b. Pemerataan penguasaan materi dapat dicapai dalam waktu yang lebih singkat.
c. Metode pembelajaran ini dapat melatih siswa untuk lebih aktif dalam
berbicara dan berpendapat.
2.1.5.4 Kekurangan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw
Model pembelajaran tipe jigsaw menurut Roy Killen Hamdayama, 2014: 89-90 adalah sebagai berikut.
a. Prinsip utama pembelajaran ini adalah ‘peer teaching’, pembelajaran oleh
teman sendiri, ini akan menjadi kendala karena perbedaan persepsi dalam memahami konsep yang akan didiskusikan bersama siswa lain.
b. Apabila siswa tidak memiliki rasa percaya diri dalam berdiskusi
menyampaikan materi pada teman. c.
Record siswa tentang nilai, kepribadian, perhatian siswa harus sudah dimiliki oleh guru dan biasanya butuh waktu yang sangat lama untuk mengenali tipe-
tipe siswa dalam kelas tersebut. d.
Butuh waktu yang cukup dan persiapan yang matang sebelum model pembelajaran ini bisa berjalan dengan baik.
e. Aplikasimodel ini pada kelas yang lebih besar lebih dari 40 siswa sangatlah
sulit.
2.1.5 Pendidikan Kewarganegaraan PKn
2.1.5.1 Pengertian PKn
Darmadi 2010: 7 mengemukakan bahwa kewarganegaraan dalam bahasa latin disebut “civis”, selanjutnya dari kata “civis” artinya mengenai warga negara
atau kewarganegaraan. Mata pelajaran PKn merupakan mata pelajaran yang
memfokuskan pada pembentukan warga negara yang memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajiban dirinya yang beragam dari segi agama,
sosio kultural, bahasa, usia, dan suku bangsa untuk menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan oleh Pancasila
dan UUD 1945 Indratno, 2009: Vii. Berdasarkan pendapat di atas, maka peneliti dapat menyimpulkan pengertian pendidikan kewarganegaraan adalah proses
pengubahan sikap dan tata laku seseorang melalui upaya pengajaran dan pelatihan agar dapat menjadi warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter
yang diamanatkan oleh Pancasila dan UUD 1945.
2.1.5.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan
Wahab dan Supriya 2011: 315 menyatakan sistem pengembangan kurikulum tingkat satuan pendidikan saat ini, tujuan PKn mengacu pada standar
isi mata pelajaran PKn sebagaimana yang tercantum dalam peraturan menteri pendidikan nasional nomor 222006. Sunarso, dkk 2006: 5 mengemukakan
tujuan mata pelajaran kewarganegaraan memberikan kompetensi sebagai berikut: berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan; berpartisipasi secara bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara;
berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-
bangsa lain; berinteraksi dengan bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan
komunikasi.
2.1.5.3 Ruang Lingkup PKn
Sunarso, dkk 2006: 7 mengemukakan ruang lingkup mata pelajaran PKn sebagai berikut: aspek sistem berbangsa dan bernegara yang dikelompokkan
dalam sub aspek persatuan bangsa dan negara, nilai dan norma agama, kesusilaan, kesopanan, dan hukum, hak asasi manusia, kebutuhan hidup warga
negara, kekuasaan dan politik, masyarakat demokratis, pancasila dan konstitusi negara, globalisasi.
2.1.5.4 Kompetensi Dasar Yang Diteliti