34
terdiri dari empat perspektif yaitu: financial, customer, internal business process and learning andgrowth”.
Sedangkan menurut Mulyadi 2001, p.19, balanced scorecard memperluas perspektif dalam perencanaan strategik, dari yang
sebelumnya hanya terbatas pada perspektif keuangan meluas pada ketiga perspektif yang lain: Customer, proses bisnis internal, serta
pembelajaran dan pertumbuhan. Perluasan perspektif rencana strategik ke perspektif non keuangan tersebut menghasilkan manfaat berikut ini:
“Menjanjikan kinerja keuangan yang berlipat ganda berjangka panjang dan memampukan perusahaan untuk memasuki lingkungan bisnis yang
kompleks.” Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa balanced
scorecard adalah alat untuk mengukur kinerja keuangan dan non keuangan yang terdiri dari empat perspektif yaitu perspektif keuangan
financial perspective, perspektif pelanggan customerperspective, perspektif proses bisnis internal internal business process
perspective, perespektif pembelajaran dan pertumbuhan learning and growth perspective.
b. Konsep Balanced scorecard
Balanced scorecard adalah suatu pendekatan untuk mengukur kinerja yang akan menilai kinerja keuangan dan kinerja bukan
35
keuangan. Pemikiran dari Balanced scorecard adalah mengukur kinerja serta target perusahaan dari empat sudut berbeda. Selama ini
ukuran itu secara formal hanya untuk keuangan finance seperti menggunakan “Balanced Sheet” dan “Income Statement” atau dengan
menghitung rasio-rasio keuangan seperti rasio likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas perusahaan. Pada konsep Balanced scorecard tidak
hanya aspek keuangan finance saja yang menjadi tolak ukur kinerja perusahaan, ada tiga sudut pengukuran lain yang juga diperhitungkan
aspek tersebut yaitu, Customer, InternalBusiness Process dan Learning Growth.
Menurut Kaplan dan Norton dalam Aurrora, 1996 Balanced scorecard terdiri dari 2 kata, yaitu: 1. Scorecard Yaitu kartu yang
digunakan untuk mencatat skor hasil kinerja seseorang yang nantinya digunakan untuk membandingkan dengan hasil kinerja yang
sesungguhnya. 2. Balanced Menunjukkan bahwa kinerja personel atau karyawan diukur secara seimbang dan dipandang dari 2 aspek yaitu
keuangan dan non keuangan, jangka pendek dan jangka panjang dan dari segi intern maupun ekstern. Dari definisi tersebut pengertian
sederhana dari Balanced scorecard adalah kartu skor yang digunakan untuk mengukur kinerja dengan memperhatikan keseimbangan antara
sisi keuangan dan non keuangan, jangka panjang dan jangka pendek.
36
Balanced scorecard merupakan suatu kerangka kerja, suatu bahasa yang mengkomunikasikan visi, misi, dan strategi kepada seluruh
karyawan tentang kunci penentu sukses saat ini dan masa datang. Selain itu, Balanced scorecard juga menekankan bahwa pengukuran
kinerja keuangan maupun non keuangan tersebut haruslah merupakan bagian dari sistem informasi seluruh karyawan baik manajemen tingkat
atas maupun tingkat bawah. Balanced scorecard menekankan bahwa semua ukuran finansial dan non finansial harus menjadi bagian sistem
informasi untuk para pekerja di semua tingkat perusahaan. Balanced scorecard berbeda dengan sistem pengukuran kinerja tradisional yang
hanya bertumpu pada ukuran kinerja semata. Menurut Rohmn 2003, sebelum Balanced scorecard
diimplementasikan, organisasi terlebih dahulu harus membangun atau menyusun Balanced scorecard. Terdapat enam tahapan dalam
membangun suatu Balanced scorecard yaitu:. 1 Menilai Fondasi Organisasi
Merumuskan visi dan misi organisasi, termasuk didalamnya mengidentifikan kebutuhan dan faktor-faktor yang mendukung
organisasi untuk mencapai misinya. Penilaian fondasi organisasi meliputi analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan, dan ancaman
terdapat organisasi yang dapat dilakukan dengan menggunakan
37
SWOT analysis. Organisasi juga dapat melakukan benchmarking terhadap organisasi lainnya. Dari penilaian fondasi ini organisasi
mengetahui apa yang menjadi visi dan misi organisasi, kekuatan dan kelemahan bahkan tindakan apa saja yang harus dilakukan
untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. 2 Menyusun strategi bisnis
Strategi merupakan pernyataan apa yang harus dilakukan organisasi untuk mencapai keberhasilan. Strategi ini didapatkan
dari misi dan visi penilaian fondasi organisasi. Strategi ini menyatakan tindakan apa saja yang harus dilakukan organisasi
untuk mencapai misi organisasi yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan organisasi.
Visi diperlukan
dalam sebuah
organisasi untuk
menumbuhkan pemotivasian personil. Visi organisasi dijabarkan kedalam ukuran-ukuran kinerja. Pengukuran kinerja dimulai dari
penentuan ukuran kinerja untuk menentukan ukuran kinerja, visi organisasi perlu dijabarkan kedalam tujuan goal dan sasaran
strategi objectives. Visi adalah gambaran kondisi yang akan diwujudkan di masa yang akan datang. Visi biasanya dinyatakan
dalam suatu pernyataan yang terdiri dari satu atau beberapa kalimat singkat. Untuk mewujudkan kondisi yang digambarkan dalam visi,
38
perusahaan perlu merumuskan strategi. Dalam proses perumusan strategi strategi formulation, visi organisasi dijabarkan dalam
goal tujuan. Menurut Mulyadi2009 Perencanaan strategik merupakan
alat penerjemah keluaran sistem perumusan strategi, oleh karena itu dalam perencanaan strategi harus memahami konsep misi, visi,
keyakinan dasar, nilai dasar,dan strategi serta fungsinya masing- masing. Langkah-langkah penerjemahan visi, misi, tujuan,
keyakinan dasar, nilai dasar, dan strategi dilaksanakan sebagai berikut ; Penyusunan Strategy map, Penentuan Balanced scorecard
ukuran kinerja dan target, Pemilihan action Plan. 3 Membuat Tujuan Organisasi
Tujuan organisasi menunjukkan bagaimana tindakan- tindakan yang harus dilakukan untuk melaksanakan strategi.
Tujuan organisasi merupakan gambaran aktivitas-aktivitas yang harus dilakukan untuk mencapai strategi serta waktu yang
dibutuhkan untuk mencapai hasil yang diinginkan. Tujuan organisasi dinyatakan dalam empat perspektif yaitu perspektif
customers dan stakeholders, perspektif employee organization capacity. Untuk masing-masing perspektif dirumuskan tujuan yang
akan dilakukan untuk mencapai misi organisasi. Misalnya dalam
39
strategi utama organisasi adalah meningkatkan kualitas pendidikan, strategi tersebut dapat dijabarkan kedalam empat perspektif.
4 Membuat peta strategi strategic map Sebuah organisasi mempunyai unit-unit yang mempunyai
strategi dan tujuan sendiri sendiri.Untuk dapat dijalankan secara efektif maka strategi-strategi dan tujuan tesebut harus
digabungkan dan dihubungkan secara bersama-sama. Untuk menggabungkan dan menghubungkan stretegi-strategi dan tujuan
tersebut dibutuhkan strategic map. Strategic map dapat dibangun dengan menghubungkan
strategi dan tujuan dari unit-unit dengan menggunakan hubungan sebab akibat cause effect relationship. Dengan menggunakan
hubungan sebab akibat organisasi dapat menghubungkan strategi dan tujuan ke dalam empat perspektif dalam balanced scorecard.
Hubungan diantara strategi-strategi tersebut digunakan untuk menunjukkan faktor-faktor yang mendukung kesuksesan organisasi
dan sebaliknya. Strategy map dapat membantu memetakan bagian yang sulit ini, karena :
a Strategy map merupakan suatu alat yang befungsi memberikan gambaran kepada pekerja secara jelas mengenai keterkaitan
40
pekerjaan yang mereka lakukan dengan strategi perusahaan secara keseluruhan.
b Strategy map mampu mendeskripsikan tujuan dari peningkatan pendapatan, konsumen yang ditargetkan, dimana pertumbuhan
pendapatan akan terjadi, penciptaan value proporsition, rantai generik proses bisnis internal yang terdiri dari proses inovasi,
operasi dan pelayanan purna jual, serta investasi sumber daya manusia, sistem yang diperlukan dan lingkungan perusahaan
yang mendukung terciptanya employee value. c Strategy map menunjukkan bagaimana hubungan sebab akibat
yang terjadi, dimana dapat dipantau pertumbuhan pada bagian tertentu untuk menciptakan output yang diinginkan.
d Untuk perspektif yang lebih besar, strategy map menunjukkan bagaiman suatu organisasi akan merubah inisiatif dan sumber
dayanya, termasuk aset tak berwujud intangible assets seperti budaya korporasi dan pengetahuan
Menurut Mulyadi
2009 Strategi
map menggambarkan proses pengubahan intangible assets menjadi
tangible assets melalui hubungan sebab akibat antara sasaran strategik di perspektif pembelajaran dan pertumbuhan, dengan
sassaran strategic di perspektif proses, perspektif Custumer dan
41
di perspekti keuangan. Gambaran mengenai strategik map menurut mulyadi 2009 dapat dilihat pada gambar 2.1.
PERSPEKTIF KEUANGAN
PERSPEKTIF CUSTUMER
PERSPEKTI PROSES
PERSPEKTIF PEMBELAJARAN
PERTUMBUHAN Skill
System Culture
Training Database
Leadership Knowledge
Network Aligmen
Teamwork
gambar 2.1 strategik map
Custumer value Prosition more Value-added
Operation Management
Processes Costumer
Manage ment
Processe Innovation
Processes Regulatory and
social Processes
Proses untuk memproduk
si dan menyarahka
n produk dan jasa
Proses untuk meningk
atkan Custume
r Value Proses untuk
mencipta kan
produk dan jasa
baru Proses untuk
meningkatka n hubungan
dengan masyarakat
dan
Human capital
Information capital
Organitation capital
42
Strategi merupakan pernyataan apa yang harus dilakukan organisasi untuk mencapai keberhasilan. Strategi ini didapatkan dari
misi dan hasil penilaian fondasi organisasi. Strategi ini menyatakan tindakan apa saja yang harus dilakukan oleh organisasi untuk
mencapai misi organisasi yang sesuai dengan kekuatan dan kelemahan organisasi.
Dalam membentuk
strategi, organisasi
harus mempertimbangkan pendekatan apa saja yang bisa digunakan untuk
menjalankan strategi tersebut, termasuk didalamnya apakah strategi tersebut bisa dijalankan, berapa banyak sumber daya yang dibutuhkan
dan apakah strategi tersebut mendukung organisasi mencapai misinya.
c. Mengukur Performance