Karakteristik Siswa SD Kajian tentang Pembelajaran IPA

25

2. Keaktifan Siswa SD

Siswa merupakan sasaran utama dalam pendidikan dan pengajaran sehingga harus diberi kesempatan agar dapat bersikap aktif dalam pembelajaran. Stern Dimyati dan Mudjiono, 2002: 62 mengungkapkan bahwa guru berperan sebagai organisator agar siswa memiliki kesempatan dalam kegiatan belajar sehingga siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan di dalam kondisi yang ada. Guru harus mampu menciptakan suasana belajar menjadi kondusif dengan mengaktifkan siswa dalam kegiatan pembelajaran dan memilih potensi yang dimiliki dengan tepat. Keaktifan siswa dalam proses pembelajaran merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan karena akan ada interaksi yang tinggi antara guru dengan siswa itu sendiri. Sardiman 2007: 98 mengungkapkan bahwa keaktifan adalah kegiatan yang bersifat fisik dan mental karena berupa perbuatan dan pikiran sebagai suatu rangkaian yang saling berkaitan dan tidak dapat dipisahkan. Siswa bersikat aktif secara fisik dengan membuat suatu hal dengan bermain dan bekerja sehingga tidak hanya duduk, melihat, dan mendengarkan selama kegiatan pembelajaran. Siswa bersifat aktif secara mental dengan pemahaman dan penalaran dari materi yang dipelajari. Keaktifan siswa dalam KBM sangat berpengaruh pada fisik dan mental- emosional, hingga intelektual siswa. Sardiman 2007: 101 membagi keaktifan menjadi beberapa jenis, antara lain: a keaktifan visual, merupakan kegiatan aktif dengan melihat dan mengamati suatu objek atau tulisan, misalnya membaca, melihat gambar, mengamati 26 eksperimen atau demonstrasi, mengamati orang bekerja atau mengerjakan sesuatu, dan sebagainya; b keaktifan lisan, merupakan kegiatan aktif dengan berbicara, misalnya mengajukan suatu pertanyaan, mengungkapkan pendapat, berdebat dan berdiskusi, menjawab pertanyaan, memberikan saran, dan sebagainya; c keaktifan mendengarkan, merupakan kegiatan aktif dengan mendengarkan orang lain berbicara atau suatu kejadian yang terjadi, misalnya mendengarkan penjelasan guru, mendengarkan percakapan atau diskusi, dan sebagainya; d keaktifan menulis, merupakan kegiatan aktif dengan menulis menggunakan huruf yang dapat dibaca, misalnya mencatat hal-hal yang penting saat melakukan sesuatu, menulis laporan kegiatan, membuat data-data tertulis tentang suatu penelitian, dan sebagainya; e keaktifan menggambar, merupakan kegiatan aktif melalui gambar atau sketsa bukan hanya tulisan, misalnya menggambar objek yang dilihat atau diteliti, membuat sketsa dengan rinci, membuat diagram atau grafik, dan sebagainya; f keaktifan bergerak, merupakan kegiatan aktif secara fisik, misalnya berjalan saat mengeksplorasi suatu tempat, melakukan suatu percobaan atau penelitian, dan sebagainya; g keaktifan secara mental, merupakan kegiatan aktif dengan pemahaman atau penalaran, misalnya mengingat suatu pengetahuan, memecahkan suatu 27 masalah, menganalisis suatu penelitian, mengambil keputusan, mengorganisasikan orang-orang dalam suatu perkumpulan, dan sebagainya; h keaktifan emosional, merupakan kegiatan aktif dengan perasaan atau empati, misalnya mempunyai minat terhadap suatu kegiatan, merasa bosan atau jenuh, merasa takut atau gugup, merasa gembira dan bersemangat, memiliki keberanian dalam melakukan suatu hal, memiliki kemauan untuk bekerja sama dalam suatu kelompok, dan sebagainya. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa keaktifan akan memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat menumbuhkan pengetahuan dan keterampilan. Hal ini merupakan unsur dasar yang penting bagi keberhasilan pembelajaran. Melibatkan siswa secara langsung dalam KBM akan berpengaruh pada fisik, mental-emosional, dan pada akhirnya akan sangat berimbas pada kemampuan intelektual siswa. Guru hendaknya merancang dan melakukan kegiatan pembelajaran dengan mempertimbangkan karakteristik siswa dan karakteristik isi pelajaran. Dimyati dan Mudjiono 2002: 63 menjelaskan bahwa perilaku guru sebagai implikasi prinsip keterlibatan langsung atau berpengalaman antara lain: 1 merancang kegiatan belajar mengajar yang lebih banyak pada pembelajaran individu dan kelompok kecil, 2 mementingkan eksperimen langsung oleh siswa dibandingkan dengan demonstrasi, 3 menggunakan media yang langsung digunakan oleh siswa, 4 memberikan tugas kepada siswa untuk mempraktekkan gerakan psikomotorik yang dicontohkan oleh guru, 5 melibatkan siswa mencari informasipesan dari sumber informasi di luar kelas 28 atau luar sekolah, dan 6 melibatkan siswa dalam merangkum atau menyimpulkan informasi pesan pembelajaran. Guru memberikan kesempatan kepada siswa agar bersikap aktif dalam mencari, memperoleh, dan mengolah perolehan belajarnya. Oemar Hamalik 2010: 91 menjelaskan bahwa guru yang mampu menumbuhkan keaktifan siswa dalam kegiatan belajar mengajar antara lain: 1 memiliki pengalaman secara langsung dari kegiatan yang dialaminya sendiri, 2 seluruh aspek kepribadian dapat berkembang, 3 memupuk kerjasama yang harmonis antarsiswa, 4 belajar dan bekerja berdasarkan pada minat dan kemampuannya, 5 memupuk disiplin belajar pada siswa sehingga membuat suasana belajar yang kondusif, 6 membina dan memupuk kerjasama antara sekolah, masyarakat terutama pada guru dan orang tua, 7 kegiatan pembelajaran dan belajar dilaksanakan secara nyata realistik, dan 8 pelaksanaan dan kegiatan pembelajaran menjadi hidup. Guru harus menyadari bahwa keaktifan siswa membutuhkan keterlibatan mereka secara langsung dalam kegiatan pembelajaran. Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad 2011: 33 menyebutkan ciri-ciri proses pembelajaran yang mengaktifkan siswa antara lain: 1 bersikap aktif dalam mencari atau memberikan informasi, bertanya, bahkan saat membuat kesimpulan, 2 adanya interaksi aktif secara terstruktur, 3 adanya kemampuan untuk menilai hasil karyanya sendiri, dan 4 adanya pemanfaatan sumber belajar dalam kegiatan belajar mengajar secara optimal.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 3 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 4 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Ipa Melalui Strategi Scramble Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sambiduwur 2 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 18

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 2 305

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 1 355

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA SISWA KELAS III B SD SAWIT BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 315

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IIIB SD NEGERI PANGGANG, SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 245

PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA.

0 0 278

peningkatan prestasi belajar siswa pada pelajaran ips mengenai koperasi melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar bab 1

0 0 8

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI PEMANFAATAN ALAM SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

0 0 11