Hakikat IPA Kajian tentang Pembelajaran IPA

13 c memberi makna bahwa teori sains bukanlah kebenaran yang akhir tetapi akan berubah atas dasar perangkat pendukung teori tersebut. Dari beberapa pendapat tersebut yang dimaksud dengan IPA adalah ilmu pengetahuan tentang peristiwa alam atau tentang benda dan makhluk hidup yang rasional dan objektif dengan alam semesta. IPA bukan hanya pemahaman dari berbagai pengetahuan yang dipelajari dari fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi merupakan suatu proses penemuan dari percobaan dan penelitian yang diperoleh dengan tata cara terkontrol dan terstruktur. IPA akan dapat berubah karena hasil validitas prinsip dan teori ilmiah bukanlah kebenaran yang sahih akhir yang dilakukan melalui observasi, percobaan, dan penelitian selanjutnya sesuai prinsip dan teori sebelumnya.

2. Hakikat Pembelajaran IPA di SD

IPA sebagai disiplin ilmu yang penting dalam bidang pendidikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari menyebabkan pengajaran IPA harus tepat bagi siswa. Setiap guru harus memahami akan alasan bahwa pembelajaran IPA harus diajarkan sejak SD karena memiliki banyak kegunaan yang dapat membentuk pribadi siswa berpikir kritis sehingga mempunyai potensi sebagai bekal di masa depan. Siswa SD perlu diberikan kesempatan untuk berlatih keterampilan- keterampilan proses IPA yang dimodifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitifnya. Keterampilan proses IPA didefinisikan oleh Paolo dan Marten Usman Samatowa, 2010: 5 yaitu: 1 mengamati, 2 14 mencoba memahami apa yang diamati, 3 mempergunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang terjadi, 4 menguji ramalan-ramalan di bawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Selanjutnya Paolo dan Marten juga menegaskan bahwa dalam IPA tercakup juga coba- coba dan melakukan kesalahan, gagal, dan mencoba lagi. Muslichah Asy’ari 2006: 22 mengungkapkan bahwa pembelajaran IPA pada hakikatnya mencakup beberapa aspek, antara lain: a fakta, b keseimbangan antara proses dan produk, c aktif melakukan investigasi, d berpikir deduktif dan induktif, e pengembangan sikap. Oleh karena itu, IPA merupakan ilmu pengetahuan empirik yang membahas tentang fakta dan gejala alam maka pembelajarannya harus faktual, artinya tidak hanya secara verbal sebagaimana terjadi pada pembelajaran secara tradisional. Hellen Ward 2010: 17 menjelaskan bahwa pembelajaran IPA merupakan proses yang digunakan untuk menghasilkan perubahan kemampuan berpikir, motivasi, keterampilan motorik, pengendalian emosi dan sikap, serta keterampilan sosial sehingga pemahaman terstruktur akan terjadi secara berkelanjutan. Aspek pokok di dalamnya adalah anak dapat menyadari keterbatasan pengetahuan, memiliki rasa ingin untuk menggali berbagai pengetahuan baru, dan akhirnya dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari melalui pengalaman secara langsung. Piaget Usman Samatowa, 2010: 5 juga menjelaskan bahwa pengalaman langsung memegang peranan penting sebagai pendorong lajunya perkembangan kognitif anak. 15 Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPA merupakan pendidikan yang penting sehingga pengajarannya harus tepat bagi siswa. Di dalamnya perlu diberikan kesempatan agar perkembangan siswa dapat berjalan secara berkelanjutan melalui proses agar menghasilkan pemahaman terstruktur dan lebih ditekankan pada pengalaman langsung.

3. Ruang Lingkup Pembelajaran IPA di SD

Kurikulum 2013 memiliki pemetaan indikator pembelajaran melalui Kompetensi Inti KI yang disesuaikan dengan Kompetensi Dasar KD dan indikator pada tiap-tiap mata pelajaran. Mohammad Nuh Afikri, dkk., 2014: iii mengungkapkan bahwa kompetensi yang diharapkan bagi siswa adalah kemampuan pikir untuk produktif dan tindakan yang kreatif. Proses kegiatan pembelajaran yang dirancang adalah: 1 pembelajaran berbasis penemuan discovery learning melalui tugas project based learning, dan 2 penyelesaian masalah problem solving based learning, mencakup proses mengamati, menanyakan, mengumpulkan informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Dalam penelitian ini, materi dari Tema 6: Indahnya Negeriku, Subtema: Keindahan Alam Negeriku terutama pada mata pelajaran IPA yang dipelajari dengan KD dan indikator adalah sebagai berikut. Standar Kompetensi : 3.7. Mendeskripsikan hubungan antara sumber daya alam dengan lingkungan, teknologi dan masyarakat. 16 4.6. Menyajikan laporan tentang sumber daya alam dan pemanfaatan oleh masyarakat. Indikator Pembelajaran 3 :  Menjelaskan hubungan antara hutan dan lingkungan melalui kegiatan menganalisis teks bacaan.  Menyajikan laporan tentang manfaat hutan bagi kelestarian dan keindahan lingkungan melalui kegiatan percobaan. Indikator Pembelajaran 4 :  Mengidentifikasi dan menjelaskan hubungan antara teknologi subak dengan kehidupan masyarakatnya.  Mengidentifikasi dan menjelaskan satu teknologi tradisionalmodern dalam kehidupan sehari-hari melalui kegiatan surveyobservasi. Indikator Pembelajaran 5 :  Mengidentifikasi dan membandingkan jenis-jenis SDA hayati-nonhayati melalui kegiatan membaca.  Melaporkan melalui tulisan tentang beragam sumber daya alam yang terkandung di beberapa tempat wisata alam melalui kegiatan Library Research. Uraian materi yang disesuaikan dengan pembelajaran IPA sebagai berikut. 1. Hubungan antara Sumber Daya Alam dengan Lingkungan, Teknologi dan Masyarakat. Sumber daya alam berupa kumpulan beraneka ragam makhluk hidup maupun benda tak hidup yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan hidup

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 3 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 4 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Ipa Melalui Strategi Scramble Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sambiduwur 2 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 18

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 2 305

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 1 355

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA SISWA KELAS III B SD SAWIT BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 315

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IIIB SD NEGERI PANGGANG, SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 245

PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA.

0 0 278

peningkatan prestasi belajar siswa pada pelajaran ips mengenai koperasi melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar bab 1

0 0 8

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI PEMANFAATAN ALAM SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

0 0 11