Liquid chromatography – mass spectrometry atau Liquid chromatography – Gas chromatography – MS
a. Wadah Fase Gerak dan Fase Gerak. Wadah fase gerak harus bersih dan
lembam inert. Fase gerak atau eluen biasanya terdiri dari campuran pelarut yang dapat bercampur yang berperan dalam daya elusi dan resolusi. Daya
elusi dan resolusi ditentukan oleh polaritas keseluruhan pelarut, polaritas fase diam, dan sifat komponen-komponen sampel. Untuk fase normal fase diam
lebih polar daripada fase gerak, kemampuan elusi meningkat dengan meningkatnya polaritas pelarut. Sementara untuk fase terbalik fase gerak
lebih polar daripada fase diam, kemampuan elusi menurun dengan meningkatnya polaritas pelarut Rohman, 2009.
Tabel I. Nilai indeks polaritas beberapa pelarut pada KCKT fase terbalik Snyder, Kirkland, and Glajch, 2012.
Pelarut Indeks
Polaritas Eluotropic Value
UV Cut
off nm Alumina
ODS Silika
Heksan 0,1
0,01 -
0,00 195
Sikloheksan 0,2
0,04 -
- 200
Toluen
2,4 0,29
- 0,22
284
Tetrahidrofuran
4,0 0,45
3,7 0,53
212
Etil asetat 4,4
0,58 -
0,48 256
Aseton 5,1
0,56 8,8
0,53 330
Metanol 5,1
0,95 1,0
0,70 205
Asetonitril 5,8
0,65 3,1
0,52 190
Dimetilformamid
6,4 -
7,6 -
268
Dimetilsulfomid
7,2 0,62
- -
268
Air 10,2
- -
- 190
Tabel I menunjukkan bahwa semakin besar eluotropic values dari pelarut menunjukkan semakin mudah untuk mengelusi sampel dan semakin
besar indeks polaritas yang dimiliki campuran pelarut maka semakin bersifat polar pelarut yang digunakan. Namun juga terdapat nilai cutoff dalam tabel I
yang menunjukkan bahwa solven yang memiliki nilai cutoff lebih tinggi dibandingkkan panjang gelombang sampel yang dianalisis maka solvent
tersebut tidak dapat digunakan Snyder, Kirkland, and Glajch, 2012. Fase gerak yang akan digunakan harus disaring terlebih dahulu untuk
menghindari partikel-partikel kecil. Selain itu, gas dalam fase gerak juga harus dihilangkan sebab gas dapat berkumpul dengan komponen lain
terutama di pompa dan detektor sehingga akan mengacaukan analisis Rohman, 2009.
Elusi dapat dilakukan dengan cara isokratik komposisi fase gerak tetap selama elusi atau dengan cara bergradien komposisi fase gerak
berubah-ubah selama elusi yang analog dengan pemrograman suhu pada kromatografi gas. Elusi bergradien digunakan untuk meningkatkan resolusi
campuran yang kompleks terutama jika sampel mempunyai kisaran polaritas yang luas Rohman, 2009.
Fase gerak yang paling sering digunakan untuk pemisahan dengan fase terbalik adalah campuran larutan buffer dengan metanol atau campuran
air dengan asetonitril. Untuk pemisahan dengan fase normal, fase gerak yang paling sering digunakan adalah campurran pelarut-pelarut hidrokarbon
dengan pelarut yang terklorisasi atau menggunakan pelarut-pelarut jenis alkohol. Pemisahan dengan fase normal ini kurang umum dibanding dengan
fase terbalik Rohman, 2009.