PENUTUP A. Manajemen Kinerja Karyawan Bprs Al-Salaam, Cinere, Depok Dalam Meningkatkan Mutu Pelayanan

viii DAFTAR GAMBAR Gambar 2.1 Model Deming……………………………………………………… … 22 Gambar 2.2 Model Torrington dan Hall ………………………………………….... .23 Gambar 2.3 Model Costello ……………………………………………………….. . 24 Gambar 2.4 Model Armstrong Dan Baron …………………………………………. . ……25 1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pasca reformasi banyak perubahan yang terjadi baik perbaikan dan perkembangan dari sisi politik dan pengembangan dari sector ekonomi terlebih perbaikan pada bidang perbankan.Pada tahun 1988, pemerintah memandang perlu untuk membuka peluang bisnis perbankan seluas- luasnya guna memobilisasi dana masyarakat untuk menunjang pembangunan. Maka, dikelurakanlah Paket Kebijaksanaan Bulan Oktober PAKTO pada tanggal 27 Oktober tahun 1988 yang berisi tentang liberalisasi perbankan yang memungkinkan kemunculan bank baru selain bank yang memang sudah ada. 1 Setelah paket kebijakan bulan Oktober Pakto secara perlahan mulai bermunculan bank perkreditan rakyat syariah BPRS. Berkah Amal Sejahterah dan BPRS Dana Mardatillah yang berdiri pada tanggal 19 Agustus 1991 menjadi BPRS pertama yang memperoleh izin untuk beroperasi. Di tahun yang sama namun pada tanggal 24 Oktober muncullah BPRS Amanah Rabaniah. Ketiga BPRS ini beroperasi Bandung. Serta BPRS Heukat dari Aceh yang bediri pada tanggal 10 November 1991. 2 1 Wirdyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, Kencana, Jakarta, 2005. hlm:50 2 Wirdyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, hlm:50 2 Sejak awal tahun 1990-an menjadi tahun yang segar karena lembaga bank sudah bisa menggunakan sistem syariah. Terlebih setelah adanya rekomendasi dari lokakarya ulama yang membahas bunga bank dan perbankan di Cisarua, Bogor tanggal 19-22 Agustus 1990, hasil lokakarya tersebut dibahas lebih mendalam pada Musyawarah Nasional IV Majelis Ulama Indonesia MUI yang terselenggara di Hotel Sahid Jaya, Jakarta pada tangal 22-25 Agustus 1990. Berdasarkan amanat Munas tersebut, maka terbentuk kelompok kerja untuk mendirikan bank Islam di Indonesia. Dari kelompok kerja yang dibentuk maka Bank Muamalat Indonesia berhasil didirikan pada .Penandatanganan akta pendirian PT. Bank Muamalat Indonesia pada tanggal 1 November 1991.Pada saat itu berkumpul komitmen pembelian saham sebanyak Rp. 84 miliar. Pada 3 November 1991, pada acara silaturrahmi presiden di Istana Bogor, dapar dipenuhi total komitmen modal disetor awal sebesar Rp.106.126.382,-. Dana tersebut diberikan dari Presinden dan Wakil Presiden, sepuluh Menteri Kabinet Pembangunan V, juga Yayasan Amal Bhakti Muslim Pancasila, Yayasan Dakab, Supersemar, Dharmais, Purna Bhakti Pertiwi, PT PAL dan PIND AD. Selanjutnya, Yayasan Dana Dhakwah Pembangunan ditetapkan sebagai yayasan penopang bank Islam. Dengan terkumpulnya modal awal tersebut, pada tanggal 1 Mei 1992, Bank Muamalat Indonesia BMI mulai beroperasi. 3 3 Wirdyaningsih, Bank dan Asuransi Islam di Indonesia, hlm: 51