11
BAB II LANDASAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN
2.1 Kajian Pustaka
Penelitian biasanya muncul pada penelitian lain yang dapat dijadikan sebagai titik tolak dalam penelitian selanjutnya, sehingga penelitian yang murni
yang beranjak dari nol atau murni jarang ditemui. Dengan demikian, peninjauan terhadap penelitian lain sangat penting, sebab dapat digunakan untuk
mengetahui relevisi penelitian yang lampau dengan penelitian yang akan dilakukan. Selain itu, peninjuan terhadap penelitian sebelumnya dapat
digunakan untuk membandingkan seberapa besar keaslian dari penelitian yang akan dilakukan.
Penelitian tindakan kelas tentang keterampilan menulis, misalya keterampilan menulis karangan narasi merupakan penelitian yang menarik.
Banyaknya penelitian keterampilan menulis karangan narasi dapat dijadikan salah satu bukti bahwa keterampilan menulis karangan narasi disekolah-sekolah
sangat menarik untuk diteliti. Beberapa penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian ini dan dapat dijadika kajian pustaka adalah sebagai berikut.
Suryati 2001 dalam skripsinya yang berjudul Peningkatan Keterampilan Menulis Narasi Melalui Teknik Reka Cerita Gambar Pada Siswa
Kelas ll D SLTP Negeri Gembong Kabupaten Pati Tahun Ajaran 20002001 menyimpulkan bahwa teknik reka cerita gambar terbukti dapat meningkatkan
keterampilan menulis narasi siswa kelas II D SLTP Negeri Gembong kabupaten
12
Pati. Berdasarkan analisis data kualitatif dapat diketahui bahwa siswa merasa senang menulis narasi dengan menggunakan teknik reka cerita gambar. Hal ini
disebabkan siswa lebih mudah menuangkan ide dalam bentuk tulisan. Relevansi penelitian Suryanti dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji
keterampilan menulis karangan narasi. Perbedaannya adalah pada strategi pengajaran yang dilakukan. Suryati mennggunakan teknik reka cerita gambar
dalam penelitiannya, sedangkan peneliti menggunakan media gambar seri. Suwarna 2002 dalam penelitianya yang berjudul Peningkatan
Kemampuan Menulis Wacana Narasi dengan Teknik Pencarian Pengalaman Pribadi Siswa Kelas II Madrasah Aliyah Negeri MAN 1 Surakarta Tahun
Ajaran 20012002 menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan dalam keterampilan menulis wacana narasi dengan teknik penceritaan pengalaman
pribadi dan adanya perubahan prilaku siswa selama pengajaran belangsung. Berdasarkan data nontes siswa mengalami peningkata perubahan tingkah laku
seperti adanya keseriusan dalam belajar, tidak lagi berbicara sendiri-sendiri, adanya kesiapan siswa dalam mengiuti pelajaran bahasa dan sastra Indonesia,
dan siswa sudah menyiapkan peralatan yang diperlukan. Relevisi penelitian Suwarna dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji keterampilan
menulis karangan narasi. Perbedaannya adalah pada strategi pengajaran yang digunakan. Suwarna menggunakan teknik penceritaan pengalaman pribadi,
sedangkan peneliti menggunakan media gambar seri. Widiyastuti 2004 dalam penelitianya yang berjudul Peningkatan
Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Narasi Melalui Pengajaran
13
Mengarang dengan Teknik Berjenjang dan Bantuan Gambar Seri Pada Siwa Kelas IV SD Santo Yusup Semarang Tahun Ajaran 20032004 menyimpulkan
bahwa teknik pelatian berjenjang dan penyajian gambar seri sangat efektif untuk melatih kemampuan siswa menulis karangan narasi. Hal ini ditunjukan oleh
perolehan rata-rata sekor total sejak dari pretes, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan 14,50 prilaku dan sikap siswa dalam proses pengajaran menulis
karangan narasi juga semakin membaik. Relevansi penelitian Widyastuti dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji keterampilam menilis karangan
narasi. Perbedaannya adalah pada strategi pengajaran yang dilakukan. Widyastuti menggunakan teknik berjenjang dan bantuan gambar seri dalam
penelitiannya, sedangkan peneliti menggunakan media gambar seri. Suryanto 2004 dalam penelitianya yang berjudul peningkatan
keterampilan menulis karangan narasi dengan teknik modeling pada siswa kelas II D SLTP sukorejo kendal bahwa adanya peningkatan keterampilan menulis
karangan narasi sebesar 7,8 dari siklus I yaitu 64,6 dan meningkatkan pada siklus II yaitu 72,2. Pada siklus I siswa belum meujukan kesiapan dalam
pengajaran, antara lain sudah terlihat adanya kesiapan siswa dalam menerima pengajaran, perhatian siswa terhadap materi yang diberikan juga sudah terfokus.
Relevansi penelitian Suryanto dengan penelitian ini adalah sama-sama mengkaji keterampilan menulis karangan narasi. Perbedaannya adalah strategi pengajaran
yang digunakan. Suryanto menggunakan teknik modeling dalam penelitiannya, sedangkan peneliti menggunakan media gambar seri.
14
Bedasarkan kajian pustaka tersebut, dapat diketahui bahwa kajian mengenai keterampilan menulis karangan narasi dengan berbagai teknik,
metode, dan pendekatan banyak dilakukan. Peneliti melakukan penelitian dengan topik yang sama yaitu keterampilan menulis karangan narasi yang
diharapkan dapat menjadi masukan dan melengkapi hasil dari penelitian sebelumnya serta dapat menjadi pijakan bagi peneliti selanjutnya. Kemudian
penelitian tentang pengguna media gambar seri sengaja dipilih karena dalam konsep belajar dapat mengembangkan bahasa yang dipelajarinya untuk
berkomunikasi dalam berbagai bentuk situasi dan konteks.
2.2 Landasan Teoretis