menitikberatkan pada kerja kelompok siswa dalam bentuk kelompok kecil. Model kooperatif tipe jigsaw membuat siswa memiliki banyak kesempatan untuk
mengemukakan pendapat dan mengolah informasi yang didapat dan dapat meningkatkan keterampilan berkomunikasi, anggota kelompok bertanggung
jawab terhadap keberhasilan kelompoknya dan ketuntasan bagian materi yang dipelajari dan dapat menyamakan informasinya kepada kelompok lain
Hamdayama, 2014: 88.
2.1.5.2 Langkah-langkah Model Pembelajaran Jigsaw
Hamdayama 2014: 88-89 menuliskan langkah-langkah pembelajaran jigsaw
sebagai berikut. a.
Membentuk kelompok heterogen yang beranggotakan 4-6 orang. b.
Tiap orang dalam kelompok membaca dan mendiskusikan subtopik masing- masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok
ahli. c.
Setiap kelompok membaca dan mendiskusikan subtopik masing-masing dan menetapkan anggota ahli yang akan bergabung dalam kelompok ahli.
d. Anggota ahli dari masing-masing kelompok berkumpul dan mengintegrasikan
semua sub topik yang telah dibagikan sesuai dengan banyaknya kelompok. e.
Kelompok ahli berdiskusi untuk membahas topik yang diberikan dan saling membantu untuk menguasai topik tersebut.
f. Tiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi.
g. Guru memberikan tes individual pada akhir pembelajaran tentang materi yang
telah didiskusikan.
h. Siswa mengerjakan tes individual atau kelompok yang mencakup semua
topik. Hal ini senada dengan pendapat Trianto 2009: 73 yang mengemukakan
langkah-langkah pembelajaran tipe jigsaw, sebagai berikut. 1.
Siswa dibagi atas beberapa kelompok tiap kelompok anggotanya 4-6 orang. 2.
Materi pelajaran diberikan kepada siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi- bagi menjadi beberapa sub bab.
3. Setiap anggota kelompok membaca sub bab yang ditugaskan dan bertanggung
jawab untuk mempelajarinya. Misalnya, jika materi yang disampaikan mengenai sistem ekskresi. Maka seorang siswa dari satu kelompok
mempelajari tentang ginjal, siswa yang lain dari kelompok satunya mempelajari tentang paru-paru, begitupun siswa yang lain mempelajari
tentang kulit, dan lainnya lagi mempelajari tentang hati. 4.
Anggota dari kelompok lain yang telah mempelajari sub bab yang sama bertemu dalam kelompok-kelompok ahli untuk mendiskusikannya.
5. Setiap anggota kelompok ahli setelah kembali ke kelompoknya bertugas
mengajar ke teman-temannya. 6.
Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individu.
Jadi, dari langkah-langkah yang dikemukakan para ahli di atas, langkah- langkah yang akan dipakai oleh peneliti dalam penelitian ini adalah dengan
membentuk kelompok asal yang terdiri dari 4-6 orang dengan kemampuan yang berbeda-beda; setiap anggota kelompok asal mempelajari sub materi yang berbeda
yang akan menjadi keahliannya, dan masing-masing mengerjakan tugasnya secara individual; masing-masing ahli sub materi yang sama dari kelompok yang berbeda
bergabung untuk membentuk kelompok baru yang disebut kelompok ahli; anggota kelompok ahli mempelajari materi pelajaran yang menyangkut sub materi yang
menjadi tanggung jawabnya; anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal masing-masing dan menjelaskan kepada semua anggota kelompok asal serta
menjawab pertanyaan-pertanyan serta yang mungkin muncul dari kelompok asal hal ini berlangsung secara bergilir sampai seluruh anggota kelompok asal
mendapat giliran; yang terakhir adalah pemberian kuis yang dikerjakan secara individu.
2.1.5.3 Kelebihan Model Pembelajaran Tipe Jigsaw