pendapat, mengerjakan tugas, dan mencari informasi sendiri dalam pembelajaran diperlukan agar materi yang dipelajari dapat mudah dipahami.
2.1.4 Model Pembelajaran Kooperatif
2.1.4.1 Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif menurut Sanjaya 2006: 240 merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokkan atau sistem kecil,
yaitu antara 4 sampai enam orang yang mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras, atau suku yang berbeda heterogen. Sugiyanto
2010: 37 mengemukakan pengertian pembelajaran kooperatif adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk
bekerjasama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar. Pembelajaran kooperatif menurut Scott Lie, 2007: 18 adalah suatu
proses penciptaan lingkungan pembelajaran kelas yang memungkinkan siswa- siswa dapat bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecil yang heterogen dalam
mengerjakan tugas. Pembelajaran kooperatif menurut Solihatin 2007: 7 adalah suatu sikap atau
perilaku bersama dalam bekerja atau membantu di antara sesama dalam struktur kerjasama yang teratur dalam kelompok, yang terdiri dari dua atau lebih anggota,
dimana keberhasilan kerjasama dipengaruhi oleh keterlibatan dari setiap anggota kelompok sendiri. Peneliti dapat menyimpulkan dari beberapa pengertian di atas
bahwa pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang mengelompokkan siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil untuk memecahkan
masalah.
2.1.4.2 Karakteristik Pembelajaran Kooperatif
Rusman 2010: 206 menjelaskan karakteristik pembelajaran kooperatif sebagai berikut.
1. Pembelajaran secara tim.
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran dilakukan secara tim. Tim merupakan tempat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, tim harus mampu
membuat siswa belajar. Setiap anggota tim harus saling membantu untuk mencapai tujuan pembelajaran.
2. Didasarkan pada manajemen kooperatif.
` Manajemen yang telah kita pelajari mempunyai 3 fungsi, yaitu:
• Fungsi manajemen sebagai perencanaan pelaksanaan menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan
langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan. • Fungsi manajemen sebagai organisasi, menunjukkan bahwa pembelajaran
kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif.
• Fungsi manajemen sebagai kontrol, menunjukkan bahwa dalam pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui bentuk tes
maupun non tes. 3.
Kemauan untuk bekerjasama Keberhasilan pembelajaran kooperatif ditentukan oleh keberhasilan secara
kelompok, oleh karenanya prinsip kebersamaan atau kerjasama perlu ditekankan
dalam pembelajaran kooperatif. Tanpa kerjasama yang baik, pembelajaran kooperatif tidak akan mencapai hasil yang optimal.
4. Keterampilan bekerjasama.
Kemampuan kerjasama itu dipraktikan melalui aktivitas dalam kegiatan pembelajaran secara kelompok. Dengan demikian, siswa perlu didorong untuk
mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Pernyataan-pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa karakteristik dari pembelajaran kooperatif dilakukan secara tim atau kelompok, dengan berdasarkan
pada manajemen kooperatif, yaitu yang pertama dilaksanakan sesuai dengan perencanaan, dan langkah-langkah pembelajaran yang sudah ditentukan, kedua
menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif memerlukan perencanaan yang matang agar proses pembelajaran berjalan dengan efektif, yang ketiga
pembelajaran kooperatif perlu ditentukan kriteria keberhasilan baik melalui tes maupun non tes, pembelajaran kooperatif berprinsip pada kebersamaan atau
kerjasama, pembelajaran kooperatif menekankan keterampilan bekerjasama untuk mau dan sanggup berinteraksi dan berkomunikasi dengan anggota lain dalam
rangkan mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
2.1.4.3 Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif