bisfenol A ini dapat diakibatkan degradasi oleh sinar ultraviolet, pengaruh pH, turbulensi, dan sinar matahari Staples,
Dorn, Klecka, O’Block, and Harris, 1998. Paparan bisfenol A pada manusia dapat terjadi karena mengkonsumsi
makanan atau minuman yang tercemar bisfenol A akibat penggunaan wadah polikarbonat atau yang mengandung monomer bisfenol A. Bisfenol A memiliki
struktur mirip dengan ekstrogen dalam tubuh dan dapat mengganggu aktifitas hormon ekstrogen. Bisfenol A adalah endocrine discrupting chemical EDC yang
mengganggu produksi, pelepasan, transportasi, metabolisme, pengikatan, aksi, dan eliminasi hormon alami manusia US-FDA, 2008.
Dosis perhari yang diperbolehkan Tolerable daily intakeTDI dari bisfenol A telah ditetapkan oleh European Food Safety Authority adalah sebesar
0,05 mgkgBBhari EFSA, 2013. TDI di beberapa negara besar seperti Eropa 0,01 mgkgBBhari SCF, 2012; Amerika Serikat dan Kanada 0,025
mgkgBBhari Health Canada, 2008; dan Jepang 0,05 mgkgBBhari AIST, 2007.
C. Metode untuk Analisis Bisfenol A
Bisfenol A dapat dianalisis menggunakan kromatografi cair secara langsung tanpa derivatisasi terlebih dahulu saat preparasi sampel. Kromatografi
cair merupakan teknik yang paling banyak digunakan untuk analisis bisfenol A pada makanan dan sampel biologis. Berbagai macam detektor, termasuk UV,
fluorosen, MS, dan tandem mass spectrometry MSMS, telah digunakan untuk mendeteksi bisfenol A Cao, 2010.
1. Liquid chromatography – ultraviolet
Bisfenol A memiliki kromofor sehingga dapat dideteksi menggunakan detektor UV. LOD pada analisis menggunakan detektor UV paling kecil 15 kali
lebih besar daripada yang dihasilkan menggunakan detektor fluoresen Cao, 2010.
2. Liquid chromatography – fluorescence
Detektor fluoresen sering digunakan untuk analisis bisfenol A dalam makanan dan sampel biologis dengan metode kromatografi cair. Bisfenol A dapat
dideteksi menggunakan detektor fluoresen karena memiliki elektron π
terkonjugasi pada dua cincin benzen Cao, 2010.
3. Liquid chromatography – mass spectrometry atau Liquid chromatography –
tandem mass spectrometry
LC-MS atau LC-MSMS juga sering digunakan untuk analisis bisfenol A dalam makanan dan sampel biologis. Dengan kedua metode ini dapat diketahui
spektrum massa analit sehingga dapat membantu dalam identifikasi puncak analit Cao, 2010.
4. Gas chromatography – MS
GC-MS juga merupakan salah satu metode yang biasa digunakan untuk analisis bisfenol A dalam makanan dan sampel biologis karena resolusinya lebih
besar dan LOD yang dihasilkan lebih kecil dibandingkan dengan metode LC-MS, namun diperlukan derivatisasi terlebih dahulu Cao, 2010.