pembersihan secara bertahap dengan jangka waktu 3 kali dan 8 jam. Kemudian gula bersih dibawa menuju penampungan gula untuk pengemasan.
8. Pengemasan dan penggudangan gula produksi
Penampungan gula berlangsung secara otomatis, dimana penampungan gula ini terdapat dua alat pengisi, dimana setiap alat pengisi mempunyai timbangan
dengan ketentuan 50 kgkarung. Badan metrologi danBULOG bekerjasama untuk menjamin keamanan dan keselamatan produksi gula SHS dengan
standar yang ditetapkan oleh pihak direksi. Gula produksi SHS dikemas dan dikirim ke gudang untuk penyimpanan sementara dengan suhu gudang 30-
35 C dan dengan kelembapan udara dalam ruang sekitar 73-82. Kapasitas
gudang 12.740 ton, namun kapasitas optimum yang dipakai adalah 10.056 ton untuk pendistribusian dan pemasaran.
2.7. Mesin dan Peralatan
2.7.1. Mesin Produksi
Adapun mesin yang digunakan dalam proses produksi adalah sebagai berikut:
1. Nama Mesin
: First Cane Cutter. Kegunaan
: Memotong Tebu. Ukuran
: 1500 × 1980 mm. Pisau
: 30 Buah. Putaran
: 600 rpm. Merek
: KHI Japan.
Universitas Sumatera Utara
Tahun : 1981.
Jumlah : 2 Unit.
2. Nama Mesin
: Cane Mill. Kegunaan
: Menggiling Memeras tebu. Putaran Mill
: 3,8-5,3 rpm. Merek
: KHI Japan. Tahun
: 1981 Jumlah
: 5 Unit
2.7.2. Peralatan
Adapun peralatan yang digunakan dalam proses produksi didalam pabrik dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.2. Peralatan Pabrik Gula Kwala Madu No.
Nama Peralatan Kegunaan
Kapasitas Merk
Tahun Jumlah
1 Weight Bridge
Menimbang tebu yang masuk dari truckcontaner 40 Ton
Kawatetsu Japan 1981
2 unit 2
Cane Crane Mengangkat tebu dari truk yang selanjutnya dipindahkan ke meja tebu
40 Ton Kawasaki
1982 2 unit
3 Truck Tippler
Memasukkan atau membongkar muatan tebu dari truck menuju cane carrier
15 Ton -
1981 1 unit
4 Cane Stacker
Memindahkan tebu dari Cane Yard ke Cane Feeding Table 3 Ton
Caterpillar 1981
5 unit 5
Cane Feeding Table Menampung dan memasukan tebu yang akan dipotong pada Cane
Carier 4000
tonhari KHI Japan
1980 2 unit
6 Juice Weigthing Scale
Timbangan nira mentah 60 Ton
Trivem 1981
1 unit 7
Raw Juice Tank Tangki penampungan nira mentah
20 m
3
- -
2 unit 8
Juice Heater Pemanas nira mentah
KHI Japan 1981
5 unit 9
Defekator Mengatur PH nira menjadi 8,5-10,5
3 m
3
- -
1 unit 10
Clarifier Tank Mengendapkan kotoran yang melayang dan membuang gas-gas yang
mengganggu jalannya pengendapan 470 M
3
Rapi door 444 type
- 1 unit
11 Vacum Filter
Penyaring nira kotor 20 tonjam
- -
1 unit 12
Quadruple Evaporator Tangki untuk penguapan nira
- K.H.I Calandria
1981 2 unit
13 Toladura Reaction Tank
Tangki untuk pencampuran nira kental dengan susu kapur dan asam phose
1,5 m
3
Vertical Cylidrical 1981
1 unit 14
Toladura Aeration Tank Tangki untuk pencampuran nira kental dan fucolant
90 liter Trivem
1981 1 unit
15 Boiler
Sumber penghasil uap bertekanan 60 ton jam
Yoshimine Boiler 1981
2 unit 16
Turbin Generator Pembangkit tenaga listrik dengan penggerak turbin uap dan diesel
generator Shinko
1982 2 unit
17 Transformator
Sebagai alat menurunkan dan menaikkan tegangan arus listrik Hitachi Zosen
Japan 1983
3 unit
Universitas Sumatera Utara
V-1 2.8.
Utilitas
Utilitas adalah fasilitas pendukung kelancaran proses produksi di suatu pabrik. Kebutuhan akan utilitas di Pabrik Gula Kwala Madu meliputi:
1. Penyediaan Air
Air yang digunakan untuk Pabrik Gula Kwala Madu adalah berasal dari sungai. Air tersebut tidak berlangsung digunakan untuk proses produksi
maupun air umpan ketel, sebab air sungai itu belum memenuhi persyaratan untuk digunakan. Oleh karena itu diperlukan perlakuan terhadap air agar
memenuhi syarat untuk digunakan. Air yang telah diproses diantaranya adalah air bersih yang masuk ke dalam storage tank. Air ini dibagikan ke
boiler, stasiun gilingan, stasiun pemurnian, stasiun masakan, untuk air pendingin pada peralatan dan pompa-pompa stasiun masakan dimana air yang
digunakan ini diproses lagi. Disamping itu air dari storage tank digunakan untuk pencuci peralatan, lantai dan pemakaian lainnya.
2. Penyediaan Tenaga Listrik
Uap kering yang dihasilkan boiler masuk ke power house untuk menggerakan turbin. Turbin menggerakkan gear untuk memutar generator yang dihasilkan
arus listrik. Dalam masa giling, listrik yang dihasilkan digunakan untuk keperluan:
a. Penerangan pabrik, kantor dan komplek perumahan.
b. Penggerak alat-alat proses produksi.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan di luar masa giling, pembangkit listrik yang digunakan adalah mesin diesel dan listrik yang dihasilkan untuk keperluan penerangan,
workshop, penggerak motor listrik dan lain-lain. 3.
Penyediaan Tenaga Uap Penyediaan tenaga uap yang terdapat di Pabrik Gula Kwala Madu berasal dari
2 unit boiler jenis pipa air dengan tipe H-1600S dengan kapasitas masing- masing 60 ton uapjam dimana uap yang dihasilkan kedua boiler ini berguna
untuk: a.
Penggerak turbin uap generator listrik. b.
Penggerak lima unit turbin penggiling. c.
Perggerak turbin uap Feed Water Pump pengisian air ketel d.
Men-suply uap untuk keperluan proses seperti untuk pemurnian, evaporator, masakan, putaran, sugar dryer and cooler.
4. Workshop
Kegunaan workshop adalah pelayanan teknis, produksi dan pelayanan jasa. Pabrik Gula Kwala Madu memiliki workshop yang bertugas melayani
perbaikan dan perawatan. Dalam pengoperasian, operator biasanya mendatangi tempat-tempat dimana terjadinya kerusakan peralatan ataupun
diperbaikan di workshop yang ada, antara lain BPT Bagian Pelayanan Teknis. Bagian ini berfungsi untuk melayani pekerja-pekerja pabrik yang
tidak biasa dilayani oleh workshop. Contoh: pengangkutan tebu, pemakaian alat berat.
Universitas Sumatera Utara
5. Laboratorium
Laboratorium juga memiliki peranan dalam pengawasan dan penentuan mutu hasil produksi yang merupakan tujuan utama dari seluruh produksi.
Pengawasan yang dilakukan di laboratorium adalah sebagai berikut: a.
Analisis pada proses: 1
Tebu, meliputi persentase dari pada sabut, brix, pol, kadar air dan kotoran.
2 Nira gilingan I sampai IV, meliputi persentase brix, pol, hasil
kemurnian HK. 3
Ampas, meliputi persentase pol, zat kering, kadar air. 4
Nira mentah, meliputi persentase pol, brix, HK, kadar kapur, kadar phospat.
5 Nira encer meliputi persentase pol, brix, HK, kadar kapur, kadar
phospat. 6
Blotong, meliputi persentase pol, zat kering, air, ampas. 7
Kapur, meliputi persentase CaO aktif, suhu, bau, kotoran. 8
Nira kental, meliputi persentase brix, pol, HK, gula reduksi, sakarosa, pH.
9 Masakan gula D1, D2, A, B, SHS, meliputi persentase brix, pol, HK,
warna. 10
Tetes, meliputi persentase brix, pol, HK, sakarosa, abu, gulareduksi. b.
Analisa pada utilitas yang meliputi: 1
Pengolahan air.
Universitas Sumatera Utara
2 Air Boiler.
3 Air pengisi ketel.
Semua utilitas diatas cukup mendukung kelancaran proses produksi gula tersebut. Akan tetapi, penyediaan air untuk bahan tambahan produksi gula kurang
baik dikarenakan sumber airnya berasal dari sungai. Sebaiknya, air yang digunakan berasal dari air yang berasal dari dalam tanah.
2.9. Safety and Fire Protection