tersebut merupakan suatu review permasalahan yang dihadapi pada siklus 3.
Dari informasi tersebut menunjukkan adanya peningkatan atau perbaikan nilai. Dari 2 siswa pada siklus 2 yang tidak tuntas kini turun
menjadi tidak ada yang tidak tuntas. Hal ini bukan berarti penelitian jadi selesai. Penelitian tetap dilanjutkan karena masih perlu ada perbaikan untuk
variabel lainnya.
4.3.2.4 . Diskripsi Nilai Ketuntasan Siklus IV
Pada Tabel 4.4 di bawah adalah data nilai untuk variabel hasil belajar yang terjadi pada siklus 4. Hasil tes Formatif siklus IV tersebut menunjukkan nilai
tes matematika pada kompetensi dasar 3.4 Geometri ruang untuk kelas X dengan SKBM 61. Tes tersebut dengan diberi soal sejumlah 4 butir.
Terlihat dari tabel 4.3 tersebut dari 46 siswa yang mencapai tuntas nilai SKBM 61 ada 46 siswa atau 100 seperti pada siklus 3. Jadi tidak
ada siswa yang belum tuntas. Pada informasi tersebut merupakan suatu keberhasilan pembelajaran untuk strategi yang dipilih pada penelitian ini.
Tabel 4.4 : Sebaran Nilai hasil belajar Siklus IV
KODE SKOR
Jml skor
NILAI KETUNTASAN
1 2
3 4
3.01 25
25 20
20 90
90 tuntas
3.02 15
15 20
20 70
70 tuntas
3.03 25
25 25
20 95
95 tuntas
3.04 25
25 25
25 100
100 tuntas
3.05 20
20 20
20 80
80 tuntas
3.06 20
20 20
15 75
75 tuntas
3.07 20
20 15
15 70
70 tuntas
3.08 15
15 15
16 61
61 tuntas
3.09 15
20 20
20 75
75 tuntas
3.10 20
20 25
25 90
90 tuntas
3.11 20
15 15
15 65
65 tuntas
3.12 20
20 20
15 75
75 tuntas
3.13 20
20 20
20 80
80 tuntas
3.14 20
20 20
20 80
80 tuntas
3.15 18
15 15
15 68
68 tuntas
3.16 20
20 20
20 80
80 tuntas
3.17 20
20 20
20 80
80 tuntas
3.18 25
25 25
25 100
100 tuntas
3.19 15
20 20
20 75
75 tuntas
3.20 20
20 20
15 75
75 tuntas
3.21 20
15 15
15 65
65 tuntas
3.22 20
15 17
17 69
69 tuntas
3.23 20
20 15
15 70
70 tuntas
3.24 20
15 15
25 75
75 tuntas
3.25 25
20 20
20 90
90 tuntas
3.26 15
20 20
15 70
70 tuntas
3.27 15
15 20
20 70
70 tuntas
3.28 20
20 20
25 85
85 tuntas
3.29 20
25 20
20 85
85 tuntas
3.30 20
20 20
20 80
80 tuntas
3.31 15
15 16
15 61
61 tuntas
3.32 20
25 18
25 88
88 tuntas
3.33 25
25 25
25 100
100 tuntas
3.34 20
20 20
15 75
75 tuntas
3.35 20
20 20
20 80
80 tuntas
3.36 20
20 20
15 75
75 tuntas
3.37 25
25 20
20 90
90 tuntas
3.38 15
15 20
20 70
70 tuntas
3.39 20
20 25
25 90
90 tuntas
3.40 20
20 23
25 88
88 tuntas
3.41 25
25 25
25 100
100 tuntas
3.42 20
20 20
25 85
85 tuntas
3.43 15
15 20
15 65
65 tuntas
3.44 20
20 25
20 85
85 tuntas
3.45 15
20 15
15 65
65 tuntas
3.46 20
20 20
20 80
80 tuntas
Jumlah skor 908
910 914
898 Jumlah skor
max 1150
1150 1150
1150 Daya serap
0,78957 0,791304
0,79478 0,78087
Rata-rata 79,1304
79,13
4.4 Pembahasan
Setelah seluruh materi selesai dipelajari, maka pada akhir tiap siklus dilakukan evaluasi untuk mengetahui peningkatan kreativitas dan hasil belajar
siswa pada setiap siklus. Pada awalnya data tersebut diperoleh dari: 1 membuat rencana pembelajaran yang sesuai dengan sub-sub pokok bahasan
yang tercantum dalam lampiran 1, 2 membuat instrumen soal-soal portfolio yang sesuai dengan sub-sub pokok bahasan dan disesuaikan tahap-tahap
penelitian yang tercantum dalam lampiran 2, 3 membuat instrumen pengamatan yang sesuai dengan tahap-tahap penelitian yang tercantum dalam
lampiran 6, 4 membuat kisi-kisi soal ulangan harian setiap sub pokok bahasan geometri ruang yang tercantum dalam lampiran 4.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan penelitian kualitatif yaitu bertitik tolak dari paradigma fenomenologis yang
obyektivitasnya dibangun atas rumusan tentang situasi tertentu sebagaimana yang dihayati oleh individu atau kelompok sosial tertentu dan relevan dari
penelitiannya. Proses pemanfaatannya adalah dengan melalui pengamatan peneliti
dan guru matematika lainnya dalam kegiatan belajar mengajar bagaimana cara siswa melakukan keasyikan mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh
gurunya melalui pemanfaatan portfolio secara kelompok maupun individu. Hasil diskripsi di atas menggambarkan adanya peningkatan prestasi,
baik pada variabel kreativitas siswa dalam pemebelajaran maupun pada
variabel hasil belajar dari tiap siklus. Berikut akan dirangkum kembali adanya peningkatan tersebut.
4.4.1. Kegiatan siklus I di diskripsikan sebagai berikut:
1 Kreativitas siswa mendapatkan rata-rata 65,7, berarti termasuk
kategori kreatif. 2
Ketuntasan hasil belajar : pada tingkat pencapaian ketuntasan belajar siswa secara klasikal hanya mencapai 76,09 dan soal
nomor 1 harus dibahas bersama. 3
Pembelajaran kooperatif model jigsaw dengan menggunakan
pemanfaatan portfolio cocok untuk materi mengidentifikasi komponen benda-benda ruang dan menghitung maupun
menentukan serta memanipulasi volume benda ruang. Hal tesebut nampak pada penilaian disamping mencapai ketuntasan 76,09
bila nilai rataan untuk seluruh siswa mencapai 71,09. Nilai tersebut sudah menunjukkan nilai yang jauh dari ketuntasan 61.
4.4.2 Kegiatan siklus II di diskripsikan sebagai berikut:
1 Kreativitas siswa mendapatkan rata-rata 77,7, berarti masih
termasuk kategori kreatif dan sudah ada keselarasan antara dua puluh pernyataan pada lembar pengamatan.
2 Ketuntasan hasil belajar : pada tingkat belajar dalam menciptakan
sesuatu dalam angan-angan fantasi, ketuntasan belajarnya sudah mencapai 96,65 dan soal nomor 2, 3 dan 10 yang harus dibahas
bersama.
3 Pembelajaran kooperatif model jigsaw menggunakan pemanfaatan portfolio
cocok untuk materi jarak dan sudut antara didalam ruang. Akan tetapi pada siklus 2 ini perlu mendapat perhatian. Walaupun mencapai ketuntasan
96,69, akan tetapi nilai rataan untuk seluruh siswa mencapai 67,26. Disini terjadi penurunan nilai. Merupakan suatu pekerjaan review yang baik untuk
memperbaiki di siklus ke 3. Walaupun nilai tersebut juga cukup baik terhadap nilai standar ketuntasan 61.
4.4.3 Kegiatan siklus III di diskrpsikan sebagai berukut:
1 Kreativitas siswa sudah mencapai 81,3 dan sudah termasuk
kategori sangat kreatif serta ada keselarasan antara tiga belas pernyataan dalam lembar pengamatan, sehingga menimbulkan
sikap kemandiriannya. 2
Ketuntasan hasil belajar : pada tingkat belajar dalam menciptakan sesuatu dalam angan-angan fantasi, ketuntasan belajarnya sudah
mencapai 100 dan tidak perlu mambahas lagi soal nya.
3.Pembelajaran kooperatif model jigsaw dengan menggunakan
pemanfaatan portfolio dapat menimbulkan fantasi, kepercayaan diri terhadap gagasannya sendiri serta kemandirian siswa dalam
meningkatkan kreatif belajar pada materi menggambar bangun ruang dan melukis serta menganalisa benda berdimensi tiga serta
bidang irisan yang berdasarkan teorema untuk menentukan sumbu
afinitas. Bila dilihat nilai rata-rata kelas menjadi 79,35, merupakan suatu kenaikan nilai yang cukup signifikan
4.4.4 Kegiatan siklus IV di diskripsikan sebagai berikut:
1. Kreativitas siswa meningkat lagi mencapai 89,13 .dengan kategori sangat kreatif
2. Ketuntasan hasil belajar dapat meningkat lagi, sehingga sempurna pada kepercayaan diri serta kemandiriannya menjadi 100.
3.Pembelajaran model jigsaw dengan menggunakan pemanfaatan portfolio
dapat menimbulkan fantasi, kepercayaan diri terhadap gagasannya sendiri serta kemandirian siswa lebih meningkatkan
kreatif belajar pada materi menggambar bangun ruang dan melukis serta menganalisa benda berdimensi tiga serta bidang irisan yang
berdasarkan teorema untuk menentukan sumbu afinitas maupun luas bidang irisan tersebut. Bila dilihat nilai rata-rata kelas menjadi
78,28, merupakan suatu kestabilan nilai yang cukup signifikan.
53
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan:
Pendekatan pembelajaran jigsaw melalui pemanfaatan portfolio diterapkan dalam penelitian ini dilakukan dengan langkah sebagai berikut:
1. Kegiatan dimulai dengan pemberian tugas terstruktur berupa tugas
portofolio yang harus diselesaikan dengan belajar madiri maupun belajar kelompok berturutan 4 siklus.
2. Selama melaksanakan pembelajaran dalam tatap muka digunakan strategi
jigsaw dan sebagai bahan diskusi mengambil materi yang sudah dituangkan dalam portofolio. Kegiatan ini dilakukan evaluasi pada
penyelesaian tugas portofolio. Hasil skoring kerja individual portofolio berturutan 64,80 siklus 1; 41,66 siklus 2 ; 52,05siklus 3dan 56,00
siklus 4. Hasil skoring untuk kerja kelompok berturutan adalah 63,64 siklus 1; 56,00 siklus 2 ; 52,07 siklus 3 dan 58,07 siklus 4.
3. Selama kegitan pembelajaran berlangsung dilakukan pengamatan pada
kreativitas siswa dalam pembelajaran. Skoring pengamatan untuk setiap siklus diperoleh 65,62 siklus 1 ; 78,40siklus 2; 81,23 siklus 3 dan
89,00 siklus 4. 4.
Pada setiap akhir siklus diakhiri dengan tes. Hasil belajar untuk setiap siklus adalah 71,09 siklus 1 ; 67,26 siklus 2 ; 79,35 siklus 3 dan
78,28 siklus 4. Sedangkan dilihat pada jumlah siswa yang mencapai
skor tuntas 61 berturutan ditunjukkan dalam bentuk persen adalah 76,09 siklus 1, 96,65 siklus 2, 100 siklus 3, 100 siklus 4.
Berdasarkan temuan hasil empat siklus ternyata pendekatan pembelajaran jigsaw
melalui pemanfaatan portfolio dapat meningkatkan baik kreativitas maupun hasil belajar siswa pada materi geometri ruang. Dari hasil penelitian
tersebut dapat disimpulkan 1.
Siswa dapat menunjukkan keterbukaan dan kelenturan dalam berfikir yaitu dapat menyelesaikan soal sesuai tahap-tahapnya;
2. Siswa mendapatkan kebebasan dalam mengungkapkan suatu
masalahdalam menyelesaikan soal; 3.
Sesama teman dapat saling menghargai adanya fantasi menciptakan sesuatu dalam angan-angan;
4. Meningkatnya minat siswa terhadap kreativitas belajar;
5. Meningkatnya kepercayaan siswa terhadap gagasan sendiri dari pada
gagasan orang lain; 6.
Meningkatnya kemandirian siswa dalam memberi pertimbangan sesuatu dalam menyelesaikan soal.
5.2 Saran