Interaksi Anak Jalanan dengan Tutor Di Rumah Singgah Master
Hal tersebut
sependapat dengan
Bapak Muhammad
bahwa,”perilaku anak jalanan yang berada dirumah singgah tergolong cukup baik, kenakalan yang dilakukan masih pada batas yang dapat
ditoleransi oleh masyarakat sekitar. Keberadaan anak jalanan terkadang sedikit membuat masyarakat terganggu jika anak jalanan
sedang membuat kegaduhan saja”
35
Anak-anak Jalanan yang berada di Rumah Singgah Master mampu terlibat dalam kehidupan sosial bersama dengan teman-teman lain
yang tidak tinggal di Rumah Singgah Master, Mereka tetap melakukan pertemanan dengan baik dan mau berinteraksi dengan masyarakat
lainnya. Hal ini sesuai dengan salah satu warga yang berada tidak jauh dari rumah singgah, mengatakan bahwa” perilaku anak-anak jalanan
disini bisa dibilang baik, kalau ada sikap-sikap yang agak bandel sedikit ya diwajarkan namanya juga masih anak-anak. Tapi mereka
semua mau gabung dengan orang-orang disekitar Master ini kalau mereka lagi engga ada kegiatan sekolah ataupun ngamen.”.
36
Meskipun Interaksi Sosial yang dilakukan hanya dalam bentuk saling menyapa. Yang terpenting dalam proses saling bertegur sapa tersebut
terdapat unsur aksi dan reaksi dari anak dan masyarakat dalam menanggapi apa yang disampaikan diantara mereka.
Dalam kehidupan sehari-hari anak jalanan di Rumah Singgah Master, mereka mampu melakukan interaksi sosial dengan baik
terhadap masyarakat di sekitar rumah singgah. Adapun bentuk interaksi sosial tersebut hanya sekedar saling bertegur sapa, tidak
terlalu banyak aktivitas anak jalanan dengan masyarakat dengan warga sekitar. Karena diantara anak jalanan dan masyarakat saling
menghormati aktivitas-aktivitas masing-masing.
35
Hasil Wawancara Dengan Muhammad, Masyarakat Yang Tinggal Di Sekitar Rumah Singgah Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, 25 November 2014
36
Hasil Wawancara Dengan Muhammad, Salah Satu Masyarakat Yang Berada Di Sekitar Rumah Singgah Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok 27 November 2014
Hal ini sesuai dengan pendapat dari pengurus bahwa “ pada dasarnya anak-anak disini mampu berhubungan interaksi sosial dengan
baik kepada masyarakat sekitar rumah singgah, akan tetapi interaksi sosial itu hanya sekedar saling menyapa atau menolong diantara
keduanya
37
. Tidak terlalu banyak aktivitas interaksi sosial dengan warga yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan. Meskipun tidak banyak
kegiatan yang meilbatkan anak jalanan dengan masyarakat akan tetapi kegiatan kerja sama yang tercipta diantara pengelola rumah singgah
dengan rumah singgah terjalin dengan sangat baik untuk saling mengingatkan, mengontrol dan mengawasi keberadaan dan aktivitas
anak jalanan disekitarnya. Hal ini seperti diungkapkan oleh Ibu Ani bahwa” ada kerja sama yang terjalin diantara kami masyarakat dengan
pihak pengelolala rumah singgah untuk mengawasi dan mengingatkan anak jalanan jika sedang terjadi keributan kecil diantara anak jalanan
yang sedang berada disekitar rumah singgah”
38
Adapun kegiatan interaksi sosial masyarakat yang melibatkan anak-anak jalanan hanya pada waktu-waktu tertent saja, seperti saat
melakukan kegiatan gotong royong dalam membersihkan aliran kali Ciliwung, seluruh warga, anak-anak jalanan dan anggota TNI ikut
terlibat dalam melakukan kegiatan ini”.
39
Bentuk dari interaksi sosial yang terjadi diantara anak jalanan dengan masyarakat sekitar bersifat asosiatif. Interaksi sosial yang
meliputi asosiatif salah satunya adalah dalam bentuk kerja sama. Kegiatan membersihkan kali Ciliwung yang melibatkan anak-anak
jalanan di Rumah Singgah Yayasan Bina Insan Mandiri Depok, walaupun kerja sama itu hanya pada waktu-waktu tertentu. Karena
37
Hasil Wawancara Dengan Nana Sutarna, Tutor Di Rumah Singgah Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, 24 November 2014
38
Hasil Wawancara Dengan Ibu Ani, Masyarakat Yang Berada Di Sekitar Rumah Singgah Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok, 20 November 2014
39
Hasil Wawancara Dengan Nana Sutarna, Tutor Di Rumah Singgah Yayasan Bina Insan Mandiri, Depok. 24 November 2014
dalam kehidupan sehari-hari hubungan diantara warga sekitar Rumah Singgah semua terlihat baik-baik saja.
Menurut Gillin dan Gillin, bentuk interaksi sosial adalah proses- proses yang asosiatif adalah akomodasi, asimilasi, dan akulturasi.
Dan proses-proses yang disosiatif adalah persaingan, pertentangan
40
. Bentuk-bentuk interaksi sosial anak jalanan dengan anak jalanan,
dengan tutor guru dan dengan masyarakat sekitar rumah singgah bersifat asosiatif dan disosiatif. Interaksi sosial yang bersifat asosiatif
pada anak jalanan dalam bentuk kerja sama, toleransi, akomodasi dan lain-lain. Sedangkan interaksi sosial yang bersifat disasosiatif pada
kehidupan interaksi sosial anak jalanan dalam bentuk persaingan dan pertentangan.
40
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,2002 cet.ke 3,h.65
98