PT MNC Investama, Tbk - Item

(1)

(2)

SURAT PERNYATAAN DIREKSI DIRECTORS’ STATEMENT LETTER

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 1 INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut

CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended

Neraca Konsolidasi 3 Consolidated Balance Sheets

Laporan Laba Rugi Konsolidasi 5 Consolidated Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 6 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi 7 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi 9 Notes to Consolidated Financial Statements


(3)

(4)

(5)

(6)

Catatan/

2010 Notes 2009

ASET ASSETS

ASET LANCAR CURRENT ASSETS

Kas dan setara kas 1.285.907 2i,4 1.618.345 Cash and cash equivalents

Rekening bank yang dibatasi penggunaannya 94.574 29 - Restricted cash in bank Investasi jangka pendek 1.233.921 2e,2f,2j,5,51 1.327.357 Short-term investments

Piutang usaha 2f,6 Trade accounts receivable

Pihak hubungan istimewa 25.955 2e,51 63.408 Related parties

Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of allowance

penyisihan piutang ragu-ragu for doubtful accounts of

sebesar Rp 51.971 juta tahun 2010 Rp 51,971 million in 2010 and

dan Rp 41.900 juta tahun 2009 2.152.821 1.721.213 Rp 41,900 million in 2009

Piutang nasabah 201.105 2f,7 132.733 Customers receivables

Piutang margin 30.883 2f - Margin receivables

Piutang lembaga kliring Receivables from clearing and

dan penjaminan 85.370 2f,2k,8 34.532 guarantee institution

Piutang pembiayaan 2f,9 Financing receivables

Penanaman neto sewa pembiayaan 81.418 2s 54.741 Net investments in finance lease

Pembiayaan konsumen 180.611 2l 195.776 Consumer financing

Tagihan anjak piutang - bersih 8.314 2m 12.066 Factoring receivables - net

Piutang lain-lain 10 Other accounts receivable

Pihak hubungan istimewa 11.931 2e,2f,51 6.918 Related parties

Pihak ketiga - setelah dikurangi Third parties - net of allowance

penyisihan piutang ragu-ragu sebesar allowance for doubtful accounts

Rp 9.037 juta tahun 2010 dan of Rp 9,037 million in 2010 and

Rp 5.444 juta tahun 2009 473.311 325.227 of Rp 5,444 million in 2009

Persediaan 1.202.370 2n,11 1.157.685 Inventories

Uang muka dan biaya dibayar dimuka 353.770 2o,12 426.132 Advances and prepaid expenses

Pajak dibayar dimuka 44.776 2y,13 85.062 Prepaid taxes

Jumlah Aset Lancar 7.467.037 7.161.195 Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR NONCURRENT ASSETS

Piutang pihak hubungan istimewa 14.971 2e,2f,51 4.588 Receivable from related parties Investasi pada perusahaan asosiasi 4.993 2j,14 6.129 Investments in associates

Investasi lain 2.307.366 2j,15 4.105.580 Other investments

Properti investasi - setelah dikurangi Investment properties - net of

akumulasi penyusutan accumulated depreciation of

Rp 128.168 juta tahun 2010 dan Rp 128,168 million in 2010 and

Rp 74.558 juta tahun 2009 154.909 2p,2r,2s,16 189.772 Rp 74,558 million in 2009

Aset tetap - setelah dikurangi Property and equipment - net of

akumulasi penyusutan sebesar accumulated depreciation of

Rp 3.282.654 juta tahun 2010 dan Rp 3,282,654 million in 2010 and

Rp 2.844.439 juta tahun 2009 3.583.774 2q,2r,17 2.659.082 Rp 2,844,439 million in 2009 Aset pajak tangguhan - bersih 200.134 2y,45 196.885 Deferred tax assets - net

Goodwill - setelah dikurangi 2c,18 Goodwill - net of

akumulasi amortisasi accumulated amortization of

Rp 543.112 juta tahun 2010 dan Rp 543,112 million in 2010 and

Rp 407.442 juta tahun 2009 2.222.401 2.275.669 Rp 407,442 million in 2009

Aset lain-lain 647.154 2e,2f,2t,19,51 510.357 Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar 9.135.702 9.948.062 Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET 16.602.739 17.109.257 TOTAL ASSETS

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.


(7)

2010 Notes 2009

KEWAJIBAN DAN EKUITAS LIABILITIES AND EQUITY

KEWAJIBAN LANCAR CURRENT LIABILITIES

Hutang bank 374.612 2g,20 372.831 Bank loans

Wesel bayar 84.944 2g,21 174.800 Notes payable

Hutang usaha 2g,22 Trade accounts payable

Pihak hubungan istimewa 8.706 2e,51 14.130 Related parties

Pihak ketiga 601.528 706.311 Third parties

Hutang kepada lembaga kliring Payables to clearing and

dan penjaminan 64.869 2g,2l,8 19.129 guarantee institution

Hutang nasabah 210.763 2g,23 247.022 Payable to customer

Hutang lain-lain 2g,24 Other accounts payable

Pihak hubungan istimewa 27.973 2e,51 28.067 Related parties

Pihak ketiga 218.783 112.995 Third parties

Pendapatan diterima dimuka 123.823 25 120.526 Unearned revenues

Hutang pajak 364.142 2y,26 315.813 Taxes payable

Biaya masih harus dibayar 293.643 27 358.155 Accrued expenses

Hutang jangka panjang jatuh tempo Current maturities of long-term

dalam satu tahun liabilities

Sewa pembiayaan 7.391 2s 5.791 Lease liabilities

Pinjaman jangka panjang 284.741 2g,28 214.923 Long-term loans

Hutang obligasi 2.352.047 2g,29 1.377.888 Bonds payable

Jumlah Kewajiban Lancar 5.017.965 4.068.381 Total Current Liabilities

KEWAJIBAN TIDAK LANCAR NONCURRENT LIABILITIES

Kewajiban pajak tangguhan - bersih 121.333 2y,45 76.801 Deferred tax liabilities - net Hutang jangka panjang - setelah

dikurangi bagian yang jatuh tempo Long term liabilities - net of

dalam satu tahun current maturities

Sewa pembiayaan 8.496 2s 1.815 Lease liabilities

Pinjaman jangka panjang 245.412 2g,28 939.650 Long-term loans

Hutang obligasi 1.232.244 2g,29 1.458.233 Bonds payable

Kewajiban imbalan pasca kerja 147.066 2w,48 141.906 Post-employment benefits obligation

Kewajiban kepada pemegang polis 17.680 49 - Liabilities to policy holders

Kewajiban tidak lancar lain-lain 53.776 30 44.161 Other noncurrent liabilities

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar 1.826.007 2.662.566 Total Noncurrent Liabilities

HAK MINORITAS 4.184.759 2b,31 5.545.879 MINORITY INTERESTS

EKUITAS STOCKHOLDERS' EQUITY

Modal saham - nilai nominal Capital stock - Rp 100 par value

Rp 100 per saham per share

Modal dasar - 115.000 juta saham tahun Authorized - 115,000 million shares in 2010

2010 and 20.900 juta saham tahun 2009 and 20,900 million shares in 2009

Modal ditempatkan dan disetor - Issued and paidup

-29.848.162.845 saham tahun 2010 dan 29,848,162,845 shares in 2010 and

7.236.933.545 saham tahun 2009 2.984.816 32 723.693 7,236,933,545 shares in 2009

Tambahan modal disetor 826.244 33 2.831.986 Additional paid-in capital

Modal lain-lain - opsi saham karyawan 1.466 2x,47 - Other capital - employee stock option

Selisih transaksi perubahan ekuitas Differences due to changes

anak perusahaan 827.584 2j,34 934.479 in equity of subsidiaries

Selisih kurs penjabaran laporan keuangan (8.599) 2d (1.421) Differences in foreign currency translation

Rugi belum direalisasi dari pemilikan Unrealized loss on available-for-sale

efek tersedia untuk dijual (51.216) 2f,15 (391.543) investment

Saldo laba 1.010.525 752.049 Retained earnings

Jumlah 5.590.820 4.849.243 Total

Dikurangi harga perolehan saham diperoleh Less cost of treasury stock - 207,988,000

kembali - 207.988.000 saham tahun 2010 shares in 2010 and 51,997,000 shares

dan 51.997.000 saham tahun 2009 (16.812) 2u,35 (16.812) in 2009

Jumlah Ekuitas 5.574.008 4.832.431 Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS 16.602.739 17.109.257 TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.


(8)

Catatan/

2010 Notes 2009

PENDAPATAN USAHA 2v REVENUES

Media dan penyiaran 4.783.234 36 3.857.142 Media and broadcasting

Media berbasis pelanggan 1.411.850 37 1.054.887 Subscriber based media

Transportasi 214.645 38 239.365 Transportation

Pembiayaan dan efek 289.175 2k,2l,2s,39 188.410 Financing and securities

Media pendukung dan infrastruktur 102.020 40 121.370 Media support and infrastructure

Lain-lain 30.914 4.583 Others

Jumlah Pendapatan Usaha 6.831.838 5.465.757 Total Revenues

BEBAN USAHA 2v OPERATING EXPENSES

Beban langsung 3.366.850 41 2.859.221 Direct costs

Umum dan administrasi 1.344.737 42 1.406.073 General and administration

Penyusutan dan amortisasi 559.336 43 474.898 Depreciation and amortization

Jumlah Beban Usaha 5.270.923 4.740.192 Total Operating Expenses

LABA USAHA 1.560.915 725.565 INCOME FROM OPERATIONS

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN OTHER INCOME (CHARGES)

Keuntungan kurs mata uang asing - bersih 157.139 2d,56 618.966 Gain on foreign exchange - net

Penghasilan bunga 8.670 58.444 Interest income

Kerugian yang direalisasi dari pemilikan Realized loss on available-for-sale

efek tersedia untuk dijual (13.888) 2f,15 - securities

Amortisasi goodwill (135.670) 2c,18 (132.933) Goodwill amortization

Beban bunga dan keuangan (479.262) 44 (533.565) Interest and financial charges

Kerugian pelepasan investasi - 2b,3 (207.725) Loss on disposal of investments

Lain-lain - bersih (4.308) (5.380) Others - net

Beban Lain-lain - Bersih (467.319) (202.193) Other Charges - Net

BAGIAN LABA (RUGI) BERSIH EQUITY IN NET EARNINGS (LOSS) OF

PERUSAHAAN ASOSIASI (93) 2j,14 428 ASSOCIATES

LABA SEBELUM PAJAK 1.093.503 523.800 INCOME BEFORE TAX

MANFAAT (BEBAN) PAJAK 2y,45 TAX BENEFIT (EXPENSE)

Pajak kini (323.134) (261.029) Current tax

Pajak tangguhan 3.254 (91.421) Deferred tax

Beban Pajak - bersih (319.880) (352.450) Tax expense - net

LABA SEBELUM HAK MINORITAS 773.623 171.350 INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS

HAK MINORITAS (515.147) 2c,31 (219.363) MINORITY INTERESTS

LABA (RUGI) BERSIH 258.476 (48.013) NET INCOME (LOSS)

LABA (RUGI) PER SAHAM 2aa,46 EARNINGS (LOSS) PER SHARE

(Rupiah penuh) (Full Rupiah amount)

Dasar 8,82 (1,67)*) Basic

Dilusian 6,62 - Diluted

*) Disajikan kembali untuk mencerminkan pengaruh *) Restated to reflect the distribution of

pembagian saham bonus tahun 2010 (Catatan 46) bonus shares in 2010 (Note 46)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.


(9)

Selisih transaksi Selisih kurs direalisasi dari Tambahan Modal lain-lain - perubahan ekuitas penjabaran laporan pemilikan efek

Modal modal disetor/ opsi saham karyawan/ Modal anak perusahaan/ keuangan/ tersedia untuk dijual/ Jumlah disetor/ Additional Other capital - saham diperoleh Differences due to Differences in Unrealized gain Saldo laba/ ekuitas/ Catatan/ Paid-up paid-in employee stock kembali/ changes in equity foreign currency (loss) on available Retained Total

Notes capital stock capital option Treasury stock of subsidiaries translation for sale securities earnings equity

Saldo per 1 Januari 2009 723.693 2.831.986 - (16.783) 990.882 (933) (483.571) 800.062 4.845.336 Balance at January 1, 2009

Perolehan saham diperoleh kembali 2u,35 - - - (29) - - - - (29) Purchase of treasury stock

Selisih transaksi perubahan Differences due to changes in

ekuitas anak perusahaan 2j - - - - (56.403) - - - (56.403) equity of subsidiaries

Selisih kurs penjabaran Differences in foreign currency

laporan keuangan 2d - - - (488) - - (488) translation

Laba belum direalisasi dari

pemilikan efek tersedia Unrealized gain on available

untuk dijual 2j,15 - - - 92.028 - 92.028 for sale investment

Rugi bersih tahun berjalan - - - (48.013) (48.013) Net loss for the year

Saldo per 31 Desember 2009 723.693 2.831.986 - (16.812) 934.479 (1.421) (391.543) 752.049 4.832.431 Balance at December 31, 2009

Penerbitan saham baru 32,33 44.343 203.464 - - - 247.807 Issuance of new shares of stock

Pembagian saham bonus

yang berasal dari: Distribution of bonus shares from:

Tambahan modal disetor 32 2.212.931 (2.212.931) - - - - additional paid-in capital

Pelaksanaan opsi saham karyawan 32,33,47 3.849 3.725 1.466 - - - 9.040 Employees stock option

Selisih transaksi perubahan Differences due to changes in

ekuitas anak perusahaan 2j - - - - (106.895) - - - (106.895) equity of subsidiaries

Selisih kurs penjabaran Differences in foreign currency

laporan keuangan 2d - - - (7.178) - - (7.178) translation

Laba belum direalisasi dari

pemilikan efek tersedia Unrealized gain on available

untuk dijual 2j,5,15 - - - 340.327 - 340.327 for sale investment

Laba bersih tahun berjalan - - - 258.476 258.476 Net income for the year

Saldo per 31 Desember 2010 2.984.816 826.244 1.466 (16.812) 827.584 (8.599) (51.216) 1.010.525 5.574.008 Balance at December 31, 2010

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements


(10)

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES

Penerimaan dari pelanggan Receipts from customers

Media dan penyiaran 4.432.663 3.713.848 Media and broadcasting

Media berbasis pelanggan 1.411.809 1.054.863 Subscribers based media

Pembiayaan dan efek 55.400 550.039 Financing and securities

Transportasi 218.636 259.634 Transportation

Media pendukung dan infrastruktur 62.739 178.372 Media support and infrastructure

Lain-lain 29.410 4.533 Others

Pembayaran untuk pemasok dan karyawan (5.182.033) (4.760.198) Cash paid for suppliers and employees

Kas Diperoleh dari Operasi 1.028.624 1.001.091 Cash Generated from Operations

Pembayaran pajak (286.150) (115.767) Payments of taxes

Penerimaan restitusi pajak 6.602 - Receipts from tax refunds

Pembayaran bunga (483.605) (571.833) Payments of interest

Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi 265.471 313.491 Net Cash Provided by Operating Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES

Pencairan investasi jangka pendek - bersih 249.663 291.214 Redemptions in short-term investment - net Penambahan bank dibatasi penggunaannya (94.574) - Addition in restricted cash in bank

Pelepasan investasi pada saham tersedia Disposal of investment in available-for-sale

untuk dijual - 159.811 securities

Penerimaan dividen dan bunga 49.000 65.438 Dividends and interest received

Hasil penjualan aset tetap 46.148 40.566 Proceeds from sale of property and equipment Pelepasan investasi lain 215.385 17.760 Disposal of other investments

Penerimaan (pembayaran) uang jaminan dan Proceeds from (payment of) deposit and

performance bond (464) 10.356 performance bond

Pembelian aset tetap (1.430.585) (424.665) Acquisitions of property and equipment

Pembelian properti investasi (2.685) (91.949) Acquisitions of investment properties

Penambahan (penurunan) aset lain Additions (deductions) to other assets

dan uang muka 21.120 (59.257) and advances

Penambahan investasi pada anak perusahaan - (11.942) Additions to investment in subsidiaries Pelepasan investasi pada anak perusahaan 2.000 - Disposal of investment in subsdiaries Penerimaan dari akuisisi anak perusahaan (306.464) - Proceeds from acquisitions of subsidiary Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (1.251.456) (2.668) Net Cash Used in Investing Activities

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES

Penerimaan hutang bank, pinjaman Proceeds from bank loans, short-term

jangka pendek dan jangka panjang 1.930.768 385.064 and long-term loans

Penerimaan (pembayaran) hutang piutang pihak Proceeed (payments) of receivable and

hubungan istimewa (24.144) 3.224 payable to related parties

Penerimaan setoran modal saham Proceeds from issuance of capital stock

Perusahaan 4.503 - Company

Anak perusahaan 696 784 Subsidiaries

Pembayaran hutang bank, pinjaman Payments of bank loans, short-term

jangka pendek dan jangka panjang (1.029.413) (494.476) and long-term loans

Pembelian kembali saham beredar Purchase of treasury stock

Perusahaan - (29) Company

Anak perusahaan (173.994) (27.698) Subsidiaries

Pembayaran dividen (54.869) (23.447) Payment of dividends

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Net Cash Provided by (Used in) Financing

Aktivitas Pendanaan 653.547 (156.578) Activities

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS NET INCREASE (DECREASE) IN CASH

DAN SETARA KAS (332.438) 154.245 AND CASH EQUIVALENTS

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN 1.618.345 1.464.100 BEGINNING OF YEAR

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 1.285.907 1.618.345 END OF YEAR

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.


(11)

2010 2009

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN SUPPLEMENTAL DISCLOSURES

Aktivitas investasi dan pendanaan Noncash investing and

yang tidak mempengaruhi kas: financing activities:

Penambahan aset tetap melalui: Additions of property and equipment through:

Reclassification from inventory to property Reklasifikasi persediaan ke aset tetap 140.111 227.923 and equipment

Sewa pembiayaan 11.957 4.368 Lease liabilities

Uang muka pembelian aset tetap 74.730 1.702 Advance for property and equipment

Hutang lain-lain 2.060 - Other liabilities

Addition to capital stock through additional

Penambahan modal saham melalui agio saham 2.212.931 - paid in capital

Penurunan hutang dari lembaga keuangan selain

bank melalui hutang kepada pihak yang Deduction in debt from non-bank financial

mempunyai hubungan istimewa 681.225 - institutions through loans to related parties

Pelunasan wesel bayar melalui saham Settlement of notes payable through shares

tersedia untuk dijual 307.000 - available for sale

Penambahan investasi anak perusahaan melalui Addition of investment in subsidiaries through

penjualan investasi jangka pendek 203.670 - sale of short-term investment

Penurunan investasi jangka pendek melalui hutang

kepada pihak yang mempunyai Deduction of short term investment through loans

hubungan istimewa 126.543 - to related parties

Penambahan modal saham melalui

tanda bukti hutang konversi 44.343 - Addition to capital stock through convertible bonds

Penambahan uang muka pembelian satelit melalui Addition of advance to acquire satellite through

reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian 40.024 - reclassification of asset under construction

Konversi wesel bayar menjadi modal Convertion of notes payable to subsidiary's

anak perusahaan 34.050 common stock

Penambahan aset lain-lain melalui reklasifikasi Addition to other assets through reclassification

investasi jangka pendek 4.201 - of short term investment

Penambahan wesel tagih dari saham tersedia Addition of promissory notes from shares

untuk dijual - 51.601 available-for-sale

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan See accompanying notes to consolidated financial statements bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi. which are an integral part of the consolidated financial statements.


(12)

1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian dan Informasi Umum

PT. Bhakti Investama Tbk (Perusahaan) didirikan di negara Republik Indonesia berdasarkan akta No. 22 tanggal 2 Nopember 1989 dari Sutjipto, SH, notaris di Surabaya yang diubah dengan akta No. 193 tanggal 15 Nopember 1989 dari Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notaris di Jakarta. Akta pendirian Perusahaan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 tanggal 22 Nopember 1989 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 18, Tambahan No. 813 tanggal 2 Maret 1990.

a. Establishment and General Information PT. Bhakti Investama Tbk (the Company) was established in the Republic of Indonesia based on deed No. 22 dated November 2, 1989 of Sutjipto, SH, notary in Surabaya, as amended by deed No. 193 dated November 15, 1989 of Poerbaningsih Adi Warsito, SH, notary in Jakarta. The deed of establishment was approved by the Minister of Justice of the Republic of Indonesia in his Decision Letter No. C2-10673.HT.01.01.TH.89 dated November 22, 1989 and was published in State Gazette No. 18, dated March 2, 1990, Supplement No. 813.

Anggaran dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dengan akta No. 46, tanggal 5 Mei 2010 dari Aulia Taufani, S.H., notaris pengganti dari Sutjipto, SH, notaris di Jakarta, mengenai peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam surat No. AHU-24073.AH.01.02.Th 2010 tanggal 11 Mei 2010.

The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial deed No. 46 dated May 5, 2010, of Aulia Taufani, S.H., replacement of Sutjipto, SH, notary in Jakarta, concerning the increase in authorized capital stock, issued and paid up capital. The Company has obtained the approval from the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in his letter No. AHU-24073.AH.01.02.Th 2010 dated May 11, 2010.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang perindustrian, pertambangan, pengangkutan, pertanian, pembangunan (pemborongan), jasa dan perdagangan.

In accordance with article 3 of the Company’s articles of association, the scope of the Company activities is mainly engage in the fields of industry, mining, transportation, agriculture, construction, services and trading.

Perusahaan beroperasi secara komersial mulai tahun 1989. Perusahaan berdomisili di MNC Tower (d/h Menara Kebon Sirih), lantai 5, Jl. Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta. Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009, Perusahaan memiliki karyawan tetap masing-masing berjumlah 56 dan 47 karyawan.

The Company started commercial operations in 1989. The Company is domiciled at MNC Tower (formerly Menara Kebon Sirih), 5th Floor, Jl. Kebon Sirih No. 17 – 19, Jakarta. As of December 31, 2010 and 2009, the Company had total of 56 and 47 employees, respectively.


(13)

Susunan pengurus Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

At December 31, 2010, the Company’s management consists of the following:

Komisaris Commissioners

Komisaris Utama : Ratna Endang Soelistyawati : President Commissioner Komisaris : Bambang Rudijanto Tanoesoedibjo : Commissioners

Liliana Tanaja

Komisaris Independen : Antonius Z. Tonbeng : Independent Commissioners Doktorandus Posma Lumban Tobing

Direktur Directors

Direktur Utama : Hary Tanoesoedibjo : President Director

Direktur : Hary Djaja : Directors

Darma Putra

Komite Audit Audit Committee

Ketua : Antonius Z. Tonbeng : Chairman

Anggota : Posma Lumban Tobing : Members

Anwar Ade Widjaya Perusahaan memberikan kompensasi kepada komisaris dan direksi Perusahaan berupa gaji, tunjangan dan bonus sebesar Rp 5.555 juta tahun 2010 dan Rp 4.757 juta tahun 2009.

The Company provided salaries, allowances and bonuses to the Company’s commissioners and directors amounting to Rp 5,555 million in 2010 and Rp 4,757 million in 2009.

b. Penawaran Umum dan Pemecahan Nilai

Nominal Saham Perusahaan b. Public Offering and Stock Split of the Company’s Shares

 Pada tanggal 28 Oktober 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK d/h BAPEPAM) dengan suratnya No. S-2507/PM/1997 untuk melakukan Penawaran umum perdana sejumlah 123.000.000 saham, nominal Rp 500 per saham dengan harga penawaran Rp 700 per saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya) tanggal 24 Nopember 1997.

 On October 28, 1997, the Company obtained an effective notice from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (BAPEPAM-LK formerly BAPEPAM) in his letter No. S-2507/PM/1997 for the Initial Public Offering of 123,000,000 shares with par value of Rp 500 per share at an offering price of Rp 700 per share. All shares were listed on the Indonesia Stock Exchange (formerly Jakarta and Surabaya Stock Exchange) on November 24, 1997.

 Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 500 per saham menjadi Rp 250 per saham yang telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 25 Agustus 1999.

 Stock split through reduction of par value per share from Rp 500 to Rp 250 which were listed on the Indonesia Stock Exchange on August 25, 1999.

 Pemecahan nilai nominal saham dari Rp 250 per saham menjadi Rp 100 per saham dan penambahan saham baru tanpa hak memesan efek terlebih dahulu. Perubahan nilai nominal saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia, tanggal 8 Pebruari 2000.

 Stock split through reduction of par value per share from Rp 250 to Rp 100 and issuance of new shares without a rights issue. The stock split was listed on the Indonesia Stock Exchange on February 8, 2000.


(14)

 Pada tanggal 22 Juni 2001, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1529/PM/2001 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas I dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 561.750.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 400 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 374.500.000 Waran Seri I yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 561.750.000 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 253.597.938 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 20 Juli 2001. Setiap pemegang dua Waran Seri I berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 400 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Januari 2002 sampai dengan 27 Juli 2004.

 On June 22, 2001, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1529/PM/2001 for the Limited Offering I of a maximum of 561,750,000 shares through Rights Issue I with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 400 per share, with warrants for a maximum of 374,500,000 Series I Warrants which were given free to the stockholders. From the 561,750,000 shares offered, 253,597,938 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on July 20, 2001. Every holder of two Series I Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 400 per share. The exercise period was from January 21, 2002 to July 27, 2004.

 Pada tanggal 17 September 2002, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-2080/PM/2002 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas II dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 1.000.239.175 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 425 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 875.209.278 saham Waran Seri II yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 1.000.239.175 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 706.000.250 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 16 Oktober 2002. Setiap pemegang tujuh Waran Seri II berhak membeli delapan saham Perusahaan dengan harga Rp 425 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 16 April 2003 sampai dengan 15 Oktober 2007.

 On September 17, 2002, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-2080/PM/2002 for the Limited Public Offering II of a maximum of 1,000,239,175 shares through Right Issue II with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 425 per share, with warrants for a maximum of 875,209,278 Series II Warrants which were given free to the stockholders. From the 1,000,239,175 shares offered, 706,000,250 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on October 16, 2002. Every holder of seven Series II Warrants has the right to purchase eight shares at an offering price of Rp 425 per share. The exercise period was from April 16, 2003 to October 15, 2007.


(15)

 Pada tanggal 4 Juni 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM dengan suratnya No. S-1614/PM/2004 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 847.644.338 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham dan harga penawaran Rp 300 per saham, disertai dengan waran sebanyak-banyaknya 565.096.225 Waran Seri III yang diberikan secara cuma-cuma kepada pemegang saham. Dari 847.644.338 saham yang ditawarkan tersebut, sebanyak 847.644.020 saham yang dilaksanakan haknya oleh pemegang saham. Saham-saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia tanggal 10 Juni 2004. Setiap pemegang dua Waran Seri III berhak membeli tiga saham Perusahaan dengan harga Rp 300 per saham. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 21 Desember 2004 sampai dengan 26 Juli 2007.

 On June 4, 2004, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM in his letter No. S-1614/PM/2004 for the Limited Offering III of a maximum of 847,644,338 shares through Right Issue III with Preemptive Rights to the stockholders with par value of Rp 100 per share at an offering price of Rp 300 per share, with warrants for a maximum of 565,096,225 Series III Warrants which were given free to the stockholders. From the 847,644,338 shares offered, 847,644,020 shares were subscribed by the stockholders. The shares were listed on the Indonesia Stock Exchange on June 10, 2004. Every holder of two Series III Warrants has the right to purchase three shares at an offering price of Rp 300 per share. The exercise period was from December 21, 2004 to July 26, 2007.

 Pada tanggal 27 Juni 2007, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua BAPEPAM-LK dengan suratnya No. S-3177/BL/2007 untuk melakukan Penawaran Umum Terbatas IV dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sebanyak-banyaknya 1.829.534.711 saham dan penerbitan Tanda Bukti Utang Konversi (TBUK) Bhakti Investama tahun 2007 dengan tingkat bunga tetap 6% per tahun sebanyak-banyaknya US$ 170.145.310. Setiap pemegang saham Perusahaan yang memiliki 500 saham pada tanggal 10 Juli 2007 mempunyai 175 HMETD untuk membeli 175 saham baru dengan harga penawaran Rp 1.150 dan 553 saham mempunyai HMETD untuk membeli 18 satuan TBUK dengan harga penawaran setiap 1 satuan TBUK sebesar US$ 1. Jangka waktu pelaksanaannya adalah 12 Juli 2007 sampai dengan 18 Juli 2007.

 On June 27, 2007, the Company obtained an effective notice from the Chairman of BAPEPAM-LK in his letter No. S-3177/BL/2007 for the Limited Offering IV for maximum of 1,829,534,711 shares through Rights Issue IV and issuance of Convertible Bonds BHIT 2007 (TBUK) with fixed interest rate of 6% per annum at a maximum amount of US$ 170,145,310. Every holder of 500 shares as of July 10, 2007 has the preemptive right to purchase 175 shares at an offering price of Rp 1,150 per share and 553 shares has the preemptive right to purchase 18 units of TBUK at an offering price of US$ 1 per unit. The exercise period is from July 12, 2007 to July 18, 2007.


(16)

2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES

a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi a. Consolidated Financial Statement Presentation

Laporan keuangan konsolidasi disusun dengan menggunakan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia yaitu Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 tanggal 13 Maret 2000 dan perubahannya Salinan Keputusan Ketua Bapepam dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010.

The consolidated financial statements have been prepared using accounting principles and reporting practices generally accepted in Indonesia namely the Statements of Financial Accounting Standards and Capital Market Supervisory Agency Regulation No. VIII.G.7 dated March 13, 2000 which was amended by the copy of Decision of the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency and Financial Institution No. KEP-554/BL/2010 dated December 30, 2010. Such consolidated financial statements are not intended to present the financial position, results of operations and cash flows in accordance with accounting principles and reporting practices generally accepted in other countries and juridictions.

Dasar penyusunan laporan keuangan konsolidasi, kecuali untuk laporan arus kas konsolidasi, adalah dasar akrual. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp), dan laporan keuangan konsolidasi tersebut disusun berdasarkan nilai historis, kecuali beberapa akun tertentu disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

The consolidated financial statements, except for the consolidated statements of cash flows, are prepared under the accrual basis of accounting. The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp), while the measurement basis is the historical cost, except for certain accounts which are measured on the bases described in the related accounting policies.

Laporan arus kas konsolidasi disusun dengan menggunakan metode langsung dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method with classifications of cash flows into operating, investing and financing activities.

b. Prinsip Konsolidasi b. Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasi menggabungkan laporan keuangan Perusahaan dan entitas yang dikendalikan oleh Perusahaan dan anak perusahaan. Pengendalian dianggap ada apabila Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai hak untuk mengatur dan menentukan kebijakan finansial dan operasional dari investee untuk memperoleh manfaat dari aktivitasnya. Pengendalian juga dianggap ada apabila Perusahaan memiliki baik secara langsung atau tidak langsung melalui anak perusahaan lebih dari 50% hak suara.

The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and entities control by the Company and its subsidiaries. Control is achieved where the Company and its subsidiaries have the power to govern the financial and operating policies of the investee entity so as to obtain benefits from its activities. Control is presumed to exist when the Company owns directly or indirectly through subsidiaries, more than 50% of the voting rights.

Hak minoritas terdiri dari jumlah kepemilikan pada tanggal terjadinya penggabungan usaha (Catatan 2c) dan bagian minoritas dari perubahan ekuitas sejak tanggal dimulainya penggabungan usaha. Kerugian yang menjadi bagian minoritas melebihi hak minoritas dialokasikan kepada bagian induk perusahaan.

The minority interest consists of the amount of those interest at the date of original business combination (Note 2c) and minority's share of movements in equity since the date of the business combination. Any losses applicable to the minority interest in excess of the minority interest are allocated against the interests of the parent.


(17)

Hasil dari anak perusahaan yang diakuisisi atau dijual selama tahun berjalan dari tanggal efektif akuisisi atau sampai dengan tanggal efektif penjualan termasuk dalam laporan laba rugi konsolidasi.

The results of subsidiaries acquired or disposed of during the year are included in the consolidated statement of income from the effective date of acquisition or up to the effective date of disposal, as appropriate. Penyesuaian dapat dilakukan terhadap

laporan keuangan anak perusahaan agar kebijakan akuntansi yang digunakan sesuai dengan kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan.

Where necessary, adjustments are made to the financial statements of the subsidiaries to bring the accounting policies used in line with those used by the Company.

Seluruh transaksi antar perusahaan, saldo, penghasilan dan beban dieliminasi pada saat konsolidasi.

All intra-group transactions, balances, income and expenses are eliminated on consolidation.

c. Penggabungan usaha c. Business Combinations

Akuisisi anak perusahaan dicatat dengan menggunakan metode pembelian (purchase method). Biaya penggabungan usaha adalah keseluruhan nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, kewajiban yang terjadi atau yang diasumsikan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai penggantian atas pengendalian dari perolehan ditambah biaya-biaya lain yang secara langsung dapat diatribusikan pada penggabungan usaha tersebut.

Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the purchase method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair value (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquiree, plus any costs directly attributable to the business combination.

Pada saat akuisisi, aset dan kewajiban anak perusahaan diukur sebesar nilai wajarnya pada tanggal akuisisi. Selisih lebih antara biaya perolehan dan bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi diakui sebagai goodwill dan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama 20 tahun. Jika biaya perolehan lebih rendah dari bagian Perusahaan atas nilai wajar aset dan kewajiban yang dapat diidentifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi (diskon atas akuisisi), maka nilai wajar aset non-moneter yang diakuisisi harus diturunkan secara proposional, sampai seluruh selisih tersebut tereliminasi. Sisa selisih lebih setelah penurunan nilai wajar aset dan kewajiban non moneter tersebut diakui sebagai goodwill negatif, dan diperlakukan sebagai pendapatan ditangguhkan dan diakui sebagai pendapatan dengan menggunakan garis lurus selama 20 tahun.

On acquisition, the assets and liabilities of a subsidiary are measured at their fair values at the date of acquisition. Any excess of the cost of acquisition over the fair values of the identifiable net assets acquired is recognized as goodwill and amortized using the straight-line method for 20 years. When the cost of acquisition is less than the interest in the fair values of the identifiable assets and liabilities acquired as at the date of acquisition (i.e. discount on acquisition), the fair values of the acquired non-monetary assets are reduced proportionately until all the excess is eliminated. The excess remaining after reducing the fair values of non-monetary assets acquired is recognized as negative goodwill, treated as deferred revenue and recognized as income on a straight-line method over 20 years.

Kepemilikan pemegang saham minoritas dicatat sebagai bagian dari minoritas atas biaya historis dari aset bersih.

The interest of the minority shareholders is stated at the minority’s proportion of the historical cost of the net assets.


(18)

d. Transaksi dan Penjabaran Laporan Keuangan dalam Mata Uang Asing

d. Foreign Currency Transactions and Translation

Pembukuan Perusahaan dan anak perusahaan kecuali BIILC, BIILD MIMEL, LTON, ASCH, ASC, Letang dan Innoform (“anak perusahaan di luar negeri”), diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal neraca, aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasi tahun yang bersangkutan.

The books of accounts of the Company and its subsidiaries except for BIILC, BIILD MIMEL, LTON, ASCH, ASC, Letang and Innoform (“foreign subsidiaries”), are maintained in Indonesian Rupiah. Transactions during the year involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At balance sheet date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to reflect the rates of exchange prevailing at that date. The resulting gains or losses are credited or charged to current consolidated income statement.

Pembukuan BIILC, BIILD MIMEL, LTON, ASCH, ASC dan Letang diselenggarakan dalam Dolar Amerika Serikat dan pembukuan Innoform diselenggarakan dalam Dolar Singapura.

The books of accounts of BIILC, BIILD MIMEL, LTON, ASCH, ASC and Letang are maintained in U.S. Dollar while those of Innoform are maintained in Singapore Dollar.

Untuk tujuan konsolidasi, aset dan kewajiban anak perusahaan yang laporannya disajikan dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam Rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal neraca, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan kurs rata-rata. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih kurs penjabaran laporan keuangan”.

For consolidation purposes, assets and liabilities of Foreign Subsidiaries are translated into Rupiah using the exchange rates at balance sheet date, while revenues and expenses are translated at the average rates of exchange for the year. The differences resulting from translation adjustments are shown as part of equity under the account “Translation Adjustments”. e. Transaksi Hubungan Istimewa

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa adalah:

1) perusahaan baik langsung maupun melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Perusahaan (termasuk holding companies, subsidiaries dan fellow subsidiaries);

e. Transactions with Related Parties Related parties consist of the following:

1) companies that directly, or indirectly through one or more intermediaries, control, or are controlled by, or are under common control with, the Company (including holding companies, subsidiaries and fellow subsidiaries);


(19)

3) perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak suara di Perusahaan yang berpengaruh secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Perusahaan);

3) individuals owning, directly or indirectly, an interest in the voting power of the Company that gives them significant influence over the Company, and close members of the family of any such individuals (close members of the family are those who can influence or can be influenced by such individuals in their transactions with the Company);

4) karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Perusahaan yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Perusahaan serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan

4) key management personnel who have the authority and responsibility for planning, directing and controlling the Company activities, including commissioners, directors and managers of the Company and close members of their families; and

5) perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan yang dimiliki komisaris, direksi atau pemegang saham utama Perusahaan dan perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Perusahaan.

5) companies in which a substantial interest in the voting power is owned, directly or indirectly, by any person described in (3) or (4) or over which such a person is able to exercise significant influence. This includes companies owned by commissioners, directors or major stockholders of the Company and companies which have a common key member of management as the Company.

Semua transaksi dengan pihak hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi yang sama sebagaimana dilakukan dengan pihak ketiga, diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasi.

All transactions with related parties, whether or not made at similar terms and conditions as those done with third parties, are disclosed in the consolidated financial statements.

f. Aset Keuangan f. Financial Assets

Seluruh aset keuangan diakui dan dihentikan pengakuannya pada tanggal diperdagangkan dimana pembelian dan penjualan aset keuangan berdasarkan kontrak yang mensyaratkan penyerahan aset keuangan dalam kurun waktu yang ditetapkan oleh kebiasaan pasar yang berlaku, dan awalnya diukur sebesar nilai wajar ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, yang awalnya diukur sebesar nilai wajar.

All financial assets are recognised and derecognised on trade date where the purchase or sale of a financial asset is under a contract whose terms require delivery of the financial asset within the time frame established by the market concerned, and are initially measured at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified as at fair value through profit or loss, which are initially measured at fair value.


(20)

Aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan dapat diklasifikasikan ke dalam salah satu kategori berikut ini:

 Nilai wajar melalui laporan laba rugi

 Dimiliki hingga jatuh tempo

 Tersedia untuk dijual

 Pinjaman yang diberikan dan piutang

The Company and its subsidiaries’ financial assets can be classified into one of the following:

 Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL)

 Held to Maturity

 Available-for-Sale

 Loans and Receivables Nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL)

Aset keuangan diklasifikasi dalam FVTPL, meliputi investasi di dana kelolaan, saham, obligasi dan reksadana.

Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets held for trading are classified as at FVTPL, comprising of investment in managed funds, shares, bonds and mutual fund.

Aset keuangan diklasifikasi sebagai kelompok diperdagangkan, jika:

A financial asset is classified as held for trading if:

 diperoleh atau dimiliki terutama untuk tujuan dijual kembali dalam waktu dekat; atau

 it has been acquired principally for the purpose of selling in the near future; or

 merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini; atau

 it is a part of an identified portfolio of financial instruments that the entity manages together and has a recent actual pattern of short-term profit-taking; or

 merupakan derivatif yang tidak ditetapkan dan tidak efektif sebagai instrumen lindung nilai.

 it is a derivative that is not designated nor effective as a hedging instrument.

Aset keuangan selain aset keuangan yang diperdagangkan, dapat ditetapkan sebagai FVTPL pada saat pengakuan awal, jika:

A financial asset other than a financial asset held for trading may be designated as at FVTPL upon initial recognition if:

 penetapan tersebut mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan yang dapat timbul; atau

 such designation eliminates or significantly reduces a measurement or recognition inconsistency that would otherwise arise; or

 aset keuangan merupakan bagian dari kelompok aset keuangan atau kewajiban atau keduanya, yang dikelola dan kinerjanya berdasarkan nilai wajar, sesuai dengan dokumentasi manajemen risiko atau strategi investasi Perusahaan, dan informasi tentang kelompok tersebut disediakan secara internal kepada manajemen kunci; atau

 the financial asset forms part of a group of financial assets or financial liabilities or both, which is managed and its performance is evaluated on a fair value basis, in accordance with the Company’s documented risk management or investment strategy, and information about the grouping is provided internally on that basis; or

 merupakan bagian dari kontrak yang mengandung satu atau lebih derivatif melekat, dan PSAK 55 (revisi 2006) memperbolehkan kontrak gabungan (aset atau kewajiban) ditetapkan sebagai

 it forms part of a contract containing one or more embedded derivatives, and PSAK 55 (revised 2006) permits the entire combined contract (asset or liability) to be designated as at FVTPL.


(21)

Aset keuangan FVTPL disajikan sebesar nilai wajar, keuntungan atau kerugian yang timbul diakui dalam laporan laba rugi. Keuntungan atau kerugian bersih yang diakui dalam laporan laba rugi mencakup dividen atau bunga yang diperoleh dari aset keuangan.

Financial assets at FVTPL are stated at fair value, with any resultant gain or loss recognised in statements of income. The net gain or loss recognised in statements of income incorporates any dividend or interest earned on the financial asset.

Dimiliki hingga jatuh tempo

Perusahaan dan anak perusahaan mempunyai aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo karena manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan anak perusahaan memiliki maksud positif dan kemampuan untuk memiliki wesel tersebut hingga jatuh tempo. Aset keuangan diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan, dengan pengakuan pendapatan diakui berdasarkan metode hasil efektif. Aset keuangan tersebut termasuk efek hutang.

Held to Maturity

The Company and its subsidiaries have financial assets issued by third party which are classified as held to maturity as management believes that the Company and its subsidiaries have a positive intent and ability to hold the assets to maturity. Those financial assets are measured at amortized cost using the effective interest method less impairment, with revenue recognized on an effective yield basis. These financial assets include debt securities.

Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) Aset keuangan milik Perusahaan dan anak perusahaan yang tercatat di bursa dan diperdagangkan pada pasar aktif diklasifikasikan sebagai AFS dan dinyatakan pada nilai wajar.

Available-for-sale financial assets (AFS) Financial assets held by the Company and its subsidiaries that are traded in an active market are classified as AFS and are stated at fair value.

Apabila aset keuangan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan tidak ada ukuran nilai wajar yang dapat diandalkan, aset keuangan diklasifikasikan sebagai AFS, diukur pada biaya perolehan dikurangi penurunan nilai. Aset keuangan tersebut termasuk investasi saham, reksadana, efek hutang, obligasi konversi, obligasi wajib tukar dan uang muka investasi.

When the financial assets are not quoted in active market and there is no reliable measure of fair value, the financial assets are classified as AFS, measured of cost less impairment. These financial assets include investment in shares, mutual fund, convertible bonds, debt securities, mandatory exchangeable bonds and investment advances.

Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui pada ekuitas kecuali untuk kerugian penurunan nilai, bunga yang dihitung dengan metode suku bunga efektif dan laba rugi selisih kurs atas aset moneter yang diakui pada laporan laba rugi. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi yang sebelumnya diakui di ekuitas, direklas ke laporan laba rugi.

Gains and losses arising from changes in fair value are recognised in equity with the exception of impairment losses, interest calculated using the effective interest method, and foreign exchange gains and losses on monetary assets, which are recognised in statements of income. Where the investment is disposed of or is determined to be impaired, the cumulative gain or loss previously accumulated in equity is reclassified to statements of income. Dividen atas instrumen ekuitas AFS, jika ada,

diakui pada laporan laba rugi pada saat hak Perusahaan dan anak perusahaan untuk memperoleh pembayaran dividen ditetapkan.

Dividends on AFS equity instruments, if any, are recognised in statements of income when the Company’s and its subsidiaries right to receive the dividends is established.


(22)

Pinjaman yang diberikan dan piutang

Simpanan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain dan aset keuangan lainnya dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif diklasifikasi sebagai “pinjaman yang diberikan dan piutang”, yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material.

Loans and receivables

Deposits held in banks, trade and other receivable and other financial assets that have fixed or determinable payments that are not quoted in an active market are classified as “loans and receivables”. Loans and receivables are measured at amortised cost using the effective interest method less impairment. Interest is recognised by applying the effective interest rate method, except for short-term receivables when the recognition of interest would be immaterial.

Metode suku bunga efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Effective interest method

The effective interest method is a method of calculating the amortised cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees and points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan FVTPL.

Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL. Penurunan nilai aset keuangan

Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal neraca. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.

Impairment of financial assets

Financial assets, other than those at FVTPL, are assessed for indicators of impairment at each balance sheet date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.

Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.

For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.


(23)

Bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

 kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

 pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

 terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.

Objective evidence of impairment could include:

 significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or

 default or delinquency in interest or principal payments; or

 it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial re-organisation.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, aset yang dinilai tidak akan diturunkan secara individual tetapi penurunan secara kolektif. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

For certain categories of financial asset, such as receivables, assets that are assessed not to be impaired individually are, in addition, assessed for impairment on a collective basis. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Company’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

For financial assets carried at amortised cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi.

The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognised in statements of income. Jika aset keuangan AFS dianggap menurun

nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi dalam periode yang bersangkutan.

When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognised in equity are reclassified to statements of income for the period.


(24)

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to an event occurring after the impairment was recognised, the previously recognised impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortised cost would have been had the impairment not been recognised.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognised in statements of income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognised directly in equity.

Penghentian pengakuan aset keuangan Perusahaan dan anak perusahaan menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan dan anak perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan anak perusahaan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan anak perusahaan mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan kewajiban terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan dan anak perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Perusahaan dan anak perusahaan masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Derecognition of financial assets

The Company and its subsidiaries derecognise a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when they transfer the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Company and its subsidiaries neither transfer nor retain substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Company and its subsidiaries recognise their retained interest in the asset and an associated liability for amounts they may have to pay. If the Company and its subsidiaries retain substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Company and its subsidiaries continue to recognise the financial asset and also recognise a collateralised borrowing for the proceeds received.

g. Kewajiban Keuangan dan Instrumen Ekuitas

Klasifikasi sebagai kewajiban atau ekuitas Kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan dan anak perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas.

g. Financial Liabilities and Equity Instruments

Classification as debt or equity

Financial liabilities and equity instruments issued by the Company and its subsidiaries are classified according to the substance of the contractual arrangements entered into and the definitions of a financial liability and an equity instrument.


(1)

Grup secara regular mengevaluasi proyeksi arus kas dan terus menerus menilai kondisi pada pasar keuangan untuk kesempatan mengejar inisiatif penggalangan dana. Inisiatif-inisiatif ini termasuk hutang bank dan pinjaman dan isu pasar modal.

The Group regularly evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives. These initiatives may include bank loans and borrowings and equity market issues.

b. Nilai wajar instrumen keuangan

Kecuali disebutkan pada tabel berikut ini, manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan kewajiban keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan konsolidasi mendekati nilai wajarnya baik yang jatuh tempo dalam jangka pendek atau yang dibawa berdasarkan tingkat suku bunga pasar:

b. Fair value of financial instruments

Except as detailed in the following table, management considers that the carrying amounts of financial assets and financial liabilities recorded at amortized cost in the consolidated financial statements approximate their fair values either because of their short-term maturities or they carry market rates of interest:

Nilai tercatat dan nilai wajar pada instrumen keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut:

The carrying amount and fair value of financial instruments as of December 31, 2010 are as follows:

Nilai tercatat/ Nilai wajar/ Carrying amount Fair value

Aset keuangan Financial Asset

Kas dan setara kas 1.285.907 1.285.907 (i) Cash and cash equivalents Piutang usaha dan piutang lain 2.664.018 2.664.018 (i) Trade and other accounts receivable Piutang nasabah 201.105 201.105 (i) Customers receivables

Piutang margin 30.883 30.883 (i) Margin receivables

Piutang lembaga kliring dan Receivables from clearing and

penjaminan 85.370 85.370 (i) guarantee institution Piutang pembiayaan 270.343 270.343 (i)(iv) Financing receivables Investasi jangka pendek 1.233.921 1.233.921 (i)(ii) Short-term investments Investasi lainnya 2.307.366 2.307.366 (iii) Other investments

Kewajiban keuangan Financial Asset

Hutang bank 374.615 374.615 (i) Bank loans W esel bayar 84.944 84.944 (i) Notes payable

Hutang usaha dan hutang lain 856.990 856.990 (i) Trade and other accounts payable

Hutang kepada lembaga Payables to clearing and guarantee

kliring dan penjaminan 64.869 64.869 (i) institution Hutang nasabah 210.763 210.763 (i) Payables to customer Biaya yang masih harus dibayar 293.640 293.640 (i) Accrued expenses

Hutang obligasi: Bonds payable:

Jangka pendek 2.352.047 2.352.047 (i) Short-term Jangka panjang 1.232.244 1.235.325 (v) Long-term Hutang sewa pembiayaan 15.887 15.887 (iv) Lease liabilities Pinjaman jangka panjang 530.153 530.153 (iv) Long-term loans

Kewajiban tidak lancar lainnya 53.776 47.988 (iv) Other non-current liabilities

(i) nilai tercatat mendekati atau setara dengan nilai wajar karena akan jatuh tempo dalam jangka pendek.

(ii) nilai tercatat termasuk nilai wajar dana kelolaan dan reksadana yang dinilai berdasarkan nilai aset bersih.

(iii) tidak tersedia nilai wajar yang andal karena aset yang mendasari tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. (iv) nilai wajar ditentukan dengan

mendiskontokan arus kas masa depan. (v) nilai wajar ditentukan berdasarkan

harga kuotasi di pasar aktif.

(i) carrying amount approximates or equal to fair value because of short-term maturity. (ii) carrying amount includes fair value of

investment in funds and mutual funds which are based on net asset value of the fund. (iii) no reliable measure of fair value because

the underlying assets are not quoted in active market.

(iv) fair value is determined by discounting future cash flows.

(v) fair value is determined using the appropriate quoted price in active market.


(2)

58. PERISTIWA SETELAH TANGGAL NERACA 58. SUBSEQUENT EVENTS a. Pada tanggal 7 Maret 2011, MNC melakukan

penjualan atas saham yang telah dibeli kembali (treasury stock) sebanyak 395.761.800 saham. MNC menunjuk PT. MNC Securities sebagai anggota bursa yang akan melakukan penjualan saham tersebut. Jangka waktu pelaksanaan penjualan saham adalah 18 (delapan belas) bulan dimulai sejak tanggal 7 Maret 2011.

a. On March 7, 2011, MNC sold their 395,761,800 repurchased shares (treasury stock). MNC appointed PT. MNC Securities as a member of the stock exchange that will responsible for the selling. The selling period is eighteen (18) months, start at March 7, 2011.

b. Pada tanggal 8 Maret 2011, MNC Group membuat komitmen untuk Free Television Output Deal dengan Warner Bros International Television Distribution Inc., yang mulai berlaku efektif sejak 15 Maret 2011. Berdasarkan ketentuan perjanjian ini, MNC Group akan mendapatkan lisensi untuk program-program milik Warner dan akan melakukan pembayaran kepada Warner secara 3 (tiga) bulanan dimuka.

b. On March 8, 2011, MNC Group entered into an agreement for Free Television Output Deal with Warner Bros International Television Distribution Inc. This Deal Terms shall be valid from March 15, 2011. Under this Deal Terms, MNC Group will be granted a license to Warner’s Program and shall pay Warner on quarterly basis in advance.

59. PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI

KEUANGAN BARU DAN REVISI (PSAK) DAN INTERPRETASI STÁNDAR AKUNTANSI KEUANGAN (ISAK)

59. ADOPTION OF NEW AND REVISED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING

STANDARDS (“PSAK”) AND

INTERPRETATION OF PSAK (“ISAK”) a. Standar yang berlaku efektif pada tahun

berjalan

Pada tahun berjalan, Perusahaan menerapkan PSAK revisi berikut ini yang berlaku efektif untuk laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2010:

a. Standards effective in the current period

In the current year, the Company adopted the following revised PSAKs which are effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010:

 PSAK 26 (revisi 2008), Biaya Pinjaman

 PSAK 50 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan

 PSAK 55 (revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran

 PSAK 26 (revised 2008), Borrowing Cost

 PSAK 50 (revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures

 PSAK 55 (revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurements

Menurut PSAK 26 (revisi 2008), biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan set kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban. Penerapan standar ini tidak berpengaruh terhadap jumlah periode lalu dan sekarang, tetapi mempengaruhi jumlah biaya pinjaman masa mendatang.

PSAK 26 (revised 2008) requires borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction, or production of qualifying asset to be capitalized as part of the cost of the asset. Other borrowing costs are recognized as expense. The application of this standard has had no impact on the prior and current year amounts, but may affect the accounting for future borrowing costs.


(3)

Penerapan PSAK 50 (revisi 2006) menghasilkan pengungkapan instrumen keuangan yang lebih luas termasuk beberapa pengungkapan kualitatif yang berkaitan dengan tujuan manajemen risiko keuangan.

The application of PSAK 50 (revised 2006) resulted in expanded disclosure on financial instruments, including some qualitative disclosures relating to financial risks and management objectives.

PSAK 55 (revisi 2006) memberikan panduan pada pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan dan kontrak untuk membeli item non-keuangan. Antara lain, penerapan standar ini memerlukan penggunaan metode suku bunga efektif ketika aset atau kewajiban diukur pada biaya perolehan diamortisasi. Selain itu, PSAK ini juga mengubah cara Perusahaan dan dalam mengukur penurunan nilai aset keuangan tergantung pada klasifikasi instrumen keuangan. Karena PSAK ini diterapkan secara prospektif, penerapan awal tidak memiliki pengaruh atas jumlah yang dilaporkan di tahun 2009.

PSAK 55 (revised 2006) provides guidance on the recognition and measurement of financial instruments and some contracts to buy non-financial items. Among other things, the application of this standard requires the use of effective interest rate method when an asset or liability is measured at amortized cost. Additionally, this PSAK also changes the way the company measure the impairment loss of financial assets depending on the classification of the financial instrument. Because this PSAK is applied prospectively, the initial adoption has had no impact on amounts reported for 2009. b. Standar dan interpretasi telah diterbitkan

tapi belum berlaku efektif b. Standards and Interpretations in issue but not yet effective i. Efektif untuk periode yang dimulai pada

atau setelah 1 Januari 2011:

i. Effective for periods beginning on or after January 1, 2011:

 PSAK 1 (revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan

 PSAK 2 (revisi 2009), Laporan Arus Kas

 PSAK 3 (revisi 2010), Laporan Keuangan Interim

 PSAK 4 (revisi 2009), Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri

 PSAK 5 (revisi 2009), Segmen Operasi

 PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan pihak-pihak berelasi

 PSAK 8 (revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan

 PSAK 12 (revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama

 PSAK 15 (revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi

 PSAK 19 (revisi 2010): Aset Tak Berwujud

 PSAK 22 (revisi 2010): Kombinasi Bisnis

 PSAK 23 (revisi 2010): Pendapatan

 PSAK 25 (revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan

 PSAK 48 (revisi 2009), Penurunan Nilai Aset

 PSAK 57 (revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

 PSAK1 (revised 2009), Presentation of Financial Statements

 PSAK 2 (revised 2009), Statement of Cash Flows

 PSAK 3 (revised 2010), Interim Financial Reporting

 PSAK 4 (revised 2009), Consolidated and Separate Financial Statements

 PSAK 5 (revised 2009), Operating Segments

 PSAK 7 (revised 2010), Related Party Disclosures

 PSAK 8 (revised 2010), Events after the Reporting Period

 PSAK 12 (revised 2009), Interest in Joint Ventures

 PSAK 15 (revised 2009), Investments in Associates

 PSAK 19 (revised 2010), Intangible Assets

 PSAK 22 (revised 2010), Business Combinations

 PSAK 23 (revised 2010), Revenue

 PSAK 25 (revised 2009), Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors

 PSAK 48 (revised 2009), Impairment of Assets

 PSAK 57 (revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets


(4)

 PSAK 58 (revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan

 ISAK 7 (revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus

 ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa

 ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

 ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik

 ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

 ISAK 14, Aset Tak Berwujud – Biaya Situs Web

 ISAK 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai

 PSAK 58 (revised 2009), Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations

 ISAK 7 (revised 2009), Consolidation – Special Purpose Entities

 ISAK 9, Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities

 ISAK 10, Customer Loyalty Programmes

 ISAK 11, Distribution of Non-cash Assets to Owners

 IASK 12, Jointly Controlled Entities - Non-monetary Contributions by Venturers

 ISAK 14, Intangible Assets – Web Site Cost

 ISAK 17, Interim Financial Reporting and Impairment

ii. Efektif untuk periode yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2012:

ii. Effective for periods beginning on or after January 1, 2012:

 PSAK 10 (revisi 2010), Pengaruh Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing

 PSAK 18 (revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

 PSAK 24 (revisi 2010), Imbalan Kerja

 PSAK 34 (revisi 2010), Kontrak Konstruksi

 PSAK 46 (revisi 2010), Pajak Penghasilan

 PSAK 50 (revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian

 PSAK 53 (revisi 2010),Pembayaran Berbasis Saham

 PSAK 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan

 PSAK 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah

 ISAK 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri

 ISAK 15, Batas Aset Manfaat Pasti, Persyaratan Minimum dan Interaksinya

 ISAK 16, Perjanjian Konsesi Jasa

 ISAK 18, Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi

 ISAK 20, Pajak Penghasilan – Perubahan dalam status Pajak Entitas atau Para Pemegang Sahamnya.

 PSAK 10 (revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates

 PSAK 18 Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans

 PSAK 24 (revised 2010), Employee Benefits

 PSAK 34 (revised 2010), Construction Contracts

 PSAK 46 (revised 2010), Income Taxes

 PSAK 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation

 PSAK 53 (revised 2010), Share-based Payments

 PSAK 60, Financial Instruments: Disclosures

 PSAK 61, Accounting for Government Grants and Disclosure of Government Assistance

 ISAK 13, Hedges of Net Investments in Foreign Operations

 ISAK 15, The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction

 ISAK 16, Service Concession Arrangements

 ISAK 18, Government Assistance – No Specific Relation to Operating Activities

 ISAK 20, Income Taxes – Change in Tax Status of an Entity or its Shareholders

Standar dan interpretasi baru/revisi ini merupakan hasil konvergensi Standar Pelaporan Keuangan Internasional (International Financial Reporting Standards).

These new/revised standards and interpretations resulted from convergence to International Financial Reporting Standards.


(5)

Sampai dengan tanggal penerbitan laporan keuangan konsolidasi, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar dan interpretasi terhadap laporan keuangan, dan dapat diketahui bahwa di antara PSAK-PSAK yang akan berlaku pada tahun 2011, PSAK 1, Penyajian Laporan Keuangan, akan memberikan beberapa perubahan signifikan dalam penyajian laporan keuangan. PSAK 1 mensyaratkan entitas, antara lain:

As of the issuance date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effect of these standards and interpretations on the financial statements, and could foresee that among those PSAKs that will take effect in 2011, PSAK 1, Presentation of Financial Statements, will bring some significant changes in the financial statement presentation. PSAK 1 requires an entity, among other things:

 Untuk menyajikan dalam laporan perubahan ekuitas, seluruh perubahan pemilik dalam ekuitas. Semua perubahan non-pemilik dalam ekuitas (contohnya pendapatan komprehensif) diminta untuk disajikan dalam satu laporan pendapatan komprehensif atau dalam dua laporan terpisah (laporan laba rugi dan laporan pendapatan komprehensif).

 To present, in a statement of changes in equity, all owner changes in equity. All non-owner changes in equity (i.e. comprehensive income) are required to be presented in one statement of comprehensive income or in two statements (a separate income statement and a statement of comprehensive income).

 Untuk menyajikan laporan posisi keuangan pada permulaan dari periode komparatif terawal dalam suatu laporan keuangan lengkap apabila entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali retrospektif sesuai dengan PSAK 25.

 To present a statement of financial position as at the beginning of the earliest comparative period in a complete set of financial statements when an entity applies an accounting policy retrospectively or makes a retrospective restatement in accordance with PSAK 25.

 Untuk menyajikan kepentingan non pengendali sebagai bagian dari ekuitas (sebelumnya disebut hak minoritas).

 To present as part of equity the non-controlling interest (previously called minority interest).

60. REKLASIFIKASI AKUN 60. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS

Beberapa akun dalam laporan keuangan konsolidasi tahun 2009 telah direklasifikasi agar mencerminkan sifat dan transaksi akun tersebut dan sesuai dengan penyajian laporan keuangan konsolidasi tahun 2010. Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut:

Certain accounts in 2009 consolidated financial statements were reclassified to conform to the nature and transaction of such account with 2010 consolidated financial statement presentation. The accounts reclassified were as follows:

Sebelum Setelah

reklasifikasi/ reklasifikasi/

Before After

reclassification reclasification

Persediaan 1.223.890 1.157.685 Inventories

Aset tetap - bersih 2.592.877 2.659.082 Property and equipment - net Properti investasi - bersih 186.672 189.772 Investment property - net Aset lain-lain 513.457 510.357 Other assets

Beban langsung 2.806.688 2.859.221 Direct cost

Beban usaha - umum dan Operating expenses - general

administrasi 1.431.035 1.406.073 and administration Beban bunga dan keuangan 561.136 533.565 Interest and financial charges


(6)

61. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI

61. APPROVAL OF CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS

Laporan keuangan konsolidasi dari halaman 3 sampai dengan 142 telah disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 31 Maret 2011.

The consolidated financial statements on pages 3 to 142 were approved and authorized for issue by the Directors on March 31, 2011.