bahwa peningkatan yang dialami pada siklus 1 benar-benar karena pendekatan kooperatif tipe jigsaw yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa dalam pembelajaran PKn kelas 6 SDN Gejayan, selain itu karena waktu yang ada masih mencukupi untuk melakukan penelitian pada siklus 2.
Pada siklus 1 ini masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh peneliti antara lain sebagai berikut.
- Perlu lebih banyak waktu untuk bertemu dengan guru sebelum melakukan
penelitian, sehingga guru benar-benar paham dengan proses kegiatan pembelajaran dengan metode yang dipakai.
- Pengelolaan waktu belum sesuai dengan rencana pembelajaran, mengatur
tempat duduk, waktu masuk ke dalam kelompok asal, dan perpindahan kelompok asal ke kelompok ahli dan kembali lagi ke kelompok asal
membuang waktu yang sangat banyak, sehingga menyebabkan pertemuan pertama melebihi waktu yang ditentukan.
4.1.2.2 Siklus 2
Kegiatan penelitian pada siklus 2 dilaksanakan selama dua kali pertemuan yaitu tanggal 5 dan 6 November 2014. Pada siklus ini, materi yang ajarkan adalah
lembaga pemerintah pusat dan daerah, serta hubungan pemerintah pusat dan daerah.
1 Perencanaan
Persiapan yang dilakukan pada tahap perencanaan siklus 2 tidak jauh berbeda dengan siklus 1. Persiapan yang dilakukan peneliti meliputi menyiapkan
silabus, RPP, menyiapkan materi, menyiapkan lembar pengamatan, menyiapkan
bahan yang akan digunakan untuk membuat ringkasan dalam bentuk mind map, serta soal evalusi dalam pilihan ganda yang sudah disiapkan sebelumnya.
Kompetensi dasar yang pada siklus ini adalah 2.3 mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintah pusat dan daerah.
2 Pelaksanaan
a. Pertemuan 1
Pertemuan pertama pada siklus kedua ini dilaksanakan pada tanggal 5 November 2014 dengan berpedoman pada RPP yang telah dibuat oleh peneliti.
Materi yang akan dibahas dalam pertemuan yang pertama adalah lembaga pemerintah pusat. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus kedua
ini diawali dengan apersepsi dalam bentuk pertanyaan. Guru bertanya“siapa nama presiden dan wakil presiden yang sekarang ini? dimana tempat tinggalnya
?”, kemudian guru meyampaikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan dalam
pembelajaran. Kegiatan inti guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari,
kemudian dilanjutkan dengan membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang disebut kelompok asal. Masing-masing kelompok asal ini terdiri dari 6 siswa. Siswa
diminta duduk bersama dengan kelompok, kemudian guru dengan dibantu peneliti membagikan materi-materi yang telah disiapkan. Di kelompok asal, siswa
mendapatkan materi yang berbeda-beda. Siswa diminta untuk membaca dan memahami materi yang diterima, kemudian mencari teman yang mempunyai
materi yang sama dan membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli. Di kelompok ahli, siswa diminta untuk berdiskusi tentang materi yang mereka
peroleh dan menggarisbawahi poin-poin penting dari materi yang telah didiskusikan. Guru lalu membagikan lembar kerja kelompok ahli agar dikerjakan
oleh siswa. Setelah selesai dikerjakan, tugas dikumpulkan dan siswa diminta kembali ke kelompok asal. Kegiatan selanjutnya di kelompok asal masing-masing
siswa diminta untuk menjelaskan materi yang telah didiskusikan dalam kelompok ahli, lalu setiap kelompok mendapatkan selembar kertas manila yang akan
digunakan untuk membuat ringkasan dalam bentuk mind map. Mind map kemudian dipresentasikan di depan kelas. Guru memberikan penjelasan ulang dan
penegasan mengenai materi lembaga pemerintah pusat yang sudah dipelajari. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jika ada yang belum
jelas. Pada kegiatan akhir, siswa diajak untuk mengambil kesimpulan dari materi
yang dibahas dalam presentasi.Siswa dan guru seharusnya merefleksikan kegiatan pembelajaran secara lisan, tetapi karena waktu tidak mencukupi maka kegiatan itu
tidak dilakukan. Guru kemudian menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya, yaitu lembaga pemerintah daerah dan juga hubungan
lembaga pemerintah pusat dan daerah. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa penutup dan juga salam.
b. Pertemuan 2
Pertemuan kedua di siklus 2 ini dilaksanakan pada tanggal 6 November 2014 sesuai dengan RPP yang sudah dibuat oleh peneliti. Kegiatan pembelajaran
pada pertemuan kedua hampir sama dengan pertemuan pertama. Perbedaan ada di materi yang dibahas dan pada akhir kegiatan pertemuan kedua siklus kedua ini
adalah akhir kegiatan adalah pemberian soal evaluasi. Soal evaluasi dibuat untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Materi yang akan diajarkan
kepada siswa adalah tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama siklus kedua ini diawali
dengan apersepsi untuk menggali pengetahuan siswa tentang pemerintah daerah yang siswa ketahui, seperti “Siapa nama bupati di daerahmu?”; “Dimana
kedudukannya?”; “Siapa nama gubernur di daerahmu?”; “Dimana kedudukan gubernur?”
. Guru juga mengajak siswa untuk melakukan tepuk semangat agar siswa siap dalam mengikuti pembelajaran. Kegiatan awal diakhiri dengan guru
yang meyampaikan tujuan serta kegiatan yang akan dilakukan dalam pembelajaran.
Kegiatan inti guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari, kemudian dilanjutkan dengan membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang disebut
kelompok asal. Masing-masing kelompok asal ini terdiri dari 6 siswa. Siswa diminta duduk bersama dengan kelompok, kemudian guru dengan dibantu peneliti
membagikan materi-materi yang telah disiapkan. Di kelompok asal, siswa mendapatkan 6 sub materi yang berbeda-beda. Siswa diminta untuk membaca dan
memahami materi yang diterima, kemudian mencari teman yang mempunyai materi yang sama dan membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli.
Kelompok ahli terdiri dari 5 siswa dengan materi yang sama. Di kelompok ahli, siswa diminta untuk berdiskusi tentang materi yang mereka peroleh dan
menggarisbawahi poin-poin penting dari materi yang telah didiskusikan. Guru lalu membagikan lembar kerja kelompok ahli agar dikerjakan oleh siswa. Setelah
selesai dikerjakan, tugas dikumpulkan dan siswa diminta kembali ke kelompok asal. Kegiatan selanjutnya di kelompok asal masing-masing siswa diminta untuk
menjelaskan materi yang telah didiskusikan dalam kelompok ahli, lalu setiap kelompok mendapatkan selembar kertas manila yang akan digunakan untuk
membuat ringkasan dalam bentuk mind map. Mind map kemudian dipresentasikan di depan kelas. Guru memberikan penjelasan ulang dan penegasan mengenai
materi lembaga pemerintah pusat yang sudah dipelajari. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jika ada yang belum jelas.
Pada kegiatan akhir pertemuan kedua siklus 2 siswa mengerjakan soal evaluasi yang sudah disiapkan oleh guru. Setelah selesai mengerjakan soal
evaluasi, siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran pada hari ini secara lisan. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa penutup dan juga salam.
3 Pengamatan
Kegiatan pengamatan pada penelitian ini dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa kelas 6 SDN Gejayan pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung. Peneliti dibantu oleh teman sejawat dalam mengamati keaktifan siswa di kelas. Pengamatan dilakukan berdasarkan lembar pengamatan keaktifan.
Indikator yang digunakan dalam pengamatan ini adalah 1 mengemukakan pendapat yang meliputi: siswa mau mengungkapkan pertanyaan dan memberikan
pendapat dalam diskusi; 2 keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang meliputi: mengikuti diskusi, memperhatikan guru saat menjelaskan materi, memperhatikan
guru saat memberikan instruksi, dan mencatat informasi penting; dan 3 tanggung jawab siswa terhadap tugas, yang meliputi: siswa mengerjakan tugas yang
diberikan guru. Pengamatan dilakukan oleh observer dengan memberi turus pada setiap indikator lembar pengamatan yang muncul dari tingkah laku siswa.
Peneliti melakukan perhitungan presentase rata-rata keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn, lalu mengkategorikan siswa yang aktif dan tidak
aktif. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan pembelajaran pada siklus 2. Hasil perhitungan pengamatan turus keaktifan pada
akhir siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.5. Tabel 4.5 Hasil Perhitungan Skor Keaktifan Akhir Siklus 2
No. Resp. Mengemukak
an pendapat Keterlibatan
dalam pembelajaran
Tanggung jawab
terhadap tugas
Total turus
Presenta se
Golongan Aktif
Tidak Aktif
1 DBS
2 9
2 13
92.86 √
2 ABG
2 10
2 14
100.00 √
3 NIF
1 7
2 10
71.43 √
4 RPR
1 9
2 12
85.71 √
5 ADS
2 8
2 12
85.71 √
6 DEP
1 9
2 12
85.71 √
7 EFE
1 10
2 13
92.86 √
8 IRA
1 7
2 10
71.43 √
9 KVA
1 7
2 10
71.43 √
10 KPM
7 2
9 64.29
√ 11
KDE 8
2 10
71.43 √
12 NFR
9 2
11 78.57
√ 13
NDS 1
9 2
12 85.71
√ 14
PMR 8
2 10
71.43 √
15 RPA
1 7
2 10
71.43 √
16 RRB
9 2
11 78.57
√ 17
BAB 1
8 2
11 78.57
√ 18
FFG 2
9 2
13 92.86
√ 19 MAR
2 10
2 14
100.00 √
20 UIA
1 8
2 11
78.57 √
21 RRW 2
8 2
12 85.71
√ 22
AYA 8
2 10
71.43 √
23 ANR
2 10
2 14
100.00 √
24 DYT
2 8
2 12
85.71 √
25 MYA 7
2 9
64.29 √
26 NRO
8 2
10 71.43
√ 27
RIN 10
2 12
85.71 √
28 YPR
1 9
2 12
85.71 √
29 CRW 8
2 10
71.43 √
30 VPP
1 8
2 11
78.57 √
Jumlah 1.86
30 Presenta
se jumlah
siswa aktif
100
Hasil observasi keaktifan selama dua pertemuan diakumulasikan menjadi satu lembar observasi keaktifan untuk memudahkan perhitungan skor keaktifan
belajar siswa. Siswa yang tidak memiliki skor, dikarenakan siswa tersebut di kelas memang tidak aktif melakukan hal sesuai indikator, sedangkan siswa yang
melakukan kegiatan sesuai pernyataan pada lembar pengamatan keaktifan, maka akan mendapatkan 1 turus. Tabel 4.5 menunjukkan jumlah semua siswa sudah
melakukan kegiatan sesuai dengan indikator, sehingga yang tergolong aktif ada 100 siswa, apabila dipresentasekan sebesar 100 dari 30 siswa.
Keberhasilan proses pembelajaran ditunjukan dengan prestasi belajar siswa. Peneliti menggunakan aspek kognitif untuk mengetahui prestasi belajar siswa.
Kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran PKn adalah 7,1. Peneliti menggunakan soal evaluasi yang diberikan di setiap akhir
siklus. Soal evaluasi yang digunakan sudah layak digunakan karena sudah divalidasi secara empiris di sekolah yang setara dengan tempat penelitian. Soal
evaluasi yang digunakan berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Nilai hasil evaluasi siswa siklus 2 dapat dilihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Nilai Hasil Evaluasi Pada Siklus 2.
No. Resp.
KKM Nilai
Keterangan 1
DBS 71
75 Lulus KKM
2 ABG
71 90
Lulus KKM 3
NIF 71
65 Tidak Lulus KKM
4 RPR
71 70
Tidak Lulus KKM 5
ADS 71
80 Lulus KKM
Tabel 4.6 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang lulus KKM sebanyak 27 siswa yang lulus KKM, dari 30 siswa dengan presentase siswa yang lulus KKM
sebesar 92,87 , sedangkan rata-rata kelas menjadi 79,5. Hasil ini menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilaksanakan siklus 1
dengan presentase rata-rata 83,59 menjadi 92,87 pada siklus 2. Hasil ini menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilaksanakan
siklus 2.
6 DEP
71 75
Lulus KKM 7
EFE 71
85 Lulus KKM
8 IRA
71 80
Lulus KKM 9
KVA 71
85 Lulus KKM
10 KPM
71 80
Lulus KKM 11
KDE 71
85 Lulus KKM
12 NFR
71 75
Lulus KKM 13
NDS 71
95 Lulus KKM
14 PMR
71 75
Lulus KKM 15
RPA 71
85 Lulus KKM
16 RRB
71 75
Lulus KKM 17
BAB 71
75 Lulus KKM
18 FFG
71 80
Lulus KKM 19
MAR 71
100 Lulus KKM
20 UIA
71 85
Lulus KKM 21
RRW 71
80 Lulus KKM
22 AYA
71 85
Lulus KKM 23
ANR 71
75 Lulus KKM
24 DYT
71 35
Tidak Lulus KKM 25
MYA 71
95 Lulus KKM
26 NRO
71 80
Lulus KKM 27
RIN 71
85 Lulus KKM
28 YPR
71 85
Lulus KKM 29
CRW 71
75 Lulus KKM
30 VPP
71 75
Lulus KKM Rata-rata kelas
79,5 Presentase siswa lulus KKM
92,87 Presentase tidak lulus KKM
7,13
4 Refleksi
Pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 sudah dilaksanakan dalam 2 pertemuan yaitu pada tanggal 5 dan 6 November 2014. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus
2 sudah lebih baik daripada siklus 1. Siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan dan siswa juga sudah mulai beradaptasi dengan
kelompok. Siswa sudah mulai tergugah untuk mau mengemukakan pendapat ataupun bertanya tentang materi yang belum jelas. Siswa sudah mulai mencatat
dan menggarisbawahi poin penting dalam pembelajaran. Kegiatan pembelajaran pada siklus 2 ini rata-rata keaktifan siswa meningkat dari
80 menjadi
100 .
Peningkatan tersebut sudah memenuhi target yang sudah ditentukan oleh peneliti. Pada prestasi belajar terjadi peningkatan rata-rata nilai ulangan harian PKn
dari siklus 1 sebesar 75,17 menjadi 79,5. Peningkatan tersebut sudah memenuhi target capaian yang telah ditentukan oleh peneliti. Selain terjadi peningkatan pada
rata-rata nilai ulangan PKn, jumlah siwa yang mencapai KKM pada siklus 1 sebanyak 23 siswa meningkat menjadi 27 siswa di siklus 2. Jika dipresentasekan
sebesar 83,59 pada siklus 1 dan meningkat menjadi 92,87 di siklus 2. Peningkatan yang terjadi pada keaktifan beajar siswa, jumlah siswa yang
mencapai KKM dan rat-rata nilai ulangan PKn sudah memenuhi target capaian yang ditentukan oleh peneliti. Peneliti memutuskan tidak akan melanjutkan
kegiatan pembelajaran pada siklus 3. Pada siklus 2 ini masih terdapat beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh peneliti antara lain sebagai berikut.
- Pengelolaan kelas masih perlu diperhatikan agar kondisi pembelajaran lebih
kondusif.
- Pengelolaan waktu perlu ditingkatkan oleh peneliti agar kegiatan
pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan rencana.
4.2 Pembahasan