101
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dijelaskan dalam hasil penelitian yaitu mengenai hasil penelitian, rumusan masalah, pertanyaan penelitian. Selanjutnya adalah
pembahasan.
A. Hasil Penelitian
Bagian ini akan mendeskripsikan tentang hasil yang peneliti lakukan berdasarkan rumusan masalah dan pertanyaan penelitian di lapangan. Berikut ini
adalah penjelasan dari masing-masing hasil yang diperoleh:
1. Rumusan Masalah Penelitian
Rumusan masalah penelitian adalah “bagaimana model penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran harian RPPH berbasis permainan tradisional kelas I
SD tema Diriku subtema Aku dan Teman Baru ?”. Peneliti menggunakan model
penyusunan RPPH sesuai dengan ketentuan penyusunan RPPH pada PLPG untuk guru SD tahun 2014.
2. Pertanyaan Penelitian
Bagian ini akan memaparkan jawaban dari pertanyan penelitian yang berkaitan dengan penyusunan produk RPPH. Pertanyaan penelitian meliputi
situasi di lapangan berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013, penyusunan RPPH berbasis permainan tradisional di kelas I SD, dampak RPPH terhadap
prestasi belajar siswa, dan Kualitas RPPH berdasarkan validasi ahli dan uji coba terbatas.
a Studi di Lapangan berkaitan dengan Implementasi Kurikulum 2013
Pada bagian ini untuk mengetahui situasi di lapangan berkaitan dengan implementasi Kurikulum 2013 menggunakan tahap pertama yaitu, pendahuluan
berupa potensi masalah, penyusunan instrumentasi analisis kebutuhan dan pengumpulan data awal. Tahap ini menjelaskan tentang situasi atau keadaan yang
ada di lima SD di Yogyakarta yaitu: SD Kanisius Baciro Joannes Bosco, SDN Sokowaten Baru, SDN Nogopuro, SD Kanisius Ganjuran, dan SDN Sokowaten
Baru, terkait dengan implementasi Kurikulum 2013 khususnya pada bagian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Harian RPPH. Situasi yang terjadi akan di
uraikan melalui potensi masalah, pengumpulan data dan akan dianalisis. Berikut merupakan uaraian dari potensi masalah dan pengumpulan data.
1 Potensi Masalah
Peneliti melihat potensi sebgai kekuatan yang terjadi pada lapangan. Masalah adalah penyimpangan antara harapan dengan apa yang terjadi. Masalah
dapat menjadi potensi jika didayagunakan Sugiyono, 2013. Pendidikan tak luput dari suatu pandangan bagi setiap orang, pendidikan di Indonesia masih banyak
mengalami ketertinggalan, bahkan data menujukkan Indonesia masuk dalam ranking 54 dari 65 negara yang mengikuti PISA
Programme for International Student Assessment
pada tahun 2009. Melihat kejadian tersebut baru-baru ini pada tahun 2013 pemerintah telah menyiapkan pergantian kurikulum baru yaitu
kurikulum 2013, setelah Indonesia mengalami 8 kali perubahan kurikulum. Setelah 8 tahun terakhir menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
KTSP dan kini berganti menggunakan Kurikulum 2013. Terlihat bahwa
pemerintah telah melakukan upaya untuk meningkatkan pendidikan di Indonesia dengan berganti pada kurikulum 2013 yang mengenalkan pembelajaran tematik-
saintifik. Pemerintah dibantu oleh Kemndikbud memberikan diklat untuk guru di
seluruh Indonesia untuk mendukung penerapan kurikulum 2013 berlangsung dengan baik. Pelaksanaan diklat membuat beberapa sekolah berganti
menggunakan kurikulum 2013 pada bulan Juli 2013. Hal ini membuat guru harus mengikuti diklatpelatihan, namun Terakhir pelatihan guru yang tidak efektif.
Media Indonesia Kamis, 11 September 2014. Sehingga menimbulkan kekurangankendala dalam pelaksanaan kurikulum 2013 pada pembelajarannya.
Peneliti juga menemukaan kendala di lapangan yang masih berbeda dengan harapan pemerintah berdasarkan pelaksanaan kurikulum 2013. Selanjutnya
peneliti melakukan analisis kebutuhan di 5 SD Yogyakarta yang telah menggunakan kurikulum 2013 untuk mengetahui kebutuhan guru terkait dengan
implementasi kurikulum 2013. 2
Instrumen Analisis Kebutuhan Pada
analisis kebutuhan
diperlukan instrumen
untuk membantu
mengumpulkan data yaitu berupa instrumen wawancara, kuesioner, dan observasi. Instrumen wawancara berupa pedoman wawancara kepada guru dan siswa dalam
studi pendahuluan telah melalui tahap validasi ahli. Instrumen kuesioner berupa penilaian silabus dan penilaian RPPH yang sudah terstandar dari BPSDM.
Instrumen observasi berupa pedoman yang sudah terstandar dari materi pelatihan guru implementasi kurikulum 2013 Kemendikbud 2014 peneliti tidak
melakukan validasi, namun peneliti memodifikasi pada penilaian kemampuan menyampaikan kegiatan pembelajaran di
bagian “kemampuan menyampaikan mata pelajaran tertentu diganti dengan “kemampuan menyampaikan kegiatan
secara terpadu”. 3
Pengumpulan Data Peneliti melakukan pengumpulan data pada lima SD di Yogyakarta yaitu :
SD KJB, SDN SB, SDN N, SD KG, dan SDN JK. Pengumpulan data melalui wawancara terhadap guru dan siswa, observasi pembelajaran di dalam kelas,
kuesioner penilaian silabus dan RPPH dilakukan dengan tujuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang terjadi di lapangan terkatit pelaksanaan
kurikulum 2013 khususnya dalam penyusunan RPPH Wawancara terstruktur dilakukan pada pada hari senin, 13 Oktober 2014 kepada guru kelas dan siswa.
Hasil wawancara untuk menggali informasi tentang implementasi kurikulum 2013 lima SD di Yogyakarta. Adapun hasil wawancara oleh guru dan siswa peneliti
uraikan pada tabel 4.1 Tabel 4.1.
Hasil Wawancara guru
Nama SD
Pertanyaan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Pemahaman
pelaksanaan Kesulitan
pendekatan penilaian
Rpp yang baik
SD N N
“yang saya
tahu gitu ya, ya kalau
kurikulum ini perbandingan
nya dulu ya. Kalau
memakai kurikulum
KTSP itu per bidang studi,
tetapi kalau kurikulum
2013 inikan sudah
diimplementa sikan, jadi
“
La kurikulum sekarang hari ini
belajar membilang belum
selesai besok udah ganti
penjumlahan. Tapi ya
diusahakan lah
” “
Ya cara itu pembuatan
rpp, belum begitu mahir
masih tanya sana sini
” “
Ya menggunakan
tematik, tapi kan belum tahu
betul benar apa salah
” “
penilaian, betul
sampai sekarang
saya masih bingung.
Soalnya kalau itu
diterapkan betul itu
kan memalui
beberapa tahapan
beberapa proses
begit
u” “
kalau setahu saya ya yang
seperti saat penataran di
kaliurang sama dari
LPMP di kalasan itu.
Karena jujur saya juga
masih tanya sana sini
juga. Saya kalau buat
RPP itu pokoknya
seperti di
Nama SD
Pertanyaan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Pemahaman
pelaksanaan Kesulitan
pendekatan penilaian
Rpp yang baik
tidak ada apa namanya
bidang studi sudah di
tematik. buku guru itu
pegangannya
” SD
KG “bagus untuk
siswa, tapi berat di
administrasi
gurunya” “sulit dalam
membuat indikator dan
tujuan pembelajarannya
dan
penilaiannya” “RPP mbak,
jelas itu saya belum bisa
membuat. Bingung juga
bikinnya pie.
“saintifik dan
tematik mbak, tapi
pelaksanaannya dikelas ki ya
saya gak tau kui
bener po salah’ “rubrik
penilaianny a itu belum
bisa saya buat,susah
mbak” “pembelajara
n di kelas akan efektif
jika didukung dengan rpp
Yang baik.kegiatan
bermain, mendongng,
bernyanyihar us ada di rpp
SD N JK
“kurikulum
yang dicanangkan
atau dilaunchingka
n pada tahun 2013 itu maka
disebut kurikulum
2013” “sudah di kelas
saya” “masih sering
keliru sama RPP
KTSP,kurikulu m baru masih
gratul-gratul
buat RPPnya” “ya tematik,
saya tau bagaimana
pelajaran
tematik”
Saya mengacu
pada buku panduan itu
saja
“RPP yang
sesuai sama situasi dan
kondisi di
lapangan”
SD KJB
“Kurikulum
2013 itu.... lebih rinci,
mungkin rincinya
karena memuat itu
kan,,, apa itu namanya..?
sikap apa namanya? Itu
lho saintifik
”
inikan sudah taun kedua
melaksanakan kurikulum 2013
sejak tahun ajaran 2013 sendiri, ya
namanya baru mencoba
menggunakan kurikulum 2013,
ya harus banyak yang
dipersiapkan.” “wah itu
sangat sulit administrasiny
a, penilainnya itu diambil
dari kurikulum 2013 ki akeh
banget”
mengikuti pada buku panduan
dari pemerintah.
Kegiatan- kegiatan yang
harus dilakukan oleh siswa sama
dengan petunjuk buku.
“masih
sulit buat rubtk dan
kriterianya,
ribet” “l
a itu yang detail
lengkap kaya permintaan
kemendikbud
”
SD N SB
”Kurikulum
2013 itu pendekatanny
a saintific, jadi anak-
anak itu diajak untuk
memecahkan masalah,
pokoknya diajak untuk
aktif Saya dalam
mempersiapkan perangkat
pembelajaran seperti silabus itu
ya melihat dari yang diberikan
pemerintah mas. Tapi untuk RPP
saya belum pernah
membuatnya. Sekarang
kan menggunakan
kurikulum 2013 ya, dan
itu masih terbilang baru.
Formatnya RPP saja saya
belum punya, kemarin saya
melihat format dari internet
tapi saya
bingung”.
menggunakan pendekatan
saintifik dengan mengaktifkan
siswa itu dan mencari solusi
sendiri dari masalah yang
ditemukannya.
“ah saya
masih bingung itu,
saya aja Cuma bikin
nilai di kertas per
pekerjaan
siswa” “RPP yang
baik itu ya yang sesuai
dengan ketentuan
yang berlaku saat ini mas.
Sekarang kan menggunakan
kurikulum 2013 jadi
RPP yang dibuat ya
sesuai dengan
ketentuan yang ada
pada kurikulum
2013”.
Tema Sentra
l Kurikulum
rinci, menggunaka
n tematik dan saintifik
-
Kesulitan dalam
mengembangk an indikator
dan tujuan pembelajaran
-
Belum pernah Terkendala
dalam pembuatan
RPP -
Menggunaka n
pendekatan tematif dan
saintifik -
Keraguan dalam
-
Kesulita n dalam
melakuk an
penilaian -
Sesuai dengan
pedoman Kurikulum
2013 -
Sesuai dengan
Nama SD
Pertanyaan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Pemahaman
pelaksanaan Kesulitan
pendekatan penilaian
Rpp yang baik
membuat RPP mengimplem
entasikan pendekatan
dalam kbm kondisi
lapangan
Tabel 4.1 Hasil wawancara guru menjunjukkan beberapa kesulitan yang dialami oleh guru dalam melaksanakan kurikulum 2013, yaitu mengenai
penyusunan RPPH. RPPH untuk pembelajaran juga harus mengarah pada kebutuhan siswa untuk melihat minat siswa dalam belajar, maka dilakukan
wawancara dengan siswa yang bertujuan mengetahui kebutuhan siswa. Hasil wawancara kepada siswa ditunjukkan pada tebel 4.2
Tabel 4.2
Hasil Wawancara Siswa
Nama SD
Pertanyaan berkaitan dengan implementasi kurikulum 2013 Suasana
belajar Cara guru
mengajar Media yang
digunakan guru
Kegiaatan yang diinginkan
SD N N “Senang”
“nggak pernah marahin, sabar,
udah”
“nggak ada”
Jalan – jalan
aja mbak SD KG
“senang” sering jewer
menggeleng” Capek e mbak,
klo belajar terus
SDN J “seneng,
temennya baik baik”
Ngerjain LKS mas Nggak tau
Main aja mas, nggak cuma di
kelas terus SD KJB
“Senang miss banyak temen”
Memberi tugas, seperti mewa rnai,
menggambar, menempel, bermain
puzzle. “ bu guru suka
pakai gambar, dan pernah
diberi koin
untuk belajar” Pake gambar
aja, nempel –
nempel sama main puzzle
SDN SB “menyenangkan
mas ”
“baik dan sabar” “Nggak tau,
media itu apa mas?
” Nggak Cuma
ngerjain tugas terus, bosen
Tema Sentral Menyenangkan
karena banyak teman
Penugasan Belum pernah
menggunakan media
pembelajaran Pembelajaran
yang variatif bermain,
menempel, dll
Tabel 4.2 Hasil wawancara siswa menunjukkan bahwa siswa senang dengan kegiatan belajar bersama guru dan peneliti melihat minat siswa yang senang bila
terdapat suatu permainan dalam pembelajaranya. Selanjutnya peneliti melakukan penilaian terhadap silabus dan RPPH dari
guru kelas I dengan menggunakan kuesioner penilaian silabus dan RPPH. penilaian silabus dan RPPH guru serta observasi menghasilkan data kuantitatif
yang ditunjukkan pada tabel berikut ini: a
Penilaian Silabus Tabel 4.3
Hasil Penilaian silabus pada Lima SD di Yogyakarta
Aspek yang diamati No
Item Sekolah
SD N N SD K G
SD N J SKJB
SDN SB
Kelengkapan unsur - unsur silabus
1 1
1 1
1 1
2 1
1 1
1 1
3 1
1 1
1 1
4 1
1 1
1 1
5 1
1 1
1 1
6 1
1 1
1 1
7 1
1 1
1 1
8 1
1 1
1 1
9 1
1 1
1 1
10 1
1 1
1 1
11 1
1 1
1 1
Keterkaitan antar komponen silabus
1 1
1 1
1 1
2 1
1 1
1 3
1 1
1 1
1 4
1 1
1 5
1 1
1 1
6 1
1 1
7 1
1 1
1 1
8 1
1 1
1
Aspek yang diamati No
Item Sekolah
SD N N SD K G
SD N J SKJB
SDN SB
9 1
1 1
Jumlah 17
18 19
18 19
Nilai 85
90 95
90 95
Tabel 4.3 Hasil Penilaian silabus pada Lima SD di Yogyakarta yang telah di nilai menunjukkan bahwa kelima SD memiliki nilai yang memenuhi kriteria
“Baik” dan “Amat Baik”.
b Penilaian RPPH
Tabel 4. 4
Hasil Penilaian RPPH lima SD di Yogyakarta
Item Asal Sekolah
SD N N SD KG
SD N J SD KJB
SD N SB A.
Identitas Mata Pelajaran
1 3
3 3
3 2
B. Perumusan Indikator