Siklus 1 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

siswa; rata-rata nilai keseluruhan siswa dalam kelas adalah 6,74; presentase siswa yang lulus KKM adalah 41,94; dan presentase siswa yang tidak lulus KKM adalah 58,06. Melihat kondisi awal keaktifan dan prestasi belajar siswa tersebut, peneliti memiliki target pencapaian keaktifan dan prestasi belajar siswa selama penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw yang berlangsung selama 2 siklus. Target pencapaian keaktifan dan prestasi belajar siswa dapat dilihat pada tabel 3.24

4.1.2 Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas dilaksanakan dalam dua siklus. Setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan, dengan alokasi waktu 2 JP 2 x 35 menit. Tahap-tahap yang dilakukan dalam Penelitian Tindakan Kelas terdiri dari perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi untuk setiap siklusnya. Peneliti berkolaborasi dengan guru kelas dalam melakukan pembelajaran agar proses pembelajaran berjalan sesuai dengan rancangan pembelajaran yang sudah dibuat. Peneliti juga berkolaborasi dengan teman sejawat dalam mengobservasi keaktifan siswa dalam proses pembelajaran PKn.

4.1.2.1 Siklus 1

Penelitian pada siklus 1 ini dilakukan pada tanggal 29 dan 30 Oktober 2014. Materi yang disampaikan pada siklus 1 pertemuan pertama adalah tentang lembaga-lembaga negara, sedangkan untuk pertemuan kedua adalah tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara. 1 Perencanaan Pada tahap perencanaan yang dilakukan oleh peneliti adalah meminta ijin kepada kepala sekolah dan guru kelas 6 untuk melaksanakan penelitian. Langkah berikutnya peneliti melakukan wawancara dengan guru kelas 6 mengenai masalah yang terjadi terkait dengan proses pembelajaran PKn. Peneliti juga mengumpulkan data nilai siswa dari semester gasal tahun 20132014 yang digunakan sebagai bahan acuan dalam merencanakan tindakan yang dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa. Peneliti kemudian melakukan observasi kelas untuk mendapatkan informasi tentang kondisi awal keaktifan siswa pada saat pembelajaran PKn. Peneliti bersama guru mendiskusikan Standar Kompetensi SK dan Kompetensi Dasar KD yang akan digunakan dalam penelitian. SK yang akan digunakan dalam penelitian adalah SK 2 mendeskripsikan sistem pemerintahan Republik Indonesia, dengan KD 2.2 mendeskripsikan lembaga-lembaga negara sesuai UUD 1945 hasil amandemen dan KD 2.3 mendeskripsikan tugas dan fungsi pemerintah pusat dan daerah. Peneliti bersama kelompok studi mempersiapkan perangkat pembelajaran seperti silabus, RPP, ringkasan materi, lembar kerja kelompok ahli, lembar kerja kelompok asal, soal evaluasi, rubrik penilaian, dan perangkat penelitian yang berupa lembar observasi keaktifan siswa. Peneliti juga menyiapkan nomor-nomor yang akan ditempel di dada siswa agar lebih mudah bagi peneliti untuk mengobservasi keaktifan. Perangkat pembelajaran yang dibuat kemudian divalidasi oleh dosen, kepala sekolah, guru, dan siswa. 2 Pelaksanaan a. Pertemuan 1 Pembelajaran pada pertemuan pertama dilaksanakan pada tanggal 29 September 2014 pada jam 09.40-10.50, sesuai dengan RPP yang sudah dibuat oleh peneliti. Materi yang akan diajarkan kepada siswa adalah lembaga-lembaga negara. Pembelajaran hanya diawali dengan salam pembuka saja karena penelitian tidak dilakukan dari awal pembelajaran. Peneliti meminta siswa untuk memasang nomer di dada sebelah kiri agar memudahkan observer dalam mengobservasi keaktifan sebelum kegiatan pembelajaran dimulai. Pada RPP yang telah disediakan oleh peneliti, seharusnya guru menunjukkan gambar presiden dan wakil presiden sebagai motivasi, akan tetapi saat dilaksanakan penelitian presiden dan wakil presiden masih baru dan sekolah belum mempunyai gambarnya, maka guru hanya menanyakan secara lisan siapa nama presiden yang baru, siapa nama wakilnya, dan apakah tugas-tugas presiden dan wakil presiden yang siswa ketahui. Kegiatan pembuka diakhiri dengan menyampaikan tujuan pembelajaran. Kegiatan pertama yang dilakukan pada kegiatan inti, guru menjelaskan garis besar materi yang akan dipelajari, kemudian dilanjutkan dengan membagi siswa ke dalam 5 kelompok yang disebut kelompok asal. Masing-masing kelompok asal terdiri dari 6 siswa. Setelah siswa duduk bersama dengan kelompok, guru dengan dibantu peneliti membagikan materi-materi yang telah disiapkan. Di kelompok asal, masing-masing siswa mendapatkan materi yang berbeda-beda. Di kelompok asal, siswa diminta untuk membaca dan memahami materi yang mereka terima. Setelah itu, masing-masing siswa diminta untuk mencari teman yang mempunyai materi yang sama dan membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli. Kelompok ahli ini terdiri dari 5 siswa, berdasarkan 6 sub materi yang dibagikan ke siswa. Di kelompok ahli, siswa diminta untuk berdiskusi tentang materi yang mereka peroleh, menggaris bawahi poin-poin penting dari materi yang telah didiskusikan. Guru lalu membagikan lembar kerja kelompok ahli agar dikerjakan oleh siswa. Siswa yang sudah selesai mengerjakan tugas mengumpulkan tugasnya dan kembali ke kelompok asal. Kegiatan selanjutnya di kelompok asal masing- masing siswa diminta untuk menjelaskan materi yang telah didiskusikan dalam kelompok ahli, lalu setiap kelompok mendapatkan bagan struktur lembaga- lembaga negara yang masih kosong agar diisi. Lembar kerja yang sudah diselesaikan oleh siswa dipresentasikan di depan kelas, kemudian guru memberikan penjelasan ulang dan penegasan mengenai materi lembaga-lembaga negara yang sudah dipelajari. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jika ada yang belum jelas. Siswa diajak untuk mengambil kesimpulan dari materi yang dibahas dalam presentasi. Pada kegiatan akhir, siswa dan guru seharusnya merefleksikan kegiatan pembelajaran hari ini secara lisan, tetapi karena waktu tidak mencukupi maka kegiatan itu tidak dapat dilakukan. Guru kemudian menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa penutup dan juga salam. b. Pertemuan 2 Pertemuan kedua di siklus 1 dilaksanakan pada tanggal 30 Oktober 2014 pada jam 11.05-12.20, sesuai dengan RPP yang sudah disiapkan oleh peneliti. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan ini hampir sama dengan pertemuan pertama. Perbedaan ada di materi yang dibahas dan pada akhir kegiatan pertemuan kedua siklus 1 ini adalah pemberian soal evaluasi. Siswa mengerjakan soal evaluasi dalam bentul pilihan ganda sebanyak 20 soal. Soal evaluasi dibuat untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua ini sesuai dengan RPP yang sudah dibuat oleh peneliti. Materi yang akan diajarkan kepada siswa adalah tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara. Kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua siklus 1 diawali dengan apersepsi untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan siswa mengenai tugas dan wewenang ketua kelas. Guru bertanya kepada siswa, “apa tugas ketua kelas?”, “apa wewenang ketua kelas?”, setelah itu guru mengaitkan materi yang akan dipelajari pada hari ini tentang tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara. Pada kegiatan ini, siswa masuk dengan kelompok yang sudah dibuat pada pertemuan pertama. Kelompok ini disebut kelompok asal. Masing-masing kelompok asal terdiri dari 6 siswa. Setelah siswa duduk bersama dengan kelompok, guru dengan dibantu peneliti membagikan materi-materi yang telah disiapkan. Di kelompok asal, siswa mendapatkan materi yang berbeda-beda. Siswa diminta untuk membaca dan memahami materi yang mereka terima dan kemudian mencari teman yang mempunyai materi yang sama dan membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli. Di kelompok ahli, siswa diminta untuk berdiskusi tentang materi yang mereka peroleh dan menggaris bawahi poin- poin penting dari materi yang telah didiskusikan. Guru lalu membagikan lembar kerja kelompok ahli agar dikerjakan oleh siswa. Tugas yang sudah selesai dikerjakan dikumpulkan dan siswa diminta kembali ke kelompok asal. Kegiatan selanjutnya di kelompok asal masing-masing siswa diminta untuk menjelaskan materi yang telah didiskusikan dalam kelompok ahli, lalu setiap kelompok mendapatkan tugas membuat ringkasan dalam bentuk mind map tentang tugas dan wewenang lembaga-lembaga negara. Kegiatan selanjutnya adalah mempresentasikan hasil ringkasannya, kemudian guru memberikan penjelasan ulang dan penegasan mengenai materi lembaga-lembaga negara yang sudah dipelajari. Guru memberikan kesempatan pada siswa untuk bertanya jika ada yang belum jelas. Siswa diajak untuk mengambil kesimpulan dari materi yang dibahas dalam presentasi. Pada kegiatan akhir pertemuan kedua siklus 1 siswa mengerjakan soal evaluasi yang sudah disiapkan oleh guru. Setelah selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran pada hari ini secara lisan. Kegiatan pembelajaran ditutup dengan doa penutup dan juga salam. 3 Pengamatan Kegiatan pengamatan pada penelitian ini dilakukan untuk mengamati keaktifan siswa kelas 6 SDN Gejayan pada saat kegiatan pembelajaran berlangsung. Peneliti dibantu oleh teman sejawat dalam mengamati keaktifan siswa di kelas. Pengamatan dilakukan berdasarkan lembar pengamatan keaktifan. Indikator yang digunakan dalam pengamatan ini adalah 1 mengemukakan pendapat yang meliputi: siswa mau mengungkapkan pertanyaan dan memberikan pendapat dalam diskusi; 2 keterlibatan siswa dalam pembelajaran yang meliputi: mengikuti diskusi, memperhatikan guru saat menjelaskan materi, memperhatikan guru saat memberikan instruksi, dan mencatat informasi penting; dan 3 tanggung jawab siswa terhadap tugas, yang meliputi: siswa mengerjakan tugas yang diberikan guru. Pengamatan dilakukan oleh observer dengan memberi turus pada setiap indikator lembar pengamatan yang muncul dari tingkah laku siswa. Peneliti melakukan perhitungan presentase rata-rata keaktifan belajar siswa terhadap mata pelajaran PKn, lalu mengkategorikan siswa yang aktif dan tidak aktif. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui keberhasilan pelaksanaan pembelajaran pada siklus 1. Hasil perhitungan pengamatan turus keaktifan pada akhir siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.3 Hasil Perhitungan Skor Keaktifan Akhir Siklus 1 No. Resp. Mengemukak an pendapat Keterlibatan dalam pembelajaran Tanggung jawab terhadap tugas Total turus Presenta se Golongan Aktif Tidak Aktif 1 DBS 3 7 2 11 78.57 √ 2 ABG 2 6 2 9 64.29 √ 3 NIF 3 3 1 6 42.86 √ 4 RPR 3 7 2 11 78.57 √ 5 ADS 1 4 2 6 42.86 √ 6 DEP 2 6 2 9 64.29 √ 7 EFE 2 7 2 10 71.43 √ 8 IRA 2 5 2 8 57.14 √ 9 KVA 3 5 1 9 64.29 √ 10 KPM 2 5 2 8 57.14 √ 11 KDE 3 6 2 10 71.43 √ 12 NFR 2 7 1 9 64.29 √ 13 NDS 3 7 2 11 78.57 √ 14 PMR 1 4 1 6 42.86 √ 15 RPA 3 6 2 10 71.43 √ 16 RRB 1 7 2 9 64.29 √ 17 BAB 3 4 2 8 57.14 √ 18 FFG 4 7 2 12 85.71 √ 19 MAR 4 8 2 13 92.86 √ 20 UIA 2 7 2 10 71.43 √ 21 RRW 4 6 2 11 78.57 √ 22 AYA 2 6 2 9 64.29 √ 23 ANR 4 8 2 13 92.86 √ 24 DYT 4 6 2 11 78.57 √ 25 MYA 1 4 1 6 42.86 √ 26 NRO 2 6 2 9 64.29 √ 27 RIN 2 4 1 7 50.00 √ 28 YPR 2 6 2 9 64.29 √ 29 CRW 2 5 2 8 57.14 √ 30 VPP 3 6 2 10 71.43 √ Jumlah siswa yang aktif dan tidak aktif 24 6 Presentase jumlah siswa aktif dan tidak aktif 80 20 Hasil observasi keaktifan selama dua pertemuan diakumulasikan menjadi satu lembar observasi keaktifan untuk memudahkan perhitungan skor keaktifan belajar siswa. Siswa yang tidak memiliki skor, dikarenakan siswa tersebut di kelas memang tidak aktif melakukan hal sesuai indikator, sedangkan siswa yang melakukan kegiatan sesuai pernyataan pada lembar pengamatan keaktifan, maka akan mendapatkan 1 turus. Tabel 4.3 menunjukkan jumlah siswa yang tergolong aktif ada 24 siswa, yang apabila dipresentasekan sebesar 80 dari 30 siswa. Siswa yang tergolong tidak aktif ada 6 siswa, yang apabila dipresentasekan sebesar 20 dari 30 siswa. Keberhasilan proses pembelajaran ditunjukan dengan prestasi belajar siswa. Peneliti menggunakan aspek kognitif untuk mengetahui prestasi belajar siswa. Kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan oleh sekolah untuk mata pelajaran PKn adalah 7,1. Peneliti menggunakan soal evaluasi yang diberikan di setiap akhir siklus. Soal evaluasi yang digunakan sudah layak digunakan karena sudah divalidasi secara empiris di sekolah yang setara dengan tempat penelitian. Soal evaluasi yang digunakan berupa soal pilihan ganda yang berjumlah 20 soal. Nilai hasil evaluasi siswa siklus 1 dapat dilihat pada tabel 4.4 Tabel 4.4 Nilai Hasil Evaluasi Siswa Siklus 1 Tabel 4.4 menunjukkan bahwa jumlah siswa yang lulus KKM sebanyak 23 siswa jumlah subyek penelitian yaitu 30 siswa dengan presentase siswa yang lulus KKM sebesar 83,59 , sedangkan rata-rata kelas menjadi 75,17. Hasil ini menunjukkan bahwa ada peningkatan prestasi belajar siswa setelah dilaksanakan siklus 1. Hasil prestasi belajar siswa pada siklus 1 sudah menunjukkan adanya No. Resp. KKM Nilai Keterangan 1 DBS 71 60 Tidak Lulus KKM 2 ABG 71 75 Lulus KKM 3 NIF 71 50 Tidak Lulus KKM 4 RPR 71 75 Lulus KKM 5 ADS 71 70 Tidak Lulus KKM 6 DEP 71 80 Lulus KKM 7 EFE 71 85 Lulus KKM 8 IRA 71 80 Lulus KKM 9 KVA 71 90 Lulus KKM 10 KPM 71 75 Lulus KKM 11 KDE 71 75 Lulus KKM 12 NFR 71 80 Lulus KKM 13 NDS 71 80 Lulus KKM 14 PMR 71 60 Tidak Lulus KKM 15 RPA 71 75 Lulus KKM 16 RRB 71 70 Tidak Lulus KKM 17 BAB 71 80 Lulus KKM 18 FFG 71 75 Lulus KKM 19 MAR 71 80 Lulus KKM 20 UIA 71 70 Tidak Lulus KKM 21 RRW 71 75 Lulus KKM 22 AYA 71 80 Lulus KKM 23 ANR 71 85 Lulus KKM 24 DYT 71 75 Lulus KKM 25 MYA 71 85 Lulus KKM 26 NRO 71 80 Lulus KKM 27 RIN 71 65 Tidak Lulus KKM 28 YPR 71 75 Lulus KKM 29 CRW 71 75 Lulus KKM 30 VPP 71 75 Lulus KKM Rata-rata kelas 75,17 Presentase siswa lulus KKM 83,59 Presentase siswa tidak lulus KKM 16,63 peningkatan dan mencapai target capaian yang dibuat oleh peneliti, akan tetapi peneliti tetap melanjutkan ke siklus 2 untuk agar lebih yakin bahwa model pembelajaran yang digunakan peneliti dapat meningkatkan prestasi siswa. 4 Refleksi Pelaksanaan tindakan kelas siklus 1 sudah dilaksanakan dalam 2 pertemuan yaitu pada tanggal 29 dan 30 Oktober 2014. Pelaksanaan pembelajaran pertemuan pertama tidak keseluruhan berjalan sesuai rencana. Siswa masih banyak yang ribut, tidak mau berkelompok dengan teman yang nilainya rendah di kelas, ketika disuruh pindah dari kelompok asal ke kelompok ahli dan kembali lagi ke kelompok asal ada beberapa siswa yang menggerutu. Masih banyak siswa yang belum mau untuk mengungkapkan pendapatnya, sehingga kadang-kadang peneliti dan guru perlu untuk melakukan pendampingan. Kegiatan pembelajaran pada siklus 1 ini rata-rata keaktifan belajar dari 30 siswa meningkat dari kondisi awal sebesar 30 menjadi 80. Prestasi belajar siswa terjadi peningkatan rata-rata ulangan harian dari kondisi awal sebesar 41,93 menjadi 83,59 di siklus 1. Peningkatan tersebut sudah memenuhi target capaian yang telah ditentukan oleh peneliti. Jumlah siswa yang dapat mencapai KKM juga meningkat. Hal itu terlihat dari jumlah siswa yang dapat mencapai KKM pada kondisi awal adalah 13 siswa meningkat menjadi 23 siswa. Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar sudah memenuhi target yang sudah ditentukan oleh peneliti, namun peneliti akan melanjutkan penelitian ke siklus 2. Keputusan untuk melanjutkan ke siklus 2 didasarkan pada pemikiran bahwa peningkatan yang dialami pada siklus 1 benar-benar karena pendekatan kooperatif tipe jigsaw yang digunakan untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa dalam pembelajaran PKn kelas 6 SDN Gejayan, selain itu karena waktu yang ada masih mencukupi untuk melakukan penelitian pada siklus 2. Pada siklus 1 ini masih ada beberapa hal yang perlu diperbaiki oleh peneliti antara lain sebagai berikut. - Perlu lebih banyak waktu untuk bertemu dengan guru sebelum melakukan penelitian, sehingga guru benar-benar paham dengan proses kegiatan pembelajaran dengan metode yang dipakai. - Pengelolaan waktu belum sesuai dengan rencana pembelajaran, mengatur tempat duduk, waktu masuk ke dalam kelompok asal, dan perpindahan kelompok asal ke kelompok ahli dan kembali lagi ke kelompok asal membuang waktu yang sangat banyak, sehingga menyebabkan pertemuan pertama melebihi waktu yang ditentukan.

4.1.2.2 Siklus 2

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 0 15

PENINGKATAN KEAKTIFAN SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA PEMBELAJARAN PKn SISWA KELAS V Peningkatan Keaktifan Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Pada Pembelajaran PKn Siswa Kelas V SD Negeri 03 Wonorejo, Gondan

0 1 16

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar IPS pada siswa kelas IV SDN 3 Cawas menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.

0 0 162

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe STAD pada mata pelajaran PKn untuk siswa kelas V SDN Kledokan.

0 0 253

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD kelas IV di SDN Srumbung 02.

0 3 354

Peningkatan minat dan prestasi belajar siswa kelas VI pelajaran PKN melalui pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW II di SDN Gejayan Yogyakarta.

0 0 303

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012/ 2013.

0 0 179

Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II.

0 1 239

Peningkatan keaktifan dan prestasi belajar PKn melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD siswa kelas IV SDN Minomartani tahun pelajaran 2012 2013

0 2 177

Peningkatan minat dan prestasi belajar PKn siswa kelas V SDN Kledokan dengan penerapan model kooperatif tipe Jigsaw II

0 0 237