Pengertian Sumber Belajar Kajian tentang Pembelajaran IPA

34 misalnya cerita rakyat, legenda, prasasti atau relief pada candi, dan sebagainya. 2 Orang people, yaitu orang pada dasarnya dapat berperan sebagai sumber belajar yang secara umum dibagi menjadi dua kelompok. Pertama, kelompok yang didesain khusus sebagai sumber belajar utama yang dididik secara profesional dari lingkungan pendidikan, seperti guru, tenaga pendidik, teknisi sumber belajar, pustakawan, dan lain-lain. Kedua, kelompok dari orang-orang yang memiliki profesi selain dari lingkungan pendidikan dan tidak terbatas, misalnya politisi, tenaga kesehatan, arsitek, psikolog, dan lain-lain. 3 Bahan materials, merupakan suatu format yang digunakan untuk menyimpan pesan pembelajarn, seperti buku paket atau teks, modul, program video atau film, alat peraga, program slide, dan sebagainya. 4 Alat device, adalah benda-benda yang berbentuk fisik atau perangkat keras hardware yang berfungsi untuk menyajikan bahan-bahan, mencakup slide projector, OHP, tape recorder, dan sebagainya. 5 Teknik technique, adalah cara atau prosedur yang digunakan dalam melaksanakan pembelajaranan agar tujuannya tercapai, mencakup ceramah, permainansimulasi, diskusitanya jawab, dan sebagainya. 6 Latartata tempat setting, yaitu lingkungan yang berada di dalam maupun di luar sekolah, baik sengaja dirancang untuk kegiatan pembelajaran maupun tidak secara khusus disiapkan sebelumnya, contoh: 35 pengaturan ruang kelas, laboratorium, halaman dan kebun sekolah, persawahan di sekitar sekolah, dan sebagainya. Rusman 2009: 136 mengungkapkan bahwa pemilihan sumber belajar dapat dilihat dari sifat dan kegunaannya, meliputi: bersifat ekonomis atau murah, praktis dan sederhana, mudah diperoleh, bersifat fleksibel, serta komponen-komponen yang digunakan dalam pembelajaran sesuai dengan tujuannya. Rusman 2009: 137 secara garis besar membedakan sumber belajar menjadi dua jenis, yaitu: a sumber belajar yang dirancang learning resources by design, yakni sumber-sumber yang secara khusus dirancang atau dikembangkan sebagai “komponen sistem instruksional” untuk memberikan fasilitas belajar yang terarah dan bersifat formal; b sumber belajar yang dimanfaatkan learning resources by utilization, yakni sumber belajar yang tidak didesain khusus untuk keperluan pembelajaran dan keberadaannya dapat ditemukan, diterapkan, dan dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran. Sumber belajar yang dimanfaatkan ini adalah sumber belajar yang ada di masyarakat, seperti museum, pasar, toko-toko, tokoh masyarakat, dan yang lainnya yang ada di lingkungan sekitar. Guru sebagai fasilitator seharusnya dapat menggunakan sumber belajar yang tersedia di sekitar dan dapat digunakan sesuai kebutuhan pembelajaran. Nana Sudjana dan Ahmad Rivai 2002: 84 berpendapat bahwa pemilihan sumber belajar yang akan digunakan dalam kegiatan pembelajaran harus diperhatikan dalam beberapa kriteria, yaitu: 1 ekonomis karena tidak harus berpatok pada harga yang mahal, 2 praktis karena tidak harus memerlukan pengelolaan yang sulit dan jarang digunakan, 3 mudah didapatkan karena tersedia di lingkungan sekitar, 4 bersifat fleksibel karena dapat digunakan untuk berbagai tujuan 36 instruksional, dan 5 sesuai dengan tujuan pembelajaran dengan mendukung proses dan pencapaiannya melalui pembangkitan motivasi dan minat belajar. Berdasarkan uraian di atas, jenis sumber belajar yang akan diteliti adalah sumber belajar yang dapat dimanfaatkan yaitu lingkungan sebagai latar setting. Lingkungan ada di sekitar manusia hidup dan bermukim telah menyediakan sumber belajar yang sebenarnya banyak dan beragam, serta bersifat ekonomis. Peran guru sebagai fasilitator dalam pelaksanaan dapat berjalan sesuai program yang direncanakan dan mampu menggunakan sumber belajar yang sebenarnya ada di sekitar sekolah. Guru juga harus mampu memanajemen waktu dengan baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan dengan optimal dan tepat sasaran. Siswa akan lebih aktif dan responsif terhadap materi yang sedang dipelajari karena berhadapan dengan sumber belajar yang sebenarnya telah ada di lingkungan sekitarnya.

2. Pengertian Lingkungan

Pada hakekatnya, lingkungan adalah jumlah semua benda hidup dan tak hidup, serta seluruh kondisi yang ada di dalam ruang dimana manusia tempati. Emil Salim 1997: 34 mengemukakan bahwa lingkungan merupakan segala benda, kondisi, dan pengaruh yang terdapat dalam ruangan yang ditempati oleh makhluk di bumi ini sehingga sangat mempengaruhi kehidupan di dalamnya. Lingkungan menjadi tempat hidup seluruh makhluk yang hidup di dalamnya, 37 terutama manusia sehingga harus dikenali, dipelajari, dan dijaga agar dapat bertahan dan menempatinya dengan baik. Lingkungan merupakan sumber belajar yang tidak habis –habisnya memberikan pengetahuan karena semakin banyak hal yang digali dan dipelajari, semakin banyak ilmu dan hal yang dapat didapatkan. Sharp Lily Barlia, 2006: 10 mengungkapkan bahwa suatu kegiatan belajar yang dilaksanaan di sekolah itu tidak akan terlalu sempit, miskin, kekurangan alat- alat atau bahan karena kegiatannya dapat dilakukan dimana pun dan kapan pun sesuai kebutuhan. Lingkungan merupakan suatu sarana belajar yang baik, bahkan lingkungan yang alami menyediakan bahan-bahan yang tidak perlu dibeli, misal udara, cahaya matahari, pepohonan, air sungai, rerumputan dan sebagainya. Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa lingkungan merupakan suatu sarana belajar yang efektif dan efisien karena banyak hal yang ada di sekitar manusia dan sangat mempengaruhi seluruh makhluk yang hidup di dalamnya. Sumber belajar yang ada di lingkungan merupakan sumber- sumber belajar yang nyata dan sebenarnya ada di sekitarnya. Hal ini akan mendukung proses pembelajaran dan membantu siswa lebih mudah memahami apa yang dipelajari. Lingkungan yang akan dimanfaatkan dalam kegiatan penelitian ini adalah lingkungan di sekitar sekolah berupa halaman sekolah, kebun, sawah, dan lahan kosong. 38

3. Lingkungan sebagai Sumber Belajar

Lingkungan yang ada di daerah sekitarnya dimana siswa hidup dan berkembang merupakan sumber belajar yang sangat efektif karena proses pembelajaran yang dilaksanakan tidak secara tradisional dengan dominasi ceramah dan dibatasi dinding-dinding pemisah dengan dunia luar. Maslichah Asy’ari 2006: 9 mengungkapkan bahwa pembelajaran yang dilakukan di lingkungan alam sekitar lebih mengaktifkan siswa karena diajak langsung berhadapan secara nyata dimana fakta atau gejala alam yang sedang dipelajari ada dan berada di sana. Hal ini akan memberikan pengalaman dan pengetahuan yang bersifat alami pada siswa yang tidak dapat diperoleh di ruangan kelas ataupun laboratorium. Siswa dapat mempelajari keadaan sebenarnya di luar kelas dengan menggunakan lingkungan yang aktual untuk dipelajari dan diamati dalam hubungannya dengan proses belajar mengajar lebih bermakna. Siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya secara alami sehingga lebih nyata, lebih faktual, dan kebenarannya lebih sahih karena dapat dipertanggungjawabkan. Rusman 2009: 131 mengungkapkan bahwa potensi-potensi yang tersedia di sekolah dan sekitarnya sebagai sumber belajar sebaiknya diperhatikan oleh guru agar dapat digunakan secara optimal sehingga berdaya guna secara positif untuk keberhasilan belajar siswa. Sumber-sumber belajar yang tersedia di lingkungan sekitar dapat dimanfaatkan secara optimal jika guru dapat menyesuaikan diri dengan perannya sebagai fasilitator dan pengelola sumber belajar bagi siswa karena sebagian siswa hidup dan 39 berinteraksi disana. Conny Semiawan, dkk 1992: 103 mengungkapkan bahwa guru harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut: a melakukan pengamatan dan meneliti lingkungan sekitar yang akan digunakan terlebih dahulu agar dapat mencatat hal-hal yang dapat digunakan dalam proses kegiatan pembelajaran, b membuat perencanaan pembelajaran sebelum proses pembelajaran berdasarkan kompetensi yang ingin dicapai, c harus dapat mengorganisasikan siswa sesuai kegiatan yang akan dilaksananakan, baik kelompok maupun individu, d harus mampu menjelaskan tentang tugas yang akan dikerjakan oleh siswa, meliputi pembagian tugas, diskusi hasil kerja kelompok, dan membimbing siswa untuk membuat kesimpulan dari setiap proses pelaksanaan pembelajaran yang telah berlangsung, e menilai hasil kerja siswa dan dipajang di kelas, dan f adanya tindak lanjut berupa latihan- latihan atau karangan yang bersifat imajinatif. Dalam pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar, guru harus mempersiapkannya dengan sebaik-baiknya agar tujuan pembelajaran dapat tercapai. Nana Sujana dan Ahmad Rivai 2002: 214-217 menjelaskan bahwa ada tiga langkah yang dapat ditempuh, yaitu: 1 Langkah Perencanaan. Langkah ini dapat dilakukan dengan cara: a Menentukan tujuan pembelajaran yang harus dicapai oleh siswa berkaitan dengan penggunaan lingkungan sebagai sumber belajar; b Menentukan objek yang akan dipelajari atau dikunjungi saat proses pembelajaran. Guru harus memperhatikan keterkaitannya dengan tujuan

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 3 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL SNOWBALL THROWING PADA SISWA KELAS IV Peningkatan keaktifan dan hasil belajar ipa melalui Model snowball throwing pada siswa kelas iv Di sd muhammadiyah 10 tipes Tahun 2015/2016.

0 4 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR IPA MELALUI STRATEGI Peningkatan Keaktifan Belajar Ipa Melalui Strategi Scramble Pada Siswa Kelas IV SD Negeri Sambiduwur 2 Kecamatan Tanon Kabupaten Sragen Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 18

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD Negeri Nanggulan melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

0 2 305

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPA siswa kelas IV SD N Petinggen melalui penerapan model pembelajaran kooperatif tipe STAD.

1 1 355

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPS MELALUI PENGGUNAAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA SISWA KELAS III B SD SAWIT BANTUL YOGYAKARTA.

0 0 315

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEBAGAI SUMBER BELAJAR PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS IIIB SD NEGERI PANGGANG, SEDAYU, BANTUL, YOGYAKARTA.

0 0 245

PEMANFAATAN LINGKUNGAN ALAM SEBAGAI SUMBER BELAJAR DALAM PROSES PEMBELAJARAN IPA SISWA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI KRATON YOGYAKARTA.

0 0 278

peningkatan prestasi belajar siswa pada pelajaran ips mengenai koperasi melalui pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar bab 1

0 0 8

PENINGKATAN KREATIVITAS SISWA MELALUI PEMANFAATAN ALAM SEKITAR DALAM PEMBELAJARAN IPA KELAS IV SD

0 0 11